Refleksi: Dimulai dengan larangan kaum Nasrani memakai kata "Allah", sekarang dilarang koran edisi bahasa Melayu..
http://www.korantempo.com:80/korantempo/koran/2009/01/02/Internasional/krn.20090102.152478.id.html Malaysia Larang Edisi Melayu Koran Katolik KUALA LUMPUR ---Pemerintah Malaysia kemarin memerintahkan pemimpin redaksi The Herald untuk menutup harian edisi bahasa melayu mereka. Pemerintah beralasan pengadilan belum memutuskan apakah harian Katolik itu boleh memakai kata "Allah" dalam setiap terbitannya. "Konstitusi Malaysia menegaskan bahasa Melayu adalah bahasa nasional," kata Romo Lawrence Andrew kepada kantor berita AFP. "Lalu mengapa kami dilarang memakai bahasa nasional kami?" Romo Andrew menganggap perintah itu tidak bisa diterima. "Kami akan beraksi," tutur Andrew, pemimpin surat kabar yang diedarkan di kalangan Katolik itu, yang populasinya mencapai 850 ribu jiwa di Malaysia. "Tindakan ini merupakan serangkaian upaya pemerintah muslim konservatif untuk menjegal kami menerbitkan koran Katolik lagi." Sebab, menurut Andrew, mayoritas umat Katolik di Malaysia adalah bumiputra atau warga etnis asli Malaysia yang selama ini bercakap dalam bahasa Melayu. "Lebih 50 persen umat Katolik adalah bumiputra dan dua dari sejumlah uskup yang ada juga bumiputra," tuturnya. Lagi pula, kata Romo Andrew, "Tidak terbukti bahwa pemakaian bahasa Melayu bisa meruntuhkan keyakinan umat Islam di Malaysia." Harian New Strait Times menyebutkan pengadilan akan mengeluarkan keputusan pada bulan depan. Adapun Departemen Dalam Negeri menyatakan bakal memantau aksi-aksi The Herald dari dekat. Saat ini 60 persen dari 27 juta jiwa penduduk Malaysia adalah etnis Melayu yang beragama Islam dan mendominasi pemerintahan. Sisanya etnis Cina dan India. AFP | NST | ANDREE PRIYANTO [Non-text portions of this message have been removed]