Jadi jelas "satria kinayungan" ini belum membaca buku
Luxenberg itu...

Karena Luxenberg TIDAK "menginterpretasikan naskah
Quran yang berbahasa Arab, menggunakan bahasa Aramaic.
"  

Dihalaman 22 edisi bahasa Inggerisnya dijelaskannnya,
bahwa dia berusaha untuk memahami beberapa ayat
al-Mushaf yang tidak jelas ("obscure")..
 
However, apart from the previously uncovered
Aramainisms, the investigation of overall Koranic
luangage, which is considered to be undisputedly
Arabic, has uncovered, so to speak as a by-product, a
goodly number of not insignificant misreading and
misinterpretation, even of genuinely Arabic
expressions. Precisely in relation to the letter, it
has turned out again and again that the meaning
accepted by Arabic commentators of the Koran has not
at all fit the contecxt.

Bagi yang lupa, sepanjang yang mengyangkut kata-kata
aramaik di al-Mushaf Minggana lebih dari seabad yang
lalu telah menunjukkan bahwa al-Mushaf itu mengandung
banyak kata syro-aramaik dan dalam hal ini Luxenberg
hanyalah meneruskan kajian Minggana itu.

--- satria kinayungan
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Ketika baca salah satu kritik thd buku Luxenberg,
> saya juga dapat analogi
> lucu.
> 
> Buku yg ditulis Luxenberg bukunya:
>
"The_Syro-Aramaic_Reading_Of_The_Qur<http://en.wikipedia.org/wiki/The_Syro-Aramaic_Reading_Of_The_Qur>'an".
> Dari judulnya saja menunjukkan bahwa Luxenberg
> seakan-akan berusaha
> menginterpretasikan naskah Quran yang berbahasa
> Arab, menggunakan bahasa
> Aramaic.
> 
> Seakan-akan menerjemahkan naskah berbahasa Sunda ke
> dalam bhs Indonesia,
> tapi yang dipakai kamus Jawa-Indonesia. Dengan
> alasan bahwa kedua bahasa
> berdekatan dan banyak kata-kata dalam bahasa Sunda
> yang dipengaruhi atau
> berasal dari bahasa Jawa.
> 
> Tapi, apa jadinya kalau metode ini dipakai?
> 
> Ambil contoh kalimat berbahasa Sunda, "Maneh dahar
> gedang", artinya dalam
> bahasa Indonesia, "Kamu makan pepaya".
> Tapi karena yang dipakai itu kamus Jawa untuk
> menterjemahkan kata 'gedang',
> diinterpretasikannya menjadi, "Kamu makan pisang".
> 
> hehehe..
> 
> Salam,
> SK.
> 
> 
> 
> 
> 2008/3/3 mwidjoyo <[EMAIL PROTECTED]>:
> 
> > 
>
The_Syro-Aramaic_Reading_Of_The_Qur<http://en.wikipedia.org/wiki/The_Syro-Aramaic_Reading_Of_The_Qur>
> > 'an
> >
> > Kalau saya ketemu Luxenberg pasti dia saya tanya
> gini:
> >
> > 1.Kata Alhamdu,kata Allah,kata Rob,kata 'alamin
> itu sejak sebelum
> > Islam lahir sudah ada,tapi kok kenapa kalimat
> Alhamdulilahi Robbil
> > 'Alamin yang artinya Segala puji kepunyaan Allah
> yang mangerani
> > seluruh alam ,itu baru muncul setelah Muhammad
> SAW.Opo orang Arab dulu
> > tdk bisa mengcompose kalimat seperti itu.
> >
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


---------------
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo

Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.


      ___________________________________________________________ 
Rise to the challenge for Sport Relief with Yahoo! For Good  

http://uk.promotions.yahoo.com/forgood/

Kirim email ke