Buya Syafii Raih Magsaysay Award 2008
Jumat, 01 Agustus 2008 Padang, Singgalang Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. HM. Syafii Maarif, MA, Kamis (31/7), menerima penghargaan Magsaysay Award 2008. Demikian pengumuman yang dikeluarkan The Board of Trustees of the Ramon Magsasay Award Foundation (RMAF), lembaga yang mengelola Magsaysay Award. Dalam surat pemberitahuan yang dikirim via surat elektronik, Buya -panggilan akrab Ahmad Syafii Maarif- meraih Magsaysay Award 2008 dalam katagori Peace and International Understanding. "Ahmad Syafii Maarif menerima award ini karena komitmen dan kesungguhannya membimbing umat Islam, untuk menyakini dan menerima toleransi dan pluralisme sebagai basis untuk keadilan dan harmoni di Indonesia, bahkan di dunia," jelas Carmencita T. Abella, Presiden RMAF Syafii Maarif yang dikenal sebagai penderita Maarif Institute Jakarta itu, memang dikenal sebagai tokoh umat yang bersahaja dan kritis. Komitmennya terhadap Islam sudah tidak perlu diragukan lagi. Beliau dilahirkan pada 31 Mei 1935 di sebuah desa udik di Sumpurkudus, Sumatra Barat, sebuah daerah yang sumber penghasilannya dari perdagangan serba kecil dan tani. Putra Bungsu dari empat bersaudara pasangan Ma'rifah Rauf dan Fathiyah ini, waktu ecilnya mempunyai hobi menjala, memancing ikan dan menembakd dengan 'bedil' angin. Disamping itu dia juga aktif berolah raga joging, badminton serta tenis meja, tapi sekarang yang tersisa hanya joging dan Badminton Sebelum meraih Ph.D di Chicago, Syafii kecil memulai pendidikannya di sekolah rakyat neegri, tetapi tidak punya ijazah, sebab masih zaman revolusi, dan merangkap di Madrasah Mualimin Lintau, Sumatra Barat sampai kelas tiga. Sebelum ke Lintau dia nggangur tiga tahun karena revolusi, kemudian dia belajar di Mualimin Yogjakarta sampai selesai Syafii berpendapat, bangsa Indonesia harus lebih mengintensifkan dengan Masyarakat Eropa, khususnya Belanda dan Jerman. Alasannya pertama; mereka telah banyak membantu Indonesia, dan masa depan mereka bisa menjadi 'kompetitor' Amerika Serikat dan ini adalah asas paling penting bagi politik luar negeri Indonesia, walapun pendapat ini dimungkinkan para diplomat EU selalu memberikan conflict management pada anti Amerika dan Israel. Maarif, yang juga akrab dengan panggilan Syafii, ahli di bidang pemikiran Islam. Beliau rajin berseminar dan menulis, dan sebagian besar karangannya mengenai Islam.o006 Copyright (c) 2007 - 2008 Harian Singgalang --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---