http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=6890:ketua-dprk-banda-aceh-muntasir-hamid-senjata-api-ilegal-masih-bebas-berkeliaran-di-aceh&catid=42:nad&Itemid=112

      Ketua DPRK Banda Aceh, Muntasir Hamid: Senjata Api Ilegal Masih Bebas 
Berkeliaran di Aceh  
      Banda Aceh, (Analisa)

      Berbagai aksi kriminal yang menggunakan senjata api membuktikan bahwa 
senjata api ilegal itu masih bebas berkeliaran di Aceh. Untuk itu pemerintah 
pusat diminta untuk segera memerintahkan polisi dan Panglima Kodam yang ada di 
daerah untuk segera mengamankan senjata itu.
      Karenanya, Ketua DPRK Banda Aceh Muntasir Hamid menegaskan pemerintah 
pusat jangan terlalu percaya kepada laporan-laporan Asal Bapak Senang (ABS) 
yang dibawakan oleh pejabat daerah atau saipapun saja, seolah-olah Aceh ini 
aman.

      "Saya tidak sependapat itu. percaya atau tidak senjata masih banyak di 
Aceh, saya bisa memberi buktinya," tegas Ketua DPRK Banda Aceh Muntasir Hamid 
pada wartawan, Kamis (12/2).
      Muntasir tidak bisa memprediksikan, masih maraknya peredaran senjata api 
ilegal di Aceh ini, apakah ini dalam rangka untuk menggagalkan pemilu atau 
motif yang benar-benar kriminal karena tuntutan atau desakan ekonomi.

      Dengan gamblang Muntasir menyatakan, yang pegang senjata ilegal ini 
adalah mantan-mantan kombatan GAM.  Karenanya, demi keutuhan negara dan 
memadamkan ide separatis, perlu tindakan tegas dari aparat keamanan.

      Hanya Segelintir

      Dikatakan, masyarakat sudah melihat manisnya perdamaian, nikmatnya 
kedamaian. Namun harus diketahui pula, bahwa yang mengecap manisnya perdamaian 
ini hanya segelintir kelompok, tidak semua kombatan GAM itu bisa menikmati 
perdamaian di Aceh, hanya segelintir, hanya yang dekat-dekat dengan petingginya 
saja yang dekat-dekat dengan elit, bagi-bagi tanah, kapling, semua, bagi-bagi 
proyek.

      Muntasir menyatakan, di Aceh ini aksi bunuh-membunuh sudah berlalu itu. 
Makanya stop pembunuhan, stop pertikaian. Namun, mari nikmati perdamaian. Tapi 
perdamaian ini jangan dinodai dan jangan membodohi orang-orang kampung. 

      Menurut Ketua DPRK ini, para anggota-anggota mantan GAM yang pernah 
pegang senjata, sebenarnya adalah tugas BRA inilah menyelesaikan. Oleh 
karenanya BRA harus bisa memainkan peran sehingga mantan GAM ini tidak lagi 
mencari rezeki dengan panggul senjata.

      Peredaran senjata di Aceh sampai sekarang masih banyak. Untuk itu, 
pemerintah pusat juga harus betul-betul teliti, kalau perlu harus lebih banyak 
lagi mengirim orang-orang yang menyelidiki senjata. Ini tentunya tugas 
kepolisian yang di-back up oleh Panglima Kodam untuk membersihkan senjata 
ilegal.
      "Kasihan masyarakat jika terus diintimidasi, jadi korban perampokan dan 
aksi kriminal lainnya," tegas Muntasir. (irn) 
  

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke