On 2/28/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Outsourcing ini mesti dibedakan juga.
>
> Outsourcing untuk call center yang berhubungan dengan customer (apalagi
> retail) jelas butuh orang yang "excellent" dalam aksen dan
> conversation.
>
> Tetapi, outsourcing untuk pekerjaan IT seperti sw development
> *relatively* tidak membutuhkan kemampuan bahasa Inggris yang excellent,
> cukup pada level "understandable saja" , disini banyak sekali orang2
> China (mainland) dan Jepun/Korea yang kemampuan conversation/aksen
> bahasa inggrisnya masih dibawah orang Indonesia..

Sepakat.
Dalam materi presentasi BHTV saya (tercatat: awal tahun 2000), saya
membandingkan beberapa negera: India, Cina, Malaysia, dan Indonesia.

Ya memang kemampuan Bahasa Inggris orang India merupakan modal
yang sangat bagus, tapi bukan menjadi penghambat yang sangat serius.
Ketika saya berkunjung ke Beijing (Tsinghua Univ.), kemampuan mereka
sangat hebat meskipun Bahasa Inggris-nya belepotan!!!
Bahkan waktu ke hotelnya pun, orangnya gak bagus bahasa Inggrisnya.

Betul sekali kata Carlos bahwa kemampuan Bahasa Inggris mereka masih
di bawah kemampuan orang Indonesia.
We always sell ourselves short. Minder :) hi hi hi...

Joke buatan saya yang sering saya bawakan di presentasi:
   My English is bad, but my Bahasa Indonesia is even worse!

ha ha ha. You know, it is true. Serius lho.

-- budi

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
"teknologia" grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke