Sumbar Dilirik Investor, BKPM Tawarkan Industri Etanol 

 

Jumat, 22 Agustus 2008 

Padang, Singgalang
Sumatra Barat mendapat tawaran dari pemerintah untuk membangun pusat
industri etanol nasional, karena provinsi ini memiliki lahan yang
produktif dan sangat luas untuk perkebunan tebu. Tawaran tersebut
disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat
Muhammad Lutfi, ketika membuka lokakarya 'Meningkatkan Daya Saing
Sumatra Barat untuk Tujuan Investasi dan Berusaha', di kampus Unand,
Limau Manis, Padang, Kamis (21/8). Menurut Lutfi, untuk tahap awal ia
meminta Pemprov Sumbar menyediakan lahan seluas 20 ribu hektar. Lahan
seluas itu untuk menanam tebu.

Bahan bakar etanol diproduksi dari sari tanaman tebu akan lebih mudah
dibanding dengan fermentasi karbohidrat dari jagung. Selain itu tebu
juga lebih mudah ditanam, dapat menghasilkan gula dan ampasnya
dipergunakan untuk menghasilkan energi listrik. Tanaman tebu dapat
dipanen secara manual ataupun mekanis dan dapat ditransportasi ke
berbagai daerah. 

Menurut dia, Indonesia memiliki nilai tambah adanya kegiatan industri
yang berbasis agrikultur. "Untuk di Asia kegiatan yang sama ini cukup
tinggi permintaannya jika dikembangkan di Indonesia dan di Myanmar,"
katanya.

Tetapi karena politik di Myanmar tak kondusif, katanya lagi, maka
Indonesia menjadi perhatian serius pengembangan industri tersebut.

Ia memilih menawarkan Sumbar mengembangkan etanol itu terkait di
provinsi ini terdapat lahan produktif yang cukup luas untuk tanaman tebu
dan petaninya sudah banyak yang mampu mengembangkannya. "Kini, hanya
tinggal kesiapan Pemrov Sumbar, jika hari ini bersedia, dalam waktu 24
jam saya akan membawa investor dari Hongkong yang sudah menyatakan
kesediaannya untuk melakukan survei. Dikatakan, jika perencanaan awal
sukses akan dikembangkan lagi menjadi 50 hektar.

Tawaran tersebut, kata pengusaha muda itu, telah disampaikan kepada
Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi dan disambut positif oleh gubernur. "Kini
hanya tinggal lahan, sementara investor telah disiapkan," katanya.

Sementara itu Rektor Unand Prof. Dr. Musliar Kasim menyebutkan jika
industri etanol itu dapat dikembangkan di Sumbar, maka daerah ranah
Minang ini akan jadi daerah industri yang kuat dan perekonomian
masyarakat meningkat. Kini, yang jadi pertanyaan, apakah Pemprov Sumbar
sanggup menyediakan lahan, sesuai yang diminta itu. o017 

Copyright (c) 2007 - 2008 Harian Singgalang.

 




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke