Minggu, 15 Maret 2009


Freemasonry



  Freemasonry     Freemasonry
adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan gerakan
rahasia paling besar dan palling berpengaruh di seluruh dunia.
Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas
atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun.  Tujuan
akhir dari gerakan Freemason ini adalah membangun kembali cita-cita
khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal Sulaiman atau Solomon Temple.  Tentang
Haikal Sulaiman atau Solomon Temple ini sendiri banyak sumber yang
mendefinisikan berlainan. Salah satu tafsir yang paling populer adalah,
bahwa Haikal Sulaiman berada di tanah yang kini di atasnya berdiri
Masjidil Aqsha.  Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Masehi
(SM), Nabi Sulaiman membangun Haikal di atas Gunung Soraya di wilayah
Palestina. Tapi pada tahun 586 SM, Raja Nebukhadnezar dari Babilonia
menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan
kembali oleh seorang bernama Zulbabil yang telah bebas dari tawanan
Babilonia. Atas kebebasannya itulah, ia membangun kembali Haikal
Sulaiman.  Pada tahun ke 70 M, seorang penguasa Romawi
menaklukkan Palestina dan membakar serta menghancurkan Haikal Sulaiman
ini. Kerusakan terus-menerus dialami setelah penyerbuan Bangsa
Hadriyan. Begitu pula saat kekuasaan Muslim, konon Haikal Sulaiman di
hancurkan dan sebagai gantinya didirikan Masjidil Aqsha pada abad ke-7.  Tapi
tafsir lain tentang hal ini juga mengartikan Haikal Sulaiman juga
sebagai wilayah kekuasan yang luas membentang. Bahkan ada yang
menariknya hingga sampai wilayah Khaibar, saat kaum Yahudi diusir di
zaman Rasulullah Muhammad. Karena itu, mereka meyakini harus menguasai
seluruh dunia, bahkan hingga tanah Khaibar, tempat mereka terusir
dahulu karena penghianatanya pada Rasulullah dan piagam Madinah.  Dan
untuk itulah mereka bekerja dan membangun, yaitu untuk merebut Haikal
Sulaiman dan mendirikan kekuasannya secara nyata, serta mempengaruhi
pemerintahan dan kekuasan yang mampu mereka pengaruhi. Dan untuk
menebar kekuasaan itu, salah satu rintangan besar yang dihadapi oleh
gerakan ini adalah agama-agama, terutama agama Samawi atau agama-agama
wahyu, Kristen dan Islam.  Sebelum kaum muslimin sadar tentang
bahaya gerakan Freemason, perlawanan terhadap organisasi ini terlebih
dulu dilakukan oleh kalangan pemimpin gereja. Perlawanan gereja
Katholik ini terjadi karena Freemason telah menjadi organisasi tempat
berkumpulnya kaum anti-agama. Dalam sebuah artikel berjudul The Earlier
Period Of Freemasonry yang di Mimar Sinan, turki, Freemason disebut
sebagai tempat berkumpul para anggota Mason yang mencari kebenaran di
luar gereja. Dan ini menjadikan awal abad-18 sebagai tahun-tahun yang
penuh pertarungan antara gereja Katholik dengan Freemason di Eropa.
Sejak awal berdirinya, Fremason telah menyokong kebebasan beragama,
sama persis dengan yang terjadi belakangan ini di berbagai negara,
liberalisasi keagamaan.  Freemason berdiri di Inggris secara
resmi pada tahun 1717. Tapi tampaknya, sebelum tahun itu pun,
Freemasonry telah eksis. Bahkan sejak abad sebelumnya. Tahun 1641,
seorang keluarga kerajaan Inggris, Robert Moray tercatat sebagai
anggota cabang Freemason di Edinburg, tepatnya 20 Mei 1641. nama lain
yang juga tercatat sebagai anggota Freemason sebelum tahun 1717 adalah
Elias Ashmole tercatat sebagai anggota Freemasonry di Lanchasire pada
16 Oktober 1646. Dan ia juga salah seorang dari royal family atau
keluarga kerajaan.  Dari catatan di atas, sebetulnya bisa
ditarik kesimpulan bahwa tahun 1717 hanya tahun pemantapan saja dari
tahap-tahap yang telah dilakukan oleh gerakan Freemson. Tahun ini
dijadikan sebagai tahun ekspansi untuk melakukan dan menancapkan
pengaruh mereka di seluruh dunia.  Tahun 1717 ini dijadikan
sebagai tonggak bagi Freemason unuk memulai perangnya yang akan sangat
panjang kepada umat beragama dan kepada agama itu sendiri. Seorang
kepala gereja protestan di London yang bernama Anderson
dan berdarah Yahudi menjadi motor penggeraknya pada 24 Juni 1717. Pada
momentum inilah Freemason mendirikan Grand Lodge of England dengan
menggabungkan empat lodge menjadi satu.  Banyak sumber Freemason
menjelaskan bahwa sejarah berdirinya gerakan ini berakar jauh dan bisa
dilacak hingga ke masa Ordo Knight of Templar saat perang Salib di
Yerusalem, Palestina. Saat Paus Urbanus II, tahun 1095, usai Konsili
Clermont menyerukan Perang Suci atau Crusade dan memobilisasi kaum
Kristiani di seluruh Eropa untuk turut berperang merebut Yerusalem
kembali dari kekuasaan Muslim. Paus Urbanus II membakar emosi massa
dengan cara mengabarkan kabar bohong. Ia mengatakan umat Kristen di
Palestina telah dibunuh, dibantai dan dibakar di dalam gereja-gereja
oleh pasukan Turki Seljuk yang Muslim. Ia juga membakar kemarahan kaum
Kristiani dengan mengatakan bahwa kaum kafir (Muslim Turki, pen.) telah
dan sedang menguasai makam Yesus Kristus.  Paus UrbanusII
menyerukan agar seluruh pertikaian yang terjadi selama ini antar
pemeluk dan kesatrian Kristen harus diakhiri, karena ada musuh yang
lebih berbahaya dan harus segera dihancurakan: Islam dan kaum Muslimin.
Ia juga mengiming-iming dengan bujukan surgawi, bahwa siapa yang
berangkat ke medan perang kan
dibebaskan dari seluruh dosa dan di jamin akan mendapat surga.
Hasilnya, ribuan kaum Kristiani berangkat menuju Palestina dengan
kemarahan. Dan setibanya di sana, terjadi pembantaian besar-besaran atas 
penduduk Yerussalem dan Palestina.  Selama
dua hari penyerbuan terjadi pembantaian yang tak bisa diterima akal
sehat dan rasa kemanusiaan. Sebanyak 40.000 penduduk Palestina
terbantai. Beberapa sejarawan menggambarkan, saat itu darah menggenangi
tanah Yerusalem. Ada
yang menyebut darah menggenang setinggi mata kaki, bahkan ada yang
menggambarkan darah menggenang hingga lutut manusia dewasa. Tentara
berperang dengan motivasi mendapatkan emas dan permata, dan juga banyak
para kesatria Prancis tercatat membelah perut korban-korban mereka.
Merka mencari emas atau permata yang kemungkinan di telan penduduk
Palestina sebagai upaya penyelamatan harta.  Setelah mereka
menguasai tanah Palestina, pasukan Salib yang terdiri dari banyak unsur
mulai mendirikan kelompoknya masing-masing. Mereka tergabung dalam
ordo-ordo tertentu. Para anggota ordo
ini datang dari seluruh tanah Eropa, yang ditampung di biara-biara
tertentu dan berlatih cara-cara militer di dalam biara tersebut. Dan
satu dari sekian ordo yang sangat mencuat namanya adalah Ordo Knight of
Templar.  Knight of Templar juga disebut sebagai tentara miskin
Pengikut Yesus Kristus dan Kuil Sulaiman. Disebut miskin karena
tergambar dari logo yang mereka gunakan, seperti dua tentara yang
menunggang seekor keledai. Untuk menunjukkan bahwa mereka miskin,
sampai-sampai satu keledai harus dinaiki dua orang tentara Knight of
Templar. Bahkan tercatat, mereka dipaksa untuk makan tiga kali saja
dalam semingu. Sedangkan nama Kuil Sulaiman mereka pakai karena mereka
menjadikan markas mereka yang dipercayai sebagai situs runtuhnya Kuil
Sulaiman atau Solomon Temple. Tapi sesungguhnya, pemilihan markas di
bukit ini bukan sebuah kebetulan yang bersifat geografis semata, karena
para pendiri ordo Knight of Templar sesunguhnya punya cirta-cita
sendiri untuk mengembalikan kejayaan dan berdirinya Kuil Sulaiman
sebagai tempat suci kaum Yahudi atau tempatnya kaum Mason. Sepanjang
bisa terlacak, pendiri ordo ini adalah dua kesatria Prancis, yaitu Hugh
de Pavens dan God frey de St Omer. Spekulasi dari kalangan sejarawan
mengatakan, bahwa ada darah-darah Yahudi yang mengalir dalam tubuh dan
cita-cita para pendiri Ordo Knigh of Templar. Para
perwira tinggi Kristen tersebut, sesungguhnya proses convertion yang
mereka lakukan hanyalah cara untuk menyelamatkan diri, dan sesungguhnya
mereka masih berpegang teguh pada doktrin-doktrin Yahudi, terutama
Kabbalah.  Meski mereka menamakan diri sebagai tentara miskin,
sesunguhnya mereka tidak miskin sama sekali. Atau setidaknya, masa
miskin itu hanya mereka rasakan di awal-awal berdirinya Knight of
Templars. Dalam waktu yang singkat mereka mampu menjadi sangat kaya
raya dengan jalan melakukan kontrol penuh terhadap peziarah Eropa yang
datang ke Palestiana. Salah satunya adalah dengan cara merekrut
anak-anak muda putra para bangsawan Eropa yang tentu saja akan
melengkapi anak mereka dengan perbekalan dana yang seolah tak pernah
kering jumlahnya. Mereka juga disebut sebagai perintis sistem perbankan
pertama pada abad pertengahan.  Saat itu banyak orang-orang
Eropa yang ingin pindah atau setidaknya berziarah ke Palestina. Dan
tentu saja perjalanan yang jauh dari Eropa memerlukan bekal yang tidak
sedikit. Ada
yang membawa seluruh harta mereka dalam perjalanan, tapi karena tentara
Salib disepanjang perjalanan hidup dalam kondisi ayng sangat
mengenaskan dan mereka sangat tergiur oleh harta kekayaan, tidak jarang
terjadi perampokan bahkan saling bunuh antar orang Kristen disepanjang
perjalanan menuju Palestian. Lalu ditemukan cara, para peziarah tidak
perlu membawa harta mereka dalam perjalanan. Mereka hanya perlu
menitipkannya pada sebuah perwakilan Templar di Eropa, mencatat dan
menghitung nilainya dan mereka berangkat ke Palestina berbekal catatan
nilai harta yang nantinya akan ditukarkan dengan nilai uang yang sama
di Palestina. Gerakan ini banyak didominasi oleh Ordo Knight of Templar
yang membuat mereka sangat kaya raya karena mendapat keuntungan dari
sistem bunga yang mereka kembangkan. Dan inilah embrio atau cikal bakal
perbankan yang kita keanl sekarang.  Markas Knight of Templar di
Prancis menjadi rumah penghimpunan harta terbesar di Eropa. Lambat laun
mereka menjadi bankir bagi para Paus dan Raja. Bagaimana tidak cepat
kaya, setiap tahunyya King Henry II of England
mendonasikan uang untuk menanggung biaya hidup 15.000 tentara Knight of
Templar dan juga Knight Hospitaler selama mereka berperang dalam Perang
Salib di tahun 1170. Untuk menggambarkan betapa besarnya institusi
perbankan yang dijalankan Templar, pada saat itu organisasi ini
memiliki 7.000 pegawai lebih hanya untuk mengurusi masalah keuangan.
Mereka juga memiliki tak kurang dari 870 istana, kastil, dan
rumah-rumah para bangsawan yang terbentang dari London hingga Yerusalem.  Karena
ordo ini sangat berkuasa, lambat laun mereka mulai menampakkan ciri
aslinya, yakni sebagai penganut Mason. Mereka mengembangkan doktrin dan
ajaran mistik, juga kekuatan sihir di biara-biara mereka. Mereka memuja
setan dan mendatangkan roh-roh untuk berkomunikasi. Apa yang mereka
praktikkan ini disebut sebagai Kabbalah, sebuah tradisi mistik Yahudi
kuno yang telah berkembang bahkan sejak zaman sebelum Fir’aun.  Mengetahui
hal ini, Raja Prancis Philip le Bel, pada tahun 1307 mengeluarkan
seruan untuk menangkap dan membubarkan ordo Knight of Templar karena
dituduh telah melakukan bid’ah. Dalam perkembangannya, Paus Clement V
turut bergabung untuk memerangi kaum Mason ini dengan mengeluarkan
kembali vonis inquisisi. Terjadi banyak penangkapan dan interogasi, dan
beberapa pimpinan Ordo Knight of Templar yang bergelar Grand Master
(penyebutan ini masih dipakai sebagai tingkat tertinggi dalam gerakan
Freemasonry sampai sekarang, pen) ikut menjadi korban. Dari beberapa
penangkapan dan interograsi didapatkan keterangan bahwa anggota-anggota
Templar telah melakukan kejahatan seksual terhadap beberapa perempuan
bangsawan, melakukan sodomi, menyembah kucing, memakan daging
teman-teman mereka sendiri yang sudah mati. Bahkan salah seorang saksi
mata mengatakan, para Templar memperkosa perawan-perawan hingga hamil
dan bayinya dibunuh dengan cara yang sadis untuk kemudian di bakar dan
diambil minyaknya, dijadikan minyak suci untuk persembahan para
pemimpin mereka.  Pada tahun 1307, Raja Philip IV memerintahkan
penangkapan Jacques de Molay. Dan setelah melalui penyiksaan demi
penyiksaan, de Molay mengakui segala ritual bid’ah yang dilakukan oleh
Ordo Templar. Pada tahun 1312, Ordo Knight of Templar dilarang dan
dibubarkan. Dan atas perintah Gereja dan Raja , dua tahun kemudian,
yaitu pada tahun 1314, para pimpinan Templar dihukum mati, termasuk
Jacques de Molay, salah satu Grand Master terpenting Ordo Templar.
Jacques de Molay sendiri divonis sebagai heretic (bid’ah) atau kafir
dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup di depan raja Philip IV.
Dan sebelum menghembuskan napasnya, de Molay mengeluarkan kata-kata
bahwa Raja Philip dan Paus Clement harus mengikutinya, mati, dalam
waktu satu tahun. Dan sejarah mencatat, Raja Philip IV meninggal tujuh
bulan kemudian, disusul Paus Clement sebulan setelah Raja Philip
mangkat.  Setelah itu terjadi pemusnahan besar-besaran, sekali
lagi atas kaum Yahudi, dan kali ini bermula dengan kasus Knight of
Templar atau kaum Mason. Pemusnahan ini tak hanya terjadi di Palestina,
tapi juga terjadi di Eropa. Mereka diburu untuk ditangkap dan dibunuh.
Sampai akhirnya mereka berhasil melarikan diri dan mendapat
perlindungan dari Raja Skotlandia, Robert The Bruce yang dilantik dan
menduduki singgasana Raja pada tahun 1306. Dan di tanah baru ini pula
mereka menyusun kekuatan kembali. Dan Skotlandia menjadi salah satu
yang menentukan dalam perkembangan gerakan Freemason.  Versi yang lebih tua 
dari sejarah Freemason adalah kisah yang menyebutkan pembentukan Freemasonry 
pada zaman Raja Israel,
Herodes Agripa I yang meninggal pada tahun 44 Masehi. Freemason pada
zaman ini dibentuk untuk membendung ajaran agama yang disampaikan oleh
Nabi Isa as. Konon waktu itu namanya The Secret Power atau kekutan yang
Tersembunyi.  Tujuan utamanya adalah memusuhi pengikut Nabi Isa,
menculik mereka, membunuh, melarang penyebaran agama baru tersebut,
termasuk membunuhi baya-bayi Kristen. Tapi, berkenaan dengan segala
kesadisan yang dilakukan Herodes ini, para sejarawan dunia, meyakini
bahwa hal tersebut hanyalah mitos belaka dalam tradisi agama Kristen.
Herodes Agripa I menjalankan segala misi The Secret Power ini dibantu
dua pengikut setianya, Heram Abioud sebagai Wakil Presiden gerakan dan
Moab Leumi sebagai pemegang rahasia utama gerakan ini. Tapi beberapa
anggota Freemason juaga mempercayai dan menarik sejauh mungkin sejarah
mereka ke masa lalu, bahkan hingga ke zaman Fir’aun. Itu pula yang
menjadi salah satu penjelasan mengapa mereka kerap kali menggunakan
simbol-simbol Mesir Kuno dalam tradisi dan aktivitas ritual mereka,
seperti penggunaan Dewa Horus, Piramida, Matahari dan berbagai simbol
Mesir lainnya. Penggunaan ini bermula dari penggalian Kuil Sulaiman
oleh para Templa dan penemuan doktrin dan ajaran Kabbalah yang
terus-menerus mereka eksplorasi dan diajarkan dari mulut ke mulut.
Penggalian ini begitu serius mereka lakukan sehingga kelak akan
mempengaruhi cara pandang kaum Templar dan juga rencana mereka pada
kehidupan dunia.  Bahkan yang cukup mengejutkan adalah, dalam
manuskrip-manuskrip kuno Mason dikatakan, orang pertama Mason adalah
Adam! Kejadian itu berawal ketika Adam dan Hawa memakan daun dari pohon
terlarang di taman surga. Daun yang disebut sebagia daun pengetahuan,
dan karena itu pula Tuhan mereka melarang mereka memakannya. Dr.Albert
Mackei, seorang anggota Mason dengan tingkatan 33 derajat dalam
Encyclopedia of Freemasonry manuliskan, daun pengetahuan itu kelak
diturunkan pada dua anak Adam dan Hawa, Seth dan Nimrod dengan kisah
The Tower of Babel. Kedua anak ini pula menyusun bahasa untuk ilmu
pengetahuan yang akan diturunkan kepada manusia-manusia berikutnya.
Tapi, dalam perkamen-perkamen tua itu disebutkan bahwa, Tuhan dengan
sengaja mengacaukan bahasa manusia yang mengakibatkan rahasia ilmu
pengetahuan, yang diturunkan Adam dengan memakan daun dari pohon
terlarang, hilang dan tak diketahui manusia-manusia setelah Seth dan
Nimrod. Dan itu pula yang menjadi alasan kedua kaum ini memerangi Tuhan.  Bahkan
menurut Talmud, setan-setan adalah keturunan dari Adam dan Hawa.
Setelah Adam diusir dari surga, ia enggan mencampuri istrinya, Hawa.
Dan pada saat itulah, dua setan perempuan mendatanggi Adam yang
langsung digauli keduanya oleh Adam. Dalam Talmud disebutkan, Adam
menggauli setan perempuan bernama Lelet selama lebih dari 130 tahun
lamanya dan melahirkan banyak anak-anak setan begitu pula dengan Hawa
selama ditinggal oleh Adam, Hawa juga digauli oleh setan laki-laki dan
melahirkan banyak anak setan.     





Diposkan oleh
juju


di
05:04






1 komentar
























Angka 13



Angka 13

Di
seantero dunia terdapat bermacam-macam kepercayaan, mitos, dan legenda,
yang tidak terhitung banyaknya. Bagi kaum rasionalis,
kepercayaan-kepercayaan orang-orang tua ini seharusnya ikut mati
sejalan dengan modernisasi yang merambah seluruh sisi kehidupan
manusia. Namun demikiankah yang terjadi? Ternyata tidak.
    


      New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke