Perempuan adalah Agen Perubahan
oleh Haifa Fahoum Al Kaylani
08 Maret 2008  Cetak 
 Email 
 
London – Berlawanan dengan anggapan umum, perempuan di dunia Arab 
telah mencapai kemajuan sangat penting dalam beberapa tahun terakhir. 
Telah ada CEO-CEO perempuan, pejabat pemerintah perempuan, profesor 
perempuan, insinyur perempuan; perempuan menjalankan berbagai e-
bisnis dan lembaga-lembaga keuangan. 

Saat ini, kebanyakan negara-negara Arab memiliki sekurang-kurangnya 
satu orang menteri perempuan dalam pemerintahan, jika tidak lebih. Di 
Tunisia, 40 persen dokter dan 70 persen apoteker adalah perempuan. 
Berbagai undang-undang dan keputusan yang memberikan perempuan 
kesetaraan hak-hak untuk berperan serta dalam dewan-dewan lokal, 
dewan-dewan penasihat, dan dewan-dewan kota telah diloloskan menjadi 
undang-undang di berbagai negara Arab. 

kaum Perempuan Teluk diperkirakan memiliki sekitar 40 miliar US dolar 
kekayaan pribadi. Di Mesir, perempuan merupakan 31 persen angkatan 
kerja di sektor pemerintahan. Yang paling nyata, di keseluruhan dunia 
Arab, 70 persen lulusan universitas pada tahun 2007 adalah perempuan. 

Namun, pemanfaatan berbagai kemampuan perempuan Arab melalui peran 
serta ekonomi dan politik tetap rendah secara kuantitas, seperti yang 
ditunjukkan oleh rendahnya jumlah perempuan dalam pemerintahan – 6,5 
persen dibandingkan dengan rata-rata dunia sebesar 15.7 persen. 
Angkatan kerja Arab terdiri atas 25-30 persen perempuan, dibandingkan 
dengan rata-rata global sebesar 45 persen.

Tak ada pembangunan ekonomi, sosial atau politik dalam masyarakat 
mana pun tanpa perempuan memainkan peran yang menjadi hak mereka 
dalam perekonomian dan masyarakat pada umumnya. Kemitraan 
internasional dan multilateral memiliki kekuatan untuk memungkinkan, 
mengilhami, dan mendidik perempuan agar berhasil dalam peran sertanya 
dalam masyarakat Arab, perekonomian Arab, dan politik Arab. Kita 
bekerja dan hidup dalam dunia yang semakin tanpa batas – karena itu 
pertukaran pengetahuan dan pengalaman melalui dialog antar budaya 
sangat vital dalam mencapai kemajuan dan pembangunan di seluruh 
masyarakat kita.

Peningkatan kerjasama dan penguatan hubungan antara berbagai 
organisasi dan bangsa dapat bermanfaat dalam hal ini. Sebuah jaringan 
organisasi internasional, seperti Forum Perempuan Internasional Arab 
(AIWF) yang bermarkas di London, didirikan pada tahun 2001, memiliki 
anggota dan kontak di 45 negara lebih, dari Eropa, Afrika, Asia, dan 
Amerika. AIWF penting artinya dalam menghubungkan kaum perempuan 
profesional Arab satu sama lain dan mitra mereka dalam masyarakat 
internasional. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman seperti itu, 
serta sebuah fokus pada pembangunan kapasitas, pelatihan, 
pengembangan keterampilan, dan sumber daya manusia, yang dapat 
mengembangkan potensi profesional dan politik dari semua anggota, 
memastikan kelanjutan pemberdayaan perempuan di wilayah tersebut. 

Kelanjutan dari rangkaian tindakan ini, penting artinya dalam 
mengajak organisasi-organisasi masyarakat madani, sektor korporat, 
dan pemerintah untuk menciptakan sebuah forum dialog dan pertumbuhan 
yang tak tertandingi. Kita harus terus mendukung konferensi dan 
prakarsa, seperti konferensi "Mitra Perubahan: Menyadari Potensi 
Perempuan Arab dalam Sektor Swasta dan Publik" pada bulan Juni 2008 
mendatang, yang secara bersama-sama diadakan oleh AIWF dan Bank 
Dunia, yang menggali tema-tema terkini untuk mendorong peran 
perempuan dalam kehidupan ekonomi dan publik. 

Ketika perempuan sejahtera, keluarga dan masyarakat juga sejahtera. 
Dengan mendorong pemberdayaan strategis perempuan dari segala sektor 
penting bagi kontribusi efektif dalam ekonomi pengetahuan global. 
Melalui peningkatan akses terhadap informasi, promosi keragaman 
kebudayaan, kemitraan bisnis secara proaktif, dan keterbukaan 
terhadap berbagai prospek bisnis internasional yang berharga, 
persekutuan yang strategis, dan praktik terbaik, perempuan dapat 
menjadi agen perubahan positif untuk mendorong sebuah agenda 
kesejahteraan dan perdamaian.

###

* Ny. Haifa Fahoum Al Kaylani adalah ketua pendiri Forum Perempuan 
Internasional Arab (www.aiwfonline.com). Artikel ini ditulis untuk 
Kantor Berita Common Ground (CGNews) dan dapat dibaca di 
www.commongroundnews.org.

Sumber: Kantor Berita Common Ground, 4 Maret 2008, 
www.commongroundnews.org
Telah memperoleh hak cipta.

Kirim email ke