Benda Langit seperti Meteor Melintasi Jakarta
  
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0412/20/utama/1447865.htm
*************************************************************

Senin, 20 Desember 2004 

Benda Langit seperti Meteor Melintasi Jakarta 

Jakarta, Kompas - Masyarakat di Jakarta, Tangerang, Bogor, dan
sekitarnya, Minggu (19/12) pagi, dihebohkan oleh melintasnya benda langit 
sebesar bola tenis yang amat terang. Benda berekor yang disaksikan bergerak 
dari timur ke barat pada pukul 07.30 itu,  sementara ini, disimpulkan Dr Moedji 
Raharto, Kepala Observatorium Bosscha, sebagai meteor.

Ditambah dengan kenyataan bahwa benda sangat terang di pagi hari yang kasatmata 
hanyalah Bulan purnama dan Venus, maka Moedji menyingkirkan kemungkinan bahwa 
benda langit itu adalah sampah roket atau satelit. Apalagi beberapa saksi 
mengatakan mereka mendengar bunyi ledakan.

Meteor adalah benda padat alam dari antariksa yang terbakar saat masuk ke 
atmosfer Bumi, melahirkan istilah bintang jatuh. Jika meteor tidak habis 
terbakar, sisanya yang jatuh ke Bumi disebut meteorit.

Menurut Moedji, saat dihubungi kemarin, apa yang bisa disaksikan langsung itu 
sebenarnya berada sekitar 100 kilometer di atas permukaan Bumi. Ia menduga 
meteor sudah terbakar habis saat bergesekan dengan atmosfer Bumi.

Dugaan tersebut didukung oleh kenyataan bahwa hingga Minggu petang belum ada 
laporan penduduk dari tiga wilayah di atas tentang jatuhnya suatu benda asing, 
seperti yang disampaikan Drs Suratno, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa 
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), secara terpisah.

Dr Adi Sadewo Salatun, Deputi Kepala Bidang Sains Pengkajian dan Informasi 
Kedirgantaraan Lapan, menambahkan, obyek yang masuk lapisan atmosfer bisa 
mencapai 8 kilometer per detik. Gesekan dengan udara membuat benda itu terbakar 
pada suhu 2.000-3.000 derajat Celsius.

"Panas juga membuat udara di sekitarnya terionisasi sehingga 
membentuk lintasan yang dari Bumi tampak seperti ekor meteor," papar Drs Hendro 
Setyanto, asisten Riset Observatorium Bosscha-Departemen Astronomi Institut 
Teknologi Bandung (ITB).

Menurut Dr Thomas Djamaluddin, peneliti antariksa Lapan, obyek yang jatuh 
itu-kalau ada-dapat dipastikan dari laporan masyarakat asalkan mereka mencatat 
waktu saat melihat bola api itu. Dari informasi masyarakat juga dapat dihitung 
orbit dan ditelusuri obyek apa yang jatuh. "Saya kini masih memantau lewat 
mailing list pengamat antariksa dunia," ujarnya.

Bisa bukan meteor

Djamaluddin menambahkan, memang ada kemungkinan lain bahwa benda 
langit yang terang bisa berupa pecahan roket pendorong atau satelit 
yang telah habis masa operasinya. Obyek itu juga bisa menimbulkan 
ledakan ketika masuk ke atmosfer di ketinggian 120 kilometer karena 
bertumbukan dan bergesekan dengan lapisan udara.

Adi Sadewo mengingatkan, yang perlu diwaspadai justru jatuhnya
sampah-sampah akibat aktivitas manusia di antariksa. Hingga tahun 
ini, menurut data dari Nomad Amerika Serikat (AS), terdapat sekitar 9.400 
sampah plus debu antariksa yang bisa mengganggu penerbangan wahana antariksa. 
Misalnya, membentur jendela atau melubangi bagian panel sel surya.

Selain itu, sampah angkasa mengancam penduduk Bumi. Selongsong roket milik 
Rusia, misalnya, pernah jatuh di Palembang dan Gorontalo beberapa tahun lalu.

Ancaman kejatuhan bekas satelit-baik yang beredar di orbit rendah maupun 
tinggi- juga tak terelakkan karena usia satelit yang terbatas. Mir, wahana 
antariksa milik Rusia seberat 134 ton, juga pernah jatuh. Ketika sampai ke muka 
Bumi, beratnya diperkirakan masih 40 ton. Wahana yang memiliki sistem kendali 
itu akhirnya jatuh di Samudra Pasifik, meski sebelumnya sempat melintasi 
wilayah Indonesia.

Ancaman itu masih ditambah dengan risiko terpapar radiasi bahan bakar nuklir 
yang dipakai. "Satelit Cosmos milik Rusia yang berada di atas Kanada, misalnya, 
menggunakan generator nuklir," papar Adi.

Namun, dengan teknologi sebenarnya, ancaman bisa diminimalkan.
Kemungkinan jatuhnya satelit Palapa, umpamanya, bisa diantisipasi dengan 
menggeser satelit keluar dari cincin geostasioner setelah habis masa operasinya.

Jatuhnya sampah yang merupakan bagian bekas satelit atau roket
terakhir terjadi 15 Desember 2004 lalu, yang teridentifikasi milik Rusia. 
Sedangkan bekas satelit AS diperkirakan jatuh 22 Desember 2004.

Meteor jarang jatuh

Kejadian jatuhnya meteor sebenarnya sangat jarang, kemungkinannya  beberapa 
tahun sekali di suatu wilayah dan tidak mudah  terdeteksi. "Itu karena umumnya 
ukuran meteornya kecil, paling besar  sebola tenis sehingga baru terlihat 
setelah masuk atmosfer sebagai bola api," urai Adi.

Salah satu kejadian terbesar jatuhnya meteor adalah di Tunguska, Siberia, tahun 
1908. Dampaknya telah menghanguskan areal hutan di daerah itu. Saat mendekati 
atmosfer, meteor tersebut memang terdeteksi berukuran cukup besar hingga 
beberapa kilometer persegi.

Menurut Hendro Setyanto, pertengahan Desember sebenarnya ada hujan meteor yang 
seperti datang dari rasi Gemini sehingga disebut Geminid. Sayang, hujan meteor 
ini hanya terlihat di kawasan Eropa dan Amerika. "Bisa jadi yang terlihat 
adalah sisa dari Geminid. Namun, ini baru bisa dipastikan bila ada laporan asal 
dan arah meteor," katanya.

Hendro menambahkan bahwa manusia biasanya memandang kemunculan
meteor ini sebagai pertanda positif, tidak seperti komet yang 
dianggap negatif. "Orang Jawa menyebutnya sebagai ndaru," ujarnya.

Di dunia sudah ada patroli antariksa untuk memantau obyek yang
orbitnya dekat dengan Bumi. Tahun 1994, misalnya, satelit pengamat AS 
mendeteksi bola api di atas Pulau Banda. Namun, belum ada konfirmasi tentang 
kehadiran benda langit di atas Jakarta ini. 

  (yun/nes)









                
---------------------------------
New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big.

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke