ini link berita : http://padangtoday.com/today/detail/50036

Tak banyak yang tahu tentang suksesnya kunjungan Presiden SBY dan Rombongan 
ke Kelok Sembilan Rabu (30/10) juga berkat kerja dua orang pria paruh baya 
asal Kota Payakumbuh yang lebih akrab ditengah masyarakat dengan sebutan " 
orang pintar ". Keduanya disebut-sebut ikut membantu menyukseskan kunjungan 
Presiden SBY ke Kelok Sembilan di Jorong Aia Putiah Kabupaten Lima Puluh 
Kota untuk melakukan peninjauan jalan layang yang menghabiskan dana hingga 
600 Milyar tersebut.

Kedua pria tersebut, masing-masing Winda Kurnia panggilan Pak Cewek (54) 
warga Kelurahan Tanjuang Gadang Kecamatan Payakumbuh Barat yang juga 
seorang PNS di Pemko Payakumbuh dan Dayuni (67) warga Kelurahan Tanjuang 
Anau Kecamatan Payakumbuh Utara. Keduanya mengaku, diminta bantuan untuk 
melindungi acara dari gangguan gaib, serta hujan yang bakal datang saat 
acara peninjauan Kelok Sembilan oleh Presiden SBY berlangsung.

"Memang kami berdua diminta untuk menjaga secara gaib, agar acara 
peninjauan kelok sembilan ini berjalan lancar. Selain itu juga kami diminta 
agar cuaca dilokasi cerah dan tidak turun hujan. Kami telah tiga hari 
sebelum kunjungan Presiden ini berada dan memantau situasi di lokasi acara. 
Alhamdullillah berkat Allah acara berjalan lancar tanpa gangguan". Sebut 
Winda dan Dayuni, Rabu (30/10) kepada sejumlah wartawan selepas kunjungan 
Presiden SBY ke Kelok Sembilan.

Winda juga mengatakan bahwa beberapa hari jelang kunjungan SBY ke Lima 
Puluh Kota, memang ada datang gangguan, begitu juga saat Presiden dan 
rombongan sudah berada di Kelok Sembilan. Namun, gangguan tersebut tidak 
berhasil mengagalkan acara. Pak Winda juga mengatakan, secara kasat mata 
gangguan tersebut memang tidak nampak. Ia juga mengatakan sudah sering 
dimintai bantuan untuk menjaga acara-acara besar, termasuk sidang teroris, 
sidang tersangka bandar Narkoba di Jakarta.

Ia sudah melanglang ke sejumlah Provinsi di Indonesia untuk membantu orang 
yang membutuhkan bantuannya. Namun semua kerjanya terkadang pernah juga 
tidak berhasil. " Semua tergantung Allah SWT, kita hanya memohon, kadang 
kala Allah tidak mengizinkan kerja saya lancar, ya gagal". Ucapnya diamini 
Dayuni.

Kini, ia dan Dayuni merasa sangat lega, selain karena acara Presiden SBY ke 
Lima Puluh Kota lancar tanpa gangguan, ia juga merasa bangga karena 
daerahnya dikunjungi Presiden.(*)


Pada Jumat, 01 November 2013 10:00:21 UTC+7, Bagindo Darwin Chalidi Talanai 
menulis:
>
> Astaghfirullah, Dukun Ikut Kawal SBY di Kelok Sembilan!
>
> Oleh: Efki | 01 November 2013 | 07:14 WIB
>
> Bila berita ini benar, kita harus segera istighfar untuk minta ampun pada 
> Allah Swt atas terjadinya suatu kesyirikan pada kunjungan Presiden SBY ke 
> Kelok Sembilan, Sumatera Barat.
>
> Entah inisiatif siapa yang telah mengajak dua orang pintar sekali gus 
> untuk mengawal SBY dalam acara peresmian jembatan di tengah itu (baca 
> disini).
>
> Kita tidak perlu pula mereka-reka bagaimana dua orang yang dianggap pintar 
> itu telah hadir di sana, di luar tim paspampres dan aparat keamanan yang 
> pasti sudah terlatih dan professional.
>
>  Yang jelas dari pandangan akidah, kehadiran mereka itu merupakan sebuah 
> kesyirikan yang nyata karena kita telah berusaha meminta pertolongan kepada 
> selain Allah Swt.
>
> Mereka itu sebenarnya bukan orang pintar tapi sebut saja dukun atau pawang 
> yang ingkar karena menggunakan pertolongan makhluk jenis jin atau syetan 
> untuk mendapatkan apa yang diinginkannya seperti menghalau hujan atau 
> kononnya mencegah gangguan makhluk jenis lain atas manusia.
>
> Sekilas kedengarannya oke karena dukun itu mengatakan bahwa berhasil 
> tidaknya pertolongan itu tergantung Allah Swt.
>
>   Semua hal memanglah demikian, bahkan selembar daun yang gugur pun atas 
> sepengetahuan dan izin Allah Swt karena tanpa pawangpun, bisa hujan bisa 
> tidak dan yang bisa terganggu oleh jin atau syetan hanyalah manusia yang 
> lemah imannya.
>
> Usaha manusia mengatasi kendala adalah dengan akal dan tenaga manusia, 
> dengan teknik dan peralatan, mempelajari perkiraan jadual hujan, dan 
> sebagainya. 
>
> Masalahnya disini adalah keinginan yang sebenarnya bisa dimohonkan 
> langsung kepada Allah Swt itu oleh siapa saja, telah dimintakan melalui 
> perantara dukun atau pawang yang meminta pula bantuan pula pada sesuatu 
> selain Allah Swt.
>
> Para dukun itu di depan atau di belakang kita sudah pasti punya prosedur 
> dan syarat-syarat tertentu sesuai yang dikehendaki syetan atau jin 
> pembantunya itu.
>
> Sudah pasti pula segala yang berkaitan dengan persyaratan itu tidak dapat 
> diterima syariat karena para pembantu dukun itu bukan makhluk yang beriman 
> pada Allah Swt.
>
>  Perbuatan ini disebut syirik yang sangat dimurkai dan tidak akan diampuni 
> bila tidak segera taubat. Banyak sekali ayat Al-Quran yang melarang 
> kesyirikan; demikian pula hadits Rasulullah SAW yang melarang orang 
> berdukun.  Dapat kita kutip dua hadits diantaranya (
> ahmadsudardi.blogspot.com):
>
> Dari ‘Imran bin Hushain RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda :”Tidak 
> termasuk golongan kami orang yang percaya tanda-tanda kesialan atau datang 
> bertanya kepada orang yang mempercayai tanda-tanda kesialan, atau orang 
> yang melakukan pedukunan atau orang yang datang berdukun, atau orang yang 
> melakukan sihir atau orang yang datang meminta tolong kepada tukang sihir. 
> Barangsiapa yang datang kepada dukun dan membenarkan apa yang dikatakan 
> dukun itu, maka sungguh ia telah kufur pada apa yang diturunkan kepada Nabi 
> Muhammad SAW”.[HR. Al-Bazzar dengan sanad Jayyid].
>
> Dari Wailah bin Asqa’ RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW 
> bersabda, “Barangsiapa datang kepada dukun menanyakan sesuatu kepadanya, 
> maka tertutup taubat darinya selama empat puluh malam, dan jika ia 
> mempercayai perkataan dukun itu, ia kafir”. [HR. Thabrani]
>
> Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi kejadian yang demikian, apalagi 
> melibatkan kepala Negara, pejabat tinggi, atau siapapun, kecuali ia tidak 
> komit dengan ketentuan Allah Swt dan Rasulullah SAW yang sudah sangat jelas 
> dan tegas.
>
> Mereka yang berwenang tahu pula bahwa praktek seorang pintar, perdukunan, 
> peramal nasib, atau paranormal yang meminta bantuan makhluk golongan jin 
> dan syetan adalah kesyirikan yang sangan dimurkai Alllah Swt.
>
>   Semoga Allah Swt mengampuni kita kita dan senantiasa terhindar dari 
> kesyirikan.
>
> Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi 
> tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang 
> menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan 
> akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.S
>
> Darwin Chalidi
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke