Cerita seorang warga negara indonesia muslim yg pernah tinggal di Kuba: [ sekarang ia tinggal di Trinidad &Tobago]
salam l.meilany -------------------------------------- Sejak tahun 1992, pemerintah Kuba mulai menyadari kebutuhan dan hak azasi kehidupan beragama bagi warganya. Untuk itu dibukalah Kementrian urusan agama-agama. Gereja2 Katholik yang sudah ada sejak ratusan tahun yll dibuka kembali setelah sekitar 40 tahun ditutup oleh pemerintah revolusi Kuba. "Masjid" yang ada di Havana adalah sebuah bangunan musium pemerintah (bukan ruko) dengan koleksi barang2 peninggalan warga Kuba keturunan Arab yang pada jaman sebelum revolusi termasuk pengusaha yang sukses. Sebagian dari ruangan musium dijadikan musholla untuk menampung jemaat shalat Jum'at bagi para diplomat asing. Muslim warga Kuba sendiri tidak diperbolehkan shalat jum'at di situ, karena terbatasnya ruangan dan konon supaya tidak berinteraksi dengan orang asing. Musium ini berada di kompleks kuno untuk obyek pariwisata dan berdampingan dengan musium yang lain, seperti musium "Palacio de los Capitanes", di mana dulu merupakan istana para kapten kapal kerajaan Spanyol beristirahat. Musium2 ini berdampingan dengan restoran-restoran dan hotel. Gedung peninggalan pengusaha Arab yang lain disebelah musholla itu, oleh pemerintah ijadikan restoran masakan Arab "La Medina". Ada lagi sebuah gedung serba guna "Union Arabe" dengan fasilitas restoran, bar, ruang seminar merangkap diskotik, perpustakaan. Kaum muslimin di sini selalu menyewa ruang seminar ini untuk kegiatan merayakan Maulid Nabi, seminar keislaman, dll. Di propinsi lain, kami pernah makan siang di sebuah restoran yang bangunannya juga peninggalan konglomerat Arab, berupa sebuah kastil berarsitektur Arab di Cien Fuego, 500 km dari Havana. Untuk diketahui, segala sektor usaha di Kuba adalah milik pemerintah 100%, mulai dari toko mini, kios rokok, super market, restoran, hotel, broker rumah, dsb. Warga hanya boleh berwiraswasta kecil, misalnya jualan kopi dalam thermos, tukang kunci, badut, kedai makan dengan bangku tak lebih dari 16 kursi. Ini untuk mencegah adanya warga dengan kekayaan yang lebih, apalagi sampai berlebih-lebihan, wah ... bisa ditindak. Semua harus sama rata, karena itu solidaritas antar warga sangat tinggi. Berhubung pemerintah tak punya dana untuk menyediakan masjid, maka diberikan izin kepada warga muslim untuk menjadikan rumahnya sebagai musholla. Setahu saya di Havana ada 5 kelompok muslim di kecamatan yang berbeda. Mau membangun mesjid sendiri atas sumbangan anggota jemaat? Mana mungkin? Sebab gaji setiap warga Kuba masing2 tak lebih dari US$ 15 perbulan. (Memang layanan kesehatan dan pendidikan gratis diberikan oleh oleh pemerintah untuk warganya. Tak heran banyak warga yang bertitel kesarjanaan tinggi, meski hidup sangat sederhana). Oleh karenanya tak ada warga/tetangga yang protes dengan adanya rumah yang dijadikan musholla, selama ada izin dari pemerintah. Gangguan suara hampir tak ada, karena musholla kecil, tak perlu ada pengeras suara. Perparkiran jarang terjadi, sebab sangat sedikit warga Kuba yang punya kendaraan, sepeda saja merupakan barang mewah warisan dari sejak 50 tahun yg lalu. Mereka datang ke pengajian dengan menumpang kendaraan orang asing (kalau ada tumpangan), lalu menyambung dengan berjalan kaki, sehingga begitu tiba di musholla mereka bercucuran keringatnya. Saya bisa memaklumi mengapa selalu disediakan makan bersama setelah selesai kegiatan. Pemilik rumahlah yang memasak untuk mereka, sebab jamaah yang datang akan keroncongan perutnya karena lama dalam perjalanan menuju musholla. Untuk itu sedekah yang masuk akan sangat membantu pemilik rumah dalam menyediakan makanan bagi anggota jemaat. Saya mulai bergabung pada tahun 2002 dengan kelompok kecamatan Marianao , dipimpin oleh Pedro Yahya dan isteri, Fatimah. Setiap minggu ke 4 ada pengajian Ibu-ibu muallaf warga Kuba. Kepada mereka saya berbagi ilmu tentang agama Islam. Saya peroleh materi dari berbagai artikel dan konsultasi di situs islam. Dalam acara seminar sehari tentang Islam pada bulan Oktober yll saya menyajikan makalah berjudul "Las Etapas Hacìa el matrimonio Islamico" (Langkah-langkah menuju Perkawinan Islami), di mana di dalamnya saya uraikan tentang, syarat, persiapan dan pelaksanaan perkawinan dalam Islam, juga menyentuh masalah poligami dan perceraian yang bersumber dari artikel Dr. Zakir Naik, seorang ulama kondang dari India. (Dua minggu lalu wajahnya baru saya lihat di tayangan TV Islam di T&T. Oh rupanya beliau ini orangnya yang tulisannya saya jadikan rujukan dalam presentasi makalah saya). Tema yang saya sampaikan memang menarik perhatian para muallaf Kuba, sebab mereka sangat awam tentang akad nikah, ijab qobul, adanya wali dari mempelai wanita, mahar, dsb. Bahan pustaka tentang Islam sangat-sangat minim di Kuba. Pameran buku tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah pernah sesekali diikuti oleh peserta penerbit buku2 Islam dari Brazil, bernama Syeikh Jihad yang pernah menghadiahi saya Al Quràn dalam bahasa spanyol. Keikutsertaannya dalam pameran buku cukup menarik minat warga Kuba untuk memeluk agama Islam, karena beliau membagi-bagi secara gratis kitab2 Al Qur'an dan brosur2 tentang Islam kepada pengunjung. Namun entah kenapa sudah 2 tahun belakangan ini stand penerbit dari Brazil absen dalam pameran buku. Dengar2 ada kesulitan dengan instansi Pabean. Muallaf Kuba juga mengadakan kegiatan sosial, dengan mengumpulkan sumbangan, lalu dibelikan mainan untuk pasien anak2 di rumah sakit, menghibur mereka dengan atraksi badut, memberi bahan untuk kebersihan rumah sakit, mengadakan simple family picnic di kebun binatang, bantuan untuk korban badai, dsb. Meski saya sudah meninggalkan Kuba, kepada para muallaf itu saya masih mengirimkan materi untuk bahan pengajian Ibu2 ataupun untuk khotbah sholat Jum'at. Membaca berita tentang kunjungan Liga Muslim se-Dunia, saya turut bergembira, mudah2-an segera terwujud berdirinya masjid yang sesungguhnya di Kuba. Kalau perlu ditempatkan juga secara tetap mubaligh dari Liga Muslim untuk bertugas sebagai imam masjid di Kuba. Demikian bagi2 pengalaman dari saya selama tinggal di Kuba. Semoga bermanfaat. Wassalam, Flora ----- Original Message ----- From: Rudyanto Arief To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, February 04, 2006 5:55 AM Subject: [wanita-muslimah] Muslim Kuba : Tak Ada Masjid, Ruko pun Jadi Muslim Kuba : Tak Ada Masjid, Ruko pun Jadi Syekh Muhammad Al-Aboudy, asisten sekretaris jenderal Liga Muslim se-Dunia, mempunyai berita baik dan kurang baik dari Kuba, negara yang baru dikunjunginya belum lama ini. ''Masjid boleh berdiri, asal persentase Muslim bisa diperhitungkan seperti Katolik atau Protestan,'' ujarnya mengutip pernyataan otoritas pemerintahan Kuba. Itu berita kurang baiknya. Berita baiknya: pemerintah memberi restu pendirian Organisasi Muslim Kuba, sebagai payung persaudaraan Muslim di negeri cerutu itu. Muslim, kendati jumlahnya kurang dari 5 persen dari seluruh populasi, membutuhkan wadah untuk berkiprah. Kedatangan Al-Aboundy dan rombongan ke negara itu merupakan kunjungan persahabatan ke beberapa lembaga pemerintahan. Tujuannya, selain memberi dukungan bagi syiar Islam di Kuba, mereka membuka jalan bagi kerja sama budaya antara Kuba dan negara-negara Islam. Masjid memang menjadi hal yang "mahal" bagi Muslim Kuba, khususnya Havana. Selama ini, mereka melakukan aktivitas keagamaan di rumah-rumah warga Muslim dan rumah usaha (ruko) yang sebagian ruangannya difungsikan sebagai mushala. Shalat dan khotbah Jumat juga dilakukan di tempat ini, atau yang oleh Muslim setempat disebut sebagai "Rumah Arab". Di sebut demikian, karena "masjid" itu biasanya berlokasi di kawasan-kawasan tempat para imigran asal Arab tinggal. Kebanyakan jamaahnya juga Muslim keturunan Arab. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/