GALAMEDIA
04/05/2006 Dampak Kenaikan Harga BBM
      Daya Beli Masyarakat Turun 40%
    

CIMANDIRI, (GM).-
Sejak harga bahan bakar minyak (BBM) naik Oktober 2005, daya beli masyarakat mengalami penurunan 30-40%. Kemungkinan, penurunan akan kembali terjadi menyusul naiknya solar bagi industri yang bisa menyebabkan harga-harga kebutuhan naik. Untuk meningkatkan kembali daya beli masyarakat, diperlukan gerakan dari dunia usaha dan pemerintah.

Menurut Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Bandung, Ina Primiana, Rabu (3/5), kondisi ini terjadi sejak kenaikan harga BBM tahun lalu. Pasalnya, harga kebutuhan melonjak tinggi tidak sesuai dengan kemampuan beli masyarakat. Selain itu, pemutusan hubungan kerja (PHK) pun terjadi sehingga banyak masyarakat yang tak memiliki penghasilan dan berimbas pada penurunan tingkat pembelian kebutuhan pokok.

"Penurunan daya beli masyarakat cukup tinggi, antara 30-40%. Seperti harga beras yang tadinya Rp 3.500/kg dan setelah BBM naik harganya jadi Rp 4.000/kg. Karena naik, masyarakat jadinya mengurangi jumlah pembelian atau tetap membeli beras Rp 3.500/kg dengan kualitas yang rendah. Selain daya beli, kualitas asupan gizi masyarakat pun berkurang," ungkap Ina di sela-sela peresmian "Saung UKM dan Pameran Produk UKM" di Jln. Cimandiri Bandung, Rabu (3/5).

Dikatakannya, daya beli bisa kembali menurun menyusul naiknya solar bagi industri. Pasalnya, kenaikan solar bagi industri akan meningkatkan harga sejumlah kebutuhan. Namun, ia belum tahu pasti berapa besar kemungkinan penurunannya. "Penurunan kemungkinan bisa kembali terjadi, namun jumlahnya belum bisa dipastikan," katanya sembari menambahkan, tidak setiap industri menggunakan solar sehingga tidak seluruh barang mengalami kenaikan.

Untuk meningkatkan kembali daya beli, lanjutnya, kegiatan ekonomi harus kembali tumbuh agar lapangan kerja terbuka dan bisa menarik orang untuk bekerja. Selain dunia usaha, pemerintah pun harus sama-sama bergerak karena kebijakan berada di tangan pihak eksekutif.

"Daya beli masyarakat bisa kembali meningkat, jika dunia usaha dan pemerintah sama-sama bergerak. Kemungkinan dua hingga tiga tahun lagi, daya beli bisa kembali naik. Tapi, ini pun diperlukan keseriusan pemerintah," tambahnya.

Salah satunya, kata Ina, dengan memberikan kemudahan perizinan kepada dunia usaha maupun investor. Selama ini, perizinan memerlukan waktu dan biaya yang cukup mahal. Untuk itu, dalam pengurusan izin, pemerintah harus memberlakukan manajemen satu pintu. Hal ini perlu dilakukan agar pelaku usaha dan investor mendapatkan kepastian, baik biaya maupun waktu penyelesaian izinnya.

Saung UKM

Berkenaan dengan peresmian saung UKM, Ina mengatakan, saung ini terwujud atas kepedulian perguruan tinggi, yakni Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi (LMFE) Unpad terhadap perkembangan usaha kecil menengah (UKM). Sedikitnya, 50 UKM yang bergerak di bidang fashion, handycraft, dan makanan bergabung dalam saung UKM. Saung ini menyediakan berbagai fasilitas untuk pemasaran, seperti ruang pamer, situs saung UKM, dan promosi langsung ke instansi-instansi atau tamu mancanegara yang datang ke Kota Bandung.

"Permodalan merupakan salah satu hambatan bagi UKM dan kami saat ini sedang mencarikan jalan agar setiap ada pesanan UKM dapat dipenuhi dengan cepat. Selain itu, kita pun akan memberikan pelatihan sesuai kebutuhan UKM itu sendiri," tambahnya. (B.95)**



[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke