Bismilahirrahmanirrahiim.

Sebuah tulisan yg bagu dari KH Salahudin Wahid, Thanks.

Saya akan mencoba melihat perjuangan GD itu apakah sesuai
Al Quran;

Seperti GD memperjuangkan;

A===HAM
B===ANTI DISKRIMINASI
C===MELINDUNGI MINORITAS
D===MENOLAK UU ANTI PORNOGRAPHY.
E===MENOLAK UU PPA 1965.PENODAAN AGAMA.

A. HAM, HAK ASASI MANUSIA.
========================
QURAN SAYS;
.(Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan ; Antara jalan yang
lurus(ALLAH) dan jalan yang sesat(setan) And shown him the two highways? 
QS.90:(10)
(kamu merdeka memilih antara 2 jalan itu )

. Tidak ada paksaan untuk beragama ; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar 
daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut 
[5] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul 
tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha 
Mengetahui. (256)

Let there be no compulsion in religion.QS.2:256

. Tugas kamu ( Muhammad) hanya menyampaikan saja. kami lah yang menghisab / 
menghukumnya perbuatan2 mereka dan...QS.13:40.
Your duty is to make (the Message) reach them: it is Our part to call them to 
account. QS 13:40

BIBLE SAYS
=========

1. Also as ALLAH said to the Messenger of Moses; Today I am giving you a choice 
between good and evil, or between a blessing and a curse, between live and 
death. (Deuteronomy 30; 1,15)

2.He who is unjust, let him unjust still.

He who is filthy, let him be filthy still

He who is righteous, let him be righteous still.

He who is holy,let him be holy stiil.(Rev;22:11)

============================================

Dari wahyu2 ALLAH diatas itu jelas bagi kita bahwa

====setiap manusia dilahirkan sudah diberikan hak
memilih jalan hidupnya antara 2 jalan..

====tidak ada paksaan sama sekali utk memilih jalan ALLAH
diberikan hak kpd manusia utk memilih jalan Syitan
Rasul dan pemerintah hanya bertugas==pemberi peringatan==

B. ANTI DISKRIMINASI.DALILNYA;
=========================================
1.Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tiada memerangimu (kesemua golongan2 )karena agama dan tidak
[pula] mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berlaku adil. QS.60:8.

Allah forbids you not, with regard to those who fight you not for (your) Faith
nor drive you out of your homes, from dealing kindly and justly with them: for
Allah loveth those who are just. QS 60:8

""Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah( Taurat,Injil, Al quran
)dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu( Yahudi,Nasrani,mukmin
).Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu
amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah
mengumpulkanantara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita)"QS 42:15,

Unto this, then, summon (O Muhammad). And be thou upright as thou art commanded,
and follow not their lusts, but say: I believe in whatever scripture Allah hath
sent down, and I am commanded to be just among you. QS 42:15
===========================================

ALLAH dan Rasul memerintahkan umat islam wajib berlaku ADIL
kpd semua warga negara tanpa melihat;
==agama, keyakinan agama, suku dan bangsa,jenis(wanita,
laki2,banci, gay dll)

POINT2 C, D, E.
==================
Melindungi gol Minoritas, anti UU pornography,
dan UU Penodaan Agama
=============================================

Dengan dasar2 wahyu2 ALLAH diatas itulah GD membela hak2
minoritas, komunis, ahmadiyah, ponography, UU Penodaan agama.

Jadi sesunggunya perjuangan GD itu memperjuangkan Al Quran
atau Islam yg sesungguhnya.

Sedangkan golongan2 Islam Fundamentalis tidak merujuk kpd
Ayat2 ALLAH diatas itu, mereka mengingkari ayat2 ALLAH.

Mereka merujuk kpd sebuah HADITS palsu dlm menegaka'
==amar makruf nahi mungkar== dgn hadits ini;

====================================
"Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran,hendaklah is mengubah
dengan TANGAN MU:jika tidak mempu, hendaklah dengan lisannya; jika tidak mampu
hendaklah dengan hatinya.Akan tetapi,yang demikian adalah selemah lemahnya
iman.HR.Muslim
====================================

Oleh karena mereka bukan merujuk kpd al quran, tapi kpd Hadits
palsu maka timbulah ==KONFLIK DLM ISLAM==
Disebabkan sebuah Hadits palsu yg bertentangan dgn al Quran.

Sekiranya Ulama2 NU bersama sama MUI dapat menghenyahkan

hadits palsu ini di dlm masarakat Islam Indonesia.saya
yakin akar Konflik dlm islam tidak akan terjadi lagi.

Selagi ada hadits itu dlm masarakat Islam
selama itu pula masarakat Islam tidak akan bisa
bersatu..walaupun ulama2 menghimbau agar umat Islam
bersatulah agar kita menjadi kuat...

Demikian respond saya tentang artike KH Salahudin wahid

salam
==============================================

Adakah Pengganti Gus Dur?

Oleh: KH. Salahuddin Wahid


PERTANYAKAN di atas diajukan banyak pihak menanggapi wafatnya KH Abdurrahman
Wahid alias Gus Dur (GD). Namun, karena GD adalah tokoh multifungsi,
pertanyaannya harus dispesifikasikan; pengganti GD dalam kapasitas apa?
Sebagai tokoh PKB atau tokoh NU? Sebagai pemikir dan pejuang HAM serta
pelindung kaum minoritas? Atau sebagai tokoh pembaruan Islam?


Tampaknya, hampir tidak mungkin mencari pengganti GD di dalam PKB. Perolehan
suara PKB turun drastis dalam Pemilu 2009 akibat digesernya GD dari ketua
umum Dewan Syura DPP PKB. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa tanpa GD,
sebenarnya PKB sudah tidak ada artinya. Yenny Wahid tidak dapat menjadi
pengganti GD di PKB.


Yang dapat mengganti fungsi GD di dalam PKB hanyalah islah antara kedua
kubu, apalagi kalau ditambah PKNU. Momentum wafatnya GD seharusnya dapat
dimanfaatkan dengan baik. Tampaknya, semua kubu bicara tentang islah, tetapi
persepsinya berbeda-beda sehingga sulit dicapai islah yang nyata.


***

Walaupun di dalam struktur organisasi NU saat ini GD tidak punya posisi, tak
bisa dibantah bahwa GD adalah tokoh utama komunitas NU. Hadirnya puluhan
ribu pentakziah pada upacara pemakaman GD dan tahlilan tujuh hari wafatnya
GD adalah bukti nyata pengaruh GD yang luar biasa. Para kiai berpengaruh,
termasuk kiai yang tergabung dalam PKB Muhaimin dan PKNU, datang ke
Tebuireng untuk menghormati wafatnya GD.


Sampai 12 Januari 2010, setiap hari ribuan peziarah masih mendatangi pusara
GD di Tebuireng. Banyak yang datang dari tempat jauh, sebagian merupakan
rombongan menggunakan bus. Selama ini pemakaman keluarga di Pesantren
Tebuireng didatangi lebih dari 200 ribu peziarah setiap tahun. Kini jumlah
peziarah setiap tahun diperkirakan meningkat dua kali dari jumlah yang
selama ini datang. Makam GD akan menambah daya tarik makam KH Hasyim Asy'ari
sehingga menjadi salah satu tujuan utama wisata ziarah yang banyak dilakukan
warga NU kultural.


Jadi, rasanya dalam 10-20 tahun ke depan, sulit diharapkan munculnya tokoh
pengganti GD yang setara di kalangan NU, baik organisasi maupun komunitas.


***

Dalam perjuangan penegakan HAM, anti kekerasan, antidiskriminasi, dan
perlindungan terhadap kaum minoritas, selain GD masih banyak tokoh lain,
sehingga mencari penggantinya tidak terlalu sulit. Tetapi, untuk perjuangan
bagi perlindungan terhadap kaum minoritas dan kebebasan beragama, peran GD
masih teramat kuat.


Kita menyaksikan bahwa perjuangan terakhir GD untuk membela kebebasan
beragama ialah pengajuan uji materi UU No 1/PNPS/1965 ke Mahkamah Konstitusi
yang ditujukan untuk melindungi jamaah Ahmadiyah. Upaya di atas dilakukan
bersama sejumlah LSM dan tokoh agama Islam.


Upaya seperti di atas itulah yang membedakan GD dengan banyak tokoh lain.
Mereka setuju dengan prinsip perjuangan kebebasan beragama seperti GD,
tetapi tidak melakukan sesuatu yang konkret seperti itu. Di TV One kita
menyaksikan pernyataan Bingky Irawan tentang kesaksian GD (1998) di PN
Surabaya pada persidangan pemeluk agama Konghuchu yang tidak boleh
mencatatkan pernikahan mereka di kantor catatan sipil.


Salah satu bukti keberanian GD dalam membela kelompok yang menerima
perlakuan diskriminatif ialah keinginan mencabut TAP MPR No XXV/1966.
Sebenarnya tindakan itu tidak mungkin dilakukan GD karena bukan
kewenangannya dan juga tidak taktis. Tetapi, GD tidak pernah memperhitungkan
dampak dari tindakannya. Itulah keberanian GD yang terkadang merugikan
dirinya sendiri. Kita paham bahwa amat sulit menemukan tokoh yang bisa
menyamai GD dalam hal itu.


***

Gus Dur adalah tokoh pemikir pembaruan Islam, selain Cak Nur, Buya Syafii
Ma'arif, Dawam Rahardjo, Djohan Effendi, dan banyak pemikir muda dari
kalangan Muhammadiyah, NU, dll. Jadi, tidak terlalu sulit mencari
penggantinya. Para pemikir muda itu akan berkembang mencapai kematangan dan
bisa menggantikan para senior mereka. Tetapi, pengaruh mereka di dalam
masyarakat masih harus ditingkatkan.


Tidak semua pemikiran GD diterima oleh mayoritas kalangan NU. Sebagai
contoh, GD menolak UU Antipornografi, tetapi PB NU menerimanya. Hanya
kebesaran sosok GD di mata masyarakat yang membuat pengaruh GD bisa bertahan
walaupun sebagian pemikirannya bertentangan dengan arus utama pemikiran di
dalam NU. Apakah aktivis The Wahid Institute akan mampu mengembangkan
pengaruh pemikiran GD secara utuh di dalam NU? Sejarah yang akan menjawab.


Seorang kiai bertanya, apakah arti pidato Presiden SBY bahwa GD adalah Bapak
Pluralisme? Saya menjawab bahwa secara harfiah plural berarti majemuk dan
secara sederhana pluralisme adalah ajaran yang menghargai dan menghormati
kemajemukan atau perbedaan dalam masalah agama, suku, ras, dan budaya.


Kiai lain bertanya, mengapa pluralisme dilarang oleh Majelis Ulama
Indonesia? Saya jawab bahwa yang dilarang oleh MUI adalah pluralisme agama
yang menyatakan bahwa semua agama itu sama. Ada bagian yang sama, tetapi ada
yang tidak, terutama dalam masalah teologi. Walaupun ada (sedikit)
perbedaan, agama-agama itu bisa dan harus bekerja sama. Saya katakan bahwa
GD tidak setuju dengan pendapat yang menyatakan bahwa semua agama itu sama.


Namun, Zuhairi Misrawi menulis di Kompas bahwa GD berpandangan bahwa semua
agama itu sama. Perbedaan penafsiran terhadap pemikiran GD seperti di atas
bisa jadi jumlahnya cukup banyak. Harus ada klarifikasi terhadap adanya
perbedaan tersebut supaya masyarakat mengetahui mana pemikiran GD yang
sebenarnya. (*)


Salahuddin Wahid,

Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang

Kirim email ke