[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik boy avianto

On Thu, 10 Feb 2005 08:39:58 +0100, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Baru baca di slashdot tentang Electronic Arts yg memulai
  studi interactive entertainment di universitas Southern California.
  http://money.cnn.com/2005/02/08/technology/ea_chair/index.htm
 
  Di Jepang sendiri rasanya belum ada studi formal spt ini
 
 Di Jerman sudah ada Game Developer Academy (profesional trainning
 course, saya lupa programnya 1 atau 2 tahun). Untuk bidang spserti ini
 memang biasanya tidak di bawah Universitas di Jerman. Mentok-mentok di
 FH (atau semacam FH)

Gak cuma di Jerman aja kok yang sudah ada,
kalau yang non-degree udah mulai banyak sekarang Game development,
terutama di US/Kanada.

Tapi kalau yang bergelar BoG? Bachelor of Gaming? Belum tahu deh =).

-- 
boy avianto @ gmail account
http://avianto.com/ - the archive


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik James Aartsen

Di Indonesia juga sudah ada kok :)

http://www.gamedevid.org/forum/viewtopic.php?t=745

Tapi ada yang lucu (bikin brosur njiplak gambar). Coba baca komentar2 anak2 
gamedevid.org :)

Dunia game development di Indonesia sudah mulai tumbuh, tapi masih banyak yang 
ragu, apalagi
dengan adanya kasus pemberian trademark Game Pertama Indonesia, yang sangat 
diributkan :

http://www.hotgame-online.com/Forum/topic.asp?TOPIC_ID=5508

Si pemilik trademark mati-matian membela diri dengan mengajukan analogi yang 
bikin ketawa ngakak.

--- rofiq [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 
 Baru baca di slashdot tentang Electronic Arts yg memulai
 studi interactive entertainment di universitas Southern California.
 http://money.cnn.com/2005/02/08/technology/ea_chair/index.htm
 
 Di Jepang sendiri rasanya belum ada studi formal spt ini
 




__ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Mail - now with 250MB free storage. Learn more.
http://info.mail.yahoo.com/mail_250


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik Priyadi Iman Nurcahyo

On Thursday 10 February 2005 15:35, boy avianto wrote:
 Gak cuma di Jerman aja kok yang sudah ada,
 kalau yang non-degree udah mulai banyak sekarang Game development,
 terutama di US/Kanada.

 Tapi kalau yang bergelar BoG? Bachelor of Gaming? Belum tahu deh =).

si 'pembuat game pertama di indonesia' itu katanya dosen di binus (CMIIW), dan 
ngajar mata kuliah game development... katanya lhoh...


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik Kuncoro Wastuwibowo

On Thu, 10 Feb 2005 01:12:12 -0800 (PST), James Aartsen
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Padahal dia baru lulus SMA tahun 1994, tahun 1984 kan mungkin masih kelas 2 
 SD :) Hebaaattt

Alaaa ... paling juga salak ketih.

Lucu juga nih, hari ini lagi keliling Amazon cari buku tentang Game Theory (cari
yang paling cocok untuk beginner -- ada ide?). Masuk Gmail, kebaca teknologia
ngebahas Game Development, dan ntah kenapa di kepalaku terbacanya jadi
semacam Development of Game Theory -- haha.

--
Kuncoro Wastuwibowo
http://kun.co.ro/


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik Budi Rahardjo

On Thu, 10 Feb 2005 01:12:12 -0800 (PST), James Aartsen
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Padahal dia baru lulus SMA tahun 1994, tahun 1984 kan 
 mungkin masih kelas 2 SD :) Hebaaattt

Kalau angkatan tua macam saya ini, pasti pernah baca buku
  BASIC Computer Games
  Edited by David H. Ahl, published 1978
  Also published as 101 BASIC Computer Games
  http://www.atariarchives.org/basicgames/

Lihat tahunnya ... 1978 :) ha ha ha. Jamannya Atari,
Spectrum, ZX100?, dll. Kemudian dilanjutkan dengan Apple ][

Saya sampai ternganga waktu berhasil meng-retype Eliza.
Itu lho program yang memberikan respon seperti manusia
atas teks yang saya inputkan.
Karena dulu nggak tahu jalannya program ... he he he.
Sekarang sesudah tahu, wooo ternyata gitu aja.
Mungkin seperti anak-anak dikasih tahu Sinterklas itu palsu.
ha ha ha...

Semenjak mainan eliza saya jadi tertarik ke AI.
Sayangnya ini tidak disertai dengan usaha yang kuat.
(Beli buku, tapi gak dibaca. ha ha ha.
Kebanyakan LISP/Prolog sih. Jadi belum apa-apa udah alergi.)


-- budi


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik rofiq
James Aartsen wrote:
Di Indonesia juga sudah ada kok :)
http://www.gamedevid.org/forum/viewtopic.php?t=745
Tapi ada yang lucu (bikin brosur njiplak gambar). Coba baca komentar2 anak2 
gamedevid.org :)
 

19 juta buat kursus programming? hmm lumayan juga tuh bisa buat masuk 
kuliah PTN jalur khusus :-D

Kita kadang lebih suka ribut di urusan title dan birokrasi, 
padahalkan yg essensialkan hasil nya.
Terus terang game development susah, harus kolaborasi, punya programmer 
doang yg jagonya
selangit nggak mungkin bisa bikin industri yg sukses kan.


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik Edo Caligula

On Thu, 10 Feb 2005 15:04:31 +0900, rofiq [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Baru baca di slashdot tentang Electronic Arts yg memulai
 studi interactive entertainment di universitas Southern California.
 http://money.cnn.com/2005/02/08/technology/ea_chair/index.htm
 Di Jepang sendiri rasanya belum ada studi formal spt ini

Kalau di acara CNN, Cnn Dot Com tahun 99-00 pernah
membahas Digipen (Digipen.Edu)

-edo-


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik baskara

On Thu, 10 Feb 2005 18:17:45 +0700, N e o [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 http://www.hotgame-online.com/Forum/topic.asp?TOPIC_ID=2052

Nama lengkapnya: David Setiabudi,S.Sn,AmRO.

Pertanyaan saya: AmRO itu gelar apa, ya?

Menurut saya, predikat pembuat game pertama di Indonesia bisa
membuat salah kaprah orang banyak. Seharusnya : pembuat game pertama
di Indonesia yang 


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik Ariya Hidayat

 gak setuju. lihat tuh john carmack. dia yang mendefinisikan apa itu
 first person shooter, dan game buatannya (btw itu wolfenstein dan
 doom dibikinnya pake NeXT lho) instant hit di pasar game, dan dialah
 programmer-nya. sekarang udah beralih mau bikin roket luar angkasa
 segala saking kelebihan duit, hehe.

tapi kan ada kawan-kawannya john carmack yang tugasnya bikin artwork,
sound effect (NiN, hehehe), dan juga storyboard. tanpa ini, kan
hasilnya hanya 3-D engine doang. mungkin nasibnya gak ada beda jauh
dengan puluhan 3-D engine yang sudah ada sekarang - termasuk misalnya
Crystal Space :-) - hanya code, tidak ada content.

BTW, rasanya hanya map editor Doom yang dibuat di NeXT (CMIIMW).
Melihat dari source-code wolfenstein 3-D yang cenderung penuh dengan
software dan hardware-dependent hacks itu, sulit membayangkan ini
dibuat di platform  non-DOS.


- 
Ariya Hidayat
http://www.google.com/search?q=ariya+kdebtnI


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik Kuncoro Wastuwibowo

On Thu, 10 Feb 2005 19:19:50 +0900, rofiq [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Game Theory itu bukan teori yg asalnya dari John Nash, he he ingat filem
 Beautiful Mind,
 dimana itu bener2 nggak ada hubungannya ama game development :-)

That's the point. Orang yang dicari emang Game Theory kok :). Mata aja yang
jadi salah baca :).
Game Theory asalnya bukan dari Nash, tapi von Neumann. Nash memang dapat
Nobel Ekonomi tahun 1994 untuk pengembangan teori itu. Bagus ya filmnya.

--
Kuncoro Wastuwibowo
http://kun.co.ro/


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik Pakcik

On Fri, 11 Feb 2005 00:09:17 +0100, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Soal game, pengguna Jerman dan USA berbeda selera di dalam pemilihan
 game. Salah satu event besar game conference di Leipzig.  Kalau game
 yg laku di Jerman adalah game yg sulit dipelajari, sedangkan yang di
 USA biasanya dalam 5 menit pertama pengguna harus bisa.


Beda game dgn aplikasi biasa, game biasanya di-design punya level2
tingkat kesulitan. semakin sulit berarti semakin jago usernya. trus
sering menyembunyikan feature.

Sementara, kalau aplikasi biasa, diusahakan semudah mungkin makenya,
feature keliatan semua.

Nah kalau ada teman2 yg develope aplikasi non game, dan setelah
selesai ternyata susah makenya, jangan berkecil hati, mungkin bisa
dijadikan Game. hehehehe ..


-- 
Pakcik
http://www.izenk.com


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik Reno S. Anwari
N e o bilang (tanggal 10/02/2005 18:17):
At 01:12 -0800 2/10/05, James Aartsen wrote:
Iya, dia memang dosen.
Di salah satu post dia di hotgame-online.com mengatakan bahwa dia 
pernah membuat game pada tahun
1984 :

http://www.hotgame-online.com/Forum/topic.asp?TOPIC_ID=2052
Padahal dia baru lulus SMA tahun 1994, tahun 1984 kan mungkin masih 
kelas 2 SD :) Hebaaattt

oh. pasti dia copy paste program game yang ada di majalah. kalo gitu 
duluan saya dong, hehehe.

Mungkin juga memang betul2 bikin game. Kelas 2 SD saya dah bikin game 
'(apa sih namanya yang mantul2in bola ke bata?)-like' bermodus teks 
menggunakan BASIC. Gak nyontek kode dari mana-mana, cuma modal logika 
'tabrakan'.

Anehnya, sekarang daya tangkap saya malah jauh berkurang. Ide-ide bagus 
juga jarang muncul. Pengaruh 'sana-sini' kali ya? Dan terlalu 'malas' 
yang pasti :)

--
Hi Roy!(tm)


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik baskara

On Fri, 11 Feb 2005 11:35:08 +0700, Reno S. Anwari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Mungkin juga memang betul2 bikin game. Kelas 2 SD saya dah bikin game
 '(apa sih namanya yang mantul2in bola ke bata?)-like' bermodus teks
 menggunakan BASIC. Gak nyontek kode dari mana-mana, cuma modal logika
 'tabrakan'.

Wah, kelas 2 SD saya baru bisa membaca dan menghitung. Bahasa Inggris
tidak tahu sama sekali (padahal coding pakai BASIC memakai bahasa
Inggris kan?).
Mesin tik juga belum kenal.

*SD pedalaman*


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik Reno S. Anwari
baskara bilang (tanggal 11/02/2005 14:03):
On Fri, 11 Feb 2005 11:35:08 +0700, Reno S. Anwari [EMAIL PROTECTED] wrote:

Mungkin juga memang betul2 bikin game. Kelas 2 SD saya dah bikin game
'(apa sih namanya yang mantul2in bola ke bata?)-like' bermodus teks
menggunakan BASIC. Gak nyontek kode dari mana-mana, cuma modal logika
'tabrakan'.

Wah, kelas 2 SD saya baru bisa membaca dan menghitung. Bahasa Inggris
tidak tahu sama sekali (padahal coding pakai BASIC memakai bahasa
Inggris kan?).
Mesin tik juga belum kenal.
*SD pedalaman*
Soalnya saya belum terlalu tua mas :) Kebetulan waktu itu sudah ada buku 
BASIC berbahasa Indonesia. Dan ada tetangga saya yang mengerti BASIC, 
dia itu yang ngajarin saya. Ah... sudah lah, nanti jadi balik lagi ke 
thread waktu teknologia baru ada, tentang bahasa pemrograman untuk 
anak-anak =)

--
Hi Roy!(tm)


[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-10 Terurut Topik risiyanto budi

On Fri, 11 Feb 2005 00:09:17 +0100
Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Soal game, pengguna Jerman dan USA berbeda selera di dalam pemilihan
 game. Salah satu event besar game conference di Leipzig.  Kalau game
 yg laku di Jerman adalah game yg sulit dipelajari, sedangkan yang di
 USA biasanya dalam 5 menit pertama pengguna harus bisa.

Pernah diberi teman game untuk anak-anak, snoopy (peanuts), jadi tahu kalau 
tokoh itu berasal dari jerman.
Game anak anak tapi susah juga,
saya musti ngrepek panduan untuk menyelesaikannya :(.



[teknologia] Re: Pendidikan Formal untuk Game Development

2005-02-09 Terurut Topik Made Wiryana

On Thu, 10 Feb 2005 15:04:31 +0900, rofiq [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 Baru baca di slashdot tentang Electronic Arts yg memulai
 studi interactive entertainment di universitas Southern California.
 http://money.cnn.com/2005/02/08/technology/ea_chair/index.htm
 
 Di Jepang sendiri rasanya belum ada studi formal spt ini
 
Di Jerman sudah ada Game Developer Academy (profesional trainning
course, saya lupa programnya 1 atau 2 tahun). Untuk bidang spserti ini
memang biasanya tidak di bawah Universitas di Jerman. Mentok-mentok di
FH (atau semacam FH)

IMW