AssWrWB, Sanak Riri terimoakasih atas kesimpulan ttg masakan restoran
Padang, ambo setuju, pertanyaan nyo  " Apakah kesadaran urang
pengunjung
restoran Padang sdh tinggiakan nilai2 kesehatan yg tidak mau makan
bersantan lagi, tidak mau banyak makan daging lagi, dll,   Sehingga
mereka  mundur utk
memasuki restoran Padang.

Dari diskusi lainnya, terdengar mundurnya Pedagang Minag di Tanah
Abang  dan tempat2 lainnya, menjadi keprihatinan kita bersamo,,, urang
awak yg sering bergerak di bidang
informal (kata sank Iwan Piliang), dan pedagang kecil. etc.

Salahsatu   keuntungan urang rantau adalah,  rang rantau tak pernah
lupa akan kampung nya utk mernbangun,    diperkirakan  ber milyarr
rupiah di kirim ke kampung, sesuai pepatah kita  " sejauh-
juahmerantua  , pulang  nya ke kampung juga".

Ada bbrp usul yg di kemukan dusnsanak danPak Saaf, perlunya di
tingkat kan pernanan sekolah@ Pariwisata, Akademi Kuliner dsb nya utk
menunjang  sektor informal tsb.

Stlh kita memperhatikan bbrp maslah2  diatas dan kebaikkan2 yg mungkin
 didapat (tentu perlu pengkajian yg dalam lagi)  dan di tambah
kondisi bangsa  yg terpuruk dalam kondisi
krisis  global dsb,,, makanya pertanyaannya " Apa yg dapat kita
lakukan?  utk mengahdapi hal2 tsb diatas? dan dalam menghadapi
persaingan masa depan yg makin tajam dan ketat.

Makadlm hal ini   saya mengusulkan utk membentuk  " Pusat kajian
Rantau Minang" yg indenpenden,...msaalahnya bgmn memulai nya?

Apakah sanak2 caleg kita bisa memulai nya,   ? Apakah di perlukan dulu
sedikit "working capital" utk menulis proposal  dan dana selanjutnya
dimintakan ke Pemda Sumbar?

Atau hasil kajian Pusat ini bisa di jual ke  seluruh rang rantau
terkait utk membiayai nya  dll,...atau menulis proposal yh  sesuai
dgn kebutuhan mendesak  saat ini, sehingga
mereka  bisa membiayai kajian tsb? Kelihataannta kita harus proaktif
dan aggressive  saat ini, time is runnign fast.

Kalau di katakan urng Miang tidak  bisa berkerja sama  (sinergy
?)(asumsi??), nah disini  lah pusat kajian indenpenden sangat
berpreananan. Tentu data  yg konkrit ttg
 bidang apa saja rang rantau Miang bergerak ?   dan data lainnya tentu
tlh di siapkan atau perlu di kumpulkan dll.  Atau di perlukan "brain
storming" utk   meng prioritas kan apa2  kajian2 yg di perlukan dan
mendesak  dilakukan  saat ini ?

Wass, Muzirman Tanjuang.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------





From: Riri Chaidir <riri.chai...@rantaunet.org>
Subject: [...@ntau-net] Re: Dominasi Rumah Makan Padang di Medan Berakhir
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, January 22, 2009, 3:24 PM


Waalaikumsalam wr wb.

Maaf, Batua atau indak berita tu, kalau diambo nan diparalukan kini
bukan lagi "kita renungkan bersama". Bahkan dari kapatang2 pun
harusnya sudah ada usaha, karena "handicaps" yang disebut di artikel
tu bukan baru sakali ko ambo danga, dan alah lamo.

Kalau di artikel tu, tampak di ambo 3 hal nan "dikomplen" urang kan:

1.Bermasalah dengan kesehatan - nah, iko kan lah dari dulu ado isu
tentang iko. Tapi kok indak ado usaho untuak mengklarifikasi iko?
Kalaupun ado, itu cuma terbatas di milis (misalnya di RN pernah ada
penjelasan tentang ini)
2.Padeh - kalau memang selera orang sana tidak suka, atau trendnya
berubah, apa tidak bisa dimodifikasi?

3.Dulu murah, kini maha - nah, apo memang indak bisa dirubah kesan model iko?

Jadi kalau misalnyo berita itu batua ..., yo memang harusnya lah
diperkirakan dari dulu ...

Riri
Bekasi, L 46

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke