Kang Sabri, kebiasaan rumah sakit minta persetujuan suami atau
penanggung jawab yang lain sebelum tindakan operasi adalah karena
takut tidak dibayar, apalagi kalau pasien mati sehabis operasi. Buat
rumah sakit yang penting ada uang masuk.
Kalau aborsi karena secara legal tidak dibolehkan, maka ya tidak
pernah minta persetujuan siapa-siapa. Lha kalau minta persetujuan kan
jadi ketahuan bahwa rumah sakit itu melakukan aborsi. Aborsi di
Indonesia, apakah di rumah sakit atau di tempat lain, selalu dilakukan
secara diam-diam. Kalau kemudian terjadi komplikasi atau pasien mati,
semua mengelak bertanggung jawab apalagi mengaku telah melakukan
aborsi. Yah nasib pasien, nasib perempuan Indonesia.
KM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "st sabri" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> sebagian rumah sakit/klinik membutuhkan tanda tangan suami untuk
> melayani perempuan yg datang dan minta layanan aborsi, sebagian besar
> lagi cukup seseorang yg bersedia bertanggung jawab (biasanya keluarga
> dekat).
> 
> melihat situasi ini, kayaknya secara legal, tidak wajib tuh ijin suami
> untuk pelayanan aborsi. Karena di hadapan para dokter, hubungan
> pernikahan khan tidak terlalu penting. Justru hubungan darah/keluarga
> jauh lebih penting.
> 
> salam
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ritajkt" <ritajkt@> wrote:
> >
> > Iya mas Arcon, aku setuju, sebaiknya memang begitu, tapi apakah itu 
> > keharusan? 
> > Decision makers-nya itu loh, apa harus suaminya? 
> > Oke, aku asumsikan emang gitu deh ya...(biar gak dibilang RF nih..))
> > Tapi yang aku pertanyakan itu adalah
> > hukum tersebut apa udah menjadi payung hukum yg fair bagi si wanita?
> > Itu kan tubuhnya (her body)? 
> > Masak suaminya juga (her husband) yang harus jadi decision maker-nya 
> > (of her body)? 
> > Kalo cuman wajib ngasih tau sih menurut gw benernya ya emang kudu 
> > sih, tapi mutusin, apa gak too much tuh?
> > Begitu loh..
> > kan katanya you are nobody's property, you are yourself?
> > 
> > ini, critanya, bicara secara universal gitu mas, bukan in case 
> > kasusnya si nia itu. hla kasus Nia ini cuman jadi penyebab gw nanya 
> > soal sejenis itu aja, begicu..:)
> > 
> > trus piye mas..:)
> >
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke