[teknologia] Re: sekolah di rumah

2006-05-19 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 5/19/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Untuk keperluan di Indonesia, homeschooling masih sekedar semacam
 ekstrakurikuler saja. Yang diakui secara legal adalah pendidikan
 formal (SD, SMP, dst). Akan tetapi, saya pernah mendengar kalau dulu
 ada anak bandung yang tidak disekolahkan di sekolah formal saat SD dan
 SMP (atau hingga SMA?). Apakah ini benar? Tahun 96 masuk Elektro ITB
 (hanya beberapa bulan, lalu keluar dan sekolah di jepang).


Kontak Diknas terdekat untuk ikut ujian persamaan.

Pondok pesantren tradisional juga banyak yang tidak peduli sistem
pendidikan formal dan menurut saya cukup baik membekali alumninya
untuk berjuang hidup. Tentu saja, belum terdengar yang terus berkarir
di lingkungan TI.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: sekolah di rumah

2006-05-19 Terurut Topik Lindu Cipta Pranayama


 

-Original Message-
From: teknologia@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Ikhlasul Amal
Sent: 19 Mei 2006 13:08
To: teknologia@googlegroups.com
Subject: [teknologia] Re: sekolah di rumah


On 5/19/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Untuk keperluan di Indonesia, homeschooling masih sekedar semacam 
 ekstrakurikuler saja. Yang diakui secara legal adalah pendidikan 
 formal (SD, SMP, dst). Akan tetapi, saya pernah mendengar kalau dulu 
 ada anak bandung yang tidak disekolahkan di sekolah formal saat SD dan 
 SMP (atau hingga SMA?). Apakah ini benar? Tahun 96 masuk Elektro ITB 
 (hanya beberapa bulan, lalu keluar dan sekolah di jepang).


Kontak Diknas terdekat untuk ikut ujian persamaan.

Pondok pesantren tradisional juga banyak yang tidak peduli sistem
pendidikan formal dan menurut saya cukup baik membekali alumninya untuk
berjuang hidup. Tentu saja, belum terdengar yang terus berkarir di
lingkungan TI.

--
amal


Tetapi rata-rata, jebolan pesantren membuka usaha sendiri entrepreneur
bukan jadi karyawan. Mereka di didik bukan untuk menjadi pengikut.





The information transmitted is intended only for the person or the entity to 
which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. 
If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail 
and delete this message including any of its attachments from your system. Any 
use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is 
strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The 
views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra 
International Tbk and should not be construed as the views, offers or 
acceptances of PT Astra International Tbk.

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Fwd: [if2k] Fwd: [ruhul-istijabah] Persamaan Helmholtz pecah di Tangan Dosen ITB

2006-05-19 Terurut Topik Monang Setyawan
Ada yang berminat bikin startup company di bidang perminyakan?:)-- Forwarded message --From: helmy nurhayati 
[EMAIL PROTECTED]Date: May 19, 2006 12:16 PMSubject: [if2k] Fwd: [ruhul-istijabah] Persamaan Helmholtz pecah di Tangan Dosen ITBTo: [EMAIL PROTECTED]



Assalamualaikum wr wbInformasi yang menarik, semoga bisa menimbulkan inspirasi Wassalamualaikum wr wbNote: forwarded message attached.
		How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low 
 PC-to-Phone call rates.

  




  
  

  YAHOO! GROUPS LINKS



  
Visit your group 
if2k on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service
.



  








-- Forwarded message --From:brain ahmad [EMAIL PROTECTED]To:ITB 2K [EMAIL PROTECTED]
, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]Date:Tue, 16 May 2006 05:56:39 -0700 (PDT)Subject:[ruhul-istijabah] Persamaan Helmholtz pecah di Tangan Dosen ITB
Persamaan Helmholtz Pecah di Tangan Dosen ITB  (Persamaan matematika Helmholtzdipakai untuk mencari titik lokasi
minyak bumi)  * *  Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksiperambatan retak. Banyak lembaga di berbagai negara memakai rumus ini,
termasuk NASA di Amerika.Kini, Yogi Ahmad Erlangga mengulang kesuksesan Habibie. Melalui risetPhD-nya, Yogi berhasil memecahkan rumus persamaan Helmholtz, Desember 2005lalu. Selama 30 tahun terakhir, tak ada yang berhasil memecahkan persamaan
matematika Helmholtz yang sering dipakai untuk mencari titik lokasi minyakbumi itu. Persamaan matematika itu sendiri dikenal sejak satu abad silam.Media Barat menyebut Yogi sebagai matematikawan Belanda. Padahal, ia
 adalahpria kelahiran Tasikmalaya, dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), dan saatitu sedang menempuh program PhD di Delft University of Technology (DUT).Keberhasilan itu memuluskan jalan bagi perusahaan perminyakan untuk
memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan biaya lebih rendah. Selamaini, industri perminyakan sangat membutuhkan pemecahan rumus Helmholtz ituagar bisa lebih cepat dan efisien dalam melakukan pencarian minyak bumi.
Setelah Yogi memecahkan persamaan Helmholtz yang selama ini justru banyakdihindari oleh para ilmuwan, perusahaan minyak bisa 100 kali lebih cepatdalam melakukan pencarian minyak -- bila dibandingkan dengan sebelumnya.
Tak cuma itu, dari kebutuhan *hardware* pun, industri minyak bisa mereduksisekitar 60 persen dari *hardware* yang biasanya. Sebagai contoh, programtiga dimensi yang sebelumnya diselesaikan dengan 1.000 komputer, dengan
dipecahkannya rumus Helmholtz oleh Yogi, bisa
 diselesaikan hanya dengan 300komputer.Yogi mengungkapkan, penelitian mengenai persamaan Helmholtz ini dimulai padaDesember 2001 silam dengan mengajukan diri untuk melakukan riset di DUT.Waktu itu, perusahaan minyak raksasa Shell datang ke DUT untuk meminta
penyelesaian persamaan Helmholtz secara matematika numerik yang cepat ataudisebut *robust* (bisa dipakai di semua masalah).Selama ini, ungkap Yogi, Shell selalu memiliki masalah dengan rumusHelmholtz dalam menemukan sumber minyak di bumi. Persamaan Helmholtz yang
digunakan oleh perusahaan minyak Belanda itu membutuhkan biaya tinggi, takcuma dari perhitungan waktu tetapi juga penggunaan komputer serta memori.''Shell selama ini harus menggunakan rumus Helmholtz berkali-kali. Bahkan,
kadang-kadang harus ribuan kali untuk survei hanya di satu daerah saja. Itusangat mahal dari sisi biaya, waktu dan *hardware*,'' ungkap Yogi kepada *Republika*.Karena itu,
 sambung pria yang lulus dengan nilai *cum laude* saatmenyelesaikan pendidikan S1 dan S2 itu, Shell meminta DUT melakukanpenelitian yang mengarah pada persamaan Helmholtz agar bisa lebih efisien,cepat, dan kebutuhan *hardware* yang cukup kecil. Untuk proyek penelitian
tersebut, Pemerintah Belanda membiayainya karena proyek ini dianggap sebagaibagian dari kegiatan untuk meningkatkan perekonomian Belanda.Yogi yang memiliki hobi memasak, melukis, dan olah raga itu, memecahkan
rumus Helmholtz setelah berkutat selama empat tahun. Yang membuat penelitianitu lama, ungkap dia, karena persamaan Helmholtz dalam matematika numerikyaitu matematika yang bisa diolah dengan menggunakan komputer.
Karena itu, dalam melakukan penelitian, diperlukan beberapa tahapan yangmasing-masing tak sebentar. Apalagi, sambung dia, persamaan ini memangsangat sulit. Ada dua cara untuk menguraikan matematika numerik yaitu secara
langsung (*direct*) dan
 literasi. ''Banyak pakar yang menghindari penelitianuntuk memecahkan rumus Helmholtz karena memang sulit,'' kata pria kelahiranTasikmalaya 32 tahun silam ini.Pakar terakhir yang memecahkan teori Helmholtz adalah Mike Giles dan Prof
Turkel, berasal dari Swiss dan Israel, masing-masing dengan caranya sendiri.Teori dari kedua pakar itulah yang kemudian dianalisisnya beberapa waktusehingga kemudian bisa dioptimalkan dan dijadikan metode yang cukup cepat.
''Saya punya persamaan matematika dalam bentuk 

[teknologia] Re: Fwd: [if2k] Fwd: [ruhul-istijabah] Persamaan Helmholtz pecah di Tangan Dosen ITB

2006-05-19 Terurut Topik Edo Caligula

On 5/19/06, Monang Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Persamaan Helmholtz Pecah di Tangan Dosen ITB
 (Persamaan matematika Helmholtz dipakai untuk mencari titik lokasi
 minyak bumi)

Berita yg sama di Detik muncul Desember 2005
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/12/tgl/24/time/130429/idnews/505501/idkanal/10

Harian Republika baru turun cetak dengan berita yg sama
di bulan Mei 2006, beda fase 5 bulan.
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=248081kat_id=13
Bukan harian lagi itu mah, 5 Bulanan Republika.

-edo-

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: sekolah di rumah

2006-05-19 Terurut Topik m.c. cptrwn

Ikhlasul Amal wrote:
 On 5/19/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:

 pendidikan formal dan menurut saya cukup baik membekali alumninya
 untuk berjuang hidup. Tentu saja, belum terdengar yang terus berkarir
 di lingkungan TI.


tergantung yang ngajar.

di negara lain banyak lulusan pesantren (gak hanya pesantren islam
saja) yang jadi engineer IT , maklum yang bikin pesantrenya juga mantan
orang Sun Microsystems :))

-mcp


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Fwd: [if2k] Fwd: [ruhul-istijabah] Persamaan Helmholtz pecah di Tangan Dosen ITB

2006-05-19 Terurut Topik atrinia
On 5/19/06, Edo Caligula [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 5/19/06, Monang Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Persamaan Helmholtz Pecah di Tangan Dosen ITB (Persamaan matematika Helmholtz dipakai untuk mencari titik lokasi
 minyak bumi)Harian Republika baru turun cetak dengan berita yg samadi bulan Mei 2006, beda fase 5 bulan.Memang benar demikian kayaknya.Kalau dibandingkan isinya, di Republika ada isi wawancara langsung
dengan Bapak Yogi dan cukup mendetil, sementara di Detik sedikit banyak mirip dengan press release TU Delft: 
http://www.tudelft.nl/live/pagina.jsp?id=05bc36fe-b8cf-461d-bf1a-0e8af957e45alang=en

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---