sajak yang dibatasi emosi dan angin malam. :) salam, heri latief
http://herilatief.wordpress.com/ http://akarrumputliar.wordpress.com/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ ________________________________ From: Mira Wijaya Kusuma <la_l...@yahoo.com> To: sastra pembebasan <sastra-pembeba...@yahoogroups.com>; Media Klaten <media-kla...@yahoogroups.com>; I.Soedjono Chello <i.soedj...@chello.nl>; Anti Fasis <anti_fa...@yahoo.com>; Setiwan 2007 <bintangtimu...@yahoo.com> Sent: Thu, November 26, 2009 12:30:08 AM Subject: #sastra-pembebasan# Percakapan akhir tujuan Percakapan akhir tujuan Percakapan dengan Ibunda Diselingi dengan kesementaraan Jiwa insani diarahkan ke arah cahaya Merah terbakar matahari cerah Menjerat nafas di tenggorokan Ada makna menapak jejak sampai akhir tujuan Di antara pot bunga Di antara pot bunga, udara fajar Aroma manis dari semak mawar liar Tempat di mana trotoar tak berakhir Aku terus berjalan disepanjang trotoar Yang diukur dan dihitung sampai sisa hidupku Ada sebuah pandangan yang mengikutiku Satu dari semua warna-warna cerah Setelah badai-hujan menerpa bianglala Dedaunan terkubur, subur bersama tanah Menghitung hari Menghitung hari, Tubuh kurus tak mampu rapuh SaƔtnya menanti saksi Akankah kuat untuk bertahan hidup? Ada anak-cucumu, mereka tahu ketegaranmu Tongkat estafet menantang kebenaran MiRa - Amsterdam, 25 Nopember 2009 *** Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind. net/ http://sastrapembeb asan.wordpress. com/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]