Fw: Saya lanjutkan bagian bangsa Minangkabau, Palembang, Jambi, dan Melayu: Bangsa Melayu dari Sumatera Barat (Minangkabau) Orang Minangkabau dilukiskan sebagai orang yang keroh, tidak teguh setia, kurang berterima kasih dan bengis, acap kali suka mengisap madat, main judi dan menyabung ayam. Ia cinta kepada kemerdekaan dan amat manja akan tempat kelahirannya. Ia lebih menyukai perdagangan dan pelayaran di laut daripada pertanian dan pekerjaan tangan. Ia membanggakan hormat dan suka sekali membalas dendam; ia tak mudah melupakan suatu penghinaan yang dideritanya, walaupun sering kali maksud membalas dendam itu disimpan-simpan saja di belakang wajah muka yang tenang (JJ de Hollander). Lain daripada itu ia suka sekali berburu dan menangkap ikan, serta main perang-perangan, baik dengan senjata maupun tidak, di antaranya main anggar dan menembak sasaran. Sebaliknya dari bangsa Jawa, bangsa Minangkabau itu mempunyai sifat hemat cermat. Kehematan itu acap kali merupakan kekikiran. Banyak sekali orang yang kaya. Hal ini bukan saja karena mereka hemat, tetapi terutama karena pekerti dan kegiatannya berniaga. Sifat lain yang juga berbeda dari bangsa Jawa, ialah tidak takut kepada atasannya dan tidak mempunyai perasaan rendah, sehingga seringkali dianggap sebagai orang yang kurang sopan serta kasar tingkah lakunya. Orang Minangkabau terkenal sebagai orang yang suka sekali berbicara banyak, panjang dan lebar. Oleh karena itu rapat-rapatnya biasa memakan waktu banyak sekali. Kecerdasan berpikir bangsa Minangkabau, begitu pula bangsa Mandailing, adalah baik. Mereka giat sekali dalam pelajaran. Terutama mereka cakap sekali dalam pelajaran teknis dan pekertinya menuju ke arah ilmu pasti dan ilmu fisik. Menurut pendapat para penulis, keberaniannya berlainan. Ada penulis yang mengatakan, bahwa keberaniannya itu tidak begitu besar, kecuali jika mereka terdorong oleh sesuatu hal yang dapat menebalkan semangatnya untuk berjuang, misalnya dalam perang sabil (JJ de Hollander). Penulis lain (vd Lith) memandang mereka sebagai orang sangat gagah berani, seperti terbukti dalam Perang Paderi. Dari permulaan sampai penghabisan mereka memperlihatkan keberanian yang bukan kepalang. Oleh karena itu mereka terkenal dalam kalangan Belanda sebagai lawan yang gagah berani. Sebagai prajurit dalam tentara yang teratur, pada umumnya bangsa Minangkabau itu tidak menunjukkan kecakapan. Ini menurut pengalaman dalam tentara Belanda. Agaknya sukar sekali untuk mengajarkan disiplin kepadanya, terutama oleh karena mereka tidak mempunyai perasaan rendah; keinginannya selalu membantah. Bangsa Palembang, Jambi, dan bangsa Melayu dair Sumatera Timur Beberapa sifat yang terdapat pada bangsa Minangkabau terdapat juga pada bangsa Palembang, Jambi, dan Melayu dari Sumatera Timur. Hanya mereka lebih menurut dan hormat pada atasannya. Nilainya sebagai prajurit tidak begitu besar kalau dibandingkan dengan bangsa Minangkabau. Pada umumnya mereka tidak mewujudkan kecakapannya sebagai prajurit dalam tentara yang teratur (tentara Belanda). -bersambung-
--------------------------------- Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---