Sudahkah Kita Menangis?

By: agussyafii

Ketika kita telah mengetahui tangisan Rasulullah sehingga para sahabat 
mempelajari tangisan beliau sebab Rasulullah adalah teladan yang sempurna. Dari 
Anas berkata, 'Rasulullah menyampaikan khutbahnya yang belum pernah aku dengar, 
isi khutbah itu beliau berpesan, 'Seandainya kalian mengerti apa yang aku 
ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.' (HR. 
Muslim). 

Mendengar ucapan itu para sahabat menangis sampai meneteskan air matanya.  Air 
mata itu mengalir dipipi mereka merasakan betapa kepedihan hati Rasulullah 
justru dilandasi oleh kecintaan beliau kepada umatnya. Bahkan sampai diakhir 
hayatnya selalu disebutnya, umatku, umatku.'

Dalam riwayat hadist yang lain Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam 
mendengar sesuatu dari para sahabat, kemudian beliau berkhutbah, 'Dihadapkan 
surga dan neraka dihadapanku. Aku belum pernah melihat kebaikan atau keburukan 
seperti pada hari ini sebelumnya. Seandainya kalian mengerti niscaya kalian 
sedikit tertawa dan banyak menangis.'  (Muttafaqun 'Alaih)

Maka tidak ada hari yang lebih dahsyat dari pada hari itu bagi para sahabat 
Rasulullah mereka menutupi kepala karena isak tangis tersedu-sedu. Tangisan 
Rasulullah senantiasa mengingatkan agar kita menangis malam ini karena banyak 
hal yang membuat kita menangis. Membasuh sajadah dengan air mata dalam munajat 
kita kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bermuhasabah atau evaluasi diri atas 
semua yang kita lakukan pada hari ini. 

Sudahkah kita menangis di malam hari ini?

Wassalam,
agussyafii
---- 
Yuk, hadir di Kegiatan 'Amalia Cinta al-Quran (ACQ).' Hari Ahad, Tanggal 20 
Juni 2010 Di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No.23 Komplek Peruri, 
Ciledug. Silahkan kirimkan dukungan dan partisipasi anda di 
http://www.facebook.com/agussyafii3, atau http://agussyafii.blogspot.com/, 
http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke