Precedence: bulk


KEKUATAN PASUKAN MAYJEN TNI RYAMIZARD

        JAKARTA, (TNI Watch!, 12/2/2000). Panglima Kodam Jaya, Mayjen TNI
Ryamizard Ryacudu mengancam akan menghadang pasukan kudeta dengan
mengerahkan seluruh kekuatan pasukan di bawah komandonya, Kamis (10/2) lalu.
"Saya punya pasukan yang banyak," ujar Ryamizard, menantu mantan Panglima
ABRI, Jendral TNI (Purn) Try Sutrisno dan anak kandung mendiang Brigjen
(Purn) Ryacudu, jendral yang di zaman Soekarno dikenal amat Soekarnois
(karena berpengaruh, nama Brigjen Ryacudu dicatut Letkol Inf Untung di
daftar Dewan Revolusi pada 1965. Ryacudu membantah terlibat dalam dewan itu,
namun sebagai Soekarnois, ia tetap ditendang Jendral Soeharto).

        Dalam pikiran Ryamizard, jika ada jendral berpasukan yang hendak mengkudeta
pemerintahan sipil Presiden K.H. Abdurahman Wahid (Gusd Dur), siapapun dia,
harus mengajak Panglima Kodam Jaya, yang menguasai wilayah ibukota dan
sekitarnya. Dan, Ryamizard akan menolak ajakan kudeta itu bahkan akan
melawannya. Hadangan Ryamizard itu, bagaimanapun akan membuat pemimpin
pasukan kudeta berfikir dua kali, jika benar-benar akan melancarkan kudeta,
apalagi Ryamizard bilang: "Saya akan dibantu rakyat." 

        Ryamizard adalah salah satu jendral, selain KSAD, Jendral TNI Tyasno
Sudarto dan Pandam Wirabuana, Mayjen TNI Agus Wirahadikusuma, yang pro Gus
Dur. Kalau Ryamizard sudah menyatakan secara eksplisit akan menghadapi
pasukan kudeta, jelas ia sudah tahu dan yakin siapa kawan dan siapa lawan.
Artinya, ia sudah menghitung-hitung berapa kekuatan pasukan lawan dan berada
kekuatan pasukannya dan berapa kekuatan satuan-satuan yang akan mendukung
pasukan Kodam Jaya. Berapa besar kekuatan Kodam Jaya? Dalam tulisan
terdahulu (TNI Watch! 29/10/1999), pernah diulas tentang Brigade Infanteri
(Brigif) 1/Jayasakti, brigif di bawah komando langsung Pangdam Jaya. 

        Brigif 1/Jayasakti memiliki tiga Batalyon Infantri dan satu Balayon
Kaveleri, yakni: Yonif 201/Jaya Yudha (berbasis di Gandaria, Jakarta Timur),
Yonif 202/Taji Malela (berbasis di Bekasi), Yonif 203/Arya Kemuning
(berbasis di Tangerang dan Yonkav 9/Serbu (berbasis di Serpong, Tangerang). 

        Komandan Brigif 1/Jayasakti adalah Kolonel (Inf) Jul Efendi Syarif, lulusan
Akademi Militer 1976. Kendati, Jul Efendi terlibat dalam penyerbuan Kantor
Dewan Pimpinan Pusat PDI, di Jl Diponegoro, 27 Juli 1996 (ketika itu ia
menjadi Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat), ia akan sepenuhnya berada di
bawah kendali Ryamizard. Jika setiap batalyon Brigif 1/Jayasakti punya
personel 700 orang, maka pasukan Kodam Jaya sebenarnya baru berkekuatan
2.800 orang. Dengan kekuatan yang sedikit itu, bagaimana Ryamizard bisa
mengklaim punya pasukan yang besar? Tampaknya, sudah ada dukungan dari
satuan-satuan lain yang akan membantu Ryamizard jika terjadi kudeta. Yang
sudah menyatakan dukungan memang Korps Marinir memiliki memiliki dua brigif
yang terdiri dari enam batalyon infanteri. Jumlah personil Korp Marinir
mencapai enam ribu hingga sembilan ribu. Kalau ditambah batalyon kavaleri
dan alteleri, pasukan anti kudeta bisa lebih kuat lagi. Selain Marinir,
Kopassus juga sudah menyatakan akan mendukung Gus Dur dari ancaman kudeta.
Pasukan gabungan Marinir dan Kopassus ini berkekuatan lebih dari 10 ribu.
Pasukan gabungan ini amat membantu Ryamizard, karena merupakan dua satuan
elit di Angkatan Bersenjata. Pasukan elit lainnya dari Brigade Mobil (Polri)
dan Pasukan Khas TNI-AU, sudah pasti berada di pihak Ryamizard. Pasukan
gabungan inilah (Kopassus, Korps Marinir TNI AL, Paskhas TNI-AU, Brimob plus
Brigif 1/Jayasakti) tampaknya yang diklaim Ryamizard sebagai pasukan di
bawah komandonya. Memang, pengamanan ibukota berada di bawah komando
Ryamizard sebagai Pangdam setempat, sehingga satuan-satuan apapun yang
diperbantukan untuk mengamankan ibukota akan berada di bawah komando Pangdam
Jaya. 

        Pasukan gabungan ini membuat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan
Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Djadja Suparman, kecut. Djadja adalah salah
satu jendral klik Wiranto yang diduga keras akan melancarkan kudeta. Kamis
(10/2) lalu, Djadja menepis adanya gerakan kudeta dari pasukan Kostrad.
"Tidak mungkin prajurit Kostrad akan melancarkan kudeta seperti banyak
diisukan. Tidak mungkin prajurit melakukan kudeta, karena kami terikat untuk
setia kepada UUD'45, juga kepada pemerintahan yang konstitusional," ujar
Djadja yang dikenal dekat dengan milisi Front Permbela Islam (FPI) ketika
meninjau Gladi Lapang Bantuan Tembakan Terpadu di Kebumen, Jawa Tengah.
Selain terikat sumpah prajurit, menurut Djadja, prajurit TNI juga harus
tunduk kepada pimpinannya, sehingga tidak mungkin melakukan tindakan
sendiri-sendiri. "Anggota regu harus tunduk kepada komandan regu, anggota
peleton kepada komandan peleton, begitu seterusnya sampai kepada saya
sebagai Panglima Kostrad, di bawah kendali saya tidak akan terjadi
pelanggaran," katanya.

        Sebelum pernyataan setia kepada pemerintahan sipil Gus Dur, Kostrad memang
tengah menunggu perintah untuk bergerak menguasai ibukota. Namun, di
saat-saat terakhir, satuan terbesar di Angkatan Darat ini (personilnya
mencapai 20 ribu) pecah jadi dua. Divisi Infanteri I/Kostrad yang bermaskas
di Cilodong, Bogor, Jawa Barat akan setia pada Jendral TNI Wiranto, artinya
setuju melakukan kudeta. Namun, Divisi Infanteri II/Kostrad yang bermarkas
di Singosari, Malang Jawa Timur, menyatakan setia kepada Gus Dur. Mengetahui
pasukannya bakal terpecah, Pangkostrad rupanya tahu, kekuatannya tak akan
mampu melawan kekuatan Mayjen Ryamizard. Jadi, jangan khawatir akan terjadi
kudeta. Kekuatan militer yang mendukung Pemerintahan Gus Dur cukup kuat.
Apalagi, Gus Dur akan didukung rakyat, setidaknya massa PDI Perjuangan, PKB
dan NU. ***

_______________
TNI Watch! merupakan terbitan yang dimaksudkan untuk mengawasi prilaku TNI,
dari soal mutasi di lingkungan TNI, profil dan catatan perjalanan
ketentaraan para perwiranya, pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang
dilakukan, politik TNI, senjata yang digunakan dan sebagainya. Tujuannya
agar khalayak bisa mengetahuinya dan ikut mengawasi bersama-sama.


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke