Kalau utk penelitian sosial, saya pribadi sih menganggap metodologi 
kuantitatif itu kurang muantebh. Lebih suka metodologi kualitatif 
atau setidaknya paduan diantara keduanya. Kuantitatif hanya menohok 
soal angka2, tapi gak melihat lebih jauh ke dalamnya. 
Mengkuantifikasi hal2 tertentu, penting juga. Tapi yg lebih penting 
lagi adalah pemaparan latar belakang, kondisi lingkungan, pertanyaan 
mendalam kepada nara sumber soal pandangannya, alasannya, dll. 
Kalaupun ada data kuantitatif lainnya, bisa dikaitkan satu sama lain, 
adakah keterkaitan antara tingkat pendidikan dng frekuensi ini itu, 
bla bla dst.

Kuantitatif itu gampang dan cepat, tapi belum tentu akurat serta 
memberikan gambaran yg mendekati seutuhnya. Melihat lebih jauh 
problem sosialnya apa (termasuk latar belakang, relasi sosial 
didalamnya, dll). Tapi ya itu... kuantitatif masih jadi primadona.
Karena lebih cepat dan angka2 membuatnya jadi bombastis :-) Padahal, 
syarat kuantitatif itu ketat (setau saya), gak cuma syarat dalam 
pengambilan sample, tapi margin error nya berapa harus disebutkan 
juga. 

wassalam,


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ass wr wb,
>  
> IMHO dibaca  In My Humble Opinion,
>  
> Serious boleh saja tapi kepala tetap dingin  :)  ( tersenyum ) ,  
9700 % itu memang tidak ada itu hanya merupakan refleksi dari 
perasaan yang yang saya ungkapkan atau yang disebut dengan smiley ,  
CMIIW ( dibaca : Correct Me If I Wrong )     = )  
>  
> :(   ( cemberut ) ,   sayang dan kasihan si Iip W   : O  ( 
kaget )  ,  dia punya niat yang baik peduli pada lingkungan  ( 
pertanggung jawabanan sebagai mahluk yang beragama / mahluk yang 
bertuhan dan sebagai orang yang terpelajar  )  dikritik tanpa diberi 
solusi,  harusnya yang mengritik itu apakah itu Prof  X,  Y  atau Pak 
A, B, C  dst   harusnya memberikan solusi dan memberikan contoh  ( 
teladan ) bagaimana membuat penelitian yang baik dan benar yaitu 
dengan jalan "melakukan penelitian",  sehingga nanti kita bisa 
membandingkan hasil penelitian si Iip dengan penelitian para " 
pengritik "   itu........sehingga kita bisa tahu juga apakah pendapat 
para pengritik itu benar atau salah  (  bagaimana mungkin kita 
percaya dengan para pengritik kalau para pengritik itu tidak bisa 
membuktikan penelitiannya,    jadi namanya "asbun"    )   :(      
maaf kalau kata-kata saya agak kurang berkenan.
>  
> Kenyataanya bagaimana? , kritik tinggal mengritik   : (    si 
pengritik  tidak berani melakukan penelitian......CMIIW   ( Correct 
Me If I Wrong )  =)  =)  =)  , makanya "oknum mahasiswa"  Indonesia 
itu kerjanya cuma ngritik engga bisa kasih solusi  ( lha mereka pada 
haus akan tauladan ) ......oknum mahasiswa lho.....jadi seperti anak-
anak saya yang pinter ngritik Bang Yos...= )   :(     nah kalau 
kritikan dari anak itu yang saya tunggu lha wong mereka masih anak-
anak itu membuktikan kalau mereka punya inisiatif.
>  
> Maaf jeng, saya tidak bicara soal prosentase lagi tapi bicara soal 
esensi karena yang terjadi dimasyarakat sekarang ini sudah kaya 
begini..........
> Membahas soal prosentasi tanpa bicara solusi sama saja seorang 
wanita yang mau / ingin nikah  ( bukan kawin )  dan dilamar tapi dia 
bersembunyi "dikolong" tempat tidur.  :(      =)   IMHO, CMIIW
>  
> Kesimpulannya, KK ( kumpul kebo ) itu sudah jadi kelakukan buruk 
yang melanda disetiap sudut dan tempat di Indonesia.......tindakan 
kita piye?.....berdoa....
>  
> Yok kita bersama-sama peduli dengan organ reproduksi pria dan 
wanita.
>  
> salam. 
> 
> 
>  
> A Yasmina <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Bang Yos,
> Pernah belajar statistics?  Atau yang lebih sederhana dari 
statitics yang
> applied science-nya math, coba deh bang Yos lihat materi pelajaran
> matematika di SMP, eh malah seingat saya sih di SD - bab Set Theory.
> 
> Kalau tidak salah mas Dwi beberapa hari yang lalu ngasih info 
penelitian Iip
> ini menurut profesor UGM (Muhajir Darwin), dibilang metodologinya 
ngga
> bener. Mas Chodjim juga komentar tentang pengambilan sampel yang 
gak bener.
> 
> Tiap kelompok populasi itu jumlah totalnya 100%, misalnya remaja 
perempuan
> jumlahnya 1 juta - yang 1 juta ini 100%, jika semuanya yang 1 juta 
itu
> melakukan aborsi, maka pelakunya 100%.  Tidak mungkin terjadi remaja
> perempuan yang 1 juta itu, yang melakukan aborsinya 1.5 juta dan 
dianggap
> pelaku aborsi 150% - lah yang 0.5 jutanya darimana?
> 
> Lalu ada kelompok perempuan yang dikategorikan di luar remaja 
perempuan,
> misalnya perempuan dalam selang umur bisa hamil di luar kelompok 
remaja
> perempuan, termasuk di sini kelompok ibu2- misalnya jumlahnya 2 
juta.  Jika
> pelaku aborsi semuanya yang 2 juta itu, maka kita katakan 100% 
perempuan
> yang masih produktif di luar kelompok remaja melakukan aborsi.
> 
> Sekarang kita gabung remaja perempuan + perempuan di luar remaja 
yang masih
> bisa hamil, jumlahnya 1juta + 2 juta = 3 juta, yang 3 juta itu sama 
dengan
> 100%.
> 
> Jadi tidak ada yang namanya 9700%, kita sedang bicara pelaku aborsi 
kan?
> bang Yos bisa lihat subjectnya yang sudah saya ganti kemarin ketika 
bang Yos
> mengeluarkan data pelaku aborsi di kelompok remaja - saya 
menjelaskan bahwa
> pelaku aborsi itu tidak hanya remaja.
> 
> Sekarang kita bicara tidak hanya urusan aborsi, saya menjelaskan 
bahwa yang
> membuat remaja hamil itu tidak hanya sesama remaja, disitu juga ada 
bapa2
> hidung belang dan ABG.
> 
> Yang diteliti Iip itu mahasiswa yang sudah pernah melakukan 
hubungan seks,
> jika saya tambahkan bahwa ABG juga melakukan hubungan seks, bapa2 
juga
> melakukan hubungan seks, bukan berarti jadi ribuan persen ...:-)
> 
> salam
> Aisha
> ----------
> From: "SUTIYOSO WIJANARKO
> 
> Ass wr wb,
> 
> Wah kalau gitu berdasarkan informasi dari jeng Aisha
> dan Jeng Mei hasil penelitian Iip W   prosentasenya
> bisa  tidak hanya 97 % dong....tapi bisa jadi 9700 %
> lha wong bapak-bapak dan para abg juga pada ikutan KK
> ( kumpul kebo ).
> 
> salam
> --- A Yasmina <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Bang Yos,
> > Pelaku aborsi itu bukan hanya remaja atau yang muda2
> > saja yang melakukan
> > free sex, bisa orang tua juga.
> >
> > Saya pernah baca artikel bahwa jutaan ibu2 yang
> > menikah (punya suami)
> > melakukan aborsi karena kesulitan ekonomi, tidak
> > mampu memakai alat KB,
> > suaminya orang yang percaya 'banyak anak banyak
> > rezeki' atau 'seberapapun
> > Allah ngasih anak, jangan ditolak' atau 'orang Islam
> > harus punya banyak
> > anak, supaya umatnya banyak' - di lain pihak ibu2
> > itu terlalu lelah untuk
> > ngurus dan ngasih makan anak2nya sementara uang dari
> > suaminya terbatas, jadi
> > mereka melakukan aborsi dengan bahan2 tradisional -
> > jamu2an, ke dukun urut
> > yang beresiko tinggi dengan kematian.
> >
> > Jangan lupa juga adanya bapa2 yang sudah tua tapi
> > punya uang yang punya
> > simpanan (nikah siri) gadis2 muda, atau melakukan
> > nikah kontrak (nikah
> > mut'ah) dan istri2 simpanan ini melakukan aborsi.
> >
> > Atau bapa2 tua ber-uang yang jajan gadis2 muda ABG
> > di mall atau lewat orang2
> > tertentu, remaja itu juga bisa melakukan aborsi.
> > Jadi bang Yos ... jika ada
> > remaja yang melakukan hubungan seksual, jangan hanya
> > terpikir mereka
> > melakukannya dengan sesama remaja tapi bisa juga
> > dengan bapa2, disamping
> > kenyataan ada banyai ibu2 bersuami yang melakukan
> > aborsi tsb.
> >
> > Lebih prihatin lagi jika bapa2 yang seneng daun muda
> > itu ternyata di depan
> > keluarga dan teman sekerjanya rajin sholat sunat
> > ...:-)
> >
> > salam
> > Aisha
> > ----------
> > From: "SUTIYOSO WIJANARKO
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Definisi zina?
> >
> > Selamat berprihatin,
> > Ok dech kita berasumsi mahasiswa /wi  yang melakukan
> > hubungan XXX sebelum pernikahan hanya  3 % seperti
> > yang dipercaya oleh Abah Ahmad ( tidak 97 % seperti
> > yang disebut Iip W ).
> >
> > Angka 3% atau angka 97 % bagi saya sama saja melihat
> > kenyataan yang ada  dilapangan bahwa pengguguran
> > kandungan ( aborsi ) yang dilakukan oleh remaja di
> > Indonesia adalah sekitar 15 % - 30 % dari 2,3 juta
> > kasus setiap tahunnya.
> >
> > Jadi remaja Indonesia yang melakukan praktek aborsi
> > terhadap janin  adalah 690.000 ditambah sponsor-nya
> > (
> > pihak pria yang menghamii ) jadi total yang
> > melakukan
> > perbuatan kumpul kebo adalah 1.380.000 ( satu juta
> > tiga ratus delapan puluh ribu remaja / remiji ).
> >
> > Itu baru angka-angka yang didapat dari hasil
> > penghitungan aborsi yang dilakukan secara medis,
> > tentunya ada juga aborsi yang dilakukan melalui para
> > dukun maupun yang dilakukan sendiri dengan
> > bahan-bahan
> > alami dan tidak kalah banyaknya tentunya
> > remaja-remaja
> > yang dengan cerdik menggunakan kontrasepsi untuk
> > menghindari terjadinya kehamilan ( sehingga
> > perbuatan
> > mereka tidak terdeteksi ) , saya kira jumlahnya
> > lebih
> > banyak dari angka-angka yang saya sebutkan diatas.
> >
> > Dengan jumlah sebanyak itu tentunya mengharuskan
> > kita
> > sebagai orang tua yang punya hati nurani untuk
> > prihatin
> 
> Send instant messages to your online friends 
http://asia.messenger.yahoo.com 
> 
> 
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> 
> This mailing list has a special spell casted to reject any 
attachment .... 
> 
> 
> 
> SPONSORED LINKS 
> Women Islam Muslimah Women in islam 
> 
> ---------------------------------
> YAHOO! GROUPS LINKS 
> 
> 
>     Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
>   
>     To unsubscribe from this group, send an email to:
>  [EMAIL PROTECTED]
>   
>     Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of 
Service. 
> 
> 
> ---------------------------------
> 
> 
> 
>               
> ---------------------------------
> Yahoo! for Good
>  Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke