Tentang Kualitas Salat

By: agussyafii

Tadi pagi saya kedatangan tamu yang bertanya bagaimana meningkatkan kualitas 
salat?. Saya menjelaskan kepada beliau bahwa Kualitas salat seseorang diukur 
dari tingkat kekhusyu'annya. Salat dapat disebut sebagai zikir manakala orang 
yang salat itu menyadari sepenuhnya apa yang dilakukan dan apa yang diucapkan 
dalam salatnya, karena zikir itu sendiri adalah kesadaran. Lawan dari zikir 
adalah lalai, oleh karena itu al Qur'an juga mengingatkan orang yang berzikir 
(salat) agar jangan lalai, wala takun min al ghafilin (Q/7:205). Salatnya orang 
yang lalai pasti tidak efektif karena tidak komunikatif. 

Hadis Riwayat Abu Hurairah menyebutkan bahwa betapa banyak orang yang salat, 
tetapi tidak memperoleh apa-apa selain lelah dan capai, Kam min qa imin hazzuhu 
min salatihi at ta’abu wa an nasobu. Salat sebagai zikir bukanlah kata-kata, 
ruku dan sujud, tetapi dialog, muhawarah dan munajat seorang hamba kepada 
Alloh. Kunci dari muhawarah dan munajat adalah kehadiran hati, hudur al qalb, 
dalam salatnya. Jadi khusyu' adalah hadirnya hati dalam setiap aktivitas salat. 
Makna salat terletak pada seberapa besar kehadiran hati di dalamnya.  

Imam Ghazali dalam Ihya ‘Ulumuddin menyebut enam makna batin yang dapat 
menyempurnakan makna salat, yaitu; (1) kehadiran hati, (2) kefahaman, (3) 
ta'zim, mengagungkan Alloh, (4) segan, haibah, (5) Berharap, roja, dan (6) 
malu.  

Di samping enam hal yang bersifat maknawi, bagi orang awam masih membutuhkan 
situasi fisik yang kondusif untuk salat, agar perhatiannya tidak terpecah 
sehingga hatinya dapat hadir. Bagi orang yang sudah kuat konsentrasinya, maka 
lingkungan fisik tidak lagi menjadi stimulus yang mengganggu, apa yang bagi 
orang awam, sesuatu yang terdengar, yang terlihat, justeru lebih menarik 
perhatiannya, lupa kepada Alloh SWT yang sedang diajak berbicara. Demikian juga 
bagi orang yang terlalu banyak problem, ruang gelap, ruang kosong, menutup mata 
dan menutup telinga tidak akan membantu mengkonsentrasikan hatinya kepada Alloh 
SWT, karena dua hal itu merupakan hal yang bertentangan.

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, 
tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan 
mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI 
),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program 
kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok 
ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari 
dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 
8777 12431




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke