Yusuf Nur, Bocah Kelainan Hati Butuh Uluran Dermawan
Fatichatun Nadhiroh - detikSurabaya




Foto: Istimewa 
Surabaya - Balita yang mengalami atresia billier, Yusuf Nur (8 bulan) asal 
Banyu Urip Wetan Gang IV Surabaya, hari ini akan menjalani pemeriksaan urine 
dan rontgen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui detail kelainan yang dialami 
putra pertama pasangan Rudi Hartono (30) dan Khasidah (31).

Balita yang didiagnosa mengalami hernia, kelainan hati dan saluran kandung 
empedu ini diketahui sejak usia 3 bulan atau Desember 2009 lalu. Saat itu tubuh 
balita yang lahir prematur pada 18 Agustus 2009 lalu tubuhnya menguning dan 
perutnya membesar.

"Hari ini katanya akan menjalani tes urine dan rontgen. Karena kotorannya warna 
putih terus, apalagi nafasnya juga agak tersengal-sengal. Kata dokter 
kondisinya agak memprihatinkan," kata ibunda Yusuf, Khasidah kepada 
detiksurabaya.com, Jumat (9/4/2010).

Khasidah mengaku selama ini biaya anaknya mengandalkan upah ibunya, Rukmi yang 
bekerja sebagai penjaga kos-kosan di kawasan Jalan Kartini dan upah membantu 
membuat manik-manik baju di rumah tetangga. 

"Hasilnya ya belum cukup membeli susu Yusuf atau pengobatan. Sementara suami 
yang bekerja sebagai kuli penghasilannya tak pasti. Hari ini saja suami akan 
berangkat ke Kalimantan untuk menjadi kuli bangunan di sana, dari pada tidak 
dapat kerja," tambah Khasidah panjang lebar.

Selama ini, kata Khasidah, diri dan ibunya mencari pinjaman ke para tetangga 
dan saudara untuk membiayai penyakitnya. Bahkan pengobatan alternatif di Jember 
pun dilakoni agar anaknya sembuh, namun bukan sembuh melainkan kondisi anaknya 
makin memburuk.

"Setelah pulang dari Jember untuk pengobatan alternatif, kondisi makin 
memburuk, tubuhnya lemas dan pucat. Bahkan nafasnya tersengal-sengal, akhirnya 
saya bawa ke rumah sakit karena saya khawatir terjadi apa-apa," kenangnya.

Kini Khasidah hanya bisa pasrah dengan komplikasi penyakit anaknya yang kini 
dirawat di Irna Anak RSU dr Soetomo Surabaya. Padahal dalam waktu dekat Yusuf 
harus menjalani operasi hernia yang dialami saat ini. "Saya tidak tahu lagi 
harus gimana. Kalau punya uang ya operasi, kalau tidak ya saya pasrah. 
Hernianya harus segera dioperasi, kelainan hati dan empedunya juga memburuk," 
tandasnya.

Bagi Anda ingin membantu meringankan beban orangtua Yusuf Nur, silakan 
bergabung di forum detiksurabaya atau melalui: 

Bank BCA Cab. Sidoarjo Sun City
A/C 6155006599
a/n Achmad Lutfi
(fat/fat) 



________________________________

 
Kamis, 01/04/2010 18:16 WIB
Eka Putra, Bocah Kelainan Hati Asal Malang Meninggal
Fatichatun Nadhiroh - detikSurabaya




Eka Putra sebelum kritis/Icha 
Surabaya - Bocah kelainan saluran empedu atau atresia billier, Eka Putra 
Prasetya (20 bulan) yang dirawat di RSU dr Soetomo Surabaya meninggal dunia. 
Putra pasangan Sholihin (39) dan Sunarti (27) meninggal pukul 17.50 WIB, Kamis 
(1/4/2010).

"Baru saja Eka Putra meninggal dunia sekitar pukul 17.50 WIB," kata bapak Eka 
Putra, Sholihin kepada detiksurabaya.com saat dihubungi.

Kabar meninggalnya Eka Putra, kata Sholihin, tentu saja membuat shock dirinya, 
istri dan keluarganya. Suara tangis Sunarti dan nenek Eka Putra juga terdengar 
di area Irna Anak. Mereka tidak menyangka Eka Putra meninggal sangat cepat 
sebelum menjalani operasi.

"Doakan kami tabah mbak. Mungkin ini yang terbaik, karena kami sekeluarga sudah 
mengusahakan pengobatan selama ini. Apalagi banyak orang yang membantu kami," 
jelas Sholihin sesunggukan.

Sementara Ketua Tim Operasi Atresia Bilier RSU dr Soetomo Surabaya, dr Purwadi 
SpBA 
membenarkan bila Eka Putra meninggal dunia. "Kondisinya memang sepsis atau 
infeksi di livernya sejak 6 hari lalu. Kelainan hati memang rawan terkena 
infeksi," jelasnya.

Rencananya, malam ini jenazah Eka Putra akan dibawa pulang ke asalnya, Jalan KH 
Agus Salim, Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Eka 
sebelumnya diketahui mengalami kelainan hati saat usia 3 bulan. Asupan makanan 
apapun tak bisa diterima dengan baik. Hal itu juga berakibat makanan yang 
diberikan melalui mulut akan meluber dan merusak bagian limpanya.

Eka Putra dirawat di RSU dr Soetomo sudah 37 hari, Rabu (24/2/2010). Sebelumnya 
Eka Putra dirawat di RSU Syaiful Anwar (RSSA) selama beberapa hari. Kondisi Eka 
Putra sempat membuat pembaca detiksurabaya.com dan detikers prihatin. Dan 
akhirnya dompet amal yang dibuka mampu memberikan sumbangan sebesar Rp 20 juta. 
(fat/fat) 


__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke