Baraya,
Aya artikel ngirut perkara kabahasaan. Nu nulis ieu
artikel aktif ngeusian rubrik bahasa di Kompas. Ieu
pangarang kungsi jadi panyaimbang nalika aya polemik
antara jenatna Mang Ayatrohaedi jeung Remy Sylado
madungdengkeun asal muasal kecap "kalapa". 

Salam,
MH

======
Kompas. Berita Utama. Jumat, 23 Juni 2006

Bahasa Swendonesia
ANDRE MULLER

Tanpa malu-malu saya menobatkan diri sebagai ahli
bahasa Swendonesia, yaitu perpaduan manis antara
bahasa Swedia dan bahasa Indonesia. Keahlian ini
akhir-akhir ini semakin nyata setelah seorang ahli
bahasa Indonesia memeriksa, mencoret, dan mengirim
kembali naskah Kamus Swedia-Indonesia yang saya susun.
Ia tak bosan-bosan memperbaiki bahasa Swendonesia saya
dan mengubahnya menjadi bahasa Indonesia yang (lebih)
baik dan benar.

Di bawah ini akan saya uraikan beberapa contoh bahasa
Swendonesia agar para pembaca dapat ikut merasakan
sifat dan cirinya. Sebelumnya perlu dijelaskan pula
bahwa bahasa penulis berkembang dari bahasa yang
sangat kacau (bentuk pasif dan bentuk aktif tak
dibedakan dengan begitu jelas, misalnya) melalui
bahasa yang sangat formal (bahasa percakapan sama
dengan bahasa novel tahun 1920-an) untuk baru sampai
di bahasa Swendonesia ini. Jadi, tidaklah gampang
sampai di tingkat bahasa ini.

Salah satu ciri bahasa Swendonesia ialah penjelasan
panjang lebar yang disebabkan oleh kurang pahamnya
penutur tentang kata yang lebih pas. Contoh ciri ini
banyak sekali. Salah satunya ialah bahasa Swedianya
bagagelucka yang dalam bahasa Swendonesia berbunyi
pintu belakang di mobil untuk penyimpanan bawaan.
Dalam bahasa Indonesia yang benar disebut pintu
bagasi. Contoh lain ialah kata lapptcke yang dalam
bahasa Swendonesia berbunyi selimut yang terdiri dari
kotak-kotak kain yang corak dan warnanya berbeda satu
sama lain. Yang benar tentunya selimut dari kain
perca. Contoh lain lagi ialah kata sjukfrÃvaro yang
dalam bahasa Swendonesia diterjemahkan sebagai
ketidakhadiran yang disebabkan penyakit. Lagi-lagi
yang baik dan benar jauh lebih pendek dan jelas: cuti
sakit.

Ciri kedua bahasa Swendonesia mencerminkan kurang
sadarnya para penutur bahasa ini akan sejumlah kata
yang sudah mengindonesia. Kata modem ialah satu contoh
dari ciri ini. Dalam bahasa Indonesia kata ini juga
disebut modem tentunya, akan tetapi dalam bahasa
Swendonesia kata ini diterjemahkan sebagai alat
komputer yang dipakai untuk menghubungi Internet. Tak
jauh dari modem kita temukan alat printer. Dalam
bahasa Swendonesia alat ini disebut sebagai alat
pencetak (yang dihubungkan dengan komputer).

Kemudian, ciri ketiga ialah bawaan dari bahasa yang
sangat formal yang disebutkan di atas tadi. Bahasa ini
tidak kenal ucapan seperti Awas! (yang lebih biasa
dikenal dengan ucapan Harap ambil tindakan preventif)
atau Minta es teh, Bu (yang dikenal dengan ucapan
Mohon diperbolehkan memesan suatu gelas es teh,
Bunda). Termasuk dalam ciri ini ialah Swendonesianya
kahat untuk bencana kelaparan.

Ketika penanggung jawab bahasa dan sastra penerbit di
Jakarta itu (ahli bahasa di atas) menemukan kata kahat
di naskah yang sedang ia perbaiki, coretan merah
langsung muncul: Kata ini sudah arkais. Apakah akan
dimuat?. Dengan malu langsung saya hapus. Seolah-olah
tidak pernah tertulis di sana.

Ciri terakhir yang dikedepankan di sini (sebenarnya
masih ada banyak lagi) ialah kesalahan-kesalahan
biasa, dan kata-kata yang termasuk di sini ialah
bahasa Swendonesianya hasil sekolah dan kamar kelas.
Di telinga Swendonesia kata-kata ini tidak terdengar
begitu aneh, tapi di telinga Indonesia pasti
setidaknya agak geli. Yang dimaksudkan ialah hasil
belajar dan ruang kelas masing-masing.

Nah, kesimpulan apa yang dapat kita tarik dari uraian
mengenai bahasa baru ini?

Pertama, calon penyunting bahasa harap membekali diri
dengan seporsi kesabaran yang amat besar. Kalau porsi
itu sudah disiapkan, mohon didobelkan. Kedua, orang
yang belajar bahasa pasti melalui sejumlah tahap, dari
yang amat sangat kacau, melalui yang amat kacau, untuk
akhirnya sampai di tahap yang hanya kacau saja.
Ketiga, artikel seperti ini boleh dipahami sebagai
ucapan terima kasih dari seorang penyusun naskah
kepada penyunting naskah tersebut. Matur nuwun Ibu W,
saya dengar kamus saya itu sudah terbit.

ANDRE MULLER Penulis Penyusun Kamus Swedia-Indonesia
yang Baru Diterbitkan di Jakarta


=====
Situs: http://www.urang-sunda.or.id/
[Pupuh17, Wawacan, Roesdi Misnem, Al-Quran, Koropak]

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/0EHolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke