[teknologia] Google GBuy = Paypal? Launched June 28

2006-06-28 Terurut Topik Fatih
Menurut gosip, Gbuy, saingan paypal ini akan meluncur hari ini. 
ini interview Eric Smicht, ceo google,

Q: What is Google Payment System, or GBuy?
A. Press has nick-named it GBuy; We have not announced a payment system name yet.
We are focused on advertiser satisfaction. In studying what advertisers do, the more quickly we can get the advertise to buy cycle to close, the happier our advertisers are (our customers, the people who pay our bills). We built and are testing systems that allow a customer of an advertiser to purchase and fulfill things more quickly than through other mechanisms.

Very important to know that it is targeted at advertisers, not at general consumers….Not like PayPal at all.
Very soon will be in Beta.
Gosip tanggal peluncuran di sini
Akankah mampu nyaingin Paypal?-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com
 
--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Tawaran server gratis

2006-05-26 Terurut Topik Fatih

On 5/26/06, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:



On 5/23/06, Fatih [EMAIL PROTECTED]
 wrote:



Maaf ini bukan iklan komersil. saya cuma nyampaikan amanah seorang temen techno geek yg ingin 'sedekah' server. bagi 4 peminat pertama dan memenuhi syarat di bawah silahkan hubungi saya via japri. sekali lagi ini gratis. saya sendiri gak tertarik krn. gak tau mau buat apa :D 


Mas Fatih, emang servernya lokasi-nya dimana? Bisa dipakai buat data repository engga?
-- Oskar Syahbanahttp://permagnus.com/ 
http://pojokbisnis.com/ -- Business from a different point of view -- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 
--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat

2006-04-27 Terurut Topik Fatih
wah mau jawab pertanyaan ajie yg pertama kerepotan ntar kena semprit kartu kuning lagi ama wasit2 'anti top posting squad'.. :D (btw, ini masuk top posting gak sih..?)

komentarumum saya:
1. mahasiswa china/india yg ke luar negeri kalo gak salah masing2 60.000 (enampuluh ribu) dan 30.000 (tiga puluh ribu) per-tahun. india katanya miskin, lha kok? faktanya adalah: kelompok middle-class (=pengusaha/wiraswasta/profesional)india sekitar 30% yg berarti sekitar 300-an juta. kalangan ini cukup banyak krn PNS hunter umumnya kalangan bawah. yg atas lebih demen jadi pengusaha/wiraswasta/profesional. mereka2 ini ya tentu saja sangat mampu unt. sekedar biayain anak2nya ke LN. selain itu, unt. kalangan tak mampu mrkbelajar keras (keras dlm standar pelajar india = sangat mati2an dlm standar kita) unt. dapat beasiswa ke LN. spt pernah saya tulis di sini Dinamika ABG INDIA etos belajar mrk sedemikian tingginya sampe gak ada waktu buat pacaran.


2. hidup avonturir di LN, ke negara yg lebih makmur atau kadang malah lebih miskin, kayaknya udah jadi 'hobi' org India dan cina. di kita bila udah mapan, tak akan ke LN. Umumnya hanya unskilful worker yg betul2 gak bisa hidup di DN jadi pergi ke LN.


dalam reportase BBC soal india beb. tahun lalu, banyak kalangan profesional (dokter, dll) dg penghasilan sangat cukup masih ingin bermigrasi ke LN (canada, usa, uk,dll). alasannya: agar masa depan anak2nya lebih baik lagi kelak.


saya pernah bacatulisan kolumnis RusiaVladimir Radyuhindi the Guardian Inggris yg mengeluhkan dan memprediksi bahwa bagian selatan Rusia yg berbatasan dg Cina sebentar lagi bakal jadi bagian cina krn. banyaknya orang cina dg segala dagangan pernik2nya. 


3. soal kehabisan/kelebihan stok dosen: bila expertise dosen itu diukur dari seberapa banyak yg bergelar S3 (phd, DR), maka jelas kita kekurangan. karena kuliah s2 s3 di indonesia sangat dipersulit baik oleh sistem (4 tahun s2, dan 4 thn [?] s3) plus biaya selangit. bandingkan dg negara2 lain. sehingga daerah merasa kesulitan banget buat program pascasarjana, krn. dosen2nya pada s1 ato cuma s2. akhirnya terjadi fenomena 'dosen terbang' airlines itu yg dampak buruknya bagi sang dosen adalah tak pernah/jarang nulis buku.


sekian dulu, 

On 4/27/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Made Wiryana wrote: On 4/26/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED]
 wrote:   Punya gerobak Indomie 10 biji, lebih enak lagi Coding jadi cukup hobby saja. IMW
   lah itulah, ada temen phd computer science dari uk , pulang ke  indonesia gak kerja atau bikin persh di bidang it . tapi bikin  usaha salon :-)) Apa yang salah ? Kalau dg usaha salon dia bisa memodali hobby-nya dalam
 bidang computer science.Misal malah bikin program dan scanner 3 dimensi beserta virtual reality utk salon kekekekeya komputernya stop pak, pokus di bisnis salon saja :)) he he he ..
carlos-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat

2006-04-27 Terurut Topik Fatih

On 4/27/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Adjie wrote:  komentar umum saya: indonesia di liat dari sisi lain oleh seorang Zaki yang suka membaca dari
 pada dugem. Terus apabisa ngga merubah culture pelajar dan mahasiswa Indo sekarang menjadilebih ke reading and learning oriented, ini bukan target setahu dua tahun tapi target jangka panjang, kalau orang jerman bilang make
 strategy salami, jadi di kikis slice by slice.mas adjie, kalau dari pengamatan sayasebenarnya cara hidup danpandangan pelajar india itu SAMA DENGAN pelajar/orang Indonesia koq.Tapi orang Indonesia pas jamanya bapak saya dan bapaknya mas adjie
dulu, yaitu yang lahir di periode 1920an-1940an.sebenarnya kita ini produk brainwashed westernisasi dan feodalismenyapak de harto yg dimulai sejak tahun 1970an. makin parah dengan adanyatipi swasta :))
Pertanyaanya gimana supaya balik ? ya punya cara seperti orang tua kita( yang bijak) tentunya dan cara yg paling mudah saya lihat: berada dilingkungan yg banyak org india/chinanya :)) makanya saya demen dengan
org seperti fatih yang langsung terjun ke belantara india sono jadi diabisa beri input dan bahan pembanding.Sebenarnya ada satu hal yang sangat menarik untuk dicermati (mungkinbisa dibikin buku) :
bagaimana generasi india bisa meraih segala macam kesuksesan dibidanghitek/kedokteran tapi disaat yang sama mereka bisa dengan sangat kuatmenahan serangan(budaya)westernisasi.-mcp


 ajie: mungkin calture orang Indo, selalu senang di comfort Zone TM, hahahah sedihnya, semoga carlos, gue atau yang lain yang ada di LN ngga disebut unskilful worker.

hehe yg saya bahas itu fenomena mayoritas. expat profesional spti carlos, ajie, dll justru yg sangat saya dukung sejak dulu jauh sebelum saya ke india. jadi, bukan krn. kaget. (OOT: minta maaf dulu saya selalu lebih comfort manggil nama tanpa embel2 mas/bapak/om, dan lebih comfort dipanggil fatih :] )
carlos: Sebenarnya ada satu hal yang sangat menarik untuk dicermati (mungkin bisa dibikin buku) :
brarti udah dua buku nih pesenan carlos. awas kalo gak beli.. hehehe. well, membuat buku butuh 'pikiran panjang' sementara pikiran panjang saya cuma satu dan saat ini masih terfokus ke satu titik. kalo 'pikiran pendek' masih banyak stok ya bisalah buat ngobrol di milis, ngeblog, dan sesekali nulis op-ed. i'll think about it, kalo 'proyek besar' saya dah beres. :)

 bagaimana generasi india bisa meraih segala macam kesuksesan dibidanghitek/kedokteran tapi disaat yang sama mereka bisa dengan sangat kuatmenahan serangan(budaya)westernisasi

very good question and big idea. tapi sbg pembanding, saya perlu jalan-jalan dulu di berbagai kota di indo untk tahu lebih dalam fenomena ABG kita secara keseluruhan. mgkn selain kota besar di jawa, medan bisa jadi tempat luar jawa yg cukup mewakili sebagai survei awal. trims.



-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-24 Terurut Topik Fatih
Setahu saya, yang menemukan bukan Bhatia-nya, tapi rekannya Jack   Smith. Sila baca http://en.wikipedia.org/wiki/Hotmail

Keduanya disebut co-founder. tapiyg dihighlight BBC tvdan ucapannya dikutip dlm acara sekilas info ''innovator justru Bhatia-nya. namun tetap disitudisebut co-founder. baru tau dari zaki kalo 'co' satunya bernama jack smith


Kalau yang dimaksud idenya Hotmail itu adalah web mail client, sayarasa (cepat atau lambat) tetap akan tercipta.

betul dan sepakat. dan itu bedanya antara seorang innovator/pioneer dg 'the mass'.

ada anekdot soal penemu benua amerika Columbus. dalam suatu pesta merayakan penemuannya, seorang undangan menggerutu, begitu aja kok dikagumi, padahal tak ada yg aneh. aku saja kalo berlayar seperti dia ke arah yg sama lama2 juga akan nyampe ke benua amerika.


mendengar hal tsb. Columbus mengambil telor mentah trus tanya ke yg ngomong tadi, apa kamu bisa membuat telor ini berdiri/duduk. dia diam krn. gak bisa.

Columbus tekan telor itu sampai bawahnya pecah dan baru bisa tidak roboh. org tadi pun bergumam lagi, ya kalo gitu akupun bisa.

Di sini poin Columbus,Kamu baru bisa, setelah aku beri contohnya.

New idea is not cheap, and we'd appreciate it. :P
Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 



On 4/24/06, Monang Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/21/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Zaki Akhmad wrote:  Monang Setyawan wrote:   On 4/21/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:  
Saya jadi mikir. Apakah kalau Bhatia tidak pergi meninggalkan India,akankah dia menemukan layanan webmail Hotmail?Setahu saya, yang menemukan bukan Bhatia-nya, tapi rekannya Jack
   Smith. Sila baca http://en.wikipedia.org/wiki/Hotmail Terimakasih untuk penyeimbang fakta-nya, Mas Monang. Hmm... tapi saya
  masih kepikiran lho. Andaikan Bhatia (atau-pun Jack Smith) tidak pergi  ke India, akankah ide Hotmail itu akan tercipta? Ya jelas tidak dan itu satu point yang pak budi dan saya maksudkan. Gak
 usah orang India, misalkan pak Sutarja cs tidak berada di silicon valley, saya yakin saat ini tidak ada yg namanya Marvell,etc.Kalau yang dimaksud idenya Hotmail itu adalah web mail client, saya
rasa (cepat atau lambat) tetap akan tercipta. Mengapa? Lihat sajabuktinya, saat ini hampir semua benda mulai dari word/graphicprocessor sampai celengan pun di-web-kan. :)--Demi masa..
-- 


[teknologia] Re: Apple vs Blogger

2006-04-24 Terurut Topik Fatih
hehe betul. jurnalisme kan reportase yg terorganisir sementara bloggisme tidak. atau umumnya tidak. bloggisme yg memiliki kadar jurnalisme (penulisan) reportase 'terorganisir' kan baru dari kalangan blogger yg berlatarbelakang jurnalis, katakanlah untuk indo seperti ulasan yosef ardi di 
http://yosef-ardi.blogspot.com 

eh sori carlos agak telat responsnya :)
On 4/23/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Fatih wrote: mon ca'en engkok, blog tak bisa e maso'agi dek jurnalisme keranah omommah
 blog jiyah coma e angguy a caretah benni reportase engak e korannebak nich , artinya: blogger bukan jurnalisme ya ?kalau bukan, artinya blogger tidak mendapat perlindungan jurnalisme (diAS) dan bakal kalah dong dalam kasus vs apple ini.
-mcp (kalo ada yg marah Carlos yg tanggung jawab...) Fatih http://afsyuhud.blogspot.com On 4/22/06, m.c. ptrwn 
[EMAIL PROTECTED] wrote:menarik kan,apalagi banyak blogger dan pencinta apple disini :)   sekarang kasusnya di santa clara court adalah apple vs blogger karena
  ada blogger yang membocori design dan launching date produk apple.http://www.siliconvalley.com/mld/siliconvalley/business/technology/14395329.htm
   argumen yang sekarang dipakai adalah apakah blogs bisa dikategorikan  sebagai jurnalisme seperti koran,majalah,etc sehingga mendapat  perlindungan khusus sebagaimana media.
   kita lihat siapa pemenangnya nanti.   Silahkan Komentar dalam bahasa madura (fatih TM).-mcp  
  Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Re: Apple vs Blogger

2006-04-23 Terurut Topik Fatih
mon ca'en engkok, blog tak bisa e maso'agi dek jurnalisme keranah omommah blog jiyah coma e angguy a caretah benni reportase engak e koran 

(kalo ada yg marah Carlos yg tanggung jawab...)
Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 
On 4/22/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
menarik kan,apalagi banyak blogger dan pencinta apple disini :)sekarang kasusnya di santa clara court adalah apple vs blogger karena
ada blogger yang membocori design dan launching date produk apple.http://www.siliconvalley.com/mld/siliconvalley/business/technology/14395329.htm
argumen yang sekarang dipakai adalah apakah blogs bisa dikategorikansebagai jurnalisme seperti koran,majalah,etc sehingga mendapatperlindungan khusus sebagaimana media.kita lihat siapa pemenangnya nanti.
Silahkan Komentar dalam bahasa madura (fatih TM).-mcp-- 


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik Fatih
ikut nimbrung dikit,

sistem negara yg baik pada intinya tegaknya rule of law. ini yg membuat rakyat dan investor (lokal/asing) jadi punya tempat untuk curhat.
tak peduli itu demokrasi kayak di AS atau otoriter kayak di China atau to some extent singapura. Indonesia udah demokrasi tapi rule of law almost tidak ada.

china tidak demokrasi tapi rule of law jalan (koruptor dicincang, dll). cuma, kelemahan cina ini, walaupun rule of law baik sustainable-nya dipertanyakan. rule of law di negara demokrasi lebih terjamin.indonesia demokrasi udah jalan, rule of law belum, thanks to warisan mbah kakung (minjem istilah carlos).

jadi, kalo rule of law blm jalan di indo, ya gak perlu demokrasi dihabisin juga. ntar balik ke otoriter, rule of law tambah gak ada harapan. :)
On 4/20/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
adi wrote: On Thu, Apr 20, 2006 at 09:10:08PM +0700, Samuel Franklyn wrote:  Jadi ajaran demokrasi terpimpin
  dari penjahat Harto itu yang lho .. anda keliru, istilah demokrasi terpimpin itu orde lama, bukan orde baru.istilah boleh beda , tapi sebenarnya jauh lebih terpimpin dan
otoriter orba dibanding orla. oretan berikut ini, tidak berkaitan dengan anda :-) kalau mau membahas soal indonesia, ya jangan melantur ke mana-mana. memangnya kalau negara X yang punya hobi memancung kepala orang,
 terus jadi super power, terus model negara X tsb. jadi baik dan cocok untuk Indonesia? Saya kurang bisa menangkap idenya kalau larinya ke situ.ya jangan dilihat mancung orangnya dong, tiap negara juga ada sisi
buruknya :))peace peace dulu ahh... :)) negara kita adalah negara kesatuan yang berbentuk republik, ideologi negara pancasila. semua sudah ada dan baik. undang-undang dasar sudah jelas.
 undang-undangnya yang gak jelas, berbagai kepentingan tumplek blek di situ. apalagi perda-perda yang mulai aneh-aneh (memfasilitasi tindakan anarkis secaraRalat: bukan mulai, tapi sudah dari duludari jamanya pakde harto.
Dan Jamanya Pakde segala macam peraturan dan UU sebenarnya dipake buatmenguntungkan keluarga mereka saja.jaman sekarang sudah jauh lebih mendingan, paling tidak ada otonomidaerah dan kalo ngomong beda tidak ditjoelik seperti kata om Samuel.
 tak langsung), bibit separatisme mulai muncul ke permukaan. keberpihakan kepada rakyat kecil mulai ditinggal.bibit separatisme yang mulai sebenarnya juga pakde harto karena adadistribusi wealth yang tidak merata antara jakarta dan daerah , dan
juga korupsi yang gila gilaan.Jaman sekarang dibawah Bapak Presiden Paduka SBY sudah jauh lebihmending lho... :) kebijakan ekonomi didikte, kesejahteraan akar rumput diporakporandakan
kalo didikte dari dulu kan .. dari 1967 (lingkaran setan dengan tindakan-tindakan anarkis dan kerusuhan massal). nampaknya ada benang merahnya di situ. coba buka lembaran 1965.yang saya gak mengerti dulu kenapa ya BK mau beri tongkat kepresiden ke
pakde ?(kalau gak salah BK di sidang MPRS berkata ya daripada negara inihancur terbelah dua, saya siap mengalah walaupun kelihatanya beliautidak ikhlas.pernah dengar kata 'dalih'? sebenarnya sumber permasalahan di negara
ini berangkat dari 'dalih' itu. dalih pengentasan kemisikinan, dalih kebebasan, dalih agama, dalih kemanusian (bantuan/utang) dan dalih-dalih yang lain, sampai yang Di Atas itu dijadikan dalih.
iya sebagian emang dalih, tapi kalau ada dalih yang bener ya oke jugasich oom :)-mcp-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com
 


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-19 Terurut Topik Fatih
sebenarnya ide/usulan membuat 'adsense' made in indonesia ini pernah saya ajukan pada owner blog-indonesia.com dia tampak optimis 'asal ada temennya' katanya. tapi di milis ini kok cenderung pesimis ya? 


berikut respons dari dari (FYI, dia sudah nulis buku in english soal php yg juga bisa dibeli di amazon.com):



Hallo Fatih,
Terima kasih utk emailnya.Ya, beberapa temen di sini juga menyarankan hal yang sama.
Saya sementara ini masih tengok sana sini mengenai teknologi-nya, utk tau apa bisa atau tidak kalau kita buat juga.
Ya seperti Fatih bilang, ini berat dan butuh kerja keras. Tidakgampang buatnya, dan terus terang saya juga bukan pakar, jadi masih harus banyak belajar. Apalagi semua sifatnya masih 'sambilan'... Jadi utak-utiknya cuma bisa kalau malam.

Mungkin kalau ada teman2 lain yang punya aspirasi sama, kita bisa buat grup utk menggarap ide ini dengan serius. Dari sisi teknisnya, juga sisi bisnisnya.Grup yang kecil saja, asal semua serius dan berdedikasi, pasti bisa.
Dari buat plan, design, development dan seterusnya.Mungkin dengan begini semua bisa lebih cepat menggelinding dan Insya Allah jadi kenyataan.
Saya setuju dengan Fatih. Kalo ini bisa jadi kenyataan, wah, efeknya akan bukan main. Siapa tau kita bisa buat sistem ad yang lebih murah dari google, dan memberi imbalan lebih ke pemilik blog/website yang mendisplay ad nya.
Top deh..

On 4/18/06, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/13/06, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote:
Monopoli dicabut, investor asing masuk. Isunya jadi nasionalisme lagi.Pertanyaan berikutnya, ngapain ngasih ke perusahaan asing kalo telkom juga bisa?Loh bukannya telkom itu sudah jadi perusahaan asing? SOL.
--avianto / - http://avianto.com/-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com
 


[teknologia] Re: Webaroo, Search Engine Offline

2006-04-17 Terurut Topik Fatih
iya betul setelah dibeli amazon.com.

tapi yg menarik dari artikel itu kalimat ini:
The Indian face of Webaroo is not restricted to Mathur and Sheth, both from IIT Bombay. Much of the work on the new software has been done by 50-odd software developers and mathematicians in India. The company has its offices in Seattle, Santa Clara, Mumbai and Delhi. 


lebih menarik kalau para di atas diganti dg ini:

The Indonesian face of Webaru is not restricted toPatriawan and Budi Raharjo, both from IIT [indonesian institute of technology] Bandung. Much of the work on the new software has been done by 50-odd software developers and mathematicians in Indonesia. The company has its offices in Seattle, Santa Clara,Bandung and Surabaya.. :)). 

On 4/17/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Fatih wrote: Maaf kalau sudah tahu atau udah diposting, sekedar info soal webaroo, search
 engine offline buatan tiga orang, dua di antaranya alumni IIT mumbai. Cocok buat ngirit bandwith bagi yg di indo. :) Cache this: Now surf without the Net HT Correspondent
 Washington, April 11, 2006 Mar 31: This ex-IITian helped in the development of Internet » You can now browse and search the net on your laptop computers and hand-held devices - without an Internet connection. A brand new software developed by
 a Silicon Valley start-up, co-founded by Indian tech star Rakesh Mathur, makes that possible. What more, the service comes free.kalau gak salah rakesh ini dulu di 
amazon.com setelah startupnya dibeliamazon.com-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com
 


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-16 Terurut Topik Fatih
ikut nimbrung dikit soal IT india,

(1) benar, nehru pencetak awal IIT yg menghasilkan IIT-ans di seluruh dunia termasuk mgkn kolega2 dan juragan Carlos di SV. :)

(2) dalam konteks investasi asing di IT india, keterlibatan pemerintah (political will) dlm bisnis IT di india sebenarnya terjadi tidak lama. kira2 baru setelah pemerintah melihat para pebisnis IT jadi pembicaraan dunia dg mengglobalnya klien infosys (terbesar) dan wipro (runner up) dll. 


thomas friedman dalam salah satu kolomnya di NYT (kira2 3thn lalu waktu dia berkunjung ke india khusus unt melihat/mengulas soal IT ini) menulis bahwa pda dasarnya pebisnis raksasa IT india berkembang sendiri tanpa bantuan pemerintah (maksudnya negara bagian bangalore maupun pusat). pernah mereka ini meng-get-out-of-my-way-kan seorang pejabat yg coba2 ikut campur urusan bisnis mrk. 


dlm konteks india waktu itu, yg sistem birokrasinya masih korup (sedikit di bawah kita) pengusaha2 IT ini berjalan sendiri. untungnya mrk dah 'punya orang' di mana2 yg bantu dapatin proyek.

era pemrintah Congress skrg political will itu baru tampak banget.

jadi, mana yg perlu didahulukan di indo? political will pemerintah atau pebisnisnya cari2 proyek dulu di LN? krn. kondisi indo dan india (soal IT) memang beda, saya setuju political will pemerintah maju dulu dg membuat kebijakan2 khusus bidang investasi IT. 


salam,
On 4/16/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:




Pak Budi,masih di IEEE Spectrum edisi yang sama, ternyata hampir semua CEO perusahaan2 itu talk dengan PM India atau Menkominfo India, bukan dengan rektor atau dosen. Artinya ada political will baik dari pusat maupun negara bagian. Bangalore juga maju karena negara bagian Karnataka mengambil inisiaif. Calcutta mulai ikut2an walaupun kemiskinan di mana2, 


Betul Om, Kebetulan CEO ALA sendiri waktu itu datang ke India dan ketemu dangan PM dan menteri telekomunikasi di India dan akhirnya beberapa pusat riset yang ada di europe di pindahkan ke India, juga bbrap department di soft development boyongan kesana, dan investnya geeuudeee banget,


tapi toh jalan kalau ada political will.Kalau katanya Bill Gates sudah talk dengan SBY tapi masyarakat luas ternyata belum mendengar kelanjutannya, berarti something wrong dengan kita. Atau sebaliknya: kalau katanya ada proyek IGOS sudah dicanangkan tetapi gemanya masih terbatas walaupun sudah diusahakan, artinya ada something wrong dengan kita.


yaa, selalu managment dan komunikasi top down dan bottom up process ngga pernah jalan di Indo, mungkin protocolnya beda, atau ada bottleneck dimana-mana, karena pembantu presiden mungking kurang paham benar mau kemana tunggu arahan dari bapak. kalau soal proyek IGOS katanya project ini ngga menguntungkan buat supplier makanya banyak yang mundur, dan kelihatan juga sich pemerintah ragu-ragu mau kemana arahnya IGOS ini masih kurang focus dan greget
rgds
Adjie-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Webaroo, Search Engine Offline

2006-04-16 Terurut Topik Fatih
Maaf kalau sudah tahu atau udah diposting, sekedar info soal webaroo, search engine offline buatan tiga orang, dua di antaranya alumni IIT mumbai. Cocok buat ngirit bandwith bagi yg di indo. :)Cache this: Now surf without the Net
HT CorrespondentWashington,April 11, 2006Mar 31: This ex-IITian helped in the development of Internet »You can now browse and search the net on your laptop computers and hand-held devices — without an Internet connection.A brand new software developed by a Silicon Valley start-up, co-founded by Indian tech star Rakesh Mathur, makes that possible. What more, the service comes free.
Webaroo, the venture floated by Mathur along with fellow computer hotshots Bradley Husick and Beerud Sheth, formally launched the Searchable, Offline Web on Monday.At home or on the go, in the air or on vacation, users can now find the information they need, wherever they are, said Webaroo's CEO Mathur, who made a fortune during the dotcom boom by selling his hugely successful 
junglee.com to Amazon.The Indian face of Webaroo is not restricted to Mathur and Sheth, both from IIT Bombay. Much of the work on the new software has been done by 50-odd software developers and mathematicians in India. The company has its offices in Seattle, Santa Clara, Mumbai and Delhi.
As mobile use grows, consumers want to be able to do more with their mobile devices. Webaroo brings the power of web search to mobile devices with an innovative product that is truly ubiquitous and fast, says Mathur.
The Webaroo software features web packs on a variety of subjects such as news, sports and major global cities, including New York, London and Mumbai — each of which contains thousands of relevant web pages identified by its innovative algorithms. The company has tied up with computer maker Acer to bundle the new software on its laptop.
Link: http://www.hindustantimes.com/news/181_1672120,00050001.htm-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com
 


[teknologia] Re: Google Romance - Borg Alert Level 1

2006-04-12 Terurut Topik Fatih
semoga tidak bisa, kemaren lusa google baru saja beli algoritma search engine ORION milik mahasiswa s3 australia yg dia buat bekerja sama dg profesornya.

kelebihan dari orion ini (dan ini mgkn yg menarik google unt. membelinya) adalah sistem pencarian yg baru, yakni, begitu kita tekan search, yg keluar adalah bukan hanya link info yg kita cari, tapi juga sekaligus abstraksinya.


salam,Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 
On 4/12/06, Ronald [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jadi kepikir, doomsday mungkin dimulai pas Google merger samaMicrosoft? :-D
-- 


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-11 Terurut Topik Fatih
buat rizky: 'emangnya adsense kenapa?'
ya tidak kenapa2. saya cuma nawarin ide barangkali kalangan techno di indo ada yg minat berkolaborasi dan membuat semacam adsense khusus untuk orang indo. 

bukan apa2, krn. adsense google kan cuma nerima situs/blog yg berbahasa eropa + china, jepang, korea. 

maksud saya, kalo ada yg mau memprakarsai, tentu itu sangat baik dan akan sangat memotivasi kalangan blogger berbahasa indo atau yg blom ngeblog.

jadi, sekali lagi, bukan saya yg mo ngadain. :)

salam,

On 4/11/06, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote:


On 4/11/06, Jay [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
2006/4/10, Fatih 
[EMAIL PROTECTED]: ini bukan pengumuman pembukaan google adsense Indonesia, saya cuma mau nanya feasibilitas dan kemungkinan membuka ads online ala adsense (PPC -pay  per-click) khusus indonesia, kira2 gimana? apa nasibnya sesuram e-commerce?
 adakah kemungkinan juragan2 kita mau pasang iklan di situ? atau apa sudah ada yg coba2 buat? mohon petromaksnya. Soal AdSense anda harus punya pikiran kapitalisme. Setiap rupiah yangberedar harus diperhitungkan untuk sebuah target volume yang besar.
Itu bisa berjalan jika sarana dan prasarananya ada, seperti halnya segala macam produk SMS diolah oleh para operator selular dan vendorcontent SMS.Meniru ide tidaklah buruk, yang buruk adalah menjiplak.
Dari situs blog saya yang kecil bermetadata bahasa Indonesia mungkin bisa diambil contoh, selama setahun lebih Google AdSense dipasangmenghasilkan rata-rata 4049 page impression dengan 4 klik iklan, hanya
satu permil orang ngeklik iklan/banner, mungkin karena iklan yangrelated dengan keyword bahasa Indonesia sangat sedikit, atau juga karena orang Indonesia itu pintar-pintar mengabaikan iklan/banner.Mungkin orang media yang bannernya sangat banyak di sini bisa memberi
input sedikit, berapa sih rasio page impression berbanding CTR-nya?

Banner kan biasanya itungannya ga per click seperti Adsense/Adwords Jay, tapi per Impression atau per Thousand Impression (CPM)Misalnya pasang rate Rp 100 ribu per CPM, jadi kalo bannernya muncul 10,000 kali (10 CPM) = Rp 100 ribu * 10 = Rp 1 juta.
Paling gampang lagi, pasang banner bulanan. Pokoknya itu banner selama sebulan bakal nangkring di Home Page, di charge Rp 50 juta misalnya. Ga susah2x nyiapin back office atau reporting segala hehe.Kalo asumsi umum, rule of thumbs, CTR 1% itu udah bagus.
--enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com 
-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-11 Terurut Topik Fatih
poin utamanya ini: saya cuma nawarin ide barangkali kalangan techno di indo ada yg minat berkolaborasi dan membuat semacam adsense khusus untuk orang indo. 
On 4/11/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/11/06, Fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:
 bukan apa2, krn. adsense google kan cuma nerima situs/blog yg berbahasa eropa + china, jepang, korea.Saya waktu daftar adsense google dulu saya isi kalau situs saya pakaibahasa Indonesia, dan dapat tuh.
-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Adsense Indonesia

2006-04-10 Terurut Topik Fatih
ini bukan pengumuman pembukaan google adsense Indonesia, saya cuma mau nanya feasibilitas dan kemungkinan membuka ads online ala adsense (PPC -pay per-click)khusus indonesia, kira2 gimana? apa nasibnya sesuram e-commerce? adakah kemungkinan juragan2 kita mau pasang iklan di situ?

atau apa sudah ada yg coba2 buat? mohon petromaksnya.-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Re: Kilasan.com

2006-03-20 Terurut Topik Fatih
ini mirip digg.com ya?

selamat 
On 3/20/06, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 3/20/2006 at 1:15 PM Erwien Samantha Y wrote: Ya, ini sudah masuk to-do list saya, paling lambat 
kilasan.com v1.0 sudah akan ada fasilitas ini. Maklum sekarang masih beta :-)mudah-mudahan sih tidak sampai selama Gmail ya.Hehehe bukanya kalau beta ( merujuk gmail ) , artinya proses
kreatifitas tidak mandegsampai disitu saja mas harry. Jadi kilasan.com akan nambah feature2nyaatau proses kreatifitasnya.Setelah rilis kan nanti juga ada versi beta lagi:-)karena tidak bisa langsung *poof*jadi 
kilasan.com v2.0, he he.Salam,Harry-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com
 


[teknologia] Re: Email panjang Kopdar, Seminar, apalah.. ala teknologia, mungkinkan ?

2006-03-16 Terurut Topik Fatih
ngomong2 soal pembicara seminar, di india ada motto 'ilmu untuk disebarkan, bukan dikomersilkan' jadi, pembicara rata2 tidak dibayar hanya diganti uang tiket (strictly uang tiket). ini berlaku juga untuk pembicara luar negeri spt oxford dll. dan karena itu seminar selalu gratis. pas banget buat mahasiswa.


salam,
fatih
http://afsyuhud.blogspot.com/2006/03/is-dual-citizenship-needed.html
On 3/16/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Thu, Mar 16, 2006 at 09:59:11AM +0700, Arie Reynaldi Z wrote: Saya berpikir (maaf kalo masih pola pikir baheula) gimana kalau
 diadain seminar (bukan.. bukan kopdar gaya milis sebelah :D) dimana kita ajak pembicara2 yang sering ngobrol disini. Kalau memang perlu bayaran, kenapa ngga'. Yaa.. kalo sampe bisa seperti MarkPlus, bagus
 banget. Jadi komunitas IT gak cuma ngumpul jualan software, atau jualan hardware, tapi juga ada jualan ilmu (macem2 lah) dan jual otak (gule otak kalee.. :D)FYI, rekan2 KPLI Surabaya (KLAS) mau menghosting Konferensi Linux
Indonesia pertama sekitar bulan Agustus tahun ini di Surabaya.Acaranya direncanakan berlangsung 2-3 hari pas weekend. Kemaren sempetdibahas dikit di milis linux-aktivis@linux.or.id
 (arsip dihttp://linux.or.id/milis). Detilnya mesti nanya ke KLAS langsung.Gak tau waktunya kelamaan gak kalo Agustus buat yg teknologiaconf ini,tapi kalo nggak kelamaan mungkin bisa agak dibarengin waktunya, either
sebelum atau sesudah (biar bisa menghadiri keduanya yg mau), dansekalian rame2 gitu loh ngumpul di Surabaya.Sekedar ide aja.Ronny-BEGIN PGP SIGNATURE-Version: GnuPG v1.4.1 (GNU/Linux)
iD8DBQFEGQv55SWXjR7RGaARAjA1AJ9pxz8dnjXb0SbS+4Gh1ri10LkkfQCgonnphs+FcvVTTObsAczeWw1Dd7k==170n-END PGP SIGNATURE--- Fatih
http://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] China/India, Technology Indonesia

2006-03-07 Terurut Topik Fatih
Saya mendapat kiriman artikel bagus via japri dari mantan Konjen KJRI Mumbai, Rahardjo Mustadjab. Beliau semasa masih aktif bertugas di Mumbai (Bombay) rajin memotivasi kita2 via milis ppiindia. Tulisan ini bersifat filosofis, bukan teknis. Jadi, mohon maaf bila ada yg tdk berkenan atau 'melanggar' guideline milis ini. 


bagi yg tidak sempat baca semuanya (tapi, sangat disayangkan kalau tidak dibaca), ada satu poin penting yg dia kemukakan:

bahwa diaspora India yg dikuatirkan berakibat brain drain justru sebaliknya malah menimbulkan brain gain. Remember my previous point ttg perlunya banyak diaspora indo di amrik spt Carlos, dll.


salam,
(fatih)

Opinion and Editorial - February 16, 2006The Jakarta PostRahardjo Mustadjab, JakartaWhat is the common wealth-generating denominator ofthe rich nations on Earth? I believe the correctanswer to this question is technology, not natural
resources, which Indonesia has in abundance.Technology is often a quantifiable, tangiblecommodity; it can be bought if you do not have it. Butif a country has basic needs to satisfy, borrowedtechnology often leads to a misplaced allocation of
resources. This is the bitter lesson learned fromIndonesia's recent history. Making technologyIndonesia's own is a long process, one must start byproperly training not only scientists and engineers,but also lower levels of technicians and craftsmen --
that is what the Japanese did in their MeijiRestoration.India's great leader, Jawaharlal Nehru, posed thequestion: What will make a future independent Indiafree from poverty? Sir Ardeshir Dalal, a council
member of the viceroy gave the answer.First, he said, they needed to establish world-classcenters of higher technical education.Second, India had to establish equally world-classresearch institutes. Acting on this advice, India
established its Indian Institutes of Technology (IITs)in Kharagpur, Bombay, Madras, Kanpur, Delhi, Guwahatiand Roorkey.Singapore's Lee Kuan Yew also posed the same questionand came up with exactly the same answer. Lee's
technocrats revamped education in the city-state andwent on to establish the famous Nanyang TechnologicalUniversity.Unlike in Indonesia, in India one can find engineeringcolleges and other professional schools far more
easily than those offering other majors. For instance,this writer found that in Mumbai (formerly Bombay)alone there were 30 engineering colleges. The state ofTamil Nadu (where Madras is located), meanwhile, has
230 and Pune has 40.With the sheer number of their engineers, it is a safebet to predict that China and India will becomefull-fledged world superpowers very soon. Last year,China graduated 600,000 new engineers and India
250,000. America's 70,000 makes U.S. columnist ThomasFriedman of the New York Times worry that the U.S.'dominance in science and technology is on the decline.The Chinese also happen to be the largest group of
foreign students on U.S. campuses, with Indians comingsecond. Many of them too are studying science andtechnology.The concept of the brain-drain is history, andIndians are now talking about brain gain. Two
million Indians who reside in the U.S., including35,000 graduates of the famed IIT, earned $60,000 perperson a year, nearly as much as Japanese who residein the U.S. make. The amount that is earned by the
Indian diaspora is far above the U.S. median income of$35,000.Many have returned to Bangalore, Mumbai or Delhi toestablish enterprises or teach in the new India.Remember Laksmi Mittal? He set up PT IspatIndo in
Surabaya when he was a youngster, with scrap ironsupplied by the Madurese. With these modestbeginnings, he bought ailing metal industries in thewestern hemisphere. His Midas touch turned them intoprofitable enterprises. Now he is the biggest metal
industrialist in the world and the richest man in theUnited Kingdom. A British subject who remains anIndian at heart, he invests handsomely in India.Although the size of its middle class is bigger than
Indonesia's entire population, far more Indians arestill in what technologists call the first wave --agriculture -- and are struggling for access toinfrastructure. Still, many make a living in the
second wave -- industry -- working in textiles,pharmaceuticals, metals, heavy equipment, powergeneration, gem mining, you name it.And, perhaps India is the only Third World country
that is also making it big in the third wave ofinformation technology. True, India does have some bigestablished names in the industry. But softwarepioneering firm Wipro's Azim Premji and Infosys
founder Narayana Murhym of the third wave are evenbigger, not only in terms of their fortunes, but alsoin their impact as role models.Under the third wave paradigm, foreign investment goesto where the brain power is, rather than to where the
market is. Last year, Microsoft invested US$1.7billion new money into its existing research anddevelopment center in Bangalore. And Cisco Systems putin $1.1 billion, while chip-maker Intel managed tochip in $1

[teknologia] Re: CCIE stress

2006-02-27 Terurut Topik Fatih
saya stuju bgt sama rully. bahasa inggris menjadi sebab utama outsourcing subur.
dlm kasus india, networking mereka (indian expats worldwide)menjadi faktor terpenting, tapi ini tdk mgkn terjadi tanpa kemampuan bahasa inggris di kalangan rakyat india-nya sebagai 'end-user' outsourcing itu sendiri..


kemampuan english yg merata itu mudah teorinya, tapi sulit praktiknya di indo: buat saja sekolah dg medium bahasa inggris (untk semua mata pelajaran) dari SD sampai SMA. lulusannya pasti sudah lancar. sama dg saya yg sebelum SD ngomong bahasa daerah (jawa + madura) dan baru belajar basa indonesia sejak masuk sd sampai sma dst


argumen zaki sebenarnya ada benarnya soal bekas jajahan inggris. tapi itu salah satu faktor saja. buktinya malaysia inggrisnya gak terlalu di atas kita walo bks jajahan inggris. intinya ya itu tadi: sekolah dari sd medium bahasa inggris. di india sekolah dg medium inggris ini yg paling laris ngalahin yg medium basa lokal.


salam,Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 
On 2/26/06, Rully [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya pikir, salah satu penyebab utama India bisa menjadi salah satunegara tujuan utama outsourcing, karena faktor bahasa. Bahasa tutur
dan tulis adalah protocol dlm dunia manusia, maka khususnya bahasainggris, negara yg menguasai bhs inggris akan punya kesempatan besar.Baru kemudian faktor2 potensi2 lain spt keberuntungan, jumlahpenduduk, semangat keras dll.
India punya potensi di IT krn mereka bisa bhs inggris. Ditambah faktorjumlah penduduk yg besar, dan keberuntungan karena adanya kesempatansewaktu munculnya masalah Y2K dulu itu.Tapi semuanya berasal dari bahasa. Kalau mau sukses dalam dunia
internasional, maka kuncinya di bahasa. Kalau cuma sukses di kandangsendiri, ya gak usah mikirin bahasa asing, cukup bhs sendiri.Banyak yg perhatian dg pendidikan IT di Ina, tp sayangnya sedikit ygperhatian dg pendidikan bahasa :( Bahasa Indonesia aja gak diurus,
apalagi bahasa inggris dan bahasa asing lainnya :(Ada satu kasus menarik, kasus di Jepang. Walaupun kasus ini gakterkait dg IT sih. Semoga bs jd pelajaran.Di jepang, penduduk semakin menua (seperti halnya di negara2 eropa).
Dengan demikian, banyak yg mengasumsikan bahwa bisnis rumah pantijompo akan marak dalam waktu mendatang. Melihat kesempatan ini,Filipina membuat program pelatihan bahasa jepang dan pelatihankeperawatan agar naker filipinos bisa 'jual diri' di Jepang.
Waktu menko ekuin ke mari, ada wartawan yg bertanya mengenai strategimasuk ke pasar jepang khususnya ke pasar tenaga kerja. Tapi sayang,sepertinya pemerintah belum punya strategi.Jadi, belajar bhs inggris perlu lebih digalakkan supaya IT bisa lebih
-- 
--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Butuh Saran: Buku Biografi

2006-02-26 Terurut Topik Fatih
bisa saja. tapi sampainya mungkin nunggu zaki punya anak 5. hehe

fatih
http://afsyuhud.blogspot.com/2006/02/blogger-indonesia-of-week-30-maya.html
On 2/26/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
Fatih wrote: di india saya beli seharga RS 100 (20.000 rupiah).Wadezig! Murah banget Mas Fatih? Terakhir saya lihat di toko buku, yang
sudah dijual dengan harga diskon masih berkisar diantara Rp 200-300ribuan deh. Kalau dikirim ke Bandung, ongkos kirimnya Rp 10 ribu sampaigak ya? :DZaki Akhmadhttp://zakiakhmad.info

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Butuh Saran: Buku Biografi

2006-02-26 Terurut Topik Fatih
oh ya sekedar tambahan. yg kemaren soal kirim buku, saya cuma canda kok pada zaki. yg sebenarnya, pengiriman buku secara murah bisa dilakukan via pos-laut. harganya: per-5 kg RS 200 (=44 ribu rupiah). btw, thanks komentar Adjie. salam kenal:)


salam,Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 
On 2/26/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:

Inilah satu kehebatan pemerintah India,
dengan mengatakan ke dunia barat kalau negara mereka miskin dan butuh pendidikan serta adanya good will dari pemerintah untuk mensubsidi pendidikan, implikasinya perusahaan besar seperti penguin group aja bisa terbitin buku mereka di India dan dengan harga yang sangat-sangat murah. bahkan buku dengan judul yang sama kalau di beli di amazon dan di bandingkan dengan terbitan india, harganya bisa 80% lebih murah yang dari India. beruntunglah yang sekolah di India. kwalitas buku ngga penting yang penting content nya. 


koq Indonesia ngga mau yaa forced yang kayak gini, 

Kalau pak Budi bikin GBT, kenapa belum ada yang bikin GBB (Gerakan Bajak Buku) *sambil ngelirik Zaki*

adjie-- 
--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Butuh Saran: Buku Biografi

2006-02-24 Terurut Topik Fatih
Setuju ama Carlos. buku 'my life'-nya clinton bagus buat baca2 sambil berangin-angin di gubuk pematang sawah jagain burung2 lewat.

di india saya beli seharga RS 100 (20.000 rupiah). clinton mewakili orang amrik yg universalis yg tidak ge-er dg tampilan fisiknya yg bule; dan biasa aja (tdk menghina) melihat tampilan fisik org lain yg 'kurang bagus' seperti orang hitam (ingat, masa kecilnya masih hangat2nya era klux klux klan-gerakan anti orang item dan supremasi putih).


kutipan berkesan dlm soal ini saat dia menggambarkan pembantu kakeknya yg orang item '...dua gigi atasnya agak menonjol spt gigi kelinci, yg membuatnya semakin manis...' 

clinton is a nice guy, really is. selalu memandang orang secara empati dari sisi positif.

fatih
http://afsyuhud.blogspot.com/2006/02/are-you-terrorist-blogger.html
On 2/8/06, m .c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
buku biography my life bill clinton saja zak kalau saya lebih demen baca buku biograpi tokoh politik  agama
dibanding para ITerscarlosayo zak ditambah: http://www.frappr.com/teknologiaZaki Akhmad wrote: Ah bahas topik sendiri ah, sepertinya tidak ada yang suka baca buku
 biografi ya? Oke, berikut ini list dari teman saya yang bekerja sebagai editor salah satu penerbitan buku fiksi. quotes Ada beberapa buku biografi/autobiografi yang aku rekomendasikan buat
 dibaca atau dijadikan referensi karena bagus: - Angsa-angsa Liar (Jung Chang), terbitan GPU - A Beautiful Mind (Sylvia Nasar), terbitan GPU - Mencari Belerang Merah (Claude Addas), terbitan Serambi
 - 24 Wajah Billy (Daniel Keyes), terbitan Qanita /quotes Saya baru tahu nya A Beautiful Mind saja, yang lain belum pernah liat. Oke, selamat membaca ya Zaki. Zaki Akhmad

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Sekolah ala ABG India--soal perjodohan

2006-02-22 Terurut Topik Fatih
Soal perjodohan spt yg dinyatakan Estananto kurang lebih betul. Kebanyakan memang masih dijodohin ortu mrk.

Beb. bulan lalu, koran terbesar di india The Times of India mengadakan polling atas para pemuda di seluruh kota besar india. hasilnya bagi saya, dan kita di indo, agak mengejutkan: hampir 80% anak2 muda ini (yg rata2 profesional muda) tetap menginginkan calon istri dicarikan ortu mereka alias dijodohin.


jadi, kalau di kampung2 di india, perjodohan mungkin dijalani dg terpaksa, di kalangan terpelajar justru dg sukarela. 

apa sebab? saya tidak tahu, tp kemungkinan sih ini..
(1) kurang latihan pacaran waktu ABG atau waktu kuliah, jadi sulit buat pendekatan ama cewe;
(2) terlalu ngejar karir jadi gak punya waktu.

mengutip ucapan Shakh Rukh Khan (tahu kansiapa dia)di sebuah media tabloid: Waktu 24 jam dlm sehari saya kira terlalu pendek. Seandainya bisa dirubah menjadi 80 jam... 

mungkin ucapan SRK itu bisa jadi representasi generasi muda india yg lain.

salam,
Fatih
http://afsyuhud.blogspot.com 
(2)
On 2/22/06, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 2/21/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Jadi mas Dicky tertipu dengan pilem India alias boliwud , jadi itu cuman ada filem saja mas DIcky, kalaupun ada yg agak 'seronok' katanya sich hanya ada di Bombay , di banglore saya lihat jarang banget ada
 perempuan yang pake jeans , malah kalo muslimnya masih strict banget , masih pake CADAR yang kelihatanya matanya saja (seperti di negara arab).Begitulah film, menyodorkan stereotip:
- Amerika Serikat (dan barangkali dunia ya?) seperti digambarkan Hollywood,- Amsterdam identik dengan etalase distrik merah,- dan Jakarta, apakah sudah seperti Jakarta Underground dan liputanmalam tv swasta?
Ditambah dengan sampling statistik, nikmat deh.--amal
--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Sekolah ala ABG India

2006-02-20 Terurut Topik Fatih
Sekedar share bagaimana anak2 ABG India sekolah dari SD, SMP, SMA yg lebih dikenal dg 10+2 (ten plus two).

1. SD, sama dg di kita umumnya, cuma 'sedikit' lebih rajin. 
2. SMP, mulai sibuk belajar krn. rata2 standar (ortu) merekahendak mengarahkan anak2nya ke jurusan eksakta nantinya. Pada kelas 2, mulai rajin ikut tutorial tambahan di bidang ilmu eksak. Kelas 3 sibuknya sama dg kita kelas 3 sma yg hendak ikut test UMPTN. Di sini, sering saya lihat para ABG ini duduk ber-jam2 sampai tengah malam melototin buku agar SMA mrk dapat mengambil jurusan yg mereka inginkan (eksakta).

3. SMA. senang bagi yg lulus dan duduk di SMA eksakta, yg gagal dan ngambil jurusan sosial akan dianggap 'kurang mampu' , dan karena itu tak jarang ada yg bunuh diri segala. Pada SMA kelas 2  3 sedang sibuk2nya ikut bimbingan belajar dan belajar berjam2 lagi. Saat ini, jam belajar malanya pun bertambah: rata2 sampai jam 1 atau 2 dinihari. Dg kta lain, tak ada waktu buat pacaran, dugem atau sekedar nongkrong2 di jalan.


Target mereka: 
(1) yg dapat nilai di atas 90 ke atas untuk matematika dan sejenis: dapat beasiswa ke amrik inggris, dll, yg setelah lulus ada yg pulang tp tak sedikit yg terus 'nongkrong' di negara tempat belajar.
(2) yg dapat nilai antara 80-89ke kampus2 favorit india. Yg eksak ke IIT, yg sosial ke IIM (institute of indian management) ataucollege2 tertentu di Delhi University yg mensyaratkan nilai setinggi itu.

gabungan antara etos kerja keras, didikan konservatif keluarga plus ketaatan anak2 itu sendiri pada ortu menciptakan suasana spt itu. di indo, ini mungkin mirip suasana keluarga keturunan Cina.

Jadi, tak heran kalau mahasiswa luar di amrik dipenuhi oleh kedua kelompok ini (Cina dan India); begitu juga prestasinya. Apa begitu, Carlos dan teman2 di Amrik.

P.S. Share semacam ini harap tidak disalahpahami (bagi kalangan 'nasionalis' yg suka salah paham) sebagai sikap minder orang indo atas bangsa lain. Sebaliknya, ini semata-mata sikap orang indo yg ingin belajar dari bangsa lain yg memiliki nilai plusmelebihi kita. saya kira itu salah satu cara untuk maju.

-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 
--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Dinamika perkembangan software India

2006-02-16 Terurut Topik Fatih
Adatulisan lama Kompas (2002) soal perkembangan software india yg secara tak sengaja ketemu waktu googling, berikut linknya:
http://www.ristek.go.id/index.php?mod=Newsconf=vid=338

yg ingin saya garis bawahi dari tulisan di atas adalah paragraf di bawah:


Namun demikian, seringkali para pelajar yang terbaik dan terpintar dari berbagai universitas ternama langsung terbang ke AS untuk melanjutkan pendidikannya. Dalam kelompok besar mereka meneruskan pendidikannya memperoleh MA dan PhD di bidang elektronika, teknik, dan ilmu komputer. Dan setelah mereka menyelesaikan pendidikannya, para pelajar yang sudah lulus ini menemukan pekerjaan di berbagai perusahaan perangkat lunak AS. Orang-orang ini juga tetap mempertahankan hubungan informal dengan teman-teman mereka di India, yang kemudian secara alamiah membentuk sebuah proses alih pengetahuan secara besar-besaran. 


Di sini perlunya orang2 pintar teknologi yg ada di luar negeri spt Carlos, dll. Saya kurang sepakat dg rekan2 di sini yg berpendapat bahwa orang indo yg di luar lagi 'keenakan' di luar jadi lupa pulkam. :) Bagi saya, biarkan saja mereka kerja di luar untuk menyerap dinamika laju teknologi dan mentransfernya ke teman2 techno di tanah air. :)


banyak point2 menarik dari artikel tsb. berupa kronologi dari awal. namunbeb. hal yg tampak dilupakan penulis artikel itu--dan tak terdapat di ktia--adalah (1) bahwa IIT India dibangun sejak awal kemerdekaan oleh PM pertamanya Jawahar Lal Nehru sebagai proyek unggulan negara. (2) walaupun tata negara semrawut (KKN juga banyak di sini tapi gak segila di indo), namun demokrasinya tetap jalan tanpa interupsi kecuali sebentar pada waktu PM Indira Gandhi memberlakukan keadaan darurat pada 1984); (3) pendidikan sangat otonom jadi gak keganggu dg kesemrawutan birokrasi. (4) sistem pendidikan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak asal ganti menteri ganti aturan kayak di kita.


demikian sekedar celotehan. oh ya, diskusi di sini ternyata cukup santun, i appreciate it. :)


-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com/2006/02/importance-of-soul-searching.html
--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Ada yg minat kuliah di IIT Delhi?

2006-02-15 Terurut Topik Fatih
Bisa via beasiswa ADB-Japan scholarship
http://www.adb.org/JSP

List of institution/univ. yg kerja sama dg beasiswa ini:
http://www.adb.org/JSP/institutions.asp

Yg aneh, negara2 yg kampusnya kerja sama dg beasiswa ADB ini termasuk filipina, pakistan, thailand; tapi tidak ada Indonesia. napa ya?
Kemungkinan: medium bahasa Indo jadi kurang diminati. (ada yg bisa ngasih pencerahan?)
-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-13 Terurut Topik Fatih
setuju. 'nikmati saja'. easy going attitude baik buat kesehatan jiwa sendiri, tapi terkadang kurang baik buat kesehatan masyarakat.it stands for enjoying status quo.suharto akan bertengger di singgasana sampai skrg kalo kebanyakan dari kita bersikap spt ini.


salam,
On 2/13/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:

On 2/12/06, baskara [EMAIL PROTECTED]
 wrote: 

On 2/13/06, Made Wiryana 
[EMAIL PROTECTED] wrote: - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami culture shock lagi. Karena tidak memahami komplekistas permasalahan. Apalagi di Indonesia orang lebih doyan membahas agama dan sosial
dibandingkan teknologi. :-)Kalau kita ikut2an memikirkannya, jadi tambah stress. Saya pernahmencoba bekerja seminggu tanpa membaca milis, koran dan TV, ah..rasanya damai sekali Indonesia itu. hihihi.
Saya simple aja menghadapi ini, nikmati saja. Melihat orang -orang sekitar kita lebih suka nonton KISS, ya nikmati saja kita ikutan ketawa, sudah diberikan kesempatan menjadi orang yang lebih waras 
IMW -- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Blog directory India buat mas herry (weblogs.or.id)

2006-02-13 Terurut Topik Fatih
Blog directory ala India ini pake script apa ya? Kayaknya bisa dicontoh (buat mas herry di weblogs.or.id) linknya: http://desiblogs.org

menu yg menarik:

1. daftar last updated blogs (kategori 1.2.3 dst..) = semua muncul sendiri di sini mirip dg technorati.
kalo scriptnya mudah, kayaknya bisa dicontoh. :)-- 
salam dari techno-dummy,Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com/2006/02/denmark-cartoon-controversy.html


[teknologia] Re: The World is Flat: Family Name

2006-02-13 Terurut Topik Fatih
hehe soal family name, memang orang luar sulit mengerti napa kok orang indo gak punya. waktu saya 'jalan2' ke sejumlah negara teluk (arab) setiap bagian imigrasi airport selalu ngeluh: indunusi mushkilah, mafi ismul ab(orang indonesia, gak punya nama keluarga).


memang orang indo yg beruntung dalam soal ini cuma orang batak yg punya marga (harahap, dll).

waktu awal2 ngeblog dulu, saya pernah iseng2 nulis soal ini di sini:
http://afsyuhud.blogspot.com/2005/05/about-indonesian-single-name-without.html

On 2/10/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apa bener dunia bakal bener-bener jadi datar nih?Saya mulai dengan cerita saya ya. Minggu ini ada dua pameran pendidikan
di Bandung. Selasa kemarin pameran pendidikan Kanada di hotel Hyatt.Terus satu lagi, Kamis kemarin pameran pendidikan Belanda di HotelHoliday Inn.Di pameran pendidikan Kanada, saya cuma tahu Manitoba University dan
Waterloo University. Alumni Manitoba yang saya tahu itu Pak Budi danMas Ronny. Alumni Waterloo itu Pak Onno. (CMIIW)Terus yang Belanda. Saya tahu cuma TU Delft dan Twente. Dua nama itusaya sering denger aja di kampus.
Lanjut ke The World is Flat, saya bingung kalau disuruh ngisi namakeluarga. Nama saya sekarang ini yang diberikan oleh orang tua sayatidak ada nama keluarganya. Terus gimana dong ketika saya ngisiformulir family name?
Apa nantinya kalau saya punya anak suatu hari nanti harus saya kasihnama keluarga? Gimana kawan-kawan?Zaki Akhmad.-- Fatih
http://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-11 Terurut Topik Fatih

On 2/10/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
Made Wiryana wrote: Saya sering kecewa kalau acara dengan mahasiswa, karena mahasiswa Indonesia
 di LN koq jadi sering cengeng :sekarang -)

*** hehehe pak made pns ya? :)
 Bawaanya nanya mulu Apa yang pemerintah berikan sehingga saya bisa pulang, apa yang Indonesia berikan sehingga saya bisa kerja di Indonesia


*** well, dalam konteks sby di india, pertanyaan model gini diajukan oleh rekan dari jerman yg lagi kerja IT di bangalore. kesan saya atas sikap spt ini, bisa dilihat di posting saya di:
http://afsyuhud.blogspot.com/2005/11/indonesian-president-in-india-5-are.html

dan syukur tak ada satupun mhs india yg minta jatah kerja sama sby. :)

well, soal bertanya mulu? pada sesi tanya jawab (artinya: hadirin bertanya, tamu jakarta menjawab) apa yg akan dilakukan hadirin selain bertanya?
 Malu ama tukang Indomie harusnya.Saya pernah keluar dari acara dan ngobrol di luar karena ndak tahan ngeliat sebagian besar mahasiswa isinya berkeluh
 kesah seperti itu.


*** setuju. malu kita kalau generasi muda hanya ingin jadi PNS. :) 
sikap saya dlm soal ini:
http://afsyuhud.blogspot.com/2006/01/civil-servant-pns-booming-collective.html

hug  regards,Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com