*IBRAHIM ISA – Catatan Partikeliran*

*Sabtu, 19 Desember 2009*

--------------------------------------------------------------------------



*Radio Hilversum Memperingati “60TH K.M.B”*

< Konferensi Meja Bundar : Belanda-Indonesia (1949)>

Beginilah ceritanya:

Radio Hilversum – RNW, Radio Nederland Wereldomroep, dengan RANESI-nya, 
diberitakan, menyelenggarakan 'peringatan 60 th KMB'. Dalam kesempatan 
itu mereka a.l mengundang wartawan senior Indonesia ROSIHAN ANWAR. 
Katanya, Rosihan Anwar adalah satu-satunya wartawan Indonesia yang masih 
hidup yang sempat meliput Konferensi Meja Bundar antara fihak Indonesia 
dan Belanda, di Den Haag, -- Agustus-Desember 1949. Yang kuketahui, 
ketika itu wartawan Antara, almarhum Sukrisno juga hadir untuk meliput. 
Sukrisno kemudian menjabat Dubes RI di Bucharest lalu di Hanoi – sesudah 
G30S, oleh klik militer Suharto paspornya dicabut. Jadilah Sukrisno 
salah seorang 'yang terhalang pulang' . Sampai ia meinggal di Amsterdam.



Dikatakan bahwa Rosihan Anwar ketika itu menentang KMB, maka tidak 
diundang oleh fihak Indonesia untuk ikut ke Belanda meliput KMB. Namun, 
ia sempat juga meliput KMB, karena, katanya diundang oleh pemerintah 
Belanda. Sampai dimana benar tidaknya berita tsb wallahualam! 
Sepengatahuanku, wartawan Antara Sukrisno bukanlah wartawan yang 
pro-KMB. Tokh diajak oleh Delegasi Indonesia ikut ke Den Haag. Dalam 
beberapa kali cakap-cakap dengan Sukrisno jelas sekali bahwa ia punya 
kritik keras sekali terhadap persetujuan KMB. Terutama yang menyangkut 
keharusan Indonesia membayar hutang Hindia Belanda pada tahun-tahun 
konflik dengan Republik Indonesia. Hutang itu a.l adalah ongkos perang 
Nica untuk menlikwidasi Republik Indonesia. Sukrisno juga menentang 
dikembalikannya semua 'aset Belanda' di Indonesia kepada 'pemiliknya'. 
Sukrisno menentang digabungkannya TNI dengan eks-tentara KNIL menjadi 
APRIS, Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat; serta ditempatkannya 
MMB, Misi Militer Belanda di Indonesia.



Satu lagi yang ditentang Sukrsino ialah ketentuan KMB, bahwa dibentuk 
Uni Indonesia-Belanda yang dikepalai oleh Ratu Belanda. Kenyataan bahwa 
Irian Barat masih diduduki oleh kolonialisme Belanda, merupakan bom 
waktu yang dipasang Belanda di wilayah Indonesia.



Pendirian Sukrisno ini sering dikemukakannya dalam diskusi-diskusi yang 
sering kami adakan. Apa yang dikemukakan Sukrisno itu, sesungguhnya 
adalah pendirian bangsa Indonesia. Bahwa sejak 17 Agustus 1945, bangsa 
kita telah merdeka dan telah menegakkan negara Republik Indonesia, yang 
berwilayah dari Sabang sampai Merauké.

Jadi, apa benar, Rosihan Anwar ketika itu tidak diundang Delegasi 
Indonesia ikut meliput KMB, karena menentang KMB?



* * *



Yang penting bagiku, bukan kedatangan Rosihan Anwar ke Den Haag, atas 
undangan Radio Hilversum. Yang penting ialah, menelusuri kembali kasuss 
sekitar KMB. Bagaimana memahami dan tau benar, apa sebenarnya KMB itu? 
Mengapa ada KMB? Dan bagaimana perkembangan selanjutnya sesudah KMB. Apa 
jadinya dengan KMB? Itu semua sudah berlalu. Sudah jadi sejarah. Namun, 
dengan meneliti dan menstudi kembali sejarah kita dapat diarik pelajaran 
positif untuk hari depan. Khususnya bagi generasi muda harapan bangsa.

* * *

Belum jelas bagaimana orang fihak Belanda memandang kembali ke KMB. 
Apakah itu sekadar saat lahirnya Republik Indonesia Serikat (RIS)? Bahwa 
ssaat itu adalah saat ketika berlangsungnya 'penyerahan kedaulatan' 
Hindia Belanda oleh pemerintah Belanda kepada RIS, 27 Desember 1949 
Bahwa saaat itulah yang dianggap lahirnya di Hindia Belanda sebuah 
NEGARA INDONESIA. Bahwa, sejak itulah Indonesia merdeka. Begitukah 
pamahamannya? Dalam waktu cukup panjang, bagi pemerintah Belanda, 
merdekanya Indonesia, adalah pada tanggal 27 Desember 1949.



* * *



Setelah berdirinya RIS, suatu komplotan militer di bawah pimpinan Kapten 
KNIL Westerling, dengan mengumandangkan Gerakan Ratu Adil, berkomplot 
untuk merebut kekuasaan negara di Indonesia. Usaha Indonesia untuk 
menangkap Westerling gagal. Westerling bisa lolos menyelamatkan diri ke 
Belanda. Belum lama, di Holland ramai pers memberitakan bahwa Pangeran 
Bernhard, suami Ratu Juliana ketika itu, dikatakan terlibat dalam 
komplotan Westerling itu. Dikatakan juga baha Pangeran Bernhard 
berkeinginan untuk menjadi semacam 'Raja Belanda (onderkoning) di 
Indonesia'.



Suatu fakta dalam sejarah kita, tidak lama sesudah berdirinya negara 
Repbulik Indonesia Serikat, sebagai hasil KMB, tak lamakemudian 
pemerintah Indonesia ketika melikwidasi RIS dan menghidupkan kembali 
REPUBLIK INDONESIA. Tindakan pemerintah Indonesia tsb adalah sesuai 
dengan gerakan luas massa rakyat Indonesia, yang menuntut dibubarkannya 
RIS <karena itu dianggap sebagai produk dari kompromi dengan 
kolonialisme Belanda>. Beberapa tahun kemudian di bawah Presiden Sukarno 
seluruh Persetujuan KMB itu dibatalkan secara sefihak oleh Indonesia.



Selanjutanya semua modal dan aset Belanda dinasionalissi oleh Indonesia 
dala suatu gerakan massa rakyat yang luas kampanye PEMBEBASAN IRIAN 
BARA,. Indonesia memutuskan hubungan dengan Belanda karena pemerintah 
Belanda berkeras menduduki terus Irian Barat. Irian Barat berhasil 
dibebaskan dari kolonialisme Belanda melalui perjuangan semesta rakyat 
Indonesia. Jajak pendapat oleh PBB di Irian Barat semata-mata merupakan 
fornalisasi kembalinya Irian Barat di pangkuan Ibu Pertiwi.



Indonesia mencapai kemerdekaan nasionalnya adalah berkat perjuangan 
jangka panjang sejak sebelum Perang Dunia II, terutama setelah 
Proklamasi Kemerdekaan, melalui perang kemerdekaan seluruh rakyat 
melawan tentara Inggris dan Belanda, --- dengan berkordinasi dengan 
perjuangan diplomasi di diunia internasional. Tidak boleh dilupakan 
pula, solidaritas kuat bangsa-bangsa Asia dan Afrika; termasuk dukungan 
kuat kaum progresif di pelbagai negeri, khususnya simpati dan dukungan 
kaum progresif Belanda sendiri dan Australia.



* * *



Mengenai situasi Indonesia, sesudah agresi kedua Belanda (akhir 1948), 
di saat ketika pemimpin-pemimpin RI ditangkap dan ditaha Belanda di 
Bangka; lalu keadaan menjelang KMB, -- Presiden Sukarno di dalam bukunya 
'An Autobiography As Told To Cindy Adams'(1965), mengemukakan, 
al.(terjemahan bebas), sbb:

“Di satu fihak Belanda menduduki kota-kota, tentara kami menguasai 
jalan-jalan menuju ke kota-kota tsb serta kota-kota sekitarnya, bahan 
makanan yang menuju ke mereka. Kami mengasai desa-desa, jalan-jalan 
sampingannnya, keseluruhannya merupakan Indonesia. Kota-kota mereka, 
dengan demikian terkepung, sehingga hanya beberapa kota saja yang bisa 
disuplai melalui udara. Bila malam tiba kaum gerilyawan melakukan 
inflitrasi masuk kota, menyerang posisi musuh, meledakkan kereta api dan 
konvoi-konvoi mereka, membakar perseduaan makanan mereka. Musuh harus 
bertempur untuk survive, hanya untuk bisa hidup malam itu. Jalan yang 
mereka reparasi pada siang hari, malamnya dihancurkan. Belanda menjadi 
kacau. Mereka tidak tahu dimana kami akan menyerang. Mereka tidak punya 
cukup tentara untuk melindungi seluruh lapangan. Semua pasukan mereka 
terpaksa dipusatkan di kota-kota besar. Pada malam hari kota-kota mereka 
dikepung. Pada siang hari kota-kota mereka terancam oleh bentuk 
kehancuran yang lain.



“Sabot dan hancurkan, itulah semboyan kami. Setiap bocah usia enam tahun 
merupakan sabotir potensiil. Tambahan lagi, taktik kami ialah 
melancarkan politik non-koperasi (menolak kerjasama). Tidak satupun 
pegawai negeri Indonesia yang mau bekerja di kantor-kantor Belanda atau 
jawatan transpor Belanda. Tidak satupun buruh perkebunan Indonesia yang 
bekerja di perkebunan Belanda. Sampai-sampai kantor adminstraasi 
pamongpraja Belanda tidak bisa brfungsi.



“Dalam pada itu Republik tetap berfungsi. Pemerintahan lokal melakukan 
pekerjaannya di bawah langit biru, atau di balik rumpun bambu. Kaum 
gerilya membuka sekolah-seklah dan pusat-pusat perdagangan. 
Perwira-perwira didikan PETA, melakukan kursus yang setiap tiga bulan 
menghasilkan lebih banyak lagi prajurit umur belasan tahun . . . .



“Saya berada di Bangka beberapa bulan saja, ketika situasi semakin buruk 
bagi Belanda. Mereka mengisyaratkan mau /musaywarah/. Mereka terpaksa 
bicara dengan saya karena mereka mengalamai kekalahan dalam pertempuran 
dimana-mana. Angka korban kematian mereka meningkat terus setiap malam. 
Menjadi jelas, tak peduli betapapun banyaknya uang dikucurkan, atau 
betapa banyakpun pasukan yang mereka kirimkan, adalah samasekali tidak 
mungkin bagi mereka untuk memenangkan perang (melawan kami). Mereka tak 
punya harapan. Situasi ini bisa berlarut-larut tanpa kesudahan, untuk 
bertahun-tahun lamanya, dan korban yang mereka derita berat, tanpa ada 
harapan mereda. Holland menghadapi kenyataan pahit bahwa mereka harus 
menyerah segera.



“Meskipun mereka tidak suka ide itu, tapi mereka sadari bahwa betapapun 
keinginan mereka untuk masyawarah dengan pemimpin-pemimpin lainnya, 
tetapi pejuang-pejuang di lapangan – jendral-jendral, gerilyawan, massa 
yang luas – tak akan beranjak bila (perintah itu) tidak datang langsung 
dari Sukarno. Jawaban saya ialah, “Pulihkan Republik Indonesia. 
Kembalikan Sukarno sebagai Presiden Republik, barulah saya akan 
musyawarah. Tidak sebelumnya.

'Demikianlah, dimulai suatu prosesi panjangdiplomat dan kurir ke kota 
timah yang tenang Montok, di Bangka. Kompromi fihal persetujuan 
Rum-Royen tercapai di meja dapur saya di pesanggerahan buruh tambang 
dimana saya tinggal. Van Royen, yang mewakili Belanda, setuju bahwa 
mereka akan memulihkan pemimpin-pemimpin Republik. Mr Moh Rum, sebagai 
wakil Indonesia, setuju kami akan merecall gerilyawan kami. Dan kedua 
belah fihak setuju untuk mengadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den 
Haag untuk membicarakan transfer kedaulatan kepada Republik.



“Konferensi Meja Bundar diselenggarakan dalam bulan Agustus. Kengototan 
Belanda berkurang berangsur-angsur. Musyawarah beralaru-larut. Tetapi 
bagi kolonialisme masa akhirnya telah tiba. Kami setuju untuk membayar 
hutang yang dibuat oleh pemerintah Hindia Timur Belanda , yang berjumlah 
kira-kira 1.130.000.000 dolar. Membebani sebuah negeri koloni 
terbelakang yang menderita pengrusakan luas sekali akibat 3 tahun 
pendudukan dan empat tahun revolusi, dengan jumlah hutang demikian besar 
-- adalah t i d a k a d i l . Tetapi imbalannya mereka setuju tanpa 
syarat, tanpa bisa diubah, dan segera mengakui kedaulatan kami atas 
keseluruhan bekas Hindia Timur Belanda, terkecuali Irian Barat.



* * *



Persetujuan KMB, sebagaimana halnya Persetujuan Linggajati dan 
Persetujuan Renbille yang mendahuluinya, adalah persetujuan yang berat 
sebelah dan tidak adil. Persetujuan Linggajati dan Persetujuan Renville 
dilanggar sendiri oleh fihak Belanda dengan Agresi pertama dan kedua 
terhadap Republik Indonesia. Sedngkan mengenai Persetujuan KMB, adalah 
fihak Republik Indonesia yang membatalkannya secara sefihak, karena 
persetujuan tsb berat sebelah dan tidak adil.



Perkembangan hubungan Indonesia-Belanda baru mencapai titik normalisasi 
hubungan wajar dan setara antara dua negeri yang berdaulat, ketika 
pemerintah Belanda, melalui pernyataan Menteri Luarnegeri Ben Bot, yang 
menghadiri Hari Perayaan dan Perigatan Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 
2005, di Jakarta. Secara implisit Menlu Belanda itu mengakui Hari 
Kemerdekaan Indonesia adalah pada tanggal 17 Agustus 1945. Yaitu, pada 
saat Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia 
memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.



Adalah ketika pemerintah Belanda mengakui 17 Agustus 1945 sebagai Hari 
Kemerdekaan Indonesia, hubungan Indonesia-Belanda memasuki periode 
hubungan saling menhormati, saling menghargai dan saling menguntungkan, 
yang didasarkan atas prinsip sama derajat dan sama hak.



* * *



Baik kita nantikan, bagaimana caranya Radio Hilbersum memperingat 60 Th KMB.



* * *







[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
    wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke