56 Anggota DPR yang alergi/phobia Syar'at Islam (SI) mendesak Pemerintah
mencabut Perda bernuansa SI. Sebelumnya juga hiruk-pikuk orang-orang yang
berpenyakit sama menolak RUU PP dengan alasan yang sama. Padahal, SI adalah
Rahmatan lil-'alamin, jadi apa saja yang membawa rahmat apakah itu UU atau
Perda yang membawa rahmat niscaya bernuansa SI. Yang saya herankan itu yang
alergi/phobia SI mengapa tidak menolak juga Pembukaan UUD-1945 alinea ke-4
yang berisikan lima nilai (sayangnya cuma lima, mesti di tambah misalnya
seperti nilai persaudaraan, harga-diri dll.) itu kelimanya adalah bagian
dari SI. Kalau mau jujur penganut trinitas dan trimurti mesti menolak juga
nilai pertama yang mengandung kata Maha yang bahagian dari SI. Selanjutnya
nilai kedua kemanusiaan (ya-ayyuhannas), nilai ketiga persatuan (laa
tafarraquw) nilai keempat musyawarah (ini bahasa Al-Quran), nilai kelima
keadilan (setiap khuthbah Jum'at khatib menutup khuthbahnya dengan:
sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat adil), ya kesemuanya itu bagian
dari SI. Saya himbau mereka yang berpenyakit alergi/phobia SI agar otaknya
tetap ditaruh dalam batok kepalanya, jangan dipindahkan ke dengkulnya
(deqdeq kulantuq, nakana Mangkasaraka).

HMNA


----- Original Message -----
From: "Yulia Artati" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, June 27, 2006 8:30 AM
Subject: [wanita-muslimah] Diduga Ada Operasi Intelijen Asing Memecah Umat
Islam


>
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/
detik.read/tahun/2006/bulan/06/tgl/27/time/052258/idnews/623959/idkanal/10
>
> Diduga Ada Operasi Intelijen Asing Memecah Umat Islam
> Bagus Kurniawan - detikcom
> Yogyakarta - Pro dan kontra pembubaran ormas anarkis
> masih bergema. Sejumlah ormas Islam menolak pembubaran
> tersebut. Bahkan, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
> menilai wacana pembubaran ormas Islam itu sebagai
> bagian dari operasi intelijen asing di Indonesia.
>
> Inilah salah satu keputusan Muzakarah MMI yang digelar
> di Yogyakarta, pada 24 Juni 2006 yang berakhir Minggu
> (25/6/2006). Muzakarah berlangsung tertutup dan
> diikuti 150 perwakilan pengurus teras MMI
> se-Indonesia. Acara berlangsung di Gedung Angkatan
> Muda Muhammadiyah (AMM) Kotagede, Yogyakarta dan
> dipimpin langsung Ustad Abu Bakar Ba'asyir.
>
> Seusai acara muzakarah, pimpinan MMI menggelar jumpa
> pers di Markas MMI, Jl. Karanglo, Kotagede untuk
> menyampaikan hasil Muzakarah MMI tersebut. Jumpa pers
> dipimpin Ketua Departemen Data MMI Fauzan Al Anshari
> dan Sekretaris MMI Sobarin Syakur.
>
> Ada enam hal yang menjadi keputusan acara tersebut:
> Pertama, Reaksi pemerintah AS dan Australia yang
> menekan pemerintah Indonesia agar selalu mengawasi
> aktivitas sehari-hari Ustad Abu Bakar Ba'asyir pasca
> dibebaskan dari tahanan, merupakan bentuk terorisme
> hukum terhadap kedaulatan hukum di Indonesia. Sebagai
> negara berdaulat, pemerintah Indonesia harus melakukan
> pembelaan terhadap ustad. Jika tidak, berarti
> pemerintah RI telah menggadaikan martabat dan
> kedaulatan bangsa demi kepentingan asing.
>
> Kedua, tujuan anarkisme yang dijadikan alasan kelompok
> sekularis, pluralis, dan liberal untuk membubarkan
> ormas Islam adalah bagian operasi intelijen asing
> untuk menghalangi umat Islam yang ingin menegakkan
> syariat secara konstitusional
>
> Ketiga, tindakan inkonstitusional sejumlah anggota DPR
> RI yang menjegal Perda anti maksiat harus diusut
> tuntas sesuai prosedur hukum
>
> Keempat, reaksi yang cepat pemerintah berkaitan dengan
> tuntutan pembubaran ormas Islam serta pencabutan Perda
> anti maksiat dengan alasan melanggar Pancasila dan UUD
> merupakan tindakan diskriminatif.
>
> Kelima, tuduhan penerapan syariat Islam akan
> menganulir kebhinekaan adalah fitnah yang keji yang
> dilontarkan oleh pihak-pihak tertentu.
>
> Keenam, adanya terminologi Islam moderat dan Islam
> fundamentalis adalah politik devide et impera oleh
> kaum imperialis.
>
> Usai acara Muzakarah, pada pukul 13.00 WIB, akan
> digelar tablik akbar dan pemberian tausiyah oleh Ustad
> Abu Bakar Ba'asyir di Markas MMI. Selain itu, MMI juga
> akan membagikan sembako kepada kaum duafa dan korban
> gempa di sekitar Markas MMI.
>
> Ba'asyir Pesan Untuk Tegakkan Syariat Islam
>
> Dalam kesempatan itu, Ba'ayir juga tidak
> bosan-bosannya untuk mengingatkan anggota MMI untuk
> tetap menegakkan syariat Islam. Dirinya pun meminta
> agar anggota MMI hendaknya selalu ikut andil dalam
> membina bangsa dan negara. Serta berusaha mencari
> jalan keluar dari segala bencana.
>
> "Kita yakin semua masalah yang menimpa banghsa ini
> pasti ada jalan keluarnya. Yakni dengan tegaknya
> syariat Islam. Nanti akan terbukti siapa yang akan
> menolong bangsa dan negara ini, dan siapa yang akan
> meninggalkan bangsa ini," ujarnya.(asy)
>
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/
detik.read/tahun/2006/bulan/06/tgl/27/time/052258/idnews/623959/idkanal/10
>
> Banyak Salah Kaprah Soal Perda Anti Kemaksiatan
> Nurfajri Budi Nugroho - detikcom
> Jakarta - Polemik soal keberadaan perda-perda anti
> kemaksiatan berlanjut. Banyak pihak yang salah kaprah
> dengan menilai perda-perda itu sebagai perda syariat
> Islam.
>
> "Kok dicurigai sebagai syariat Islam. Semua agama kan
> mengatur itu, untu menghapus kemaksiatan. Makanya baca
> dulu dong, dan jangan dilihat ini Islam dan bukan
> Islam. Ini ada kesalahpahaman yang sengaja dibangun,"
> kata anggota DPR Slamet Effendy Yusuf.
>
> Akibat salah kaprah itu, tambah Slamet, saat ini
> muncul phobia (ketakutan) terhadap ajaran Islam.
> Apabila phobia semacam ini masih berlanjut, tidak
> mustahil persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan
> akan bermunculan di negeri ini.
>
> "Selama ada phobia terhadap yang besar, maka negeri
> ini akan porak-poranda dan terjadi antagonisme sosial.
> Arabisasi lah, Islamisasi lah. Kenapa tidak salahkan
> seperti saya yang menggunakan jas sebagai
> kebarat-baratan, alias westernisasi," jelas dia kepada
> detikcom, Selasa (27/6/2006).
>
> Slamet yang juga ketua Badan Kehormatan DPR ini turut
> menyesalkan argumentasi yang dipaksakan dalam menolak
> adanya perda-perda tersebut. Hal serupa juga terjadi
> pada penolakan terhadap RUU Anti Pornografi dan
> Pornoaksi (RUU APP). Penolakan yang bermunculan kerap
> kali dibarengi dengan ancaman akan memisahkan diri
> dari NKRI.
>
> Dia menyesalkan soal penggunaan Pancasila sebagai
> senjata untuk melakukan penolakan. "Padahal yang harus
> diwaspadai adalah fundamentalisme di semua agama yang
> menganggap agama lain sebagai ancaman," katanya.(mar)
>
> Salam,
> http://yartati.multiply.com



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke