BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
 
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
849 Do'a Nabi Ibrahim AS

Seri ini masih rentetan Seri yang lalu, yaitu dalam konteks menjelang Bulan 
Haji. Seperti dikemukakan dalam Seri yang lalu, dalam Perjanijan Lama 
[LAI-Kejadian 21:14-19] Hagar dan Ismail dibiarkan pergi sendiri setelah 
"diusir" oleh Sarah. Sebenarnya tidak demikian. Nabi Ibrahim AS tidak 
melepaskan kedua ibu dan anak yang masih bayi itu pergi sendiri, melainkan Nabi 
Ibrahim AS membawa pergi keduanya. Atas petunjuk Allah, Nabi Ibrahim AS 
meninggalkan Hajar dan Ismail di sebuah tempat yang kelak akan menjadi kota 
suci Makkah, seperti disebutkan dalam Hadits: 

Waktu itu tidak ada seorangpun yang tinggal di Makkah dan di situ airpun tidak 
ada. Nabi Ibrahim menempatkan keduanya di sana dan diletakkannya di sisi 
keduanya sebuah tempat makanan yang berisi kurma dan sebuah tempat minum yang 
berisi air. Kemudian Nabi Ibrahim berangkat. ........Kata ibu Ismail kepadanya: 
"Tuhankah yang menyuruh tuan berbuat begini?" Jawab Ibrahim: "Ya!" Katanya: 
"Jika begitu, Tuhan tiada akan menyia-nyiakan kami. .... Ketika ia (Ibrahim) 
berada di Saniah, di tempat yang kira-kira tidak kelihatan oleh ibu Ismail, 
Nabi Ibrahim menghadap ke arah Bait, kemudian ia berdo'a dengan beberapa 
kalimat, sambil mengangkat kedua tangannya (HR Bukhariy).

Inilah do'a Nabi Ibrahim AS:
-- RBNA ANY ASKNT MN DzRYTY BWAD GhYR DzY ZR'A  'AND BYTK MhRM RBNA LYQYMWA 
ALShLWt FAJ'AL AfaDt MN ALNAS THWY ALYHM WARZQHM MN ALTsMRT L'ALKM YSyKRWN (S. 
ABRAHM, 14:37), dibaca:
-- rabbana- inni- askantu min dzurriyati- biwa-din ghiri dzi- zar'in 'inda 
baitikal muharrami rabbana- liyuqi-mush shala-ta faj'al afidatam minan na-si 
tahwi- ilaihim warzuquhum minats tsmara-ti la'allahum yasykuru-n, artinya:
-- Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan anak-anakku di lembah yang 
tiada bertanam-tanaman, disisi rumah Engkau yang suci. Ya Tuhan kami, supaya 
mereka mendirikan shalat. Sebab itu hendaklah Engkau jadikan hati manusia rindu 
kepada mereka dan beri rezekilah mereka dengan buah-buahan, mudah-mudahan 
mereka bersyukur.    

Yang dimaksud dengan BYTK  ALMhRM {Rumah Engkau yang Suci) dalam ayat (14:37), 
dan Bait dalam Hadits di atas adalah lokasi bekas Rumah Ibadah yang dibangun 
oleh Nabi Adam AS yang telah hancur oleh banjir besar pada zaman Nabi Nuh AS, 
seperti disebutkan dalam Hadits: Dan tinggi Baitullah sebagai gundukan tanah 
yang dilanda oleh banjir (zaman Nabi Nuh) di sebelah kanan dan kirinya." (HR 
Bukhariy)

Kemudian ibu Ismail menyusukan anaknya dan meminum air yang disediakan itu. 
Ketika air yang dalam tempat air itu habis, ia dan anaknya merasa haus. Seperti 
telah dijelaskan dalam Seri yang lalu, Hajar pulang balik tujuh kali antara 
Safa dan Marwah mencari air. Dalam Hadist disebutkan: 
Ketika ibu Ismail ada di Marwah tiba-tiba di situ ada malaikat lalu ia menggali 
dengan tumitnya, sehingga keluarlah air zam-zam. .. Malaikat berkata kepadanya: 
"Janganlah engkau takut akan binasa! Sesungguhnya di sini  Baitullah akan 
dibangun (kembali) oleh anak ini dan ayahnya, dan sesungguhnya Tuhan tidak akan 
menyia-nyiakan penduduk tempat ini" (HR Bukhariy).

Nabi Ibrahim AS dan Ismail tujuh kali berkeliling hingga pembangunan kembali 
Baitullah selesai. Ini diabadikan dalam napak tilas tawaf tujuh kali 
mengelilingi Baitullah. Tatkala pembangunan itu selesai,  Nabi Ibrahim AS lalu 
memerintahkan Ismail: "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku 
letakkan sebagai penanda bagi manusia". Akhirnya Ismail datang membawa sebuah 
batu hitam. Nabi Ibrahim AS bertanya: "Dari mana kau dapatkan batu ini?" Maka 
Ismailpun menceritakan, bahwa batu hitam itu diberikan sambil tersenyum oleh 
seorang lelaki yang tampan dan gagah. Mendengar penjelasan putera kesayangannya 
itu, Nabi Ibrahim AS dengan serta merta menciumi batu tersebut dengan rasa suka 
cita, kemudian berkata: "Tahukah engkau anakku, siapakah lelaki tampan yang 
memberikan batu ini kepadamu? Lelaki tampan itu tadi adalah Malaikat Jibril AS 
yang menjelma menyerupai manusia biasa, dan batu ini adalah sisa yang 
tertinggal dari Bait al-Atiq, rumah ibadah yang pertama dibangun oleh kakek dan 
nenek kita Nabi Adam AS dan Hawa,"

Sejak itulah dan sampai sekarang ini, setiap orang yang bertawaf mengelilingi 
BaituLLah, disunatkan pula mencium batu hitam (Hajar al-Aswad) dan nama Hajar 
al-Aswad pun, diberikan oleh Nabi Ibrahim AS. Mencium Hajar al-Aswad itu juga 
berupa napak tilas Nabi Ibrahim AS mencium batu hitam itu karena sukacita.

***

Para orientalis yang menganggap dirinya "pintar" dengan naif membual, katanya 
akan datang segera zaman baru, zaman kemajuan di mana manusia sudah menjadi 
modern dalam berpikirnya. Bila manusia sudah mulai menggunakan akalnya, tidak 
akan ada lagi orang yang mau membuang waktu dan tenaga serta dana untuk datang 
melihat tempat yang gersang. Seperti yang diperbualkan oleh Rev. Zwemmer: "Akan 
datang masa Makkah dan Madinah akan menjadi sunyi kembali. Bahkan sebaliknya 
yang terjadi. Andaikata Rev. Zwemmer bangun dari kuburnya, ia akan sangat malu 
sendiri. Dia bisa menyaksikan terkabulnya do'a Nabi Ibrahim FAJ'AL AfaDt MN 
ALNAS THWY (hendaklah Engkau jadikan hati manusia rindu). Orang-orang 
merindukan Baitulah naik Haji dari seluruh dunia sudah jutaan, itupun dibatasi 
dengan pakai quota. Kalau ada orang yang berniat ingin sendiri berdo'a di 
Baitullah tanpa kehadiran orang lain, dan ia akan tinggal di sana untuk 
memperolah kesempatan itu untuk berada sendirian di Baitullah, tidak akan 
mungkin diperolehnya kesempatan itu, karena Baiullah tidak pernah sunyi 
walaupun di luar bulan Haji sekalipun.

Demikian pula bobot do'a: WARZQHM MN ALTsMRT (dan beri reezekilah mereka dengan 
buah-buahan), menjadi kenyataan semua jenis buah-buahan yang disukai orang 
terdapat diperdagangkan di tempat suci itu. Dalam ibadah Haji dalam keadaan 
ihram tidak dibolehkan memetik tumbuh-tumbuhan. Dahulu padang Arafah mana ada 
tanam-tanaman, kok ada larngan memetik tumbuh-tumbuhan. Ini adalah isyarat 
padang Arafah akan ditumbuhi oleh pepohonan. Kini padang Arafah telah menghijau 
oleh pepohonan. Wallahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 10 November 2008
     [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2008/11/849-doa-nabi-ibrahim-as.html


 

. 




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke