[teknologia] Dokter penulis resep Sanbe = Dokter KKN (Korupsi, Kolusi,N..)..? apa betul?

2006-02-11 Terurut Topik Sri Lestari
Maaf jika judul di atas membuat rekan dokter jadi tersinggung, tapi begitulah memang kenyataannya. sedangkan untuk rekan lainnya yang bukan dokter mungkin merasa maklum bahwa saat ini harga OBAT mahalnya bukan mainsebaiknya anda JANGAN SAKIT!!! karena bisa BANGKRUT atau kalau terpaksa ke dokter, pilihlah DOKTER yang BIJAK., akibat dari praktek KORUPSI, KOLUSI tersebutperusahaan Sanbe mungkin sekarang sudah menjadi perusahaan besar nomor satu di Indonesia. Saya adalah seorang detailer, contohnya saja untuk produk Amoksisilin, saat ini di Indonesia Resep Amoxsan dari Sanbe mungkin melebihi resep Kalmoksilin dari Kalbe...ataupun resep perusahaan lain Luar biasa memang manajemen dari Sanbe dan sistem pemasarannya.dengan sistem KKN (Korupsi  Kolusi), dimana dokter mendapatkan KOMISI dari penulisan resep Amoxsan.. sekitar 20%. Sehingga dokter yang laris dengan banyak penulisan resep akan senang sekali menulis resep produk
 Sanbe..., Dan masyarakat awam tidak mengetahui sistem ini... terpaksa membayar LEBIH MAHAL untuk produk dari Sanbe Farma ini, hampir sama dengan harga dari resep produk perusahaan Asing..bahkan bisa lebih MAHAL.Maaf jika saya agak marah dengan sistem seperti itukarena saya sebelumnya pernah mencoba melamar kerja ke Sanbe Farma tiap tahun yang dekat dengan rumah saya di Semarang karena saya lulusan Akademi bidang farmasi..., tetapi tidak pernah ada tanggapan. padahal saya termasuk lulusan yang terbaik waktu masa sekolah., dan akhirnya, Alhamdullilah saya diterima kerja di perusahaan Farmasi terbesar di Indonesia lainnya. Setelah ditempatkan sebagai detailer di beberapa kota, seperti Bandung,Yogya dan Semarang Akhirnya saya diangkat sebagai supervisor dan berteman baik dengan seorang supervisor dari Sanbe bernama pak Sonny, seorang chinese yang baik hati. Dari beliau saya dapat informasi bahwa PERCUMA SAJA saya melamar kerja ke
 SANBE Farma, tidak akan diterima, karena detailer Sanbe adalah pasukan ELIT..., dan khusus untuk pekerjaan di bagian Marketing ini hanya menerima karyawan yang ber-etnis chinese, ataupun etnis lain yang ber-agama Kristenbahkan di kantor pusatnya di Bandung juga demikian bahkan untuk posisi administrasi juga, karena pasukan Detailer dari sanbe DIPERCAYA memegang UANG untuk dokter..!!! dan karena di Sanbe itu lebih mementingkan kepercayaan dan HAMPIR SEMUA karyawan MARKETING detailernya adalah CHINESE..., hanya sedikit (dibawah 10% memiliki etnis Jawa atau Sunda), kecuali untuk pekerjaan sebagai KULI, cleaning service, atau KARYAWAN PABRIK, buruh kasar, Satpam dan sebagainya prosentasinya baru besar untuk etnik lokal. Wah... saya agak tersinggung dengan policy perusahaan seperti itu.! meskipun tidak dibuka secara terang-teranganSeolah tidak ada etnis lokal yang JUJUR dan DIPERCAYA!!! Sungguh suatu policy perusahaan yang AROGAN sekali!!!. Jika memang
 demikian pantaslah bahwa dokter yang saya cover umumnya lebih menyukai resep produk SANBE karena mereka mendapatkan sogokan berupa UANG...!!!Di tempat saya bekerja tidak dikenal istilah PILIH KASIH..., meskipun saya tahu pemiliknya adalah etnik chinese karena beliau dokter yang lebih BIJAKSANA dan baik hati dan bahkan pada tahap level atas-pun banyak etnik Jawa ataupun etnik lain, seperti sunda dan batak menjabat dalam posisi MANAGERjadi kompetisi berdasarkan murni pada KEMAMPUAN, mengingat iklim kompetisi yang ketat di dunia farmasi ini saya akui bahwa di perusahaan saya dan semua perusahaan lainnya ada sedikit istilah KKN..., sebagai tanda terimakasih pada dokter untuk menulis resep produk kami, tetapi tidak murni 100% prosentasinya, bahkan tidak sampai 50%. Karena di perusahaan saya bekerja lebih mengutamakan Scientific. Dan meskipun saya termasuk golongan Mayoritas, tetapi saya tidak rasialis, tetapi melihat sistem perusahaan seperti di Sanbe
 yang bersifat RASIALIS dan AROGAN dan melihat percuma selama ini BIAYA yang saya keluarkan untuk ongkos lamaran kerja fotocopy, pas photo dan perangko dsb. Maka saya ingin menumpahkan unek-unek saya selama ini.Tetapi tampaknya kita semua terhimpit oleh kondisi situasi ekonomi ataupun kondisi sosial dimana terpaksa kita memilih jalan yang paling MENGUNTUNGKAN untuk kita. Tapi apakah kita sebagai profesional tidak MALU dengan jalan KKN yang terlihat jelas ini Ketika saudara saya mendapatkan resep dari Sanbe seperti obat Amoxsan... saya mengatakan pada saudara saya untuk mengganti obatnya dengan obat sejenis seperti Kalmoksilin ataupun resep dari perusahaan lokal lainnya yang ada di daerahnya seperti dengan obat dari Konimex atau Graha Fajar Farma untuk di SOLO dan dengan obat dari Emba Mega Farma, Zenith Pharmaceutical, Bufa Farma atau Phapros untuk daerah SEMARANG.agar bisa meningkatkan KEMAKMURAN DAERAH nya sendiri...atau jika saudara saya tersebut agak
 miskin saya anjurkan dia memakai obat GENERIK saja yang harganya murahKarena 

[teknologia] Obat Sanaflu mengandung PPA (PhenylPropanolAmine) yang berbahaya ?

2006-02-11 Terurut Topik Sri Lestari
Pak Kimi yth,Anda betul Sanaflu masih memakai PPA (PhenylPropanolAmine), sedangkan Procold dan Inza sudah pakai PseudoEphedrinetetapi Mixagrip juga masih pakai PPA.Salam,Srie.From: Kimi Haryanto [EMAIL PROTECTED] Date: SatFeb4,2006 4:38 pm Subject: Obat Sanaflu mengandung PPA (PhenylPropanolAmine) yang berbahaya Untuk Rekan yang sudah tahu mengenai bahayanya PPA (Phenyl Propanol Amine) yang bisa menyebabkan penyakit stroke bilamana dipakai terus menerus, mungkin sudah faham, bahwa banyak sekali produk obat flu yang sudah mengganti komposisinya dari PPA (Phenyl Propanol Amine) menjadi PseudoEphedrine, seperti misalnya produk Inza yang sudah tidak menggunakan PPA. dengan komposisi baru yang lebih aman...yaitu Pseudoephedrine.Hal tersebut terpaksa dilakukan meskipun PseudoEphedrine harganya lebih mahal... tetapi PPA sudah dilarang bahkan oleh FDA (Food and Drug Administration) di Amerika, yang mencantumkan bahayanya PPA, seperti terlihat pada website berikut:http://www.fda.gov/bbs/topics/ANSWERS/ANS01051.htmlTetapi Produk Sanaflu masih menggunakan PPA yang berbahaya, selain itu juga sebetulnya produk ini tidak manjur. untuk Flu, karena umumnya obat Flu mengandung 3 komponen:  1. Anti nyeri/ Anti Panas.biasanya Paracetamol  2. Dekongestan...obat kuno pakai PPA, sedangkan obat yang lebih aman pakai Pseudoephedrine.  3. Anti allergi...umumnya CTM atau diphenhydramine. memang mengakibatkan kantuk.Sedangkan Sanaflu agar murah hanya memakai 2 komponen ke-1 dan ke-2. dan untuk komponen 2 masih memakai obat kuno PPA yang berbahaya.  Seharusnya obat ini harganya MURAH sekali.karena menghemat dengan hanya terdiri atas 2 jenis obat. dan menggunakan bahan yang KUNO dan BERBAHAYA dan PELIT bahan.dan bila
 digunakan terus, bisa menyebabkan penyakit STROKE dan JANTUNG Terlampir di bawah ini adalah peringatan dari FDA mengenai bahayanya PPA yang terkandung juga di Sanaflu...Jadi...sekali lagi...jangan terpancing oleh hebatnya Iklan TV atau iklan Radio atau Iklan majalah dan koran. memang cukup aneh bahwa justru obat yang berbahaya bisa beriklan dengan gencar dengan hanya sedikit mencantumkan resiko dan bahayanyaT00-58 Print Media: 301-827-6242 November 6, 2000 Consumer Inquiries:888-INFO-FDA   FDA ISSUES PUBLIC HEALTH WARNING ON PHENYLPROPANOLAMINE   FDA, today, is taking steps to remove phenylpropanolamine from all drug products and has requested that all drug companies discontinue marketing products containing phenylpropanolamine.  FDA today issued a public health advisory concerning the risk of
 hemorrhagic stroke, or bleeding into the brain, associated with phenylpropanolamine hydrochloride. Phenylpropanolamine is an ingredient used in many over-the-counter (OTC) and prescription cough and cold medications as a decongestant and in OTC weight loss products.   Adverse events reported with these products led to concerns that this ingredient might increase the risk of hemorrhagic strokes. Manufacturers of products containing phenylpropanolamine worked with FDA to plan a research program to clarify whether any increase in risk exists.  Scientists at Yale University School of Medicine conducted the study in which the researchers found an association between phenylpropanolamine use and stroke in women. The increased risk of hemorrhagic stroke was detected among women using the drug for weight control, and for nasal decongestion, in the 3 days after starting use of the medication. Men may also be at risk.  The Nonprescription Drugs
 Advisory Committee met on October 19 to discuss safety issues related to phenylpropanolamine use. The committee reviewed Yale’s Hemorrhagic Stroke Project results and concluded that phenylpropanolamine cannot be considered to be safe for continued use. FDA believes that although the risk of hemorrhagic stroke is very low, even with phenylpropanolamine use, the conditions for which these products are used do not appear to warrant an increased risk of this serious event from using this drug. We advise consumers to discuss alternative over-the-counter and prescription products with their health care providers or pharmacists.  Information about the history of phenylpropanolamine, the Public Health Advisory, and the stroke study results can be found on the FDA website at:www.fda.gov/cder/drug/infopage/ppa/default.htm.__Apakah Anda Yahoo!?Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  http://id.mail.yahoo.com 

[teknologia] Obat PoldanMIG berbahaya?

2006-02-11 Terurut Topik Sri Lestari
Assalammualaikum...Ini ada pengalaman dari Pak Kimi,Saran saya kalau kena Migren selain pakai MIGRAN juga ada Bodrex MIGRA yang tidak mengandung aspirin!Memang aspirin untuk beberapa orang bisa buat lambung jadi luka...seperti dialami oleh istri Bapakdan juga menyebabkan mualWassalam,Srie.  From: Kimi Haryanto [EMAIL PROTECTED] Date: SatFeb4,2006 4:28 pm Subject: obat PoldanMIG berbahaya?   Hallo Rekan sekalian,Saya mau menceritakan pengalaman istri saya dengan obat PoldanMIG yang memang dulu sering di konsumsinya. karena Istri saya sering sakit kepala, memang sakit kepalanya hilang, tetapi berganti dengan sakit mag berat, bahkan harus ke dokter dan dirawat di Rumah
 Sakit.Memang menurut dokter, obat PoldanMIG ini mengandung aspirin atau asam asetil salisilat,dan pada obatnya dicantumkan "diminum sesudah makan," tetapi meskipun begitu untuk orang yang sering mengalami gangguan lambung, obat ini tetap menyebabkan mual dan sakit lambung. saya jadi penasaran dan mencoba men-search dari internet.., dan didapat website sebagai berikut:  http://www.acg.gi.org/patients/women/asprin.asp  setelah saya pelajari lebih lanjut maka jelaslah bahwa kandungan obat PoldanMIG adalah men-jiplak dari excedrin yang ternyata memang mengandung aspirin dan memiliki efek samping pada lambung yang bisa menyebabkan ulkus (luka pada lambung).
 itu sebabnya ditulis "diminum sesudah makan" untuk mengurangi efek pada lambung. tetapi seharusnya untuk orang yang mengalami gangguan lambung...tidak diperbolehkanatau seharusnya ditulis "hati-hati untuk yang mengalami gangguan lambung, tidak diperbolehkan untuk yang sakit mag".Akibatnya maka cukup fatal untuk penderita sakit maag. oleh karena itu saya menyuruh istri saya mengganti dengan obat Migran...yang bisa diminum kapan saja, baik sebelum makan ataupun sesudah makankarena tidak mengandung aspirin.Jadi rekan sekalian jangan tertipu oleh gencarnya iklan yang di promosikan oleh tukang obat.dan yang seharusnya tidak diperbolehkan oleh orang yang terkadang mengalami gangguan lambunghanya ditulis "diminum sesudah makan"Sejak saat itu saya jadi sering melihat pada kemasan obatnya dan membacanya lebih teliti, karena ternyata efek samping obat
 tersebut cukup berbahaya..berikut saya lampirkan hasil search tersebut yang berjudul the dangers of aspirindari American College of Gastroenterology...Salam,Kimi.-The Dangers of Aspirin  NSAIDSWhat should I know about Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDS)   The second major cause for ulcers is irritation of the stomach arising from regular use of non-steroidal anti-inflammatory drugs, or NSAIDs. NSAIDs are available over-the-counter (OTC) and by prescription.   If you
 are taking over-the-counter pain medications on a regular basis, you will want to talk with your physician about the potential for ulcers and other GI side effects. NSAID-induced gastrointestinal side effects can be reduced by using alternative therapy. Your doctor may recommend that you change the medication you are using; or add some other medication in conjunction with your pain medication. What are the Complications of Ulcers?   Bleeding: Internal bleeding in the stomach or the duodenum.   Perforation: When ulcers are left untreated, digestive juices and stomach acid can literally eat a hole in the intestinal lining, a serious medical problem that requires hospitalization, and often surgery.   Obstruction: Swelling and scarring from an ulcer may close the outlet of the stomach, preventing food to pass and causing
 vomiting and weight loss.   How are Ulcers Diagnosed? The two tests most commonly used to evaluate for ulcer are an X-ray known as an Upper GI Series or UGI, and a procedure called an Endoscopy or EGD.   Endoscopy: This test involves insertion of a small lighted flexible tube through the mouth into the esophagus, stomach, and small intestine (duodenum) to examine for abnormalities and remove small tissue samples (biopsy). The test is usually performed using medicines to temporarily sedate you.   Upper GI Series: Alternately, there is an X-ray test where you are given a chalky material (barium) to drink while X-rays are taken to outline the anatomy of the upper digestive tract.NSAIDS — Issues that May Arise with Regular Use of NSAIDS  
   At one time aspirin was virtually the only non-prescription pain reliever available. It has always had excellent pain relief benefits, but it was also recognized that, when used regularly, it could cause digestive problems for some patients. Some modified versions of aspirin came onto the market in an effort to achieve the benefits of aspirin while "buffering" the prospect for stomach discomfort. Acetaminophen achieves similar benefits of pain relief, with minimal, if