Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Semoga Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari, dan seluruh Kaum Muslimin dimanapun berada 
selalu dalam lindungan, naungan dan curahan rahmat yang tak terhingga dari 
Allah Subhanahu Wata'ala, selalu sehat wal afiat dan selalu sukses serta 
diridhoi Allah seluruh kegiatan dan aktifitas yang telah Bapak/ Ibu/ Saudara/ 
Saudari kerjakan selama ini.

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1431 H, Insya Allah kami (KBMTC) isi 
dengan kegiatan "SUNATAN MASAL" bagi kaum Duafa / Yatim dan Yatim Piatu, maka 
dari itu kami Mohon kiranya : 
 
Bagi Kaum Muslimin yang berdomisili di wilayah Jakarta, Depok, Bekasi dan 
Tangerang serta jajarannya yang memiliki, mengetahui serta mendengar diantara 
keluarga, tetangga atau kerabat yang putranya berkenan untuk disunat, kami 
mempersilahkan Bapak / Ibu/ Saudara dan saudari berkenan menghantarkan putranya 
pada :
 
Hari : Sabtu 
Tanggal : 24 Juli 2010
Jam : 08.00 s/d selesai
Tempat : Gedung Biro Personel Lantai 2 Jl. Jend. Sudirman No. 55 Jakarta 
Selatan, telp. 5234173, 5234145 SMS 08158080405 dengan Mujiarto Karuk atau H. 
Hidayat.
 
Data Anak, seperti Nama, Umur, Sekolah Kelas, Alamat, paling lambat kami terima 
pada hari Jum'at 23 Juli 2010, dapat dikirim melalui Email atau sms ke No 
tersebut diatas.
 
Semoga langkah baik melanjutkan dan mencetak generasi penerus serta pejuang 
pejuang masa depan, diridhoi Allah Subhanhu Wa Ta'ala dan Semoga Alloh membalas 
kebaikan Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari, dengan balasan yang lebih baik dan 
berlipat ganda, Aamiin Yarobbal Alamiin.
                                                  
Dalam rangka sunatan masal tersebut kami KBMTC (Keluarga Besar Milis Tahajjud 
Call) menyiapkan :
 
1. Uang Tunai Rp. 50.000,-
2. Ganti Transport Rp. 50.000,-
3. Sarung
4. Peci Putih
5. Makan Siang dan 
6. Snack
 
Terimakasih
 
 
Wassalamualaikum Wr Wb
 
 
Mujiarto Karuk




 
Siapa Yang Akan Menyolatkan Jenazah mu Kelak ? 
 
Saudaraku 
 
Siapa yang akan menyolatkan jenazah mu kelak? 
 
Apakah engkau sudah memilih orang-orang yang akan berdiri mengisi shaf-shaf di 
belakang jenazahmu, untuk menyolatkanmu ?  
 
Pertanyaan yang mungkin terdengar aneh dan membingungkan. Apa mungkin kita 
memilih itu? Apakah kita pantas untuk memilih orang yang akan menyolatkan kita? 
 
Jangan gusar saudaraku, sabar .. buka hatimu sebelum membuka mata dan telingamu 
! Sudah menjadi kebiasaan, bahwasanya yang akan menyolatkan jenazahmu adalah 
orang-orang yang engkau cintai dan teman-temanmu, bukankah begitu ? 
 
Sekarang cobalah lihat orang-orang di sekelilingmu, lihatlah teman-teman 
dekatmu, siapa di antara mereka yang pantas untuk menyolatkanmu apakah si A 
atau si B, apakah dia memang pantas menyolatkanmu ? 
 
Saudaraku, 
 
Janganlah menutup mata dari realita yang ada dan jangan sumbat telingamu dari 
nasehat yang berharga. Bisa jadi kenyataan yang ada memang pahit dan nasehat 
yang akan engkau dengar menyakitkan. Lapangkanlah dadamu semoga Allah Ta’ala 
memberkahimu. 
 
Saudaraku, kita harus menelan pahitnya permasalahan ini. Karena itu lebih baik 
dari kita menelan akibatnya di hari kiamat, di mana tak mungkin lagi mengulangi 
kehidupan di dunia. 
 
Saudaraku, 
 
-           Siapa yang akan memandikanmu? 
-           Siapa yang akan mengafankanmu? 
-           Siapa yang akan mengangkat kerandamu? 
-           Siapa yang akan menyolatkanmu? 
-           Siapa yang akan meletakkanmu di liang lahad? 
-           Siapa yang akan mendo’akanmu? 
-           Siapa yang akan berdiri di sisi kuburanmu, berdo’a untukmu agar 
Allah meneguhkanmu ketika malaikat menanyamu? 
 
Jawablah saudaraku ! 
 
Siapa yang akan menangisimu ? 
 
-            Apakah perokok itu ? 
-            Ataukah orang yang tidak mau tunduk dan sholat kepada Robbnya ? 
-            Ataukah orang yang meninggalkan puasa dan zakat ? 
-            Ataukah orang yang membiarkan istri dan anak perempuannya bebas 
berkeliaran di jalanan dan tempat hiburan dengan penampilan yang buruk dan 
pakaian yang hampir telanjang ? Orang yang rela dirinya menjadi seorang Dayyuts 
? 
-            Ataukah orang yang bergelimang maksiat dan dosa besar ? 
-            Ataukah orang yang tidak memalingkan pandangannya dari wanita 
bukan mahrom, memandangnya seakan - akan menelanjanginya dengan matanya ? 
 
Saudaraku, siapa orang yang engkau inginkan menangisi kematianmu ? 
 
-            Apakah temanmu yang mengajakmu ke tempat-tempat minuman keras, 
ataukah orang yang mengajakmu ke majlis-majlis ilmu ? 
-           Atau orang yang kalau berbicara, tema pembicaraannya denganmu 
adalah berita-berita artis, bintang film, penari dan penyanyi, serta 
menyampaikan kepadamu berita-berita cabul dan keji, ataukah orang yang kalau 
berbicara kepadamu mengatakan,; Allah berfirman  .. Rasulullah bersabda ? 
-           Atau orang yang mengajakmu ke tempat hiburan, pantai, sinema dan 
menghabiskan waktu dengan menonton televisi serta perlombaan - perlombaan 
ataukah yang mengajakmu ke taman - taman surga ? 
-            Apakah orang yang mengajak atau  bersamamu main domino, catur dan 
tenis ataukah orang yang membukakan untukmu lembaran - lembaran Mushaf Al 
Qur’an ? 
 
Saudaraku 
 
Siapa teman dekat dan sahabat akrabmu ? Kami bantu engkau untuk memilih sahabat 
atau teman yang akan menyolatkan jenazahmu esok. 
 
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda, 
 
“Janganlah bersahabat kecuali dengan seorang mukmin dan janganlah memakan 
makananmu kecuali seorang yang bertakwa”. (HR. Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, 
Ibnu Hibban dan Al Hakim, dihasankan oleh Al Albany, Shohih Al Jami’ no. 7341) 
 
Beliau shollallahu ‘alaihi wasallama juga bersabda, 
 
“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk itu laksana berteman dengan 
penjual minyak wanig dan pandai besi. Seorang penjual minyak wangi engkau bisa 
membeli darinya atau setidaknya mendapatkan aromanya. Sedangkan pandai besi 
akan membakar badanmu atau pakaianmu atau engkau mendapatkan darinya bau yang 
tidak sedap”. (HR. Bukhari) 
 
Coba engkau renungkan buah dari persahabatan yang baik dengan orang yang baik 
di dunia sebelum manfaatnya di akhirat ! 
 
Rasul kita shollallahu ‘alaihi wasallama mengisahkan,  ada tiga orang dari umat 
sebelum kalian, yang melakukan perjalanan, sehingga mereka terpaksa bermalam di 
sebuah go’a, tatkala mereka telah memasukinya bebatuan dari atas gunung 
berjatuhan sehingga menutupi pintu gua. Mereka berkata, ‘Sesungguhnya tidak ada 
yang akan menyelamatkan kalian dari gua ini kecuali setiap kalian berdo’a 
kepada Allah dengan amal sholehnya’. 
 
Nabi shollallahu ‘alaihi wasallama menyebutkan di dalam kisah tersebut, 
bahwasanya orang yang pertama berdo’a dengan amal sholehnya maka terbukalah 
sedikit pintu gua yang tertutup bebatuan yang longsor itu, akan tetapi mereka 
belum bisa keluar. 
 
Dan yang kedua berdo’a dengan amal sholehnya, lalu batu yang menutup pintu goa 
bertambah terbuka namun mereka belum juga bisa keluar darinya. 
 
Dan yang ketiga juga berdo’a dengan amal sholeh maka terbukalah pintu gua 
tersebut dan merekapun keluar. (kisah ini diriwayatkan oleh Bukhari) 
 
Perhatikan bagaimana persahabatan ini bermanfaat sehingga Allah Ta’ala 
mengeluarkan semuanya dengan selamat. 
 
Bayangkan saudaraku, 
 
Kalaulah salah seorang dari mereka tidak memiliki kesalehan, niscaya mereka 
tidak dapat keluar, bahkan bisa jadi semuanya mati, akibat siapa ? Akibat 
maksiat yang seorang itu. 
 
Rasululllah shollallahu ‘alaihi wasallama bersabda, 
“Tidaklah seorang muslim wafat, lalu berdiri menyolatkan jenazahnya empat puluh 
orang yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun melainkan Allah jadikan 
mereka sebagai syafa’at baginya”. (HR. Muslim) 
 
Ini mencakup dua perkara : 
 
Pertama : mereka menjadi syafaat baginya maksudnya tulus berdo’a untuknya 
memohonkan ampunan untuknya. 
 
Kedua : mereka adalah orang-orang yang beriman; akidah mereka bersih dari 
syirik kecil apalagi yang besar. 
 
Saudaraku, kesempatan masih terbentang di hadapan kita. 
 
Tidakkah engkau melihat jenazah dan orang-orang yang berjalan mengiringi di 
belakangnya, keadaan mereka sama seperti keadaan si mayit. Bukan itu kenyataan 
yang ada ? 
 
Bahkan engkau lihat, orang yang mengantar jenazahmu ini bisa jadi tidak ikut 
menyolatkanmu, akan tetapi ia menunggu di luar mesjid. Apabila orang selesai 
menyolatkanmu dia ikut mengangkatmu untuk memasukkanmu ke liang lahad. 
 
Bukankah ini realita yang memedihkan yang kita saksikan ? Bahkan mungkin engkau 
sendiri tidak menyolatkan jenazah salah seorang temanmu yang engkau antar. 
 
Mungkin engkau akan mengatakan, lantas apa yang harus aku lakukan ? Apa jalan 
yang harus aku tempuh ? 
 

Simaklah kisah berikut ini, yang dikisahkan oleh Nabi kita shollallahu ‘alaihi 
wasallama, “Dahulu pada masa orang-orang sebelum kalian ada seseorang yang 
telah membunuh Sembilan puluh sembilah jiwa. Lalu ia bertanya siapa orang yang 
paling berilmu. Maka ditunjukanlah kepadanya seorang rahib. Ia pun pergi 
mendatanginya. Ia berkata kepada rabib tersebut, ‘Sesungguhnya aku telah 
membunuh Sembilan puluh Sembilan jiwa, apakah masih ada taubat untukku? Rahib 
berkata, ‘Tidak’. Maka ia membunuhnya, genaplah seratus orang dibunuhnya. 
Kemudian ia menanyakan lagi tentang orang yang paling berilmu (tempatnya 
bertanya). Ditunjukkanlah kepadanya seorang ‘alim (yang berilmu). Ia 
mendatanginya dan berkata, ‘Aku telah membunuh seratus orang, apakah masih ada 
taubat untukku? Ahli ilmu itu menjawab, ‘Ya, siapa yang akan menghalangi antara 
engkau dengan  taubat ?! Pergilah ke negeri ini dan ini, sesungguhnya di sana 
ada orang-orang yang mengibadati Allah,
 ibadatilah Allah bersama mereka jangan pulang ke kampungmu, sesungguhnya 
kampungmu itu tempat yang buruk’. 
 
Berangkatlah ia sehingga di pertengahan jalan, Malaikat Maut mendatanginnya, 
maka malaikat rahmat dan malaikat azab saling berebut untuk membawa ruhnya. 
Malaikat rahmat berkata, ‘Ia datang kepada kami dengan bertaubat, menghadap 
Allah dengan hatinya’. Dan malaikat azab berkata, ‘Dia belum melakukan amal 
kebaikan sama sekalipun’. Maka Allah mengutus seorang malaikat kepada mereka. 
Dan memerintahkan kedua malaikat itu mengukur jarak antara ke dua tempat 
tersebut. Ketempat mana jaraknya yang terdekat denganya maka orang itu 
untuknya. Maka mereka mengukurnya, mereka mendapatkannya lebih dekat ke negeri 
yang ditujunya, maka malaikat rahmat membawanya”. 
 
Dalam riwayat lain, “Maka Allah mewahyukan kepada bumi yang ditinggalkannya 
untuk menjauh dan bumi yang akan ditujunya untuk mendekat”. (HR. Bukhari, 
Muslim, Ahmad, Baihaqy dan  Ibnu Majah) 
 
Saudaraku, inilah berkah keta’atan, berkah bersegera bertaubat. 
 
Dari kisah ini kita petik pelajaran berharga, bahwasanya disukai bagi seorang 
yang bertaubat meninggalkan tempat - tempat dia dulu melakukan perbuatan dosa, 
dan teman-teman yang dulu membantunya berbuat maksiat, serta memutus 
persahabatan dengan mereka selama mereka tidak berobah masih bergelimang lumpur 
maksiat. Dan hendaklah ia menggantikan mereka dengan berteman dengan 
orang-orang yang baik dan sholeh, serta ahli ilmu dan ibadah, dan orang - orang 
yang bisa dijadikan teladan serta berteman dengan mereka mendatangkan manfaat 
dunia dan akhirat. 
 
Allah Ta’ala memrintahkan kita bertaubat dan kembali kepadaNya, 
 
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat 
nashuhah, mudah-mudahan Robb kamu mengampuni dosa-dosa kamu dan memasukkan kamu 
ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai”. QS. At-Thahrim 
[66] : 8
 
Dari sekarang saudaraku, jangan tutup halaman ini kecuali engkau telah menutup 
lembahan-lembaran masa lalumu. Untuk membuka lembaran-lembaran baru yang putih 
bersih ..awal jalanmu menuju Allah, jalan menuju ridhoNya, jalan menuju Daarus 
Salam. 
 
“Dan Allah menyerumu kepada Daarus Salam dan menunjuki orang-orang yang 
dikehendakiNya kepada jalan yang lurus”. QS. Yunus [10] : 25
 
Ya Allah, tunjukilah kami kepada jalanMu yang lurus, dan kumpulkanlah kami 
kelak di hari kiamat bersama para nabi, orang-orang yang shiddiq, orang-orang 
yang mati syahit dan orang-orang yang sholeh, merekalah sebaik-sebaik teman, 
 
Allahumma Aamiin. 
 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke