Dear All:

FYI
Tadi pagi saya menyaksikan cuplikan beritanya di TV, apakah desa tsb
belum dirambah oleh TBM (Taman Bacaan Masyarakat) yang anggaran
program (baca:proyek) nya  sangat besar? seharusnya orang seperti
beliau inilah yang juga harus dilibatkan di tingkat lapangan saat TBM
terbentuk...

Anehnya, (atau herannya) di cuplikan berita tsb diberitakan bahwa Pak
Uju telah menerima pengghargaan dari Perpusnas namun kemudian kurang
mendaoat perhatian... (kata penyiar beritanya lho...)..

IBP

Abah Uju Terus Melangkah Demi Kecerdasan Bangsa

http://berita.liputan6.com/sosbud/200911/250762/Abah.Uju.Terus.Melangkah.Demi.Kecerdasan.Bangsa

Liputan6.com, Purwakarta: Banyak cara untuk berbakti kepada bangsa dan
negara. Di antaranya menjadi perpustakaan keliling untuk mencerdaskan
warga sekitar. Seperti yang dilakukan oleh Juju Junaidi. Dia rela
berkeliling delapan desa di Kecamatan Darangdan, Purwakarta, Jawa
Barat, dengan berjalan kaki untuk meminjamkan buku kepada warga desa
secara agratis.

Juju atau yang lebih dikenal dengan Abah Uju sejak pagi mulai
menyiapkan buku dan majalah untuk menyambangi penduduk desa serta
pelajar saat jam istirahat. Berjalan kaki, lelaki berusia 60 tahun ini
membawa buku dan majalah bekas menyusuri jalan-jalan desa.

Niat baik Abah Uju tak selamanya mendapatkan sambutan positif. Tidak
jarang ia dihina karena koleksi buku-bukunya yang sudah usang. Namun
demikian hal itu tak membuatnya surut. Saat ini peminat yang membaca
buku dan majalah Abah Uju telah banyak.

Meski gratis, tak jarang Abah Uju mendapatkan bayaran dari para
peminjamnya. Selain menjalankan perpustakaan keliling, Abah Uju
membuka perpustakaan di rumahnya yang bernama Saba Desa.

Berbagai piagam penghargaan telah ia peroleh. Salah satunya dari
Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jabar dan dari Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia. Namun, sayang pemerintah setempat belum ada
perhatian terhadap jerih payahnya.(JUM)

Kirim email ke