Menyebut bahasa Arab sebagai satu-satunya bahasa yang paling tua di dunia 
adalah kecerobohan intelektual. Kamus bahasa Jawa Kuna sama sekali tidak memuat 
kosa kata Arab, baik serapan maupun orisinalnya.

Dan, menurut hasil penelitian arkeologi akhir-akhir ini, justru Dataran Sunda 
yang sekarang berupa laut yang diapit oleh Sumatra, Kalimantan dan Jawa, pada 
masa 8.000 - 12.000 tahun sebelum masehi merupakan pusat peradaban dunia 
pertama kali di dunia.

Oleh karena kepulauan yang berserakan di Nusantara ini dahulunya pusat 
kebudayaan, maka para ahli spiritualitas dari Barat meramalkan bahwa pemimpin 
dunia akan muncul di sini. Imam mahdi itu akan muncul di sini. Dari sinilah 
terang dunia akan bersinar!

Di bawah ini saya kopikan bagian dari pengajian yang saya asuh.
======================================================== 

BILA BUMI BERGANTI DENGAN BUMI LAIN

(QS 14:48)

Kajian Alquran ke-06

 

 

Cobalah perhatikan QS 2:4, dalam ayat ini dinyatakan bahwa orang yang bertakwa 
adalah orang yang juga mengimani Alkitab yang diterima oleh Nabi Muhammad dan 
juga alkitab-alkitab sebelumnya. Mengapa kita sebagai umat Muhammad perlu 
mengimani alkitab-alkitab yang diturunkan kepada para nabi dan orang-orang 
bijak sebelum Nabi Muhammad saw?

Ini disebabkan bebarapa ayat yang muncul di dalam Kitab Alquran tidak 
dijelaskan secara mendetail di dalamnya. Dan, kita baru bisa memahami lebih 
banyak bila kita cari di alkitab-alkitab sebelumnya. Misalnya, di dalam QS 
Ibrahim [14]:47-48 disebutkan sebagai berikut:

 

"Maka, janganlah engkau mengira bahwa Allah akan menyalahi janji-Nya kepada 
para rasul-Nya. Sesungguhnya Allah mahaperkasa dan Dia-lah pemilik balasan."

 

"(Yaitu), pada hari bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula (bagi 
semua) langit, lalu mereka menghadap ke Hadirat Allah yang mahaesa dan 
mahaperkasa."

 

Jikalau kita menilik ayat 52 di surat yang sama, maka pemberitahuan itu 
disampaikan agar manusia menyadari bahwa Dia-lah Tuhan yang mahaesa. Ini 
artinya peristiwa penggantian bumi itu bukanlah kejadian setelah bumi 
dihancurkan. Sebab, bila bumi sudah dihancurkan dan diganti dengan penciptaan 
yang baru, maka informasi demikian tidak akan bisa menjadi pelajaran. Apalah 
artinya sebuah pelajaran bila tidak dapat dibuktikan kebenarannya. 

 

 

Apakah ada bunyi ayat yang sama pada alkitab terdahulu? Marilah pergantian bumi 
dan langit ini kita baca pada Kitab Yesaya, yaitu kitab yang diperkirakan oleh 
ahli sejarah diwahyukan kepada Nabi Yesaya pada abad VIII s.M. Mari kita 
perhatikan ayat-ayat yang berkaitan dengan pergantian bumi itu.

 

Yesaya 24: 3 - 6:

 

3. Bumi akan ditanduskan setandus-tandusnya, dan akan dijarah sehabis-habisnya, 
sebab Tuhanlah yang berfirman.

 

4. Bumi berkabung dan layu, dunia merana dan layu, langit dan bumi merana 
bersama.

 

5. Bumi terpolusi karena penduduknya, lantaran mereka melanggar undang-undang, 
merusak ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi.

 

6. Sebab itu, kutukan akan menimpa bumi, dan penduduknya akan banyak yang mati 
akibat dosa-dosa mereka, yang hidup tinggal sedikit.

 

 

Kondisi di atas akan diikuti dengan munculnya seorang raja, yang dalam Yesaya 
32: 1 - 2, disebutkan "Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut 
kebenaran dan peminpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan, dan mereka 
masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat 
perlindungan terhadap angin ribut....."

Jadi, janji adanya pembebas itu sudah lama sekali, paling tidak, kalau diukur 
dari zaman Nabi Yesaya, sudah 2.800 tahun yang lalu umat manusia dijanjikan 
akan mendapatkan seorang pembebas. Dari mana datangnya pembebas itu? Kalau 
diamati dari Kitab Yesaya 41:1-2 disebutkan, "Tenanglah dan dengarkan di 
hadapan-Ku, hai pulau-pulau. Biarkan bangsa-bangsa memperbaharui kekuatannya, 
biarkan mereka datang mendekat, dan kemudian berbicara..... Siapakah yang 
menggerakkan dia dari Timur, dan menggerakkan dia yang mendapatkan kemenangan 
di setiap langkahnya, yang menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya, dan 
menurunkan raja-raja....?"

Apa yang bisa kita petik dari ayat-ayat itu? Yang bisa kita petik adalah adanya 
kenyataan bahwa penghuni bumi banyak yang melanggar perjanjian abadi, sehingga 
bumi akan rusak. Namun, karena kasih sayang dan keadilan Tuhan, maka bila 
kehancuran sudah terjadi di mana-mana, Tuhan akan menggerakkan seseorang untuk 
menjadi pembebas dan memimpin dunia ini penuh keadilan.

Ternyata, sang pembebas, atau yang dalam bahasa Islam disebut "Imam Mahdi", itu 
datang dari Timur, dari negeri pulau-pulau. Pada Yes. 41:25 disebutkan lebih 
spesifik lagi, "....dari sebelah matahari terbit Aku telah memanggil dia dengan 
namanya." Dan, pada Yes. 42:6, "Aku ini, Tuhan, telah memanggil engkau untuk 
maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan 
memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk 
bangsa-bangsa, (7) untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang 
hukuman dari tempat tahanan, dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam 
gelap dari rumah penjara.

 

 

Gongnya dari ayat-ayat Alkitab di atas ialah Yesaya 46: 9 - 11 berikut ini:

 

9. Ingatlah hal-hal yang dahulu sejak purbakala, bahwasanya Aku adalah Allah 
dan tiada yang lain (li annî ana allâh wa laysa âkhar). 

 10. Yang memberitahukan tentang hal yang kemudian dari zaman dahulu, tentang 
apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala 
kehendak-Ku akan Kulaksanakan.

 11. Yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melaksanakan 
putusan-Ku berasal dari negeri yang jauh....

 

Perhatikanlah bahwa orang yang dipilih Tuhan itu justru berasal dari timur, 
dari negeri yang berupa pulau-pulau, yang tempatnya jauh dari Timur Tengah, dan 
disebut dari tempatnya matahari terbit. Orang inilah yang akan menjadi terang 
bagi bangsa-bangsa di dunia ini, dan yang mampu membuka kesadaran umat manusia. 
Dialah yang bisa menyelamatkan manusia dari kungkungan penjara (hawa nafsu) 
dunia. Oleh karena itu, pada Yes. 66:22-23 disebutkan:

 

22. Sebab, sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan 
itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan, demikianlah 
keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap.

 

23. Rembulan berganti rembulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh manusia 
akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman Tuhan.

 

Nah, perhatikan QS 14:47-48 dan bandingkan dengan Yes. 66:22 - 23. Lalu, 
bandingkan dengan beberapa kutipan dari jangka Jayabaya (yang disandarkan 
kepada Raja Jayabaya di Kediri pada tahun 1132 - 1157). 

 

149. Banyak orang yang mengutamakan konsumerisme, lupa akan kemanusiaan lupa 
akan kebaikan, lupa sanak saudara dan banyak ayah yang lupa pada anaknya, dan 
banyak anak yang mengusir ibunya, antar saudara saling berbohong dan antar 
keluarga saling mencurigai, kawan menjadi musuh, dan banyak manusia lupa akan 
asal-usulnya.

 

150. Hukuman raja tidak adil, banyak yang berpangkat tapi jahat dan jahil, 
tingkah lakunya tak patut, yang baik terkucil, berbuat kebaikan malah malu, 
lebih mengutamakan menipu.

 

158. Orang Cina berlindung karena dilempari dan lari terbirit-birit, yang sadar 
mengikuti JAWA, yang tidak sadar melihat-lihat dan berlari-lari bak pencuri 
yang kena tuduh, yang tinggal menetap dibenci, kalau pulang masuk bui, banyak 
orang malas dan banyak orang genit, yang eman tidak kebagian dan yang mendapat 
bagian tidak eman.

 

163. (akan ada dewa tampil berwujud manusia) yang bergelar pangeran perang, 
kelihatan berpakaian kurang pantas, namun mampu mengatasi kerumitan hidup 
banyak orang yang menyembah arca yang lengannya merentang (sendhaplang).....

 

173. ............. segalanya tampak terang benderang, tak ada yang mengeluh 
kekurangan, itulah tanda zaman tak menentu telah usai, berganti zaman penuh 
kemuliaan, memperkokoh tatanan seluruh jagad raya, semuanya menaruh rasa hormat 
yang tinggi.

 

Wassalam, 

Chodjim, Jumat 16 Maret 2007  
 
 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke