Re: [wanita-muslimah] Perempuan Minta Dilibatkan dalam Pengambilan Keputusan

2006-03-12 Terurut Topik Aisha
Mba Raiya,
Kalau lihat DIPA itu memang mengherankan jika dana untuk pemberdayaan
perempuan  anak besarnya kurang dari 1 %, yang banyaknya untuk apa? untuk
bangunan karena ini bisa 'diproyekkan' yang bisa menguntungkan kelompok2
orang tertentu? Padahal dalam Islam itu kedudukan perempuan dan anak2 sangat
penting ya.  Ada ayat yang menyatakan bahwa orang tua harus meninggalkan
generasi yang kuat - anak2 yang kuat lahir batin sementara di hadis
dinyatakan bahwa anak2 itu seperti kertas putih - mau diwarnain apa saja
tergantung orang tuanya terutama ibunya yang perempuan yang jadi pendidik
pertama dan utama bagi anak2nya.  Jika perempuannya lemah, dimana mau
menghasilkan anak2 yang kuat?

Di tv ditayangkan hukum cambuk untuk orang2 yang judi, dll di Aceh - tapi
rasanya gak ada hukuman seperti itu untuk pelaku korupsi ya? Padahal uang
rakyat yang diambilnya itu mempengaruhi hidup rakyat banyak.

salam
Aisha
--
From: raiyabilly [EMAIL PROTECTED]
Rabu, 8 Maret 2006, 18:38 WIB
Perempuan Minta Dilibatkan dalam Pengambilan Keputusan
Reporter : Radzie

http://www.acehkita.com/?dir=newsfile=detailid=723

Banda Aceh, acehkita.com. Kalangan perempuan Aceh meminta supaya
dilibatkan dalam setiap proses pengambilan kebijakan publik di
Nanggroe Aceh Darussalam. Selain itu, mereka juga meminta supaya
pemberlakukan syariat Islam tidak hanya bagi perempuan, tapi
menyeluruh terhadap semua aspek.

Hal itu menjadi isu utama yang disuarakan perempuan Aceh saat
memperingati International Women Day (Hari Perempuan se-Dunia) di
depan kantor DPRD Aceh, Rabu (8/3).

Belum adanya pelibatan perempuan dalam penentu kebijakan bisa dilihat
dari Daftar Isian Pagu Anggaran Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Aceh-Nias tahun 2005. Dalam DIPA itu, hanya 0,83 persen dana yang
dianggarkan untuk pos pemberdayaan perempuan dan anak. Padahal, dalam
DIPA itu dana total mencapai Rp 3 triliun.

Sebuah kebijakan tidak akan memiliki pengaruh signifikan apabila
belum mengakomodir poin-poin penting yang berkaitan dengan hak sosial
politik perempuan, demikian tertulis dalam pernyataan sikap. Kepada
pengambil kebijakan, untuk mengaplikasikan ide peka gender dan
keberpihakan pada kepentingan perempuan dalam proses pengambilan
keputusan.

Mereka juga meminta supaya pemerintah membuka akses seluas-luasnya
bagi khalayak, khususnya perempuan untuk mengetahui program
pemerintah dan flot anggaran di setiap bidang pembangunan.

Dalam aksi yang diikuti sekitar seribuan perempuan itu, mereka
mengusung sejumlah spanduk dan poster yang bunyinya menolak
kekerasan, penindasan, dan pelecehan terhadap perempuan. Aksi dimulai
di depan Masjid Raya Baiturrahman dan kemudian menuju ke gedung dewan
dengan berjalan kaki. Mereka juga meneriakkan yel-yel Hidup
Perempuan, Perempuan Bersatu untuk Aceh Damai, dan lain sebagainya.
Raihana Diani, Koordinator Organisasi Perempuan Demokratik (Orpad)
Aceh, mengatakan, perhatian pemerintah terhadap perempuan di Aceh
sangat kurang, termasuk dalam Rancangan Undang Undang Pemerintahan
Aceh (RUU PA). Namun, Kawan-kawan telah berjuang memperbaiki agar
RUU PA berpihak pada perbaikan kondisi perempuan, kata Raihana Diani
dalam orasi. Kalau kondisi perempuan baik, maka Aceh juga akan baik.
Menurutnya, persoalan perempuan Aceh saat ini kompleks. Pasalnya,
Syariat Islam yang diberlakukan di Aceh sangat diskriminatif terhadap
perempuan. Syariat Islam telah meminggirkan kaum perempuan di Aceh,
kata Raihana yang disambut tepukan tangan peserta aksi.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan di hadapan M Gade Salam
(anggota DPRD Aceh yang menemui pengunjukrasa), para perempuan Aceh
meminta supaya Syariat Islam di Aceh diberlakukan secara adil dan
diberlakukan kepada semua komponen tanpa terkecuali.

Harus juga ada hukuman terhadap para koruptor sebagai pelanggar
Syariat Islam, tulis mereka dalam pernyataan sikap itu.

Selain itu, mereka juga meminta supaya ada standardisasi berpakaian
muslimah yang sesuai dan disosialisasikan kepada masyarakat sehingga
tidak terjadi pelanggaran hak-hak terhadap perempuan; dan meminta
Wilayatul Hisbah (polisi syariat) supaya diisi oleh orang-orang
terpercaya dan punya kredibilitas yang baik dan bermoral serta
menjalankan tugasnya sesuai dengan Syariat Islam. [dzie]

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam 

[wanita-muslimah] Perempuan Minta Dilibatkan dalam Pengambilan Keputusan

2006-03-10 Terurut Topik raiyabilly
Rabu, 8 Maret 2006, 18:38 WIB

Perempuan Minta Dilibatkan dalam Pengambilan Keputusan
Reporter : Radzie

http://www.acehkita.com/?dir=newsfile=detailid=723

Banda Aceh, acehkita.com. Kalangan perempuan Aceh meminta supaya 
dilibatkan dalam setiap proses pengambilan kebijakan publik di 
Nanggroe Aceh Darussalam. Selain itu, mereka juga meminta supaya 
pemberlakukan syariat Islam tidak hanya bagi perempuan, tapi 
menyeluruh terhadap semua aspek. 

Hal itu menjadi isu utama yang disuarakan perempuan Aceh saat 
memperingati International Women Day (Hari Perempuan se-Dunia) di 
depan kantor DPRD Aceh, Rabu (8/3).

Belum adanya pelibatan perempuan dalam penentu kebijakan bisa dilihat 
dari Daftar Isian Pagu Anggaran Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi 
Aceh-Nias tahun 2005. Dalam DIPA itu, hanya 0,83 persen dana yang 
dianggarkan untuk pos pemberdayaan perempuan dan anak. Padahal, dalam 
DIPA itu dana total mencapai Rp 3 triliun.

Sebuah kebijakan tidak akan memiliki pengaruh signifikan apabila 
belum mengakomodir poin-poin penting yang berkaitan dengan hak sosial 
politik perempuan, demikian tertulis dalam pernyataan sikap. Kepada 
pengambil kebijakan, untuk mengaplikasikan ide peka gender dan 
keberpihakan pada kepentingan perempuan dalam proses pengambilan 
keputusan.

Mereka juga meminta supaya pemerintah membuka akses seluas-luasnya 
bagi khalayak, khususnya perempuan untuk mengetahui program 
pemerintah dan flot anggaran di setiap bidang pembangunan.

Dalam aksi yang diikuti sekitar seribuan perempuan itu, mereka 
mengusung sejumlah spanduk dan poster yang bunyinya menolak 
kekerasan, penindasan, dan pelecehan terhadap perempuan. Aksi dimulai 
di depan Masjid Raya Baiturrahman dan kemudian menuju ke gedung dewan 
dengan berjalan kaki. Mereka juga meneriakkan yel-yel Hidup 
Perempuan, Perempuan Bersatu untuk Aceh Damai, dan lain sebagainya.
Raihana Diani, Koordinator Organisasi Perempuan Demokratik (Orpad) 
Aceh, mengatakan, perhatian pemerintah terhadap perempuan di Aceh 
sangat kurang, termasuk dalam Rancangan Undang Undang Pemerintahan 
Aceh (RUU PA). Namun, Kawan-kawan telah berjuang memperbaiki agar 
RUU PA berpihak pada perbaikan kondisi perempuan, kata Raihana Diani 
dalam orasi. Kalau kondisi perempuan baik, maka Aceh juga akan baik.
Menurutnya, persoalan perempuan Aceh saat ini kompleks. Pasalnya, 
Syariat Islam yang diberlakukan di Aceh sangat diskriminatif terhadap 
perempuan. Syariat Islam telah meminggirkan kaum perempuan di Aceh, 
kata Raihana yang disambut tepukan tangan peserta aksi.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan di hadapan M Gade Salam 
(anggota DPRD Aceh yang menemui pengunjukrasa), para perempuan Aceh 
meminta supaya Syariat Islam di Aceh diberlakukan secara adil dan 
diberlakukan kepada semua komponen tanpa terkecuali.

Harus juga ada hukuman terhadap para koruptor sebagai pelanggar 
Syariat Islam, tulis mereka dalam pernyataan sikap itu.

Selain itu, mereka juga meminta supaya ada standardisasi berpakaian 
muslimah yang sesuai dan disosialisasikan kepada masyarakat sehingga 
tidak terjadi pelanggaran hak-hak terhadap perempuan; dan meminta 
Wilayatul Hisbah (polisi syariat) supaya diisi oleh orang-orang 
terpercaya dan punya kredibilitas yang baik dan bermoral serta 
menjalankan tugasnya sesuai dengan Syariat Islam. [dzie]







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/