http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2006/03/08/brk,20060308-74887,id.html
Intel pun sadar potensi pasar Indonesia. Walaupun
belum menyentuh IC design ataupun IC manufacturing,
tapi daya serap pasar Indonesia untuk PC home
entertainment memang bisa dicoba! Mitra lokal masih
punya banyak pelua
On 3/7/06, rofiq <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> On 3/6/06, didik achmadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > Dulu kalo gak salah pernah ada yang posting di teknologia soal demo reel
> > game 3d bikinan bangsa Indonesia (kalau gak salah bajaj ato bemo). Nha itu
> > orang nya masih ada gak ? kalo
Budi Rahardjo wrote:
> http://rahard.wordpress.com/2006/03/07/dicari-bandartispenyanyi-indie/
>
> saya mau terjun ke dunia jualan musik digital.
> ada kawan yang indie bands? artis?
> anda sendiri? mau jual lagunya?
>
>
> -- budi
Pak Budi mau bikin startup seperti lala.com yach ?
Ini baru baca k
Adjie wrote:
> >
> >
> > kita bikin strategi jangka panjang dan jangka pendek.
> >
> > yang jangka pendek, untuk SDM yang bermotivasi tinggi dan kualifikasi
> > teknisnya "passed" , langsung di-silicon-valley-saja kan. Yang ini
> > sudah berjalan (dengan sendirinya) sebenarnya saat ini.
> >
> > un
kita bikin strategi jangka panjang dan jangka pendek.yang jangka pendek, untuk SDM yang bermotivasi tinggi dan kualifikasi
teknisnya "passed" , langsung di-silicon-valley-saja kan. Yang inisudah berjalan (dengan sendirinya) sebenarnya saat ini.untuk jangka panjang, anak2 SMA yg masih fresh diajark
bahwa diaspora India yg dikuatirkan berakibat "brain drain" justru
sebaliknya malah menimbulkan "brain gain". Remember my previous point
ttg
perlunya banyak diaspora indo di amrik spt Carlos, dll.
kita bikin strategi jangka panjang dan jangka pendek.
yang
Dicky Arinal wrote:
> Tampaknya yang lebih kedengaran adalah pendidikan science and technology.
> Bagaimana dengan pendidikan bisnis? Seperti MIT Sloan School, HBS, ataupun
> Kellog Northwestern University?
wah , temen2 saya orang india banyak yang resign dari perusahaanya
(after making money of
Tampaknya yang lebih kedengaran adalah pendidikan science and
technology. Bagaimana dengan pendidikan bisnis? Seperti MIT Sloan
School, HBS, ataupun Kellog Northwestern University? Apakah sekolah2
tersebut benar2 terselenggara, bukan cuma memiliki nama besar doang?
Kalau di India dan Cina, banyakka
Saya mendapat kiriman artikel bagus via japri dari mantan Konjen KJRI Mumbai, Rahardjo Mustadjab. Beliau semasa masih aktif bertugas di Mumbai (Bombay) rajin memotivasi kita2 via milis ppiindia. Tulisan ini bersifat filosofis, bukan teknis. Jadi, mohon maaf bila ada yg tdk berkenan atau 'melanggar'
didik achmadi wrote:
> ... Salah satu syaratnya adalah ORANG INDONESIA.
>
> Ini harga yang teramat sangat susah banget nawarnya, soalnya big boss disini
> orangnya nasionalis banget. Dulu sempat pernah bikin IT camp, udah deal
> dengan berbagai perusahaan gede (Singtel, ORACLE, etc) tapi gara2 ba
10 matches
Mail list logo