Judoka Berlengan Buntung
   
  Alkisah, di sebuah kota kecil di Jepang, terdapat seorang anak yang lengan 
kirinya buntung, tetapi ia sangat menyukai beladiri judo, dan sudah mengikuti 
latihan di sebuah dojo.

Selama berlatih, sang guru hanya mengajarkan satu jurus saja. Walaupun jurus 
itu termasuk sukar untuk dikuasai, anak ini merasa tak puas, karena ia melihat 
murid-murid lainnya mempelajari bermacam-macam teknik. Akhirnya setelah 6 
bulan, ia tak kuasa lagi menahan kesabarannya.

Lantas ia menemui sang guru; “Sensei, bolehkah aku bertanya? Mengapa selama 6 
bulan ini aku hanya berlatih jurus ini saja”.

Gurunya hanya menjawab singkat “Karena engkau murid yang istimewa dan hanya 
jurus ini yang engkau perlukan”

Ia tak berani lagi bertanya dan memilih untuk berlatih dengan tekun. Semakin 
lama jurus itu semakin dikuasainya dan mendarah daging dalam dirinya. Tak ada 
seorangpun yang semahir dia dalam menggunakan jurus tsb.

Setahun kemudian, sang guru menyertakan dirinya dalam kejuaran nasional di 
ibukota. Walaupun merasa pesimis & minder, ia menuruti permintaan sang guru & 
mereka berangkat ke ibukota.

Kejuaraan dimulai. Di luar dugaannya, dengan mudah ia bisa menjatuhkan & 
mengunci lawan-lawannya. Babak demi babak ia lalui, sampai akhirnya ia harus 
menghadapi juara tahun lalu di babak Final. Walau memakan waktu cukup lama dan 
menguras tenaganya, lagi-lagi ia berhasil memenangkan pertandingan.

Dalam perjalanan pulang, sembari membahas & mengevaluasi pertarungannya, sang 
anak melakukan Hansei ( perenungan ) bertanya kembali.

“Sensei, saya heran, mengapa hanya bermodal satu jurus ini saja saya bisa 
memenangi pertandingan. Saya masih belum mengerti ucapan Sensei dulu, apa 
istimewanya saya dan mengapa hanya satu jurus ini?”

Sang Sensei ( Guru ) tersenyum & berkata;

"Muridku, Cara bertarung setiap orang adalah unik, tergantung dari kekuatan & 
kelemahannya. Praktisi beladiri perlu mempelajari berbagai teknik & jurus 
sampai akhirnya ia menemukan kekuatan & kelemahannya dan akhirnya memilih 
teknik & jurus yang sesuai, yaitu teknik2 yang memanfaatkan kekuat anya dan 
menutupi kekurangan atau bahkan mengubahnya sebagai kekuatan”.

“Engkau istimewa, karena kekuranganmu sudah jelas. Sehingga tak perlu engkau 
menghabiskan waktu mempelajari berbagai jurus & teknik yang sudah pasti tidak 
engkau perlukan. Dan jurus itu paling cocok bagimu, karena selain jurus 
tersebut salah satu jurus tersulit dalam Judo, satu-satunya cara untuk 
menghadapinya adalah dengan mengunci lengan kirimu”.
==
  
Kadang orang mengira bahwa kekurangannya merupakan hukuman, kutukan dan 
menyesalinya. Padahal, di dunia ini banyak sekali terdapat kemungkinan dan tak 
mungkin semuanya diraih. Orang-orang yg memahami kekurangannya seharusnya bisa 
menya dari hal2 yang mustahil ia lakukan dan tak membuang waktu percuma untuk 
mengejarnya.

Dan orang-orang yang juara adalah orang2 yang menggunakan semaksimal 
kekuatannya dan juga berhasil menggunakan kelemahannya juga sebagai kekuatan.
   


       

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke