Murahkah ongkos operasi bagi pasien berpendapatan rendah atau tidak berpendapatan?
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/02/21/menkes-angka-kebutaan-di-indonesia-09-persen Menkes : Angka Kebutaan di Indonesia 0,9 Persen Minggu, 21 Februari 2010 - 16:48 WIB BOGOR (Pos Kota) - Salah satu penyakit yang dihadapai warga Indonesia gangguan penglihatan dan kebutaan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) tahun 2007 mengungkap, angka kebutaan 0,9 persen dengan angka tertinggi di Sulawesi Selatan 2,6 persen dan terendah Kalimantan Timur 0,3 persen. "Pencegahannya diperlukan pencakokan kornea mata atau operasi transpalantasi," ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih saat meresmikan Gedung Pusat Pengkajian dan Pengembangan Penyantun Kebutaan (P4K), Kota Bogor, Minggu (21/2). Peresmian disaksikan mantan Presiden BJ Habibie, Ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tuna Netra Indonesia (PPMTI) Bank Mata Pusat Hasti Ainun Habibie, Walikota Bogor Diani Budiarto. Menkes menyebutkan, hasil Riskesda tahun 2007 diperoleh angka kebutaan 0,9 persen. Untuk kelainan refraksi sebanyak 32 persen pada usia 6-16 tahun, di antaranya 81,9 persen belum mendapatkan koreksi kacamata. Pada usia 17-29 tahun ditemukan 45,1 persen. Penyebab kebutaan di Indonesia, di antaranya kelainan bawaan, infeksi, trauma pada kornea dan sebagainnya. MantanPresiden BJ Habibe disinggung tingginya angka kebutaan di Sulawesi Selatan, mengatakan untuk mengetahui penyebabnya diperlukan riset. "Perlu diteliti apakah karena makanan atau lingkungannya," katanya. Untuk menekan angka kebutaan, pemerintah harus meningkatkan anggaran termasuk terutama buat penelitian. "Jika pendidikan diatur dalam UUD harus 20 persen anggarannya, tapi belum seimbang dengan anggaran penelitian dan lapangan kerja," pungkasnya. Ketua Perkumpulan Bank Mata Cabang Bogor Hj Fauziah Diani Budiarto mengatakan, sebetulnya gedung P4K sudah berdiri sejak tahun 1997, dengan donatur utama Ibu Tien Soeharto, beberapa negara sahabat dan donator-donatur lainnya. "Gedung ini akan digunakan sebagai pusat penelitianatau pelatihan kesehatan mata," katanya. (iwan/dms [Non-text portions of this message have been removed]