Catatan Sastra Seorang Awam
MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA
PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH
13.
Ony Basalin adalah salah seorang budayawan Sabah yang menaruh banyak
perhatian terhadap sastra lisan Dayak di negara bagian Sabah. Bahkan dalam
pengungkapan dirinya, Ony banyak
Catatan Sastra Seorang Awam
MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA
PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH
14.
Kembali kepada masalah cara pengungkapan sastra lisan [oral]. Kalau
pengamatanku benar, sastra lisan, terutama puisi , nampak bahwa puisi lisan
seperti Sansana Kayau atau mantera-mantera di
Catatan Sastra Seorang Awam
MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA
PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH
12.
Sejauh ini, aku masih berbicara tentang masalah pandangan dan sikap Kathirina
sebagai anak manusia dan penyair, dua hal yang kukira tidak terpisahkan.
Apalagi setelah mencermati
Catatan Sastra Seorang Awam
MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA
PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH
11.
Milis mata-bambu dan watan_sabah, 22 Nopember kembali menyiarkan sebuah puisi
Kathirina yang paling akhir. Dalam puisi terbaru ini, penyair berbicara
tentgang masalah alam lingkungan.
Catatan Sastra Seorang Awam
MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA
PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH
10.
Hal lain yang menarik perhatianku pada puisi-puisi Kathirina, terutama
puisi-puisinya yang kusebut Puisi-puisi Nopember, terletak pada usaha penyair
merenung dan menukik permasalahan yang
Catatan Sastra Seorang Awam
MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA
PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH
9.
Namun kita harus bersyukur
Kerana dulu-dulu dan sekarang
Mengajar kita
Dan
Mmimpin kita ke jalan yang benar
Namun kita harus bersyukur
ke arah cinta sejati
[Kathirina Susanna]
Bait ini
André Malraux et Edgar du Perron en Bretagne
(Archives Kees Snoek)
Surat Kembang Kemuning:
E.DU PERRON [1899-1940]
TELADAN KEJUJURAN DAN PEMBERONTAKAN SASTRAWAN
Amphie théâtre Universitas Sorbonne, 15 Agustus diisi oleh pengunjung seminar
tentang André Malraux dan Eddy du
Catatan Sastra Seorang Awam
MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA
PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH
7.
Tema dan permasalahan yang diangkat oleh Kathirina sangat beragam, misalnya
dalam sanjak di bawah ini ia berbicara tentang perbandingan kehidupan di kota
dan di desa:
ANTARA DESAKU DAN
Surat Kembang Kemuning:
MENYAMBUT LAHIRNYA KOMUNITAS MATABAMBU CABANG TASIKMALAYA
Sejak lahirnya pada 13 Agustus 2005 yang lalu, saban bulan Komunitas Matabambu
melakukan kegiatan demi kegiatan secara teratur dibimbing oleh program dan
prinsip yang mendasari kelahirannya.Bulan pertama,
Catatan Sastra Seorang Awam
MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA
PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH
6.
Dari puisi Kau Pernah Berkata ini pun, aku melihat hal lain. Apakah hal lain
itu?
Di samping aku melihat pergulatan pikiran dan perasaan yang menggejolak di
kepala dan batin Kathirina,
Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [48]
MENYONGSONG ESOK
Azan subuh yang bertalu-talu di angkasa Serua Indah, bermain di pucuk-pucuk
pepohonan rimbun, membangunkan aku agak awal. Aku memeriksa ulang semua
barang-barang yang akan kubawa ke Paris, agar tidak satu pun yang
Catatan Sastra Seorang Awam
MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA
PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH
5.
Pada tanggal 16 Nopember milis [EMAIL PROTECTED] , milis milik Komunitas
Matabambu, kembali menyiarkan puisi-puisi terbaru Kathirina Susanna seperti
di bawah ini:
KAU PERNAH BERKATA
Catatan Sastra Seorang Awam
MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA
PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH
4.
Barangkali dalam hal ini, terdapat jasa Kathirina, sekali pun mungkin tidak
sangat ia sadari. Keadaaan Sabah dan tingkat perkembangan masyarakat Sabah
terbaca dari dari puisi-puisi duka
Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [42]
DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH
3.
Pada titik ini, temu antar seniman di Serua Indah-Suka Damai sampai pada soal
sastra-seni kepulauan.
Dalam pandanganku konsep sastra-seni kepulauan ini sangat penting Indonesia
dan bahkan kuanggap sesuai
Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [41]
DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH
2.
Sosok demi sosok kuamati satu persatu. Di bentuk sosok siapa pun mereka yang
hadir, baik lelaki atau pun perempuan, jelas kulihat tegaknya di depan mataku
tokoh jiwa yang perkasa setelah melampaui masa
Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [40]
MEMBURU WAKTU KE SARUA INDAH
Saban pesawatku tinggal landas meninggalkan Palangka Raya, melalui jendela
pesawat, selalu kucoba melihat ke bawah, melihat tanah, sungai, gunung dan
hutan kampung kelahiran.Melirik huruf-huruf besar TJILIK RIWUT
Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [40]
DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH
Akhirnya aku pun sampai di Serua Indah di mana pertemuan akan dilangsungkan.
Hari sudah jam 15:00 petang.Begitu memasuki halaman yang luas di mana 10-15
mobil bisa berparkir, yang pertama-tama kucari adalah
Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [39]
HAS EH HARI, AYO SERBU KEMBALI LANGIT KEMBARA!
Besok siang aku ditunggu Jakarta.Lusanya Paris.Tulah dan tubin entah di
mana.Hidup kurasakan bagai teka-teki silang tak pernah usai diisi.Yang pasti
bahwa di tiap tapak dan tikungan, ada duka,
Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [37]
KE KATINGAN!
KATINGAN : PANGGILAN PULANG DARI SEORANG IBU KEPADA ANAKNYA.
19
Bagaimana?, tanya Teras Narang. Sadar bahwa yang kuhadapi sekarang adalah
orang pertama propinsi, tapi menjaga keenggananku menggunakan istilah bapak,
maka aku
Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [38]
KE KATINGAN!
KATINGAN : PANGGILAN PULANG DARI SEORANG IBU KEPADA ANAKNYA.
20
Dengan selesainya acara jumpa gubernur, maka acara utamaku di Palangka Raya pun
selesai. Tinggal sekarang aku menindaklanjut segala program dan rencana yang
Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [35]
KE KATINGAN!
KATINGAN : PANGGILAN PULANG DARI SEORANG IBU KEPADA ANAKNYA.
17
Kendaraanku akhirnya sampai ke gubernuran, sebuah kawasan luas, tertata rapi
dengan gedung-gedung megah berciri Dayak dan bahkan ada sebuah betang [rumah
Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [36]
KE KATINGAN!
KATINGAN : PANGGILAN PULANG DARI SEORANG IBU KEPADA ANAKNYA.
18
Frans Untung, yang ajudan, dengan ramah mempersilahkan aku, Lethus dan Esau
duduk.
- Kami bukan yang diundang, lho, ujar Esau. Kami berdua hanya mengawal,
Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [34]
KE KATINGAN!
KATINGAN : PANGGILAN PULANG DARI SEORANG IBU KEPADA ANAKNYA.
16
KFC di Palangka Raya! Lambang modernisasikah, lambang kemajuankah ataukah
lambang dari laju penetrasi kebudayaan Amerika di Kalteng melengkapi hasil
melalui
Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [32]
KE KATINGAN!
KATINGAN : PANGGILAN PULANG DARI SEORANG IBU KEPADA ANAKNYA.
14
Jangan katakan kami pahlawan sejati
jika tak sampai ke puncak
***
bangunlah kaum yang terhina
bangunlah kaum yang lapar
***
Melihat keadaan
Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [33]
KE KATINGAN!
KATINGAN : PANGGILAN PULANG DARI SEORANG IBU KEPADA ANAKNYA.
15
Menggunakan kendaraan yang disediakan oleh adik kandungku sesuai janji,
pagi-pagi aku meluncur ke Palangka Raya dengan kecepatan 70-80 km/jam menempuh
jarak 60
Surat Kembang Kemuning:
KETIKA SOROT SINARNYA MEMUDAR
Mencatat Setiakawan Kepada Maroeli Simbolon
Kesulitan finansil sering memburu dan menghantui para seniman, lebih-lebih bagi
mereka yang belum bernama atau sedang membangun nama. Hal ini bukan hanya
terjadi di Indonesia, tetapi juga
André Malraux et Edgar du Perron en Bretagne
(Archives Kees Snoek)
Surat Kembang Kemuning:
TEMU SASTRA TENTANG ANDRE MALRAUX DAN EDGAR du PERRON DI SORBONNE,PARIS
1.
Lembaga Persahabatan Perancis-Indonesia [l'Association Franco-Indonésienne
--AFI ]Pasar Malam, Paris yang
CATATAN DARI MEJA NUSA DUA CAFE BANDAR: [12].
KE MELAK!MAHAKAM BICARA KEPADAKU
[2]
tak kukatakan kau mahakam
sungai duka kerna kau pun sungai
mimpi, cinta, setia serta kepahlawan
mahakam adalah pilihan
***
Aku akhirnya masuk ke long boat bersama teman-teman. Aku sengaja
STANZA KELABU
76. Genta Katdral Abbesses
menggaung genta katedral mencari lembah
ingatkan penduduk pada waktu akan malam
gemanya hati menjelma rindu
kerna cintaku tak punya sudah
Oktober 2005.
76. Yang Sesungguhnya
sampai jam tujuh paris sepi matahari, musim gugur sudah
jalan pun sunyi
CATATAN DARI MEJA NUSA DUA CAFE BANDAR: [12].
KE MELAK!MAHAKAM BICARA KEPADAKU
[1]
ala ice, ala due,mahakam memercik dahi mukaku
kuraup wajah, wajah kuraup hingga rambut*]
naga sungai menyambutku padanya aku bersujud
mengucap cinta anak katingan tak kenal takluk
ala ice, ala due,
STANZA KELABU
62.Sejak September Tahun Itu
kutinggalkan dahulu katingan memburu matahari
september kutinggalkan yogya kota pengasuh
kembaraku sejak itu memanjang kian memanjang
yang terbanting dan hilang tak terbilang tercatat di parit dahi
Oktober 2005.
63.Lebih Dewasa
satu lagi
STANZA KELABU
67. Ulangtahun
oktober bulan ini bertambah lagi setahun usiamu
tiap detik berdetak dan berlalu adalah suara langkah perjalanan
jam dinding tak peduli suka dan duka pada gagah-lemahnya kita
tinggal, sanggupkah kita bertanya sebelum malam benar-benar tiba
Oktober 2005.
68.
CATATAN DARI MEJA NUSA DUA CAFE BANDAR: [11].
DARI SAMARINDA KE TENGGARONG
dari samarinda ke tenggarong jalan berliku
hutan lembah berjambul awan warna kelabu
siamang dan enggang tak lagi menyambutku
kabut dukaku, adik, kabut rimba menaungi kalbu
oleh
STANZA KELABU
57. Di Telaga Botani
di telaga botani
sebuah kerikil kulemparkan, dirikulah itu terlempar
sepasang angsa anggun menyelam mengejar
alam bungkam membiarkan diriku tenggelam sendiri
Oktober 2005.
58. Shinta
siapa bilang hidup amat sederhana? shinta diculik dari diriku
tapi
STANZA KELABU
41. Yang Tak Mati
di makam ibu-bapak hari itu berdua kita berdiri
membersihkannya lalu menabur bunga-bunga
tanyamu: mas, bicara pada mereka yang sudah tiada?
mencari matamu aku mengangguk mengatakan:ada yang tak mati-mati,dik.
September 2005
42.Bukan Meteor Tumbang
dingin
STANZA KELABU
46. Damak-damak Beripuh
pada laut dan gelombang
lazuardi diarung awan
bungkam dan sunyi
menabur damak-damak ipuhnya ke dada
September 2005
47.Di Dermaga Sungai Seine
kelam malam sudah jatuh di seine: dingin dan sunyi
dari dermaganya aku memandang bulan tembaga
mandi
Sumber:http://www.suaramerdeka.com/harian/0509/30/nas07.htm
Kembali Masuk Nominasi Nobel Sastra
SM/dok Pramoedya Ananta Toer
STOCKHOLM - Untuk kesekian kalinya, sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer
kembali masuk dalam daftar nominasi penerima penghargaan Nobel Sastra
STANZA KELABU
46. Damak-damak Beripuh
pada laut dan gelombang
lazuardi diarung awan
bungkam dan sunyi
menabur damak-damak ipuhnya ke dada
September 2005
47.Di Dermaga Sungai Seine
kelam malam sudah jatuh di seine: dingin dan sunyi
dari dermaganya aku memandang bulan tembaga
mandi
STANZA KELABU
31. Tapi Aku Masih Gagah, Mas!
awan hitam di atas menara katedral taman abbesses
bergayutan di dahan dan dedaunan
oi, kulirik di wajahmu kuning bulan sepanjang jalan
duka hitam itu ada di dua mata: tapi aku masih gagah, mas!
September 2005
32. Dari Terali Jembatan
CATATAN DARI MEJA NUSA DUA CAFE BANDAR: [9].
KONFERENSI ANTAR UNIVERSITAS BORNEO-KALIMANTAN DI KUCHING
Debur ombak dan deru angin teluk datang dari jauh membentur jendela lalu
jatuh sendiri di pasir dan buih pantai. Pada suara itu kudengar dan seperti
kudengar mereka membawa suaramu yang
CATATAN DARI MEJA NUSA DUA CAFE BANDAR: [8].
KOMUNITAS KEBUDAYAAN DAN GERAKAN KEBUDAYAAN.
Adanya komunitas-komunitas sastra-seni di berbagai pulau dan daerah tanahair
merupakan gejala yang muncul pada era kekuasaan Orde Baru Soharto dan paska
Orba. Komunitas sebagai organisasi sastra-seni,
STANZA KELABU
21. Tak Pernah Kuhitung
tak lagi kuhitung berapa kali musim menggugurkan dedaunan di kota ini
dan kakiku lalu lalang di atas daun berhamburan
yang sering kurasakan getirnya di hati
bahwa diri dan hakku yang pengembara masih saja bolak-balik diinjak
September 2005
22. Bagai
CATATAN DARI MEJA NUSA DUA CAFE BANDAR: [7].
MELIHAT WAKTU DAN SEKITAR DARI CAFE BANDAR
Hari itu, di antara bayangan gedung-gedung yang berdiri di pantai Teluk
Balikpapan, aku mengayunkan langkah santai sambil mengamat sekeliling menuju
Café Bandar. Sejak dari Paris, aku memang sangat
STANZA KELABU
12. SEBUNGKUS ROTI DARI SEORANG PEREMPUAN
memahami dukaku menggelora
kenal makan pagiku lama di eropa
perempuan itu meletakkan sebungkus roti di meja
o, manis pemahamanmu memberiku sudah tenaga dan berkas cahaya
September 2005
13. Di luka Kembaraku Panjang
dari samarinda ke
CATATAN DARI MEJA NUSA DUA CAFE BANDAR: [3].
ANUGERAH SASTRA BORNEO-KALIMANTAN
Masalah pokok yang diajukan oleh Ailin Nor melalui tulisan di atas adalah
bagaimana diadakannya suatu award untuk karya-karya sastra yang dihasilkan oleh
para sastrawan Borneo-Kalimantan dan Brunei.Menurut Ailin
SURAT SANDAKAN
Adikku sayang,
Yang sejak lama kuperhatikan bahwa sebelum sampai pasar, angkot-angkot
dihentikan sejenak oleh para sopir di suatu tempat dan selalu di tempat sama.
Dari jendela kendaraan Pak Sopir mengulurkan genggaman kepada seseorang yang
berjaga di sebuah pos.Melirik
CATATAN DARI MEJA NUSA DUA CAFE BANDAR: [1]
TEMPAT YANG MENINGGALKAN TANDA DAN SUATU PERSPEKTKIF.
Nusa Dua dan Café Bandar adalah nama dua buah tempat makan dan minum sambil
bersantai-santai serta diskusi yang terletak di pinggir Teluk Balikpapan. Dari
kursi-kursi tempat ini kita bisa
SURAT SANDAKAN
Setelah sejenak berdiri memandang gedung Eyang Agung, kulihat sebuah angkot
warna putih menungguku dengan sabar di ujung jalan. Penungguan ekonomis,
cerminan orang bawah di Indonesia. Aku pun berlari-lari kecil menuju angkot
tersebut karena tidak ingin menyusahkan orang
SURAT SANDAKAN
Adikku,
Koper kecil kabin kugeret dengan langkah gontai digandeng oleh sekian bayangan
serta kesiapan disergap segala kemungkinan tak terduga menuju ke loket
pemberian visa on arrival, visa yang diberikan pada saat kedatangan oleh
pihak imigrasi. Pada saat yang sama, di
- Original Message -
From: Budhisatwati KUSNI
To: KEMSAS
Sent: Friday, September 16, 2005 5:54 AM
Subject: SURAT SANDAKAN
SURAT SANDAKAN
Ira adikku,
Ketika pesawat Singapore Airline tinggal landas, Paris, kota yang membukakan
pintu hatinya selama puluhan tahun untukku, nampak di
Susunan Acara Peluncuran Buku JJ KUSNI
Oleh komunitas matabambu
Pukul 14.30 s/d 15.00 WIB (Efektif: 2 jam)
Penanggung jawab: Imam Maarif dan Faiz Manshur
Tempat: PDS TIM Jakarta.
1. Pembukaan oleh MC - Silvi - membacakan susunan
acara (2')
2. Sambutan Ketua Panitia - Arie MP Tamba (3')
- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
PRESS RELEASE:
SASTRA DAN KEKUASAAN
Jakarta, 3 Agustus 2005.
Reformasi membuka pilihan terhadap bermacam-macam kebebasan.
Setelah dikungkung oleh kekuatan militer selama 32 tahun pintu kebebasan
berekspresi dan berbicara terbuka lebar.
WARSIYAH
terbilang seorang perempuan bernama warsiyah
dari banyumas jawa tengah
memburuh di tanah rantau menolak kalah
-- garang hidup kian ganas di indonesia terpuruk
memilih hidup perempuan-perempuan tak menyerah
mari kita berkaca siapa sebenarnya yang perkasa dan gagah
serta mati-matian
SENANDUNG ABANG UNTUK ADIKNYA
[Kepada Sitti Azizah]
2. ADAT ORANG KAMPUNG
lewat remaja putri
putri kampung hari itu
fajar bangkit dari timur
dari larantuka ke maumere
kau berjalan
hitam rambutmu tergerai mayang terurai
gelang gading sampai ke siku
daun kelapa padang ilalang mengenal
KATA PENGHABISAN TELAH KAU UCAP
[Kepada DR.Sophian Waluyo]
kita memang tak punya pretensi bisa luput dari jaring jala maut
seperti kesia-siaan menjerat matahari, jatuhnya senja di hulu barat
hasrat hanya bisa melomba mencoba berpacu sempat
mencatat cinta yang menolak batas merebut inci demi
IN MEMORIAM SPOHIAN WALUYO
di namamu tercatat arti martabat harga diri
keindonesiaan dan kembara cinta serta mimpi
pada jejakmu tertera tanda gimana patut bertarung
gimana ajal ditampik dan melecehkan tirani
di namamu jelas kubaca
tak ada yang patut diaib-malukan
menjadi manusia dan
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
MENYAMBUT LAHIRNYA KOMUNITAS SASTRA-SENI MATA BAMBU [KMB].
[2] BEBERAPA GARISBAWAH:
4. PRINSIP KETERBUKAAN DAN KEMAJEMUKAN:
Yang saya maksudkan dengan keterbukaan adalah pertama-tama tidak menjadikan
pandangan agama atau ideologi tertentu sebagai dasar komunitas
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
MENYAMBUT LAHIRNYA KOMUNITAS SASTRA-SENI MATA BAMBU [KMB].
[2] BEBERAPA GARISBAWAH:
5. MENGEMBANGKAN SISTEM JARINGAN:
Melalui kerangka pikiran yang mendasari kelahiran KMB yang disiarkan oleh Manik
Praba, nampak bahwa KMB memperhatikan masalah pengembangan
KRONIK ANGSA LIAR:
SASTRA-SENI DI KALANGAN BURUH MIGRAN INDONESIA [4]
Bentuk sastra-seni yang ada di kalangan buruh migran, terutama di Hong Kong
adalah puisi, cerpen, seni drama/teater, baca sanjak, tari dan lukisan. Tapi
yang paling banyak digunakan adalah puisi dan cerpen. Dalam
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
MENYAMBUT LAHIRNYA KOMUNITAS SASTRA-SENI MATA BAMBU [KMB].
[1]
Pada tanggal 15 Juli 2005 sejumlah sastrawan-seniman dan budayawan dari
berbagai generasi, termasuk yang berhimpun di sekitar Majalah Sastra-Budaya
Akasara , Jakarta telah mendirikan sebuah komunitas baru
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
MENYAMBUT LAHIRNYA KOMUNITAS SASTRA-SENI MATA BAMBU [KMB].
[2] BEBERAPA GARISBAWAH:
1.Kerjasama Majalah Sastra-Budaya Aksara dan KMB.
Sejauh yang saya amati, hubungan antara Majalah Aksara dan KMB, kalau amatan
ini benar, lebih bersifat kerjasama kemitraan erat
LAPAR! LAPAR DI NEGERI KITA!
lapar!lapar!
lapar jiwa
lapar raga
lapar negeriku
kita orang-orang lapar
ikan-ikan menggelepar
didampar ombak pantai kencana
lapar mengerdilkan raga
mengerdilkan manusia
mengerdilkan penduduk
petinggi duduk di bangkai kita
darah kita di cangkir kopinya
lapar dari
KRONIK ANGSA LIAR:
SASTRA-SENI DI KALANGAN BURUH MIGRAN INDONESIA [3]
Yang menarik perhatian saya dan menimbulkan pertanyaan: Mengapa kegiatan
sastra-seni buruh migran ini lebih mencuat di Hong Kong dibandingkan dengan di
negeri-negeri lain?
Saya memang tidak punya angka persis tentang
Selamat Datang atau Terima Kasih :))
Mungkin tulisan saya diatas tidak ada hubungannya dengan tulisan
Bapak. Sekian saja.
Hormat
kayung
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Budhisatwati KUSNI
[EMAIL PROTECTED] wrote:
KRONIK ANGSA LIAR:
SASTRA-SENI DI KALANGAN
PEMBERONTAKAN YANG PINTAR PATUT DILANCARKAN
ketika kepapaan
ketika kelaparan
ketika ancaman
kehancuran dan kematian
menabur jaringjalanya
dari pagi hingga senja
tanahair dan penduduk pulau dilecehkan
di rak-rak dokumen parlemen
di deretkan di laci kadaluwarsa
declassified categories
Pengantar:
Saya kirim ulang tulisan ini untuk mengkoreksi kesalahan nama KIMWU yang
semestinya adalah IMWU. Karena kesalahan ini, melalui kontak japri, tulisan ini
sempat dikatakan penuh kesalahan, sedangkan ketika saya tagih untuk
ditunjukkan secara rinci kesalahan-kesalahan lain yang
KRONIK ANGSA LIAR:
SASTRA-SENI DI KALANGAN BURUH MIGRAN INDONESIA [1].
SEJAK beberapa hari bulan Juli ini di Hong Kong, sedang diselenggarakan
lokakarya penulisan di kalangan buruh-buru migran yang tinggal di kota-negara
tersebut. Untuk keperluan lokakarya ini, dari Indonesia telah
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
AKANKAH PERTEMUAN SASTRAWAN SE BORNEO-KALIMANTAN SELANJUTNYA MEMPUYAI
ORIENTASI BARU YANG TANGGAP DAN ASPIRATIF?
Pertemuan sastrawan Borneo-Kalimantan ke-VIII yang berlangsung pada 2-5 Juli
lalu di Sandakan, Sabah, Malaysia, mestinya sekarang sudah berakhir.
Sumber Kompas, Jakarta, 15 September 1999.
HALIM HD, NETWORKER KEBUDAYAAN
MAKASSAR Arts Forum (MAF) '99 yang digelar di Ujungpandang,5-12 September
1999 telah usai. Event kesenian besar dan terbilang sukses meski masih banyak
kekurangan di sana-sini, tentulah tak lepas dari peranan
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
ISYARAT BARU DARI MASYARAKAT DAYAK DI PEDALAMAN KALTIM.
2.
Pernyataan ini pun barangkali memperlihatkan suatu proses perkembangan tertentu
di kalangan komunitas Dayak.
Apa dan bagaimanakah proses perkembangan tertentu itu?
Diumumkannya Pernyataan ini berguna,
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
APRIORISME KETIDAK-TAHUAN DAN NAMA
Dari diskusi tentang Manikebu versus Lekra versus Lekra yang sekarang sedang
berlangsung di milis [EMAIL PROTECTED] lamat-lamat tertangkap oleh mataku yang
membaca dan telingaku yang mendengar, sekali pun terkadang disuarakan dengan
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
GELEMBUNG SABUN
Di bawah ini adalah sanjak-sanjak Ikranegara [selanjutnya aku singkat dengan
Ikra] yang ia siarkan di milis [EMAIL PROTECTED] [5 Juli 2005].
PATH (2)
many paths end in dead-end walls
DEAD-END WALL
this is it
a slab of concrete
from a fallen
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
ISYARAT BARU DARI MASYARAKAT DAYAK DI PEDALAMAN KALTIM.
1.
Komunitas Masyarakat Punan Kelay, salah satu sub-etnik masyarakat Dayak yang
hidup di pedalaman Kalimantan Timur, dan kalau tidak salah ingat, oleh Orde
Baru dipandang sebagai salah satu suku terasing
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
PEMBEBASAN DAN PEMANUSIAWIAN MANUSIA SEBAGAI STANDAR
Karya-karya sastra Indonesia berbahasa Indonesia, tidak sedikit yang sudah
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing dan dikomentari oleh pakar-pakar
asing dan para Indonesianis berbagai negeri.Apakah komentar
NYANYIAN HARIAN SEORANG AYAH PENGEMBARA KEPADA ANAK-ANAK PEREMPUANNYA:
WAKATOBI
wakatobi
pulau-pulau dilingkar laut
di wakatobi
aku lahir
mengenal ombak
mengenal badai
langit dan pasir
biru langitnya
biru lautnya
menghampar sejauh mata
membiru penjuru
kecil dahulu
ombak membuai
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
MASALAH KETIDAKSINAMBUNGAN SEJARAH
Masalah ketidaksinambungan sejarah ini telah disinggung dalam diskusi tentang
Manikebu versus Lekra di tahun-tahun 60an. Di negeri ini kukira memang ada
ketidaksinambungan sejarah, bahkan pada suatu periode yang terjadi bukan hanya
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
MENGGALAKKAN SISTEM JARINGAN KERJA ANTAR KOMUNITAS SASTRA-SENI
Jurnal Kembang Kemuning yang mengisahkan kegiatan Jaring Penulis Kaltim [JPK]
telah mendapat sambutan hangat dari Gola Gong pengasuh Komunitas Rumah Dunia,
Banten dan sementara anggota milis [EMAIL
NYANYIAN HARIAN SEORANG AYAH KEPADA ANAK PEREMPUANNYA
1. CERITA UNTUK MELIA ANAK PEREMPUANKU
tentu saja aku bukan penyair bukan pula pandai
yang juga tentu dari dahulu aku masih saja terpinggir
tanahair tinggal di hati anak pinisi tanpa dermaga
apakah lalu yang patut kututur bangga di masa
JURNAL KEMBANG KEMUNING:
BERKEMBANGNYA KEGIATAN JARING PENULIS KALTIM [2 -- SELESAI].
Apabila kita mengamati kegiatan sastra di Kaltim setelah bedirinya JPK dan
mungkin sebentar lagi akan disusul oleh Komite Sastra [KOMSAS] yang
kedengarannya akan dipimpin oleh penyair Harsanti, maka nampak
ANGKASA ANGSA LIAR
[16]
TEMU SASTRAWAN BORNEO- KALIMANTAN DI SANDAKAN [3].
Dalam konteks membangun kebudayaan Indonesia atas dasar konsep republiken dan
berkeindonesiaan serta sastra-seni kepulauan adalah bagaimana membangun
kebudayaan demikian. Yang paling ideal adalah mengembangkan
ANGKASA ANGSA LIAR
[16]
TEMU SASTRAWAN BORNEO- KALIMANTAN DI SANDAKAN [4].
Mau apa dan mau ke mana Temu Sastrawan Borneo-Kalimantan Ke-VIII di Sandakan?
Kukira pertanyaan ini perlu jelas jawabannya kalau menginginkan pertemuan yang
sudah menjelang dilakukan delapan kali ini mencapai
ANGKASA ANGSA LIAR
[16]
TEMU SASTRAWAN BORNEO- KALIMANTAN DI SANDAKAN [2].
Temu sastrawan Borneo-Kalimantan ini jika dilihat dari segi meluaskan cakrawala
atau langit pandangan, ia mempunyai arti penting. Saya, termasuk yang menganut
dan menganjurkan desentralisasi pembangunan kebudayaan
82 matches
Mail list logo