Jawaban MUNGKIN-MUNGKIN itu bisa dicari dari fakta lapangan yang benar dan adil pada Pilkada, Pileg, dan Pilpres yang lalu Konon Pemilu yang bersih hanya telah terlaksana 2 x 1, Tahun 1955 di bawah pemerintahan PM Burhanuddin Harahap 2. Tahun 1999 di bawah pemerintahan presiden B J Habibie
On Sep 22, 2016 18:21, "'RAMADHANIL' via RantauNet" < rantaunet@googlegroups.com> wrote: Pertanyaannnya "Kenapa masih ada kecurigaan kepada Penghitungan suara di tingkat TPS? Mungkin karena Pengemban amanah tidak dipercayai Mungkin karena langkanya orang yang berkhlak baik di Indonesia sekarang ini. Mungkin karena banyak orang yang tidak jujur. Wassalam, RP. Palu- Sulawesi Tengah Pada Kamis, 22 September 2016 15:59, Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com> menulis: Tk pak Palito. Hanya saya tetap kuatir kalau saksi yang dipakai di TPS bukan kader dan malah saya saksikan sendiri untuk menyaksikan perhitungan suara ada 2 pembantu rumah tangga yang direkrut yang pekerjaannya sehari hari tukang cuci, sampai dimanalah keguaannya prt ini di TPS. Baiklah kalau menurut info Palito kemungkinan pengggelembungan suara tak mungkin lagi karena sudah begitu ketat. Kalau begitu bagaimana keluhan yang disuarakan halaman sebelah ini: *Saafroedin Bahar* <https://www.facebook.com/saafroedin.bahar1?hc_ref=NEWSFEED&fref=nf> 20 jam <https://www.facebook.com/saafroedin.bahar1/posts/1443491782343934> · [image: https://www.facebook.com/rsrc.php/v3/yB/r/-pz5JhcNQ9P.png] Mengingat pengalaman pahit tahun 2012 dan 2014, adalah merupakan suatu hal yg mutlak utk memperkirakan akan terjadinya berbagai bentuk kecurangan. Perkirakanlah dengan cermat, dan gagalkan. Top of Form Suka <https://www.facebook.com/>Tunjukkan lebih banyak tanggapan Komentari <https://www.facebook.com/>Bagikan <https://www.facebook.com/> 50 Pelmi Dt Sati Mahadirajo dan 49 lainnya <https://www.facebook.com/ufi/reaction/profile/browser/?ft_ent_identifier=1443491782343934&av=100005502673813> *Komentar* [image: Pelmi Dt Sati Mahadirajo] <https://www.facebook.com/pelmi.dtsatimahadirajo.9?fref=ufi> Bottom of Form Pelmi Dt Sati Mahadirajo <https://www.facebook.com/pelmi.dtsatimahadirajo.9?fref=ufi> Agar tidak terulang Permainan Kotor Tahun 2014 ( sedot data dan permainan2 licik pemilu )....setiap TPS dalam Pilkada DKI 2017 nanti , diawasi oleh kader kader yang benar2 Mau berbuat untuk Perubahan DKI atau Negara ini....jadi , pergunakan lah kader Partai Koalisi untuk bekerja semaksimal mungkin dalam pemantaauan Hasil TPS TPS nanti....Cek benar2 dulu Daftar Pemilih Tetap dan Sementara....croscek langsung....apakah wajib pilih benar2 warga dalam satu TPS ...? hati2 warga siluman ...aseng2 dan pendatang luar DKI....dan pantau pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara serta rekapitulasi tingkat Lurah dan Kecamatan serta sampai ke Kotamadya.....PARTAI HARUS BEKERJA KERAS , jangan SIBUK SAAT KAMPANYE DAN LENGAH SAAT PILKADA ....ikuti setiap langkah2 Pilkada...(Y) (Y) (Y) ....kalau bisa biayai para mahasiswa untuk sebagai Pemantau Pemilu ....jangan terulang lagi kecolongan Pemilu 2014....KITA SAAT INI SUDAH MERASAKAN PENDERITAAN NYA ...baru 2 Tahun sudah sangat susah kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Tambahan lagi pak Palito, bagaimana pula dengan penyedotan data, mungkin pak Palito ada infonya , terima kasih Maturidi Pada 22 September 2016 14.11, palito_kato via RantauNet < rantaunet@googlegroups.com> menulis: Pak maturidi. Ada dua proses di sini yakni penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara. Proses penghitungan suara, hanya ada di TPS Proses rekapitulasi hasil penghitungan suara, dilakukan secara berjenjang mulai dari PPK (kecamatan), KPU Kota/kabupaten dan terakhir di provinsi. Setiap terjadi kesalahan penjumlahan, maka langsung dikoreksi pada setiap tingkatan rekapitulasi. Jika tak puasc, saksi pasangan calon (paslon) bisa meminta untuk dibuka lagi kotak surat suara utk dilakukan proses penghitungan kembali. Sejauh pengamatan saya, sulit bermain curang di proses penghitungan suara maupun rekapitulasi berjenjang. Yakin lah pak, masih banyak orang jujur dan berintegritas di negeri ini. Biar lebih jelas, bertanya juga lah bapak pada warga yang pernah jadi penyelenggara di Duri itu. Biar bapak punya perspektif baru soal permainan dalam wani piro itu. Karena, Saya pikir, bapak terlalu takut soal wani piro. Yang saya perhatikan, wani piro itu berada di tataran pemilih. Permainannya juga makin canggih. Ini lah yang harusnya kita perhatikan bersama. Serangan fajar. untuk penyelenggara, susah terlaksananya. Selain pengawasan yang ketat, sanksi pidana dan denda juga menanti jika ketahuan main2 dgn wani piro itu. Utk tambahan info, pemerintah juga telah menaikan standar honor penyelenggara panitia ad hoc (ppk, pps, dan kpps serta panwas). Gaji komisioner nya juga jauh lebih baik. Utk Tingkat provinsi sudah di angka belasan juta rupiah. Demikian pak maturidi. Semoga bapak punya perspektif baru soal pelaksanaan pilkada ini. Powered by Telkomsel BlackBerry® ------------------------------ *From: * Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Thu, 22 Sep 2016 10:27:28 +0700 *To: *rantaunet@googlegroups.com<ran tau...@googlegroups.com <rantaunet@googlegroups.com>> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Pilkada DKI 2017 mengasyikan juga diikuti Ass wr wbr Sanak di palanta n.a.h Tk infonya pak Imran. Di TPS yang sarananya lengkap mungkin semua bisa berjalan seperti alur 1- 7, namun didaerah yang masih berkekurangan disanan sini APALAGI DIDAERAH “WANI PIRO”, alur no 4, 5 dan 6 itu jadi masalah: “4. usai perolehan suara C1 diisi oleh petugas KPPS dengan mencocokan C1 plano, dokumen tersebut ditandatangani pengawas lapangan Panwaslu, saksi pasangan calon dan petugas KPPS serta pemantau.. 5. Biasanya proses penghitungan suara di TPS ini juga disaksikan masyarakat sekitar.. 6. Panwas lapangan, saksi paslon, KPPS dan pemantau dan para pihak lainnya, akan diberikan salinan dokumen C1 ini oleh petugas KPPS.” Saksi maupun pemantau sangat rawan bila dihadapkan dengan wani piro. Ini tidak semua, masih banyak penyelenggara pemilu/pilkada yang baik-baik. Saksi masing-masing paslon sebaiknya 2 ata 3 orang disetiap TPS, selama ini nampaknya hanya satu orang, ini rawan disusupi wani piro, karena tak ada pembanding. Mudah-mudahan di Pilkada DKI 2017 ini diperhatikan betul pengamanan data autentik oleh pemuka masyarakat DKI karena lawan sudah berpengalaman. Didaerah pekeja, para pemilih habis mencoblos, kembali ketempat kerja masing-masing. Di TPS yang tidak mempan wani piro, TPS akan berjalan baik. Sepengetahuan pak Imran, apa saksi paslon bisa menscan C1 di alur 4, yang sudah berisi perolehan suara itu. Kalau ini bisa, ini data autentik bagi timses calon, maka suara itu bisa langsung dikirim ke pusat timses masing-masing. Bila sudah ke kelurahan, kecamatan dst keautentikannya sudah diragukan, inilah yang bikin ramai di MK. MK dalam menyelesaiakn perkara pemilu waktunya terbatas, harus segera memberikan kepastian hukum. Drama di MK dalam kasus pemilu 2014 lalu, cukup jadi pelajaran. Wass Maturidi Pada 21 September 2016 23.42, Fashridjal M. Noor <fashridjalmn...@gmail.com> menulis: 👆Gubernur lalim bisa mencegah banjir di DKI Jakarta? On Sep 21, 2016 23:40, "Fashridjal M. Noor" <fashridjalmn...@gmail.com> wrote: http://wartakota.tribunnews.co m/2016/09/19/breaking-news-kan tor-ahok-pun-kebanjiran-pns-ko car-kacir-buka-sepatu <http://wartakota.tribunnews.com/2016/09/19/breaking-news-kantor-ahok-pun-kebanjiran-pns-kocar-kacir-buka-sepatu> On Sep 21, 2016 23:33, "Fitrianto" <fitr.tanju...@gmail.com> wrote: Melihat partai yg mengaku2 Islam tidak bisa bersatu, melayu santun ternyata jadi sasaran suap pengusaha keturunan, dan gubernur yg alim gak bisa mencegah banjir di daerahnya, kemungkinan besar Ahok menang pilkada DKI. Wassalam fitr 2016-09-21 5:04 GMT-04:00 'Imran Al' via RantauNet < rantaunet@googlegroups.com>: alur kerja scan C1: 1. Ditulis KPPS dengan merujuk hasil penghitungan suara ditingkat TPS. 2. Hasil perolehan suara ini harus sama dengan C1 plano (ukuran besar yang digunakan untuk hitungan secara teli) lalu disalin ke form C1 yang dibuat rangkap 8... 3. satu dari delapan rangkap itu, diberi tanda hologram. 4. usai perolehan suara C1 diisi oleh petugas KPPS dengan mencocokan C1 plano, dokumen tersebut ditandatangani pengawas lapangan Panwaslu, saksi pasangan calon dan petugas KPPS serta pemantau.. 5. Biasanya proses penghitungan suara di TPS ini juga disaksikan masyarakat sekitar.. 6. Panwas lapangan, saksi paslon, KPPS dan pemantau dan para pihak lainnya, akan diberikan salinan dokumen C1 ini oleh petugas KPPS. 7. C1 berhologram ini kemudian dikirim secara berjenjang ke PPS (kelurahan), PPK (kecamatan) untuk kemudian menjalani proses scan di kantor KPU kota/kabupaten. 7. Usai di scan, langsung diaplod ke website KPU... pertanyaan saya ke bapak maturidi, kenapa masih ada kecurigaan pada penghitungan suara di tingkat TPS dengan proses yang begitu transparan dan dokumennya dimiliki oleh banyak pihak terkait... imran, tingga di padang, pernah jadi penyelenggara pilkada di tingkat kecamatan pada 2015 lalu... Pada Rabu, 21 September 2016 13:48, Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com> menulis: Sanak dipalanta n.a.h Pilkada DKI 2017 mengasyikan juga diikuti. Ada juga baiknya kita bincang Pilkada maupun Pilpres yang lalu, masing-masing kita mungkin menyaksikan. Mudah-mudahan ada gunanya untuk menghadapi pemilu/pilkada yang akan datang. Pada Pilpres 2014, di TPS nampaknya ada team pemenang kekurangan saksi untuk menyaksikan perhitungan suara, ini terlihat ada pembantu rumah tangga yang direkrut untuk menyaksikan perhitungan hasil suara. Apalah yang bisa dilakukan PRT, mungkin hanya sekedar mlihat, setelah itu dapat honor 150 ribu. Kemungkinan besar kecurangan itu dimulai dari TPS dan seterusnya. Isi formulir C1 itu sudah mulai di manipulasi dari TPS. Seandainya saksi calon dilengkapi dengan alat penscan formulir C1 yang sudah ditanda tangani petugas TPS termasuk saksi, begitu discan langsung kirim ke Pusat. Kalau menscan harus izin KPU pusat, seharusnya izin tsb diurus dari sekarang atau mungkin sudah ada dalam UU/peraturan KPU. Pada 2014 yang lalu saksi TPS untuk salah satu calon ini yang menjadi kelemahan. Ini kelihatan waktu disidangkan di MK. Selanjutnya penyedotan data, bagaimana pula kerjanya alat ini, mungkin rang lapau ada yang tahu, mari kita berbagi. Kalau Formulir C1 itu tidak bisa discan oleh saksi, kecurangan-kecurangan mungkin akan berlanjut. Umat Islam Jkt harus all out - up to date untuk mendapatkan scan formulir C1 itu disetiap TPS. Memang perlu biaya besar, disetiap TPS paling tidak 2 orang saksi (2 shift – kadang penghitungan suara sampai magrib) harus ada dilengkapi alat scan Lebih baik lagi kalau ada INVESTIGATIVE REPORTER seperti ide Pak Saaf. Umat islam JKT yang akan mati-matian untuk mengalahkan AHOK, kalau kurang melengkapi dengan alat yang cukup, rasanya berat. Selama ini umat islam mungkin terlalu mengandalkan tokoh tapi kurang mengamankan data. Meskipun kemaren di Istiqlal sudah ngumpul Pak Amin Rais, Hidayat Nurwahid, Didin Haifiduddin dst, belum menjamin kalau data tidak diamankan. Pengusung Ahok juga akan all out dengan peralatan cangih dari taipan door to door demi memenangkan Ahok. Mohon kalau ada yang punya data, bagaimana pula kerjanya penyedotan data ?. Wass, Maturidi (L/78) Talang Solok Kutianyia, Duri Riau -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. ============================== ============================= UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ============================== ============================= Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group /RantauNet/ <http://groups.google.com/group/RantauNet/> --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com <rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout <https://groups.google.com/d/optout>. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. ============================== ============================= UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ============================== ============================= Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group /RantauNet/ <http://groups.google.com/group/RantauNet/> --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com <rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout <https://groups.google.com/d/optout>. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. ============================== ============================= UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ============================== ============================= Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group /RantauNet/ <http://groups.google.com/group/RantauNet/> --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com <rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout <https://groups.google.com/d/optout>. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. ============================== ============================= UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ============================== ============================= Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group /RantauNet/ <http://groups.google.com/group/RantauNet/> --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com <rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout <https://groups.google.com/d/optout>. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. ============================== ============================= UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ============================== ============================= Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/ group/RantauNet/ <http://groups.google.com/group/RantauNet/> --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@ googlegroups.com <rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/ optout <https://groups.google.com/d/optout>. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. ============================== ============================= UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ============================== ============================= Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/ group/RantauNet/ <http://groups.google.com/group/RantauNet/> --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@ googlegroups.com <rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/ optout <https://groups.google.com/d/optout>. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.