MARI MENJADI AYAH YANG AMANAH
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Bismillahirrohmaanirrohiim Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. QS. An-Nisa (4) : 34. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. QS. Al-Baqarah (2) : 233. Kaum Laki laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, maka salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan bagi keluarga kita diantaranya mari kita hargai, kita hormati dan kita sayangi ibu yang telah melahirkan anak anak kita. Sesibuk apapun dalam kita melaksanakan kewajiban dan melakukan aktifitas pekerjaan kita sehari hari, untuk mencari dan memberikan nafkah bagi keluarga kita, sebaiknya kita sebagai Ayah, berkomitmen dan bersemboyan tidak akan menelantarkan dan menyia nyiakan semua keluarga kita, dengan melewatkan waktu kita dengan menasehati, berkata dan memberi contoh sesuai apa yang kita katakan dan kita nasehatkan bagi mereka, sebagaimana yang firman Alloh dalam QS. Al-Baqarah (2) : 44. Mengapa kamu suruh orang lain mengerjakan kebajikan, sedang kamu melupakan diri dari kewajiban mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab, Maka tidakkah kamu berpikir. Agar anak anak kita kelak tidak mengecewakan kita, sebaiknya mulailah kita berbicara, mendidik dan memberi contoh sejak anak anak kita masih kecil, sehingga permasalahan yang sulit bagi anak anak kita akan lebih mudah kita tangani dan kita bantu penyelesaiannya manakala mereka semakin beranjak besar dan dewasa, dengan meluangkan waktu serta mendengarkan baik ide ide serta persoalan persoalan yang mereka hadapi, dengan semboyan dan tetap berpegang teguh pada bimbingan dan contoh, Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, hingga lisannya fasih. Kedua orangtuanyalah yang membuatnya beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. HR. Al-Baihaqi, Ath-Thabarani. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, QS. Ar-Ruum (30) : 30. Alloh Subhanahu Wa Ta Ala memerintahkan kita untuk disiplin dan tepat waktu, yang di gambarkan dalam kita melaksanakan dan melakukan sholat lima waktu, dan contoh lain lain, maka mari kita penuhi dan kita isi waktu anak anak kita dengan bimbingan agar mereka disiplin, dan tepat waktu dalam segala bidang sesuai perencanaan dan kesepakatan, dan bila mereka melakukan kesalahan berikan nasehat, arahan dan contoh hukuman yang mendidik, sebagai arahan untuk menetapkan batasan batasan yang masuk akal, juga kita berikan nasehat, arahan dan contoh akan ganjaran dan imbalan dari prilaku tepat waktu mereka serta kita berikan imbalan dan hadiyah yang dapat membuat anak anak kita mengingat serta sangat berarti bagi mereka, sebagaimana firman Alloh Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. QS. Al-Insyroh (94) : 7-8. Abdullah bin Umar radiallahu anhu, sesungguhnya Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika mereka telah berusia tujuh tahun. Dan pukullah mereka, karena meninggalkan shalat ketika mereka telah berusia dua belas tahun. Dan pisahkanlah mereka pada tempat tidur. HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim. Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Hak anak atas ayahnya ialah diajari menulis, berenang, dan memberinya rezeki dari yang halal saja. HR. Al-Baihaqi. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. QS. Al-Isra (17) : 26. Wahai saudaraku mari kita sadari bahwa kita sebagai Ayah adalah model peran yang akan selalu dilihat, dicontoh dan dilakukan bagi anak anak kita, baik kita sadari atau tidak, apapun yang kita lakukan tidak akan terlepas dari pandangan dan penilaian mereka, terutama dalam kita melakukan dan berprilaku pada anak kita yang wanita, seorang anak perempuan yang melewatkan waktu dengan Ayahnya yang penuh dengan kasih sayang, sesuai yang di contohkan oleh Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam, ia akan tumbuh dewasa dengan pengetahuan dalam ia kelak menentukan dan memilih suami, maka alangkah indahnya bila kita para Ayah dapat mengajari putera puteri kita dalam kehidupan ini dengan mendemonstrasikan kejujuran, kebenaran, kerendahan hati, disiplin dan bertanggung jawab, Disamping kita sebagai ayah kita juga harus menempatkan diri sebagai guru bagi anak anak kita, maka kurang bijak bila kita hanya menganggab bahwa mengajar adalah urusan guru saja, sesuai anjuran dan contoh dari Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Perhatikanlah anak anakmu, dan didiklah mereka dengan baik. HR. Ibnu Majah. Usahakan sedapat mungkin kita sering sering makan bersama sama dengan anak anak kita baik itu makan pagi, makan siang, atau makan malam, karena ini dapat menjadi bagian penting dari kehidupan keluarga yang sehat, walau hari hari kita sebagai kepala rumah tangga penuh dengan berbagai kegiatan dan kesibukan, akan tetapi dengan makan bersama sama ini juga dapat memberikan peluang pada anak anak kita untuk membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan dan apa yang ingin mereka kerjakan. Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. QS. Ath-Thuur (52) : 21. Disamping kita menempatkan diri sebagai ayah, dan sebagai guru, sedapat mungkin kita juga menempatkan diri sebagai sahabat, sebagai teman bagi anak anak kita, kita carikan kita belikan dan kita bacakan buku buku cerita yang mendidik, buku buku yang dapat memotifasi dan membuat anak anak kita jadi mandiri sekaligus mendorong serta menanamkan kecintaan kepada anak anak untuk terus membaca dan membaca, Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. QS. Al-Alaq (96) : 1-5. Yang tentunya agar kita tidak mengalami kekecewaan sabagaimana yang telah diceritakan dalam posting dibawah ini, terlepas cerita dibawah ini benar atau tidak, sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk belajar dan mengajarkan ilmu yang tidak bertentangan dengan Al-Qur an dan Al Hadits, Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. QS. An-Nisa (4) : 69. Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an). QS. An-Nisa. 4:174. Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak akan tersesat selamanya bila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnahku (HR. Hakim). Katakanlah Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-Imran (3) : 31. Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda Sesungguhnya, siapa yang hidup sesudahku, akan terjadi banyak pertentangan. Oleh karena itu,. Kamu semua agar berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah para penggantiku. Berpegang teguhlah kepada petunjuk-petunjuk tersebut dan waspadalah kamu kepada sesuatu yang baru, karena setiap yang baru itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu di neraka (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim, Baihaki dan Tirmidzi). Semoga bermanfaat Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh http://www.4shared.com/dir/27529881/e13c4f1d/Mujiarto_Karuk.html Bagi saudara saudaraku yang menginginkan kumpulan Khutbah Jum’at setahun, sebagai bahan baik bacaan bagi yang ingin belajar khutbah jum’at, dipersilahkan dan semoga berkenan berkunjung pada alamat url tersebut diatas kami juga sangat berterimakasih bila saudara berkenan mendownload file yang kami sediakan dan membagikan kembali kepada saudara kita yang membutuhkan, semoga bermanfaat, dan semoga menambah sebagai amal jariah bagi kita semua. Aamiin Yarobbal Alamiin. --- On Thu, 12/31/09, Henny Zainal <drhennyzai...@yahoo.com> wrote: From: Henny Zainal <drhennyzai...@.............> Subject: [tahajjud_call] Fw: [daarut-tauhiid] renungan - Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan To: "Rumah Ilmu" <rumahi...@yahoogroups.com>, "Tahajjud Call" <tahajjud_c...@yahoogroups.com> Date: Thursday, December 31, 2009, 8:27 AM sebuah kisah (entah fiktif atau nyata, atau sekadar berdasar kisah nyata) yang bagi saya sangat menyentuh. naudzubillaahi min dzalik! semoga berkenan dan bermanfaat ... "jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah batu dan manusia!" (ayat) Satriyo -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang. now surely by Allah's remembrance are the hearts set at rest. N'est-ce point par l'évocation d'Allah que se tranquillisent les coeurs. im Gedenken Allahs ist's, daß Herzen Trost finden können. >> al-Ra'd [13]: 28 Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan “Apa!? kamu hamil?!â€� Pak tua itu terbelalak mendengar pengakuan putri bungsu yang dicintainya. Dia langsung berdiri dan memburu ke arah sang putri, mengangkat tangannya tinggi-tinggi, siap mendaratkan tamparannya, tapi... “Jangan Paa... sabaar..!â€� istrinya menjerit sambil berusaha menghalangi dengan memeluk erat tubuh gadis kesayangannya. Sang bapak pun mengurungkan niatnya, tapi nampak jelas kemarahan dan kekecewaan luar biasa menguasai dirinya. Tubuhnya bergetar, matanya merah melotot, menatap tajam ke arah putrinya. “Siapa!? Siapa yang berbuat kurang ajar begini, hah??â€� bentaknya tiba-tiba. Sang putri hanya terdiam, terisak dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan sang ibu. “Ya Allahhh… kenapa ini terjadi pada keluargakuu. .?? Aku yang ditokohkan orang sebagai cendekiawan muslim terkemuka di negeri ini, hanya membesarkan seorang pelacur!!!â€� Orang tua itu mengeluh dan mengomel seolah ingin memuntahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan dari ubun-ubunnya. Sementara, sambil terus memeluk anaknya, sang istri berusaha menenangkan suasana. “Istigfar Paa, siapa sih yang pelacur? Anak kita kan hanya korban…â€� belum selesai si istri berbicara, “Korban apa? Wong dia sengaja melakukannya! !!â€� Pak tua yang masih kesal itu kini bertambah marah mendengar istrinya berusaha membela sang anak. Suasana langsung hening, sang istri hanya menunduk, tidak mampu berkata apa-apa. Sejenak kemudian lelaki tua itu menarik kursi ke arah istri dan anaknya yang masih saling berpelukan, dan menghempaskan tubuhnya yang mulai renta itu. “Ufhhh…, kenapa kau lakukan ini, Nak?â€� nada bicaranya nampak mulai menurun. Lalu dia menunduk sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan keriputnya, seakan tindakan itu bisa menutupi rasa malu yang akan dipikulnya ketika tersiar kabar di media massa infotaintment, “Putri Cendikiawan Muslim Terkemuka, Hamil di Luar Nikah dengan Pemuda Kristen.â€� “Pokoknya, kamu harus dicambuk seratus kali!â€� tiba-tiba dia berucap tegas. Istrinya yang sedari tadi diam, serta-merta menoleh ke arahnya sambil mengernyitkan dahi. “Apa, Pa? Dicambuk? Bukannya papa pernah bilang cambuk itu hukuman primitif yang tidak pantas untuk diberlakukan lagi? Papa juga sering menulis di buku dan berbagai media bahwa hudud itu sudah tidak relevan dan ketinggalan zaman?!â€� sang istri memberanikan diri untuk angkat bicara. Mendengar itu, sang cendekiawan pun semakin terhenyak ke kursinya, dia pun terdiam tak tahu harus bagaimana. ***** Semenjak kejadian itu, kini lelaki tua tujuh puluh tahunan itu terkulai lemah di atas pembaringan sebuah ruangan gawat darurat sebuah rumah sakit ibu kota. Dia mengalami depresi yang cukup berat. Dalam dirinya terjadi pertentangan batin yang hebat. Dia sadar bahwa selama ini dia terdepan meneriakkan keabsahan nikah beda agama, meneriakkan slogan anti penerapan syariat Islam, menentang jilbab dan menyatakan jilbab bukan ajaran Islam tapi tradisi Arab. “Itu budaya orang Arab, bukan budaya Islam!â€� tegasnya setiap saat ketika memberikan mata kuliah di depan mahasiswanya. Tapi, kini nuraninya berontak ketika menyaksikan kedua putri-putrinya menyingkap aurat, berpakaian minim dan sudah tidak seakidah lagi dengannya. Dia ingin menyuruh mereka istiqamah dalam syariat Islam, hidup dalam rumah tangga islami, dan menutup aurat seperti yang diperintahkan Al Quran, tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur. Kedua putrinya justru jadi orang yang gigih mengamalkan ideologi sekuler liberalnya. Dengan busana gaul ala artis MTV, kini putrinya terjerumus kepada perbuatan zina dengan pemuda non muslim. Nuraninya menuntut untuk menjatuhkan hukuman sesuai dengan syariat Islam. Karena dia sangat mengerti bahwa hukuman di dunia akan membebaskan sang putri dari hukuman yang lebih dahsyat di akhirat nanti. “Nak, walau bagaimana, kamu adalah seorang muslimah, jika terlanjur melakukan zina, kamu harus bertobat dan dihukum dengan hukuman yang telah ditetapkan oleh Islam.â€� Entah untuk ke berapa kalinya dia mengatakan itu pada sang putri. Karena tuntutan nuraninya, dia selalu mencoba meyakinkan putrinya agar mau menjalani hukuman cambuk dan pengasingan. Hingga suatu ketika, saat saat sang putri membesuknya, dia mencoba membujuk putrinya. Tak disangka-sangka sang putri langsung berkata, “Ya sudah, kalau memang dalam Islam seperti itu, aku mau masuk Kristen aja!â€� “Apaaa?!â€� bak disambar petir, pak tua itu langsung terlonjak berdiri. Matanya melotot seolah mau copot. “Kamu sudah gila, ya? Kalo kamu masuk Kristen, kamu berarti Murtad!! Kamu kafir dan...â€� Ia tak sanggup lagi meneruskan kata-katanya, karena amarahnya sudah membumbung tinggi. Dengan suara menggelegar dia hardik sang putri yang langsung terdiam, menggigil ketakutan. “Apa nggak salah denger nih, Pa?â€� tiba-tiba putri sulungnya yang kebetulan sedang berkunjung, angkat bicara membela adiknya. “Papa ngomong apa sih, murtad.. kafir… Hak Diana dong Pa, untuk masuk Kristen, karena dia sudah merasa tidak cocok dengan Islam. Agama kan, wilayah privat yang tidak bisa dicampuri orang lain. Pindah agama ke Kristen adalah wilayah privat Diana. Papa tidak bisa, dong... ikut campur!â€� “Jangan asal ngomong kamu, Len!!â€� pak tua itu langsung membentaknya. “Dengar Lena, sebenarnya papa tidak pernah merestui kamu menikah dengan orang Kafir itu. Haram hukumnya muslimah menikah dengan orang kafir!!â€� “Sekarang papa berani bilang begitu, lalu kenapa papa selama ini sibuk menulis di buku dan berbagai media bahwa semua agama itu sama kebenarannya? Untuk apa papa berkoar-koar semua pemeluk agama akan masuk surga? Itu semua bohong? Iya, Pa? Papa selama ini hanya menipu orang banyak dengan semua tulisan dan ucapan Papa itu?â€� Lena memberondong sang ayah yang sudah tua dan sedang sakit itu dengan berbagai pertanyaan yang sangat menyudutkan. “Diaamm..!!!â€� dia semakin kalap mendengar ocehan sang putri sulung. “Kenapa Lena harus diam? Lena kan hanya mengulang ucapan-ucapan yang Papa ajarkan!â€� Si sulung tidak mau kalah, balas membentak. “Asal Papa tahu, sekarang aku sudah ikut agama Mas Yudha, aku sudah masuk agama Budha!â€� “Apaa?! ... beraninya kamu murtad Lena.. kamu sudah kafir, akan masuk neraka… darahmu sekarang halal ditumpahkan… akan aku bun... aaaakhhh!â€� “Pa..pa..istigfar pa…, istigfaaar!! !â€� Sang istri berusaha menenangkan suaminya yang berteriak-teriak mengigau. Lelaki itu terus meronta-ronta sambil berteriak tak karuan. “Susteer… tolong susteer..â€� Sang istri pun menjerit histeris. Tak lama kemudian berdatanganlah beberapa perawat laki-laki, memegangi tangan dan kakinya sampai dia tenang kembali. “Ahh... hhh..hhhâ€� lelaki itu nampak terengah, nafasnya memburu.. “Tenang Pak, istigfar..â€� salah seorang perawat terus berusaha menenangkannya. Lelaki tua itu pun berangsur tenang, perlahan dia membuka kedua bola matanya, memandang sekelilingnya. Nampak olehnya sang istri yang masih menyisakan cemas di wajahnya. Kedua biji matanya menyapu sekeliling ruangan itu, namun tak didapatinya kedua orang putrinya. “Ma.. apa.. d..Di..ana jj..jadi masuk kk..Kristen?â€� mulutnya bergetar, dengan suara yang amat lemah dia berusaha bertanya ke istrinya. Setelah terdiam beberapa saat, bingung harus menjawab apa, sang istri pun memberanikan diri untuk mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun. ..Kepalanya terkulai lemas, tatapannya kosong, perlahan dia pun kembali memejamkan mata… tiba-tiba.. dia teringat sebuah hadits Nabi yang dulu sangat dihafalnya sejak kecil... “Fhhhhh…â€� lelaki itu menghembuskan nafas kuat-kuat, seolah ingin melepaskan semua beban di dadanya. Kepalanya terkulai lemas, tatapannya kosong, perlahan dia pun kembali memejamkan mata… tiba-tiba.. dia teringat sebuah hadits Nabi yang dulu sangat dihafalnya sejak kecil... “Apabila anak Adam meninggal dunia, terputus seluruh amalannya kecuali tiga perkara… Ilmu yang bermanfaat, shadaqah jariah, dan anak shaleh yang akan mendoakan..â€� Dia langsung membelalakkan matanya, “Anak yang shalehhh…â€� mulutnya berdesis. “Aku tidak punya anak yang shaleeeh… kedua putri ku telah murtaaad!!.. aahhh, siapa nanti yang akan mendoakanku? ? Hik..hik..hik. .â€� dia pun terisak, tubuhnya berguncang hebat menahan isakan tangis penyesalannya. *** Sang cendekiawan tertunduk menatap tajam ke arah gundukan tanah yang masih merah tempat istrinya dibaringkan untuk selama-lamanya. Tanpa disangka, istrinya yang segar-bugar, mendahuluinya menemui sang Khaliq. Sementara sang cendekiawan tua yang belum bisa mengatasi depresi berat itu masih bertahan hidup, meski sakit-sakitan. Kini, tinggallah Kyai Liberal ini dengan dua orang putrinya. Tiba-tiba dia tersentak, teringat kedua putrinya kini beda agama dengannya, berarti hanya dia sendiri yang muslim. Ketika hendak beranjak berdiri. Tanpa sengaja bola matanya terpaku pada sebuah nisan berlambang salib, tak jauh dari makam istrinya. “Ya Allah, bila aku mati nanti, akankah namaku terpampang di batu nisan seperti di makam salib itu?â€� [...@hra/voa- islam.com] http://www.voa- islam.com/ news/hikmah/ 2009/12/27/ 2231/tragedi- kiyai-liberalakh ir-hayatnya- memilukan/ "Enjoy The Most Precious and Romantic Moments By Giving ASI to Your Baby" [Non-text portions of this message have been removed]