[R@ntau-Net] Re: Peristiwa-peristiwa sekitar "17 Agustus 1945"
Saya teruskan posting saya kepada ibu Halida Hatta : From: Jacky Mardono TjokrodiredjoTo: "Hatta, Halida(JKT-C)" Sent: Wednesday, 9 August 2017, 17:00 Subject: Re: Peristiwa-peristiwa sekitar "17 Agustus 1945" Ibu Halida yang saya banggakan, Saya akan sangat berterima kasih apabila ibu Halida Hatta berkenan mengirim buku-buku tulisan bung Hatta kepada saya. alamat Jacky Mardono jl. Uranus I no. 4 Villa Cinere Mas, Ciputat Tangerang 15419. Saya mempunyai photo dengan Bung Hatta waktu saya mendampingi peserta konfrensi mahasiswa Asia Afrika di Istana Negara, sayang photo kenangan tersebut hilang. saya punya buku "Demokrasi Kita" yang ditulis oleh bung Hatta dan juga hilang. buku tersebut adalah mengenai komentar bung Hatta terhadap peristiwa PRRI, saya merasa bangga bahwa saya pernah satu mobil dengan bung Hatta pada waktu beliau berkunjung ke Pariyaman pada waktu itu jabatan saya adalah Kapolres Padang Pariyaman. buku beliau yang pernah saya miliki adalah "Alam Pikiran Yunani" buku tersebut juga hilang karena saya sering berpindah rumah. no hp saya 0811187534. Salam Hormat, Jacky Mardono From: "Hatta, Halida(JKT-C)" To: Jacky Mardono Tjokrodiredjo Sent: Wednesday, 9 August 2017, 16:36 Subject: RE: Peristiwa-peristiwa sekitar "17 Agustus 1945" #yiv7059064800 -- filtered {panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4;}#yiv7059064800 filtered {panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;}#yiv7059064800 filtered {font-family:Calibri;panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;}#yiv7059064800 filtered {panose-1:2 11 5 2 4 2 4 2 2 3;}#yiv7059064800 filtered {panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4;}#yiv7059064800 filtered {panose-1:2 5 6 4 5 5 5 2 2 4;}#yiv7059064800 p.yiv7059064800MsoNormal, #yiv7059064800 li.yiv7059064800MsoNormal, #yiv7059064800 div.yiv7059064800MsoNormal {margin:0in;margin-bottom:.0001pt;font-size:12.0pt;}#yiv7059064800 a:link, #yiv7059064800 span.yiv7059064800MsoHyperlink {color:blue;text-decoration:underline;}#yiv7059064800 a:visited, #yiv7059064800 span.yiv7059064800MsoHyperlinkFollowed {color:purple;text-decoration:underline;}#yiv7059064800 span.yiv7059064800EmailStyle17 {color:#1F497D;}#yiv7059064800 .yiv7059064800MsoChpDefault {font-size:10.0pt;}#yiv7059064800 filtered {margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;}#yiv7059064800 div.yiv7059064800WordSection1 {}#yiv7059064800 Selamat sore Pak Jacky Mardono, Saya ucapkan terima kasih atas pencerahan yang diberikan kepada radio Elshinta oleh Pak Jacky Mardono. Wah benar ssekali..waktu itu juga ada orang yang mengaku pengerek bendera pusaka di Pegangsaan Timur 56, pada tanggal 17 Agustus 1945. Padahal itu yang melakukan adalah Bapak Latif Hendraningrat. Orang ini selalu pakai baju seperti veteran, dan mengaku sebagai pengerek bendera. Saya sempat sampaikan juga ke forum bahwa orang itu tidak benar berada di peristiwa proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945. Apakah Bapak Jacky tidak punya buku-buku tulisan Bung Hatta? Salam, Halida Hatta KeliFrom: Jacky Mardono Tjokrodiredjo [mailto:jackymard...@yahoo.com] Sent: Wednesday, August 09, 2017 4:23 PM Subject: Peristiwa-peristiwa sekitar "17 Agustus 1945" Dalam rangka memperingati HUT yang ke 72, Radio Elshinta setiap malam telah menyiarkan insiden-insiden yang terjadi akibat adanya Proklamasi 17 Agustus 1945. Dalam rangka menjadikan mereka yang mengaku sebagai pelaku sejarah, saya ingatkan radio Elshinta agar hati-hati dalam menentukan siapa mereka yang akan dijadikan narasumber sebagai pelaku sejarah. untuk ini saya telah mengirim SMS kepada radio Elshinta yg isinya sbb: Radio El Shinta. Yang termasuk pejuang kemerdekaan usia muda, adalah Bpk Benny Murdani. Pada waktu serangan belanda kedua pada tanggal 19 Desember 1948, usia beliau baru 16 thn. Waktu itu syarat untuk menjadi anggota tentara pelajar adalah 16 thn. Pada tahun 1948 usia saya 14 tahun. Harus di waspadai kisah2 mereka yang mengaku pejuang kemerdekaan tapi usianya di bawah 82 thn. Wasalam, Jacky Mardono Dengan demikian kita harus hati-hati apabila ada seseorang yg usianya sekarang 84 tahun atau lebih muda dari itu, mengaku sebagai pelaku sejarah pada masa revolusi fisik yaitu antara tahun 1945 sampai dengan 1950. Radio Elshinta telah membahas insiden-insiden yg terjadi sebagai akibat adanya Proklamasi 17 Agustus 1945. Untuk ini saya telah mengirim sms ke radio Elshinta sbb: Redaksi El Shinta. Untuk mempelajari sejarah perjuangan Indonesia, perlu di pelajari minimal: 1. Buku "di bawah bendera revolusi jilid l", yang memuat tulisan2 bung Karno semasa Hindia Belanda. 2. Himpunan pidato"Agustusan" bung Karno, sejak tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan 17 Agustus 1966. 3. Memoar pak Nas: a. Yang berjudul "sekitar perang kemerdekaan" sebanyak 11 jilid. b. Memoar pak Nas yang berjudul "Memenuhi panggilan tugas" sebanyak 9 jilid. 4. Memoar pak Harto yang berjudul "pikiran, ucapan dan tindakan
[R@ntau-Net] Peristiwa-peristiwa sekitar "17 Agustus 1945"
Dalam rangka memperingati HUT yang ke 72, Radio Elshinta setiap malam telah menyiarkan insiden-insiden yang terjadi akibat adanya Proklamasi 17 Agustus 1945. Dalam rangka menjadikan mereka yang mengaku sebagai pelaku sejarah, saya ingatkan radio Elshinta agar hati-hati dalam menentukan siapa mereka yang akan dijadikan narasumber sebagai pelaku sejarah. untuk ini saya telah mengirim SMS kepada radio Elshinta yg isinya sbb: Radio El Shinta.Yang termasuk pejuang kemerdekaan usia muda, adalah Bpk Benny Murdani.Pada waktu serangan belanda kedua pada tanggal 19 Desember 1948, usia beliau baru 16 thn.Waktu itu syarat untuk menjadi anggota tentara pelajar adalah 16 thn.Pada tahun 1948 usia saya 14 tahun.Harus di waspadai kisah2 mereka yang mengaku pejuang kemerdekaan tapi usianya di bawah 82 thn. Wasalam, Jacky Mardono Dengan demikian kita harus hati-hati apabila ada seseorang yg usianya sekarang 84 tahun atau lebih muda dari itu, mengaku sebagai pelaku sejarah pada masa revolusi fisik yaitu antara tahun 1945 sampai dengan 1950. Radio Elshinta telah membahas insiden-insiden yg terjadi sebagai akibat adanya Proklamasi 17 Agustus 1945. Untuk ini saya telah mengirim sms ke radio Elshinta sbb: Redaksi El Shinta.Untuk mempelajari sejarah perjuangan Indonesia, perlu di pelajari minimal:1. Buku "di bawah bendera revolusi jilid l", yang memuat tulisan2 bung Karno semasa Hindia Belanda.2. Himpunan pidato"Agustusan" bung Karno, sejak tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan 17 Agustus 1966.3. Memoar pak Nas: a. Yang berjudul "sekitar perang kemerdekaan" sebanyak 11 jilid.b. Memoar pak Nas yang berjudul "Memenuhi panggilan tugas" sebanyak 9 jilid.4. Memoar pak Harto yang berjudul "pikiran, ucapan dan tindakan saya".Buku2 lain yang perlu di baca antara lain:1. Memoar BJ Habibi tentang masa transisi dari Soeharto ke Habibi.2. Kerusuhan Mei yang merupakan memoar dari Wiranto.Buku2 pendukung masih sangat banyak, terutama yang merupakan memoar dari pelaku sejarah. Wasalam, Jacky Mardono Dua buah buku yang telah membangkitkan minat saya untuk mempelajari politik sishankamrata adalah :1. Buku pak Nas yang berjudul "Sekitar Catatan Politik Militer di Indonesia".2. Buku Bapak TB. Simatupang yg berjudul "Laporan dari Banaran".kedua buku tersebut telah saya baca pada waktu saya masih berstatus sebagai mahasiswa PTIK. dengan modal kedua buku tersebut, pada tahun 1962, saya telah berdiskusi dengan atasan saya bahwa cara berfikir pak Nas menyamai dengan cara berfikir bung Karno. Atasan saya berpangkat AKBP sedangkan saya berpangkat Komisaris Polisi tk II. Apa yang saya jadikan topik diskusi, kelak menjadi kenyataan ketika pada tahun 1967 pak Nas sebagai ketua MPRS yang telah melengserkan bung Karno.selain mengupas insiden-insiden yang terjadi setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 ada baiknya radio Elshinta membahas peristiwa-peristiwa sekitar tanggal 17 Agustus 1945, terutama mengenai kisah sebuah rumah yang terletak dijalan Pegangsaan Timur no.56 Jakarta Pusat, rumah tersebut kini sudah tidak ada lagi. Rumah tersebut memiliki nilai historis yang tinggi karena :1. dari rumah tersebut bung Karno sekeluarga dan bung Hatta, diungsikan oleh para pemuda yang sebagian adalah anggota PETA ke Rengasdengklok.kisah ini dapat kita temukan dalam memoar bung Karno yang berjudul "Soekarno penyambung lidah Rakyat". yang di syunting oleh Cindy Adam. dan ada pengantar yang ditulis oleh bpk Soeharto.2. di rumah tersebut ibu Fatmawati menjahit dengan tangan Bendera Merah Putih, yang kelak kita kenal sebagai Bendera Pusaka.3. di halaman rumah tersebut pada tanggal 17 Agustus 1945, bung Karno membaca teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.4. dari rumah tersebut bung Karno dan bung Hatta beserta keluarga, dengan dikawal sekelompok anggota Polisi dengan mengendarai kereta api dari belakang rumah, "Hidjrah ke Yogyakarta". Rombongan tersebut di pimpin oleh bapak Winarso yang kelak jadi mahasiswa PTIK angkatan III. pak Winarso kelak pernah menjabat Kapolda Jawa Tengah, dan putranya tewas ketika melakukan demo terjun payung. Sungguh sangat disayangkan bahwa rumah di jalan Pegangsaan Timur no.56 sudah tidak ada lagi. Pada tahun 1950an rumah tersebut sering digunakan untuk rapat para mahasiswa PTIK, mahasiswa AHM (Akademi Hukum Militer) dan mahasiswa Universitas Indonesia. adanya issu bahwa kemerdekaan RI disponsori oleh Jepang karena pengibar bendera merah putih pada waktu itu adalah seorang perwira PETA yakni bapak Latief Hendraningrat yang mengenakan seragam PETA yang mirip dengan seragam tentara Jepang. Pada waktu agressi militer II ( 19 Desember 1948) jabatan bapak Latief adalah komandan Militer kota Yogyakarta. Bapak Latief yang ini bukanlah bapak Abdul Latief yang terlibat G30S/PKI. Saya belum pernah membaca berita, mungkin karena terlewat, bahwa dibekas gedung Pegangsaan Timur pernah diadakan upacara atau semacam syukuran menjelang setiap tanggal 17 Agustus. Demikian untuk menjadikan maklum. Wassalam,