Pertama <http://gemmadresty.blogspot.com/2009/01/pertama.html>
 Fact, Reality, and Heart

Kenapa judul blog gue Fact, Reality, and Heart? Itu karena setiap hal yang
akan gue tulis nanti merupakan kejadian dan perasaan yang nyata dari hidup
dan hati gue. Buat gue hal yang paling bisa dilakukan untuk ngungkapin rasa
dan asa ya melalui tulisan. Kita bisa ngungkapin semua tanpa harus
memperdulikan orang lain, entah orang mau peduli, merespon, memuji,
mengumpat, bahkan memaki dengan apa yang akan kita ungkapin. Dan tulisan ini
adalah tulisan yang pertama, perdana, dan fresh di blog ini.

<http://2.bp.blogspot.com/_Hl-UafOVSy8/SXwTdISHUgI/AAAAAAAAAAk/nCwMD2_paA0/s1600-h/9781904233909.jpg>

Untuk tulisan pertama gue ini, gue pengen ngebahas satu buku yang baru aja
selesai gue baca, yaitu Eclipse karangan Stephenie Meyer. Buat orang-orang
yang maniak Twilight series pasti tau seri ini. Pertama-tama gue mau bilang
bravo buat Stephenie Meyer. Mulai dari baca Twilight, New Moon, sampai
Eclipse, emosi gue selalu dipermainkan sama Stephenie. Gue bisa amat sangat
jatuh cinta sama satu sosok dan bisa sangat membenci sosok lainnya. Caranya
membangun karakter tokoh bener-bener ngebuat gue harus bilang 'Two thumbs
up'. Setelah baca Eclipse gue semakin jatuh cinta dengan sosok Edward
Cullen, sang vampire nan rupawan itu (huehehe). Ada beberapa dialog yang
semakin nunjukin betapa gentleman-nya dia. Contohnya :

#Dialog Bella dan Edward waktu Edward ngungkapin perasaannya kenapa dia
pengen nikahin Bella.
" Begini Bella, sejak dulu aku sudah menjadi laki-laki itu. Dalam duniaku,
aku sudah dewasa. Aku tidak mencari cinta-tidak, saat itu aku terlalu
bersemangat menjadi prajurit hingga tidak peduli pada cinta; aku tidak
memikirkan hal lain selain betapa mulianya terjun ke medan perang seperti
yang selalu mereka dengung-dengungkan terhadap para calon tentara yang
mendaftar-tapi seandainya aku menemukan..." Edward terdiam sejenak,
menelengkan kepala ke satu sisi. "Aku tadi hendak mengatakan seandainya aku
menemukan seseorang, tapi itu tidak tepat. Seandainya aku menemukanmu, tidak
ada keraguan dalam pikiranku bagaimana aku memulainya. Aku laki-laki itu,
yang-begitu mengetahui kaulah orang yang kucari-akan langsung berlutut
melamarmu. Aku pasti menginginkanmu untuk selama-lamanya, bahkan saat kata
itu tidak memiliki arti yang sama."

<http://4.bp.blogspot.com/_Hl-UafOVSy8/SXwQ3rmjlsI/AAAAAAAAAAU/mnxb97a62DA/s1600-h/EdwardBellaGoodbye.jpg>

Hmm gimana cewek enggak langsung kleper-kleper kalau ada yang ngomong kayak
gini. Waktu gue sampai halaman-halaman akhir buku ini, emosi gue semakin
naik. Apalagi waktu Bella akhirnya mengakui kalau dia juga mencintai Jacob
dan mereka ciuman. What the *tiiiiiiiitt*?!?! Kebayang enggak gimana rasanya
jadi Edward. Sakit hatinya. Tapi ternyata dia enggak marah sama sekali,
bahkan dia bilang dia sangat mengerti kenapa Bella begitu. Menurutnya, semua
itu karna kesalahannya yang pernah ninggalin Bella. Dan saat-saat hati Bella
kosong dan rapuh datanglah Jacob Black, sang werewolf, yang menghibur serta
mengisi kekosongan itu. Ya gue juga enggak bisa nyalahin Bella. Gue juga
perempuan, ngerti banget gimana rasanya ditinggalin seseorang yang sangat
kita sayang. Sakit, sedih, enggak tau harus ngapain, yaa layaknya kucing
kampung yang ngeong-ngeong memelas sewaktu minta makanan sama kita hmm. Yahh
itulah Edward, kalau buat gue dia itu lelaki impian (hhahahaha). Bahkan dia
rela Jacob ngasih apa aja ke Bella yang Edward enggak bisa ngasih ke
Bella. That
is so sweet.

Gue cuma bisa bilang salut buat Stephenie Meyer!
salam,
papabonbon.wordpress.com


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke