Pada 20 Jan 2005, 16:40:50 +0700, Budi Rahardjo menulis (diringkas): > > Ini tulisan saya di milis technomedia. > > -- budi, jadi juru kirim-kiriman surat antar milis >
---akhir kutipan--- Iya nih, saya jadi "tidak tega" Pak Budi jadi tukang antarpos begini. :( Masak di dunia yang supercanggih, ada interkoneksi dan sekian puluh protokol pengiriman pesan, masih harus anggota gerombolan superberat yang menyingsingkan baju? Saya sudah setuju dengan pendapat Pak Budi yang "don't care" di Technomedia. Itu urusan dua kubu, masing-masing punya argumen dan bisa tidak ketemu jika saling ngotot (saya ingat istilah "prinsip keseimbangan" dari Neo waktu anggota pro-Anne kalap di blog saya). <promosi> Saya sampaikan acung jempol kepada Pak Budi yang dulu sempat menegur sentimen anti-RS di salah satu "mailing list" (saya lupa: Telematika atau Genetika), karena sudah bias ke arah menembak pribadi dan kebetulan waktu itu penyerangnya "kubu ITB" (ini istilah dari Pak Budi). Hari ini Pak Budi juga yang tanpa tedeng aling-aling membeberkan "daftar tercela" oknum-oknum yang kemungkinan mendapat tanggapan negatif, di Technomedia. </promosi> Kita perlu sebuah bahasa yang lugas tanpa harus menyerang secara pribadi. Karena yang tidak kita setujui adalah ide dari oknum (yang disinyalir salah), bukan orangnya. -- amal I think that I shall never see A billboard lovely as a tree. Indeed, unless the billboards fall I'll never see a tree at all. -- Ogden Nash