Assalamu'alaikum Ww. Sekedar ingin konfirmasi , dari tulisan Angku Dt Bagindo nan ambo cuplik, memang pupuh dan punah itu ado? Dan Minangkabau memakai sistem kekerabatan matrilinial?
Apo ado pandangan lain ? Wassalam Z Chaniago - Palai Rinuak From: azmi abu kasim azmi abu kasim <[EMAIL PROTECTED]> Kelapa Gading 16 Juni 2007 Assalamualaikum w.w. Angku2 Bapak2 Ibu2 sidang Palanta nan ambo hormati Sato pulo ambo saketek Tentang Bundo kanduang "Bundo Kandung Dalam Tatanan Adat Minangkabau" sebenarnya menurut pandangan ambo sistem Adat Minangkabau telah memberikan tempat yang sangat istimewa dan terhormat kepada kaum perempuan di Minangkabau. Sekalipun masih banyak kelompok perempuan yang merasa belum puas, dan masih berkehinginan mendapat lebih banyak lagi dengan alasan kesetaraan, persamaan hak dengan kaum laki-laki di Minangkabau. Namun sebenar jika kita perhatikan sudah sangat banyak keistimewaan-keistimwaan yang telah diberikan oleh aturan adat Minangkabau kepada kaum perempuan, tanpa di mintak, antara lain adalah : 1. Sebagai Penerus Keturunan. Kaum perempuan adalah sebagai penerus atau pelanjut keturunan, sebuah keluarga yang tidak mempunyai anak perempuan, maka keluarga tersebut dianggap tidak lengkap akan suram, malah keluarga tersebut dikuatirkan akan pupus atau "punah". Hal ini sesuai dengan sistem kekerabatan yang dianut oleh masyarakat adat Minangkabau iaitu, iaitu sistem kekerabatan matrilinial, bahwa garis keturunan itu di ambil dari ibu. -- Z Chaniago - Palai Rinuak - Kaganti sawah jo ladang --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---