Bekal Kehidupan

By: agussyafii

Di Rumah Amalia malam itu kami kedatangan seorang bapak bersama istri dan 
anak-anaknya. Kehadiran beliau membawa kebahagiaan untuk kami semua. Terutama 
anak-anak Amalia. Terpancar dari wajahnya yang berseri-seri bertanda kedamaian 
dalam hatinya.  Beliau sebagai ayah dan suami untuk menjaga harmonisasi rumah 
tangga dan profesinya sebagai seorang pengusaha tentunya tidaklah mudah. Namun 
dengan bekal iman yang kuat dan berusaha menjalankan perintahNya dan menjauhi 
laranganNya membuat beliau mampu menjaga keutuhan keluarga dan teladan sebagai 
kepala rumah tangga bagi anak-anak dan istrinya.

'Bagi saya agama adalah dasar dalam kehidupan kita sehari-hari Mas Agus Syafii, 
agama merupakan pondasi yang harus dijaga dengan kokoh dalam kepribadian kita,' 
tutur beliau. Dalam pengakuan beliau dalam menjalankan aktifitas sehari-hari 
dirinya berusaha keras agar menunaikan segala kewajibannya sebagai seorang 
Muslim. Terutama dalam mendidik anak. Semua perbuatan haruslah dilakukan sesuai 
dengan ajaran agama.

Pendidikan agama yang ditanamkan oleh orang tuanya sejak kecil sangat membantu 
beliau dalam menjalani kehidupan. 'Pendidikan agama adalah bekal kehidupan,' 
lanjut beliau. Anak-anak Amalia nampak dengan riang menghapal surat al-Ma'un. 
Suaranya terdengar ramai. 'Setiap kali saya bekerja dan berusaha hasilnya 
seperti apa, semuanya saya serahkan kepada Allah. Saya selalu membiasakan diri 
untuk selalu sholat tepat lima waktu dan menyempatkan diri untuk sholat 
tahajud,' ungkap beliau.

Beliau mengatakan apa yang telah diajarkan oleh orang tuanya selalu diterapkan 
untuk anak-anaknya. 'Anak-anak tidak bisa hanya disuruh namun juga teladan 
seorang ayah, kalo saya menyuruhnya sholat tetapi saya tidak sholat lantas buat 
apa? Anak-anak sekarang itu lebih kritis lo Mas Agus daripada zaman kita dulu,' 
ucap beliau dengan senyuman. 'Sholat mesti ditanamkan pada anak-anak kita bukan 
hanya sebagai kewajiban namun juga kebutuhan seperti kebutuhan kita makan 
sehari-hari.' tambahnya.

Kendati beliau sibuk dengan mengurus kegiatan usaha yang dijalankannya, masalah 
sholat tidak bisa ditawar-tawar lagi. 'Saya merasa kalo tidak sholat seperti 
ada yang membuat saya gelisah.' ucap beliau. 'Saya pernah dulu sempat protes 
dan marah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, tetapi membuat saya makin menderita 
sampai akhirnya saya menyesal bahwa saya telah salah melangkah. Itulah sebabnya 
saya tidak ingin anak-anak saya melakukan kesalahan yang sama seperti yang 
pernah saya lakukan. Itulah sebabnya saya membekali kehidupan anak-anak saya 
dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.' tutur beliau, 
terlihat air matanya menetes. Air mata seorang ayah membekali kehidupan 
anak-anaknya dengan kecintaan kepada Allah. Subhanallah.

---
Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan 
dalam urusannya. ( QS. Ath-Thalaq :  4)

Wassalam,
agussyafii
--
Yuk hadir pada kegiatan 'Indahnya Ramadhan Bersama Amalia (IRMA)', Tadarus, 
Buka Puasa Bersama Anak2 Amalia, Muhasabah di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV Blok 
ii, No. 23 Komplek Peruri, Ciledug. pada hari Ahad, tanggal 22 Agustus 2010. 
Kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii3, 
atau http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau 
sms di 087 8777 12 431.




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke