Harian Komentar 20 Oktober 2008 Kejar ketertinggalan akibat dimarjinalkan Generasi Muda Khonghucu Merasa Bertanggugnjawab
Manado, KOMENTAR Dengan dipulihkannya hak-hak sipil umat Konghucu, banyak hal yang harus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan akibat kurang lebih 30 tahun dimarginalkan karena situasi politik. Karena itulah sudah menjadi tanggungjawab generasi muda Khonghucu untuk mensosialisasikan tentang Khonghucu itu sendiri. Hal tersebut dijelaskan Ketua Panitia Seminar Agama Khonghucu dan Klenteng, Lelly Tooy, Minggu (19/10) di Hotel Grend Garden Manado. Hadir dalam seminar tersebut, Kakanwil Depag Sulut yang diwakili Kabid Urusan Agama Kristen Dra Josephien Sumampow MTh, Ketua FKUB Sulut Ir Suryono MT, pimpinan Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) se-Sulut, Komda MATAKIN Sulut Ws Dra Hanny Kilapong SE dan ratusan umat Khonghucu. "Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap agama Khonghucu dalam berbagai aspek, tempat ibadah umat Khonghucu diantaranya Klenteng, Para Shen Ming/Roh Suci, diselenggarakannya kegiatan ini juga untuk meningkatkan kerukunan yang sudah terjalin baik di antara sesama pemeluk agama di Sulut," jelasnya. Sementara itu Ketua Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Manado Js Auw Sanny Tooy yang didampingi sekretaris umumnya Js Sofyan Yosadi SH, mengatakan, kegiatan seperti ini sangat baik dan perlu mendapat dukungan dari semua kalangan dilingkungan agama Khonghucu. Apalagi yang dibicarakan tentang apa dan bagaimana Khonghucu dan Klenteng. "Dimana secara legal formal Peraturan Pemerintah nomor 55/2007 menyatakan tempat ibadah umat Khonghucu dengan segala persembahyangan lainnya. Apalagi pembicaraan ini tidak membicarakan tentang tempat ibadah orang lain, hanya terfokus pada tempat ibadah umat Khonghucu," katanya.(lex [Non-text portions of this message have been removed]