RALAT, mestinya "...mereka mensyaratkan pernikahan..." salam Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <al...@...> wrote: > > Kalau disimak dari artikel hidayatullah.com, kayaknya yang oon itu > hidayatullah-nya, persepsinya nggak nyampe..:-( > > Yang dimengerti mba Lina kukira betul, bahwa Qaradawi hanya menyatakan > realitas yang ada, bahwa ulama status quo itu emang langsung keliatan, ulama > masyarakat nggak langsung keliatan. Ujung-ujungnya kita mesti membahas > substansi yang dibicarakan ulama penguasa maupun yang lain - yang emang mesti > gitu kan? > > Tapi tentu saja terlalu naif kalau bilang fatwa ulama itu nggak menjadi > catalyst apa-apa. Seperti kata Pak DWS, pembubaran Ahmadiyah, penangkapan Lia > Eden, fatwa haram atas pluralisme/liberalism? > > Pak DWS mungkin bisa cerita, bahwa di Amrik, ulama Islamic Center mentaati > peraturan negara Amrik juga. Misalnya, mereka nggak mensyaratkan pernikahan > yang tercatat di Islamic Center, harus tercatat dulu di catatan sipil. Kalo > mereka nggak melakukan konfirmasi ini,sanksinya ada. Jadi nggak ada tuh > nikah siri/poligami di Islamic Center, itu pengalaman saya yang sudah > melalui proses nikah berkali-kali, eh, maksutnya nolongin temen2 nikah di > sana. Mungkin saja ini bervariasi di berbagai negara bagian, tapi prinsipnya > sama. > > Dan kita memang nggak boleh berburuk sangka (suuzon), tapi bukan juga bicara > yang ekstrim seperti membubarkan MUI. Sebaliknya kita mesti memperkuat > kepercayaan dengan cara misalnya link & match. Ini bisa masuk ranah public & > private partnership, sehingga saya bilang yayasan/LSM/NGO bisa menjadi agen > link & matchnya, sekaligus memperkuat kapasitas MUI. Kalau saya meliat di > lapangan seringnya ada gap pemikiran antara MUI, pemerintah dan masyarakat, > sering saya mengingatkan temen2 tentang ini. Inilah yang disiratkan Qaradawi > lewat kata2nya yang nggak dimengerti Hidayatullah.com, karena nggak reading > between the lines. > > Sebagai contoh, di jaman teror ini, MUI mungkin nggak perlu mengeluarkan > fatwa anti-teroris (tapi sudah ada katanya). Yang lebih perlu lagi adalah > mengingatkan ke masyarakat kita untuk putus hubungan dengan nyamuk2 teroris > ini, misalnya jangan ragu melaporkan, jangan menyembunyikan apalagi > kolaborasi dan pake kawinin teroris segala. Kita semua bisa mengingatkan MUI > ini, salah satu agennya melalui LSM/NGO yang idealnya terus menerus > memperkuat capacity building para ulama. > > Salam > Mia >