MARI MENJADI AYAH YANG AMANAH

Assalamualaikum
Warohmatullohi Wabarokatuh

Bismillahirrohmaanirrohiim

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh
karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian
yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian
dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada
Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah
memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka
nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah
mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan
untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. QS. 
An-Nisa
(4) : 34.

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun
penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah
memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang
tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu
menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan
waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua
tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada
dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah
kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. QS.
Al-Baqarah (2) : 233.

Kaum Laki laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, maka salah satu hal terbaik
yang dapat kita lakukan bagi keluarga kita diantaranya mari kita hargai, kita
hormati dan kita sayangi ibu yang telah melahirkan anak anak kita.

Sesibuk apapun dalam kita melaksanakan kewajiban dan melakukan aktifitas
pekerjaan kita sehari hari, untuk mencari dan memberikan nafkah bagi keluarga
kita, sebaiknya kita sebagai Ayah, berkomitmen dan bersemboyan tidak akan
menelantarkan dan menyia nyiakan semua keluarga kita, dengan  melewatkan waktu 
kita dengan menasehati,
berkata dan memberi contoh sesuai apa yang kita katakan dan kita nasehatkan
bagi mereka, sebagaimana yang firman Alloh dalam QS. Al-Baqarah (2) : 44. 
Mengapa
kamu suruh orang lain mengerjakan kebajikan, sedang kamu melupakan diri dari
kewajiban mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab, Maka tidakkah kamu
berpikir.

Agar anak anak kita kelak tidak mengecewakan kita, sebaiknya mulailah kita
berbicara, mendidik dan memberi contoh sejak anak anak kita masih kecil,
sehingga permasalahan yang sulit bagi anak anak kita akan lebih mudah kita
tangani dan kita bantu penyelesaiannya manakala mereka semakin beranjak besar
dan dewasa, dengan meluangkan waktu serta mendengarkan baik ide ide serta
persoalan persoalan yang mereka hadapi, dengan semboyan dan tetap berpegang
teguh pada bimbingan dan contoh, Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, Setiap anak dilahirkan dalam keadaan
fitrah, hingga lisannya fasih. Kedua orangtuanyalah yang membuatnya beragama
Yahudi, Nasrani, atau Majusi. HR. Al-Baihaqi, Ath-Thabarani.

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah);
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui, QS. Ar-Ruum (30) : 30.

Alloh Subhanahu Wa Ta Ala
memerintahkan kita untuk disiplin dan tepat waktu, yang di gambarkan dalam kita
melaksanakan dan melakukan sholat lima waktu, dan contoh lain lain, maka mari
kita penuhi dan kita isi waktu anak anak kita dengan bimbingan agar mereka
disiplin, dan tepat waktu dalam segala bidang sesuai perencanaan dan
kesepakatan, dan bila mereka melakukan kesalahan berikan nasehat, arahan dan 
contoh
hukuman yang mendidik, sebagai arahan untuk menetapkan batasan batasan yang
masuk akal, juga kita berikan nasehat, arahan dan contoh akan ganjaran dan
imbalan dari prilaku tepat waktu mereka serta kita berikan imbalan dan hadiyah
yang dapat membuat anak anak kita mengingat serta sangat berarti bagi mereka,
sebagaimana firman Alloh 

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap. QS. Al-Insyroh (94) : 7-8.

Abdullah
bin Umar radiallahu anhu, sesungguhnya Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat
ketika mereka telah berusia tujuh tahun. Dan pukullah mereka, karena
meninggalkan shalat ketika mereka telah berusia dua belas tahun. Dan
pisahkanlah mereka pada tempat tidur. HR. Ahmad, Abu Dawud, dan
Al-Hakim.

Rasululloh shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, Hak anak atas ayahnya ialah diajari
menulis, berenang, dan memberinya rezeki dari yang halal saja. HR. Al-Baihaqi.

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan
haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. QS. Al-Isra
(17) : 26.

Wahai
saudaraku mari kita sadari bahwa kita sebagai Ayah adalah model peran yang akan
selalu dilihat, dicontoh dan dilakukan bagi anak anak kita, baik kita sadari
atau tidak, apapun yang kita lakukan tidak akan terlepas dari pandangan dan
penilaian mereka, terutama dalam kita melakukan dan berprilaku pada anak kita
yang wanita, seorang anak perempuan yang melewatkan waktu dengan Ayahnya yang
penuh dengan kasih sayang, sesuai yang di contohkan oleh Rasululloh shallallahu
'alaihi wa sallam, ia akan tumbuh dewasa dengan pengetahuan dalam ia kelak
menentukan dan memilih suami, maka alangkah indahnya bila kita para Ayah dapat
mengajari putera puteri kita dalam kehidupan ini dengan mendemonstrasikan
kejujuran, kebenaran, kerendahan hati, disiplin dan bertanggung jawab, 

Disamping
kita sebagai ayah kita juga harus menempatkan diri sebagai guru bagi anak anak
kita, maka kurang bijak bila kita hanya menganggab bahwa mengajar adalah urusan
guru saja, sesuai anjuran dan contoh dari Rasululloh shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, Perhatikanlah anak anakmu, dan
didiklah mereka dengan baik. HR. Ibnu Majah.

Usahakan sedapat mungkin kita sering sering makan bersama sama dengan anak anak
kita baik itu makan pagi, makan siang, atau makan malam, karena ini dapat
menjadi bagian penting dari kehidupan keluarga yang sehat, walau hari hari kita
sebagai kepala rumah tangga penuh dengan berbagai kegiatan dan kesibukan, akan
tetapi dengan makan bersama sama ini juga dapat memberikan peluang pada anak
anak kita untuk membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan dan apa yang ingin
mereka kerjakan. Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu
mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan
mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka.  
Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang
dikerjakannya. QS. Ath-Thuur (52) : 21.

Disamping kita menempatkan diri sebagai ayah, dan sebagai guru, sedapat mungkin
kita juga menempatkan diri sebagai sahabat, sebagai teman bagi anak anak kita,
kita carikan kita belikan dan kita bacakan buku buku cerita yang mendidik, buku
buku yang dapat memotifasi dan membuat anak anak kita jadi mandiri sekaligus
mendorong serta menanamkan kecintaan kepada anak anak untuk terus membaca dan
membaca, Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.  Dia mengajarkan 
kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya. QS. Al-Alaq (96) : 1-5.

Yang tentunya agar kita tidak mengalami
kekecewaan sabagaimana yang telah diceritakan dalam posting dibawah ini,
terlepas cerita dibawah ini benar atau tidak, sudah menjadi keharusan bagi
setiap muslim untuk belajar dan mengajarkan ilmu yang tidak bertentangan dengan
Al-Qur an dan Al Hadits, Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul
(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat
oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid
dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. QS. An-Nisa
(4) : 69.

Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu,
(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang
terang benderang (Al Qur'an). QS. An-Nisa.
4:174.

Rasululloh shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak
akan tersesat selamanya bila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah
dan sunnahku (HR. Hakim).

Katakanlah Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-Imran (3) : 31.

Rasululloh
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda Sesungguhnya, siapa yang hidup 
sesudahku, akan terjadi banyak pertentangan.
Oleh karena itu,. Kamu semua agar berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah
para penggantiku. Berpegang teguhlah kepada petunjuk-petunjuk tersebut dan
waspadalah kamu kepada sesuatu yang baru, karena setiap yang baru itu bid’ah
dan setiap bid’ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu di neraka (HR. Ahmad, Abu 
Daud, Ibnu Majah, Hakim, Baihaki dan
Tirmidzi).

Semoga
bermanfaat

 

Wassalamualaikum
Warohmatullohi Wabarokatuh

 

 

http://www.4shared.com/dir/27529881/e13c4f1d/Mujiarto_Karuk.html

Bagi saudara saudaraku yang
menginginkan kumpulan Khutbah Jum’at setahun, sebagai bahan baik bacaan bagi
yang ingin belajar khutbah jum’at, dipersilahkan dan semoga berkenan berkunjung
pada alamat url tersebut diatas kami juga sangat berterimakasih bila saudara
berkenan mendownload file yang kami sediakan dan membagikan kembali kepada
saudara kita yang membutuhkan, semoga bermanfaat, dan semoga menambah sebagai
amal jariah bagi kita semua. Aamiin Yarobbal Alamiin.

--- On Thu, 12/31/09, Henny Zainal <drhennyzai...@yahoo.com> wrote:

From: Henny Zainal <drhennyzai...@.............>
Subject: [tahajjud_call] Fw: [daarut-tauhiid] renungan - Tragedi Kiyai Liberal, 
Akhir Hayatnya Memilukan
To: "Rumah Ilmu" <rumahi...@yahoogroups.com>, "Tahajjud Call" 
<tahajjud_c...@yahoogroups.com>
Date: Thursday, December 31, 2009, 8:27 AM















 
 



  


    
      
      
      sebuah kisah (entah fiktif atau nyata, atau sekadar berdasar kisah nyata)
yang bagi saya sangat menyentuh.
naudzubillaahi min dzalik!
semoga berkenan dan bermanfaat ...

"jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
batu dan manusia!" (ayat)

Satriyo

-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang.
now surely by Allah's remembrance are the hearts set at rest.
N'est-ce point par l'évocation d'Allah que se tranquillisent les coeurs.
im Gedenken Allahs ist's, daß Herzen Trost finden können.
>> al-Ra'd [13]: 28


Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan

“Apa!? kamu hamil?!� Pak tua itu terbelalak mendengar pengakuan putri
bungsu yang dicintainya. Dia langsung berdiri dan memburu ke arah sang
putri, mengangkat tangannya
 tinggi-tinggi, siap mendaratkan tamparannya,
tapi...

“Jangan Paa... sabaar..!� istrinya menjerit sambil berusaha menghalangi
dengan memeluk erat tubuh gadis kesayangannya. Sang bapak pun mengurungkan
niatnya, tapi nampak jelas kemarahan dan kekecewaan luar biasa menguasai
dirinya. Tubuhnya bergetar, matanya merah melotot, menatap tajam ke arah
putrinya.

“Siapa!? Siapa yang berbuat kurang ajar begini, hah??� bentaknya tiba-tiba.

Sang putri hanya terdiam, terisak dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan
sang ibu.

“Ya Allahhh… kenapa ini terjadi pada keluargakuu. .?? Aku yang ditokohkan
orang sebagai cendekiawan muslim terkemuka di negeri ini, hanya membesarkan
seorang pelacur!!!� Orang tua itu mengeluh dan mengomel seolah ingin
memuntahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan dari ubun-ubunnya. Sementara,
sambil terus memeluk anaknya, sang istri berusaha menenangkan
 suasana.

“Istigfar Paa, siapa sih yang pelacur? Anak kita kan hanya korban…� belum
selesai si istri berbicara, “Korban apa? Wong dia sengaja melakukannya! !!�
Pak tua yang masih kesal itu kini bertambah marah mendengar istrinya
berusaha membela sang anak.

Suasana langsung hening, sang istri hanya menunduk, tidak mampu berkata
apa-apa. Sejenak kemudian lelaki tua itu menarik kursi ke arah istri dan
anaknya yang masih saling berpelukan, dan menghempaskan tubuhnya yang mulai
renta itu.

“Ufhhh…, kenapa kau lakukan ini, Nak?� nada bicaranya nampak mulai 
menurun.
Lalu dia menunduk sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan keriputnya,
seakan tindakan itu bisa menutupi rasa malu yang akan dipikulnya ketika
tersiar kabar di media massa infotaintment, “Putri Cendikiawan Muslim
Terkemuka, Hamil di Luar Nikah dengan Pemuda Kristen.�

“Pokoknya, kamu harus dicambuk seratus kali!�
 tiba-tiba dia berucap tegas.
Istrinya yang sedari tadi diam, serta-merta menoleh ke arahnya sambil
mengernyitkan dahi.

“Apa, Pa? Dicambuk? Bukannya papa pernah bilang cambuk itu hukuman primitif
yang tidak pantas untuk diberlakukan lagi? Papa juga sering menulis di buku
dan berbagai media bahwa hudud itu sudah tidak relevan dan ketinggalan
zaman?!� sang istri memberanikan diri untuk angkat bicara.

Mendengar itu, sang cendekiawan pun semakin terhenyak ke kursinya, dia pun
terdiam tak tahu harus bagaimana.

*****

Semenjak kejadian itu, kini lelaki tua tujuh puluh tahunan itu terkulai
lemah di atas pembaringan sebuah ruangan gawat darurat sebuah rumah sakit
ibu kota. Dia mengalami depresi yang cukup berat. Dalam dirinya terjadi
pertentangan batin yang hebat. Dia sadar bahwa selama ini dia terdepan
meneriakkan keabsahan nikah beda agama, meneriakkan slogan  anti penerapan
syariat Islam,
 menentang jilbab dan menyatakan jilbab bukan ajaran Islam
tapi tradisi Arab. “Itu budaya orang Arab, bukan budaya Islam!� tegasnya
setiap saat ketika memberikan mata kuliah di depan mahasiswanya.

Tapi, kini nuraninya berontak ketika menyaksikan kedua putri-putrinya
menyingkap aurat, berpakaian minim dan sudah tidak seakidah lagi dengannya.
Dia ingin menyuruh mereka istiqamah dalam syariat Islam, hidup dalam rumah
tangga islami,  dan menutup aurat seperti yang diperintahkan Al Quran, tapi
apa daya nasi sudah menjadi bubur. Kedua putrinya justru jadi orang yang
gigih mengamalkan ideologi sekuler liberalnya.

Dengan busana gaul ala artis MTV, kini putrinya terjerumus kepada perbuatan
zina dengan pemuda non muslim. Nuraninya menuntut untuk menjatuhkan hukuman
sesuai dengan syariat Islam. Karena dia sangat mengerti bahwa hukuman di
dunia akan membebaskan sang putri dari hukuman yang lebih dahsyat di
 akhirat
nanti.

“Nak, walau bagaimana, kamu adalah seorang muslimah, jika terlanjur
melakukan zina, kamu harus bertobat dan dihukum dengan hukuman yang telah
ditetapkan oleh Islam.� Entah untuk ke berapa kalinya dia mengatakan itu
pada sang putri. Karena tuntutan nuraninya, dia selalu mencoba meyakinkan
putrinya agar mau menjalani hukuman cambuk dan pengasingan.

Hingga suatu ketika, saat saat sang putri membesuknya, dia mencoba membujuk
putrinya. Tak disangka-sangka sang putri langsung berkata, “Ya sudah, kalau
memang dalam Islam seperti itu, aku mau masuk Kristen aja!�

“Apaaa?!� bak disambar petir, pak tua itu langsung terlonjak berdiri.
Matanya melotot seolah mau copot. “Kamu sudah gila, ya? Kalo kamu masuk
Kristen, kamu berarti Murtad!! Kamu kafir dan...� Ia tak sanggup lagi
meneruskan kata-katanya, karena amarahnya sudah membumbung tinggi. Dengan
suara menggelegar dia hardik sang
 putri yang langsung terdiam, menggigil
ketakutan.

“Apa nggak salah denger nih, Pa?� tiba-tiba putri sulungnya yang kebetulan
sedang berkunjung, angkat bicara membela adiknya. “Papa ngomong apa sih,
murtad.. kafir… Hak Diana dong Pa, untuk masuk Kristen, karena dia sudah
merasa tidak cocok dengan Islam. Agama kan, wilayah privat yang tidak bisa
dicampuri orang lain. Pindah agama ke Kristen adalah wilayah privat Diana.
Papa tidak bisa, dong... ikut campur!�

“Jangan asal ngomong kamu, Len!!� pak tua itu langsung membentaknya.

“Dengar Lena, sebenarnya papa tidak pernah merestui kamu menikah dengan
orang Kafir itu. Haram hukumnya muslimah menikah dengan orang kafir!!�

“Sekarang papa berani bilang begitu, lalu kenapa papa selama ini sibuk
menulis di buku dan berbagai media bahwa semua agama itu sama kebenarannya?
Untuk apa papa berkoar-koar semua pemeluk agama akan masuk surga? Itu
 semua
bohong? Iya, Pa? Papa selama ini hanya menipu orang banyak dengan semua
tulisan dan ucapan Papa itu?� Lena memberondong sang ayah yang sudah tua dan
sedang sakit itu dengan berbagai pertanyaan yang sangat menyudutkan.

“Diaamm..!!!� dia semakin kalap mendengar ocehan sang putri sulung.

“Kenapa Lena harus diam? Lena kan hanya mengulang ucapan-ucapan yang Papa
ajarkan!� Si sulung tidak mau kalah, balas membentak. “Asal Papa tahu,
sekarang aku sudah ikut agama Mas Yudha, aku sudah masuk agama Budha!�

“Apaa?! ... beraninya kamu murtad Lena.. kamu sudah kafir, akan masuk
neraka… darahmu sekarang halal ditumpahkan… akan aku bun... aaaakhhh!�

“Pa..pa..istigfar pa…, istigfaaar!! !� Sang istri berusaha menenangkan
suaminya yang berteriak-teriak mengigau. Lelaki itu terus meronta-ronta
sambil berteriak tak karuan. “Susteer… tolong susteer..� Sang istri pun
menjerit
 histeris. Tak lama kemudian berdatanganlah beberapa perawat
laki-laki, memegangi tangan dan kakinya sampai dia tenang kembali.

“Ahh... hhh..hhh� lelaki itu nampak terengah, nafasnya memburu..

“Tenang Pak, istigfar..� salah seorang perawat terus berusaha
menenangkannya.

Lelaki tua itu pun berangsur tenang, perlahan dia membuka kedua bola
matanya, memandang sekelilingnya. Nampak olehnya sang istri yang masih
menyisakan cemas di wajahnya. Kedua biji matanya menyapu sekeliling ruangan
itu, namun tak didapatinya kedua orang putrinya.

“Ma.. apa.. d..Di..ana jj..jadi masuk kk..Kristen?� mulutnya bergetar,
dengan suara yang amat lemah dia berusaha bertanya ke istrinya. Setelah
terdiam beberapa saat, bingung harus menjawab apa, sang istri pun
memberanikan diri untuk mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

..Kepalanya terkulai lemas, tatapannya kosong, perlahan dia pun
 kembali
memejamkan mata… tiba-tiba.. dia teringat sebuah hadits Nabi yang dulu
sangat dihafalnya sejak kecil...

“Fhhhhh…� lelaki itu menghembuskan nafas kuat-kuat, seolah ingin 
melepaskan
semua beban di dadanya. Kepalanya terkulai lemas, tatapannya kosong,
perlahan dia pun kembali memejamkan mata… tiba-tiba.. dia teringat sebuah
hadits Nabi yang dulu sangat dihafalnya sejak kecil... “Apabila anak Adam
meninggal dunia, terputus seluruh amalannya kecuali tiga perkara… Ilmu yang
bermanfaat, shadaqah jariah, dan anak shaleh yang akan mendoakan..� Dia
langsung membelalakkan matanya, “Anak yang shalehhh…� mulutnya berdesis.
“Aku tidak punya anak yang shaleeeh… kedua putri ku telah murtaaad!!..
aahhh, siapa nanti yang akan mendoakanku? ? Hik..hik..hik. .� dia pun terisak,
tubuhnya berguncang hebat menahan isakan tangis penyesalannya.

***

Sang cendekiawan tertunduk menatap tajam ke
 arah gundukan tanah yang masih
merah tempat istrinya dibaringkan untuk selama-lamanya. Tanpa disangka,
istrinya yang segar-bugar, mendahuluinya menemui sang Khaliq. Sementara sang
cendekiawan tua yang belum bisa mengatasi depresi berat itu masih bertahan
hidup, meski sakit-sakitan. Kini, tinggallah Kyai Liberal ini dengan dua
orang putrinya.

Tiba-tiba dia tersentak, teringat kedua putrinya kini beda agama dengannya,
berarti hanya dia sendiri yang muslim.

Ketika hendak beranjak berdiri. Tanpa sengaja bola matanya terpaku pada
sebuah nisan berlambang salib, tak jauh dari makam istrinya. “Ya Allah, bila
aku mati nanti, akankah namaku terpampang di batu nisan seperti di makam
salib itu?� [...@hra/voa- islam.com]
http://www.voa- islam.com/ news/hikmah/ 2009/12/27/ 2231/tragedi- 
kiyai-liberalakh ir-hayatnya- memilukan/

"Enjoy The Most Precious and Romantic Moments By Giving ASI to Your Baby"


  



      

    
     

    
    


 



  











      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke