Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

InsyaAllah Pak Syaf. Jangankan untuk menyumbangkan
saran/pikiran, tenagapun saya siap kalau saya memang
ada waktu untuk itu.


Saya malah mempunyai rencana, bukan sekedar mimpi,
atau omongan saja, bagaimana caranya agar Sumatera
Barat itu maju. Kemaren sebelum pulang, saya kira
masih lama lagi saya di Indonesia. Saya sempat
berbicara panjang lebar dengan seorang ibu dokter
anak, juga pimpinan mushalla di Biaro(dekat rumah
saya), juga beberapa pimpinan-pimpinan sekolah dan
pesantren di Ampek Angkek canduang untuk mengaktifkan
kembali surau-surau. Dimulai dari anak-anak, dan
ibu-ibunya.Ketika semua itu baru dibicarakan, saya
harus berangkat lagi ke Kairo.


Tetapi rencana itu dah kami sepakati, kalau Allah
mengizinkan, dan saya memang ditempatkan kembali ke
Sumatera Barat, akan kami jalankan, kalaupun tidak,
saya hanya sesekali datang, dan meninjau dari jauh,
yang namanya program tetap terjalankan, sementara
siapapun yang menjalani program baik itu, silahkan
saja. Saya pribadi, dari dulu memang kurang berminat
untuk memegang tampuk jabatan apapun, kecuali kalau
memang saya diberi tugas, akan saya kerjakan amanah
itu dengan sebaik-baiknya, selagi bisa menolak, saya
usahakan menolaknya, kecuali kalau memang dibutuhkan
sekali saya akan terima, beda dengan mengajar,
mendidik, berdakwah, diminta ataupun tidak diminta
akan saya lakukan, tanpa mengharap imbalan apapun,
tetapi kalau dikasih imbalan, saya ngak pernah
menolak, sebab Rasulullahpun menerima hadiah.Bahkan
menerima upah dari mengajar itupun boleh-boleh saja,
dan merupakan hak kita, hanya saja, niat utamanya itu
yah..benar-benar ikhlas untuk jalankan tugas serta
untuk agama Allah semata.

Yang pasti niat saya Cuma satu, menjalankan perintah
ilahi dengan menyampaikan tugas sebagai khalifah
dipermukaan bumi ini, tetapi meminta jabatan, saya
tidak akan pernah mau, ngak enak rasanya, masak
jabatan koq diminta-minta.
 

Apa yang bisa diperbuat di surau-surau tersebut? Cukup
banyak, tidak hanya sekedar peribadatan menuju akhirat
saja, urusan dunia juga bisa dibicarakan disana,
sepanjang tujuannya baik dan benar. Substansinya
adalah, bagaimana mengaktifkan kembali fungsi
mesjid-surau-surau sebagaimana dizamannya Rasulullah.


Di Mesjid Indonesia Cairo, sudah dijalankan hal ini.
Mulanya mesjid bagi masyarakat Indonesia di Kairo itu
adalah untuk shalat jamaah bersama-sama. Hal ini
berkembang terus, akhirnya anak-anak, ibu-ibu,
termasuk bapak-bapaknya mulai mengadakan
pengajian-pengajian, belajar bahasa Arab/Inggris,
komputer, buat buletin bulanan, dllnya dan semakin
berkembang terus, dan selalu memberikan
sumbangan-sumbangan untuk hal-hal yang sifatnya perlu
mendapatkan bantuan.


Kalau di mesjid-mesjid MESIR sendiri, mesjid itu
berfungsi juga sebagai RS yang mana tujuannya untuk
membantu masyarakat miskin, dengan pelayanan dokter
yang sama juga seperti di RS mewah lainnya.


Sebenarnya menurut saya pribadi, kalau masyarakat
sudah ditanamkan pemahaman agama yang benar,
insyaAllah kerusakan moralpun berkurang dengan
sendirinya. Praktik-praktik , aturan-aturan,
hukum-hukum, adat-adat yang salah menurut agamapun
akan berkurang dengan sendirinya.


Oh yah Pak, dulu sewaktu di Indonesia, saya sempat
mengikuti seminar mingguan di Unand fak. Pertanian.
Bid. Tanah. Saat itu ada diundang petugas dari
Agraria, atau bagian hukum, pokoknya yang mencatat hak
kepemilikan tanah di Sumbar.Saya lupa nama petugas
yang menyampaikan makalah tersebut. Beliau disana
memang menyebutkan, di Sumatera barat inilah yang
paling sukar dalam penyelesaian sertifikasi tanah itu.
Sementara Undang-undang Negara menurut beliau, setiap
tanah harus jelas kepemilikannya, alias harus
disertifikasikan.


Kemudian ada yang bertanya. Bagaimana dengan tanah
kaum-kaum yang ada di Sumatera Barat. Beliau menjawab,
tergantung dari permasalahannya.Ada baiknya diundang
atau dimasukkan badan hukum bagian agraria, atau yang
mencatat undang-undang kepemilikan tanah itu. 
Karena Bapak menyebutkan jangan sampai berlainan
dengan undang-undang Negara Indonesia, kalau ngak,
akan ditolak usulan ini.


Saya kala itu berfikir. Apa yang disampaikan pemakalah
pada seminar di fak. Pertanian itu, ngak jauh beda
sebenarnya dengan apa yang dianjurkan dalam Islam. 

Bapak Saaf, hanya sebagai seorang "Perisau", maka saya
adalah sebagai seorang "Penyampai, Penyambung risalah
saja". Adapun siapa saja yang menjalankan roda dari
gagasan/usulan ini, itu terserah saja, sepanjang yang
duduk disana adalah memang yang berkompoten
dibidangnya masing-masing. Dan memang benar-benar
berniat untuk kemajuan Sumatera Barat, yang nota bene
masyarakatnya adalah beragama Islam, dan slogan yang
selama ini didengung-dengungkan adalah ABSSBK
benar-benar tercapai hendaknya sesuai dengan slogan
itu pula. Jangan hanya slogan saja, tetapi
kenyataannya banyak diantara masyarakatnya tidak
seperti slogan itu.

Pak Saaf, terimakasih telah menjadi masukan makalah
saya dalam penyusunan ABSSBK tersebut. Saya lakukan
makalah itu kemaren, sebenar-benar karena permintaan
Bapak juga, serta panitianya. Saya sendiri merasakan,
sebatas menyampaikan saja. Berkat jasa Bapak juga,
saya bisa memiliki keberanian di seminar tersebut.
Selama ini, saya hanya berani menentang secara
langsung, pada yang bersangkutan apabila saya lihat
ada kesalahan. 

Wassalamu'alaikum. Rahima



--- "Dr.Saafroedin BAHAR" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


---------------------------------
Waalaikumsalam w.w. Nanda Rahimah serta para sanak sa
palanta,

Terima kasih saya ucapkan atas apresiasi Nanda
terhadap upaya kecil saya mendorong dikompilasikannya
norma hukum dan etika  ABS SBK sebagai jati diri
Minangkabau. Seperti demikian sering saya sampaikan,
dalam hubungan ini peran saya sungguh teramat  kecil,
yaitu sebagai seorang 'perisau'. 

Alhamdulillah, gerak mengompilasi yang selama ini
hanya bersifat personal dan individual, sekarang sudah
berkembang menjadi suatu gerak institusional dengan
jadwal penyelesaian yang jelas. Bahan-bahan yang Nanda
sumbangkan selama ini, seperti dalam Semiloka di
Universitas Andalas bulan Juni 2007 akan merupakan
salah satu masukan yang berharga dalam upaya melembaga
in i.

Jika Nanda melihat ada yang perlu disampaikan, jangan
ragu untuk memberikan sumbangan, baik melalui Rantau
Net ini, ataupun langsung kepada Ketua atau Sekretaris
Tim Perumus. Alamat e-mailnya sedang diselesaikan oleh
Sekretaris Tim.

Wassalam,
Saafroedin Bahar
  (L, 70+6+26, Jakarta)
'Taqdir di tangan Allah, Nasib di tangan Manusia'



      
____________________________________________________________________________________
Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke