saudara abdul latif yang baik,
seperti yang pernah saudara tulis, membuat kesimpulan tanpa dasar sama seperti 
lembu yang ditarik oleh pemiliknya

pencatatan sebuah hadis oleh ahli hadist tidak hanya kalimat yang merupakan 
perkataan atau perbuatan rasul saja, namun disertai nama orang-orang yang 
menyampaikan kalimat tersebut secara berurutan sampai ke orang yang mendengar 
langsung rasul berkata atau melihat langsung perbuatan rasul .

penilaian suatu hadis, tidak hanya kalimatnya namun juga orang-orang yang 
menyampaikan hadis tersebut (Pewari), menyangkut identifikasi (siapakah dia), 
bagaimana sifat orang tersebut (apakah dapat dipercaya, pelupa, pembohongdll) 
dan apakah urutan itu sampai ke orang yang langsung mendengar atau melihat 
langsung rasul.

maka jika ada orang yang menyatakan suatu hadis adalah palsu
tanpa
analisis pewari
sama dengan
membuat kesimpulan tanpa dasar 
seperti lembu yang ditarik oleh  pemiliknya



________________________________



Ulama2 dan usztad2 Fundamenatalis ini merujuk bukan kepada Al Quran sebagai 
pedoman yg diberikan oleh ALLAH dan Rasul, tetapi kepada hadits2 palsu, fatwa2 
ulama2 dan kitab2 sejarah sahabat2 dll yang bertentangan dgn al Quran,akirnya 
kelihatan image Islam adalah beringas, ganas,kasar, violence dan bahkan ada 
ulama2 Fundamentalis Radikal mengeluarkan fatwa bahwa orang2 yang sesat atau 
kafir atau murtad dll adalah halal darahnya artinya boleh di bunuh. nauzubillah.

Seperti hadits dibawah ini;
"Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran,hendaklah is mengubah 
dengan TANGAN MU:jika tidak mempu, hendaklah dengan lisannya; jika tidak mampu 
hendaklah dengan hatinya.Akan tetapi,yang demikian adalah selemah lemahnya 
iman.HR.Muslim"

(artinya merobah dgn tangan adalah merusak fisik orang, properti orang dll)



 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke