Uni Iffah

Mengenai Puisi uni seputar kisah menelusuri gunung padang terutama pada bait 
yang jepe maksud bait yang "bergetar" berpegang erat tangan sebelum menikah 
1986 ..itu bait nan paliang indah jepe rasakan....

Nah jepe...alun mengalami lai katiko tu..lai menelusuri gunuang padang 
tu...sarupo jalur nan uni tampuah..tapi yo..bagembira ria sajo jo kawan samo 
gadang wakatu tu..alun ado lai "pegangan tangan yang bergetar"...

Puisi Uni..itu Indah buek kenanangan Uni yang susah dilupakan masa2 gadis di 
Kota Padang
Berpegang tangan dengan erat..bergenggam tangan dengan erat

Nah Jepe ka kantua tadi mamuta lagu Rosa feat Pasha..mungkin iko lirik lagu nan 
paliang pas untuak Uni..untuak kito sadonyo...Insya Allah

'APA YANG TLAH KU GENGGAM, TAK KAN MUDA AKU LEPASKAN..OOOOOO"

Wass-Jepe




________________________________
Dari: hanifah daman <iffa...@yahoo.com>
Kepada: "avenzor...@yahoo.com" <avenzor...@yahoo.com>
Cc: "RantauNet@googlegroups.com" <RantauNet@googlegroups.com>
Terkirim: Minggu, 26 April, 2009 22:31:46
Topik: [...@ntau-net] Re: MENELUSURI GUNUNG PADANG



Sayup sayup kudengar nyanyian yang sepertinya tau tentang kisah yang ku 
alami... Patah hatiku jadinya. Merang berputus asa. Mengenang dikau yang telah 
tiada. Merana berputus asa. Bilaku terkenang. Akan masa yang silam. Air mata 
berlinang. ... Salam. Hanifah

avenzor...@yahoo.com wrote: 
> Ni Ifa, Wakatu mambaco tulisan uni dgn topik iko, yg takana dek ambo sa maso 
> dulu adolah DITULAK TARUIH se dek gadih-gadih manih yg ambo sukoi. Awak suko, 
> inyo indak. Inyo suko, antah baa pulo awak lo nan ndak katuju. Namun baitu, 
> antah baa pulo kok malam ko ado kato-kato baikuik di hati ambo : Aku menyesal 
> terlalu lama lahir lebih dahulu, dan entah mengapa pula waktu mempertemukan  
> ketika dzuhur telah lewat. Aku menyesal mengapa engkau berjalan di gunung, 
> mengapa tidak di laut sepertiku, dan entah mengapa pula angin mempertemukan  
> kita pada Alif. Aku menyesal mengapa aku tidak berani bertanya pada mu, dan 
> entah mengapa aku tidak lagi lantang atau jenaka seperti dulu. Aku menyesal 
> menyalami tangan mu, sehingga ku tahu getaran hati yg engkau simpan. Aku 
> menyesal tidak berani menatap matamu, walaupun ku ingin engkau tahu rasa apa 
> yg ku tekan. Telah engkau antar aku utk mencuri tidur dalam kelelahan, dan 
> kau beri aku tatapan utk kusimpan dalam mimpi
berbantalkan tangan. Kau minta angin  membangunkan dengan bisikan, mata ku 
terjaga engkau telah tiada. (By : ricky avenzora, Bukit Shaduali-BatuSangkar, 
25 April 2009). Salam, r.a Powered by Telkomsel BlackBerry® From :  hanifah 
daman Date : Sat, 25 Apr 2009 06:31:23 -0700 (PDT) To : 
<RantauNet@googlegroups.com> Subject : [...@ntau-net] Re: MENELUSURI GUNUNG 
PADANG Waalaikum salam WR WB uni evi yth   Makasih atas responnya dan mohon 
maaf telah memancing emosi uni evi, karena terkenang masa suka dan duka juga 
kecewa. Pastilah banyak kisah atau peristiwa yang telah terjadi di lokasi yang 
indah ini.   Salam   Hanifah  --- On Sat, 4/25/09, Evy Nizhamul 
<hy...@yahoo.com> wrote: From: Evy Nizhamul <hy...@yahoo.com> Subject: 
[...@ntau-net] Re: MENELUSURI GUNUNG PADANG To: RantauNet@googlegroups.com 
Date: Saturday, April 25, 2009, 3:28 PM Assalamualaikum, wr,wb Add Iffah, Indah 
nian Add Ifah melukiskan kisah perjalanan di Gunung Padang itu. Tempat masa 
kecil
kami dulu ketika sering berkunjung ke Gunung ini . Hicking melewati kuburan 
China hingga menembus pantai Air Manis, untuk menemui Situs Malinkundang, yang 
kami anggap kisah itu benar adanya. Kemudian kami menyusuri jalan setapak 
hingga Teluk Bayur untuk menikmati keindahan laut di Teluk itu, dan setelah 
dari Teluk Bayur itu kami pulang naik angkot. Puisi ini memancing emosi - 
seorang perempuan setengah baya ini - ketika mengingatkan masa kecilnya dulu.  
Ke Gunung Padang, kami murid Anak Didikan Shubuh  Mesjid Ansyarullah di Simpang 
Anam bertadabur alam bersama Kakak remaja yang menjadi pengasuh kami kala 
itu... Bagi  remaja kota Padang kala itu - akan meneruskan perjalanannya ke 
Makam Siti Nurbaya seakan memang disanalah Siti Nurbaya dimakamkan. . Mereka 
akan merenda kasih  di tempat itu - memadu janji sambil memandang laut biru 
yang luas dan kota Padang yang bernuansa merah - karena atas rumah penduduk 
terbuat dari seng yang berwarna merah. dari
puncak Gunung Padang ini pula mengalir air dari sungai Batang Arau. Kala itu di 
Sungai ini sering diadakan acara selaju sampan yang hadiahnya cuma beberapa 
Kambing. Meriah dan mengasyikkan seakan membayangkan bahwa perahu yang melaju 
itu adalah sebuah " kora - kora, dari pandangan gadis kecil usia 7 - 10 tahun. 
Sangat mengharukan bagi keluarga kami  - di Gunung Padang inilah - pandam 
pakuburan keluarga kami berada. Tempat Nenek Moyang kami dimakamkan yang 
terakhirnya sudah mencapai generasi ke tujuh . Kami bersampan-sampan kala itu 
melintasi Batang Arau yang  indah serta riaknya dalam. Kami sering berziarah 
untuk membersihkan padam pakuburan itu setiap 3 tiga bulan sekali sambil piknik 
keluarga. Suasana piknik keluarga ini benar-benar mengasyikkan karena para 
Mande - mande kami akan menyiapkan masakan yang lezat - lezat seperti masakan 
kenduri ala ' Orang Keling ", ada gulai bagar merah dan gulai bagar putih.  
Termasuk masakan " Dalca - adaptasi
Kuliner orang Keling. Ada juga santapan " appetizer yang diadaptasi maskan 
orang - Orang Cino - dan Belanda yang menjadi bagian komunitas masyarakat di 
kampung kami kala itu. Itulah yang bisa kami rasakan kenangan indah lebih dari 
40 tahun yang lalu di kota Padang dan Gunung Padangnya. Duh .. belum lagi 
dengan pantai Padang - yang ombaknya Gila... temapt kami mandi-mandi sambil 
mencari biji KATAPIANG yang kala itu banyak pohonnya di pinggir pantai.... 
Sesudah itu......  dalam rangka ingin mendukung keindahan kotan kelahiran kami 
- maka makam  -makam " pandam pakuburan " di Gunung Padang itu,  harus rela 
dipindahkan atas biaya sendiri, walau ada janji dari PEMKOT akan memberikan 
ganti rugi. Namun setelah itu.....??? apakah kota ini dengan pemandangan bukit 
yang mengitari kota itu menjadi indah..? Ternyata semua tingga rencana... 
Jembatan Siti Nurbaya - yang sempat dibanggakan - tempat rendevouze remaja di 
kala malam hari. Jembatan itu ber arsitek
tanggung - karena tidak  dirancang lagi akan ada Kapal antar pulau yang 
melayari Batang Arau - hingga hulu sungai. . Air sungainya pun sudah susut dan 
dangkal. Inilah bentuk dari perencanaan kota yang tidak matang.. Add. Iffah.. 
Uni mohon maaf merespon sebuah puisi yang menghidupkan perasaan yang paling 
dalam menjadi sebuah kritikan buat PEMKOT nya. Wassalam,   Evy Nizhamul 
http://hyvny.wordpress.com http://bundokanduang.wordpress.com   --- On Sat, 
4/25/09, hanifah daman <iffa...@yahoo.com> wrote: From: hanifah daman 
<iffa...@yahoo.com> Subject: [...@ntau-net] MENELUSURI GUNUNG PADANG To: 
rantaunet@googlegroups.com Date: Saturday, April 25, 2009, 2:08 AM MENELUSURI 
GUNUNG PADANG   Setiap kami pulang kampung ke Sungai Tanang Ketika kabut, awan, 
hujan atau asap Tak menyelimuti gunung Singgalang Anak gadisku sering bertanya 
“ Kapan kita mendaki gunung ma “ Ku janjikan kapan ada waktu dan cuaca 
mendukung Tak perlu mendaki puncaknya Cukup sampai
barisan pohon pinus Yang kelihatan sangat rapi dan indah Di lihat dari halaman 
rumahku Janji yang belum terpenuhi sampai kini   Enam tahun yang lalu Aku,suami 
dan anak-anak beserta seorang teman gadisku Menikmati indahnya pantai Muaro di 
Padang Mulanya kami pandangi saja gunung Padang Ku tantang gadisku untuk 
menelusuri gunung Padang Biar dia tau seperti apa mendaki gunung itu   Kami 
seberangi sungai memakai perahu Kami telusuri jalan setapak yang ada Melewati 
kuburan Cina Jalan setapak mulanya dekat ke laut Kami pandangi laut yang indah 
Jalan setapak menjauh dari laut Kami memasuki hutan Rasa bahagia menikmati 
pemandangan Berubah jadi rasa cemas dan takut Hanya kami yang berada di sana 
saat itu Ketika jalan mendaki Terasa nafas sesak Sepi dan sunyi mendera hati 
Dalam hati selalu berdoa Semoga selamat dalam perjalanan   Ku ingat di tahun 
1986 Ketika aku dan suami belum menikah Kami telusuri jalan yang sama Sungguh 
suasana dan rasa yang terasa Sangat
jauh berbeda Kami berjalan bergandengan Takut tersenggol pejalan yang lain dan 
jatuh Semakin sempit jalan Semakin kuat pegangan Saking ramenya pengunjung saat 
itu Yang melintas dijalan setapak Dengan arus yang berlawanan Ada yang dari 
Muaro Ada yang dari pantai Air Manis Tempat batu si Malin Kundang Perjalanan 
yang mengasikkan Dan tak kenal lelah Kami pulang dengan wajah bahagia   Keluar 
dari hutan Kami ketemu peselancar Terasa lega di dada Rasa terbebas dari bahaya 
Tak lama berjalan di pasir pantai Kami di cegat nelayan Mereka minta uang ke 
suamiku Tanda masuk ke pantai Untung mereka mau di kasih ala kadarnya   
Perjalanan kami teruskan sampai ke batu Malin Kundang Disinilah akhirnya 
Bertemu dengan banyak orang Rasa takut dan lelah Sirna seketika Anak-anak 
menikmati liburan Berlari-lari main ombak Belanja makanan yang mereka suka Tak 
lupa es kelapa muda Kenangan yang tak mudah di lupa     Bengkulu, 25 April 2009 
    Hanifah Damanhuri          
> 


      



      Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? 
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke